Skripsi Ruhana Fix
Skripsi Ruhana Fix
SARWAH DI MADURA
(Studi Pada Masyarakat Ganding Timur Ganding Sumenep
Madura)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Agama (S.Ag)
OLEH :
RUHANA
NIM: 11170380000034
Oleh;
RUHANA
NIM: 11170380000034
Dosen Pembimbing
FAKULTAS USHULUDDIN
JAKARTA
1443 H/ 2022 M
i
LEMBAR PERNYATAAN
Ruhana
NIM. 11170380000034
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqasyah
Penguji 1, Penguji 2,
Pembimbing,
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : NILAI-
NILAI SUFISTIK DALAM TRADISI SARWAH DI MADURA
(Studi Pada Masyarakat Ganding Timur Ganding Sumenep
Madura). Sholawat beserta salam tetap terlimpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Saw. Pembawa tanju bagi kegelapan
dan suri tauladan bagi kehidupan.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidaklah
terlepas dari dukungan, bimbingan serta saran dari berbagai
pihak. Dengan demikian, penulis menghaturkan ribuan terima
kasih kepada :
1. Kedua orang tua penulis : Almh. Khosniyah dan
Mushtofa Enik yang selalu senantiasa menyertakan
penulis dalam setiap doa-doanya. Salam rindu untuk
Emak, semoga Allah selalu membersamainya dan penulis
berharap kelak dapat berkumpul kembali di surga-Nya.
Juga kepada kakak satu-satunya Lutfi dan ponakan
sekaligus anak Moh. Rahman Nizam yang tak pernah
bosan menemani penulis dan terus memberi support
dalam mengerjakan skripsi ini.
2. Guru sekaligus orang tua : Zubaidi Rowi, S.pd.I. dan
Wadi‟ah, S.pd.I. yang selalu memberi motivasi dalam
setiap langkah perjalanan termasuk dalam proses
menyelesaikan skripsi ini.
3. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. beserta jajaran Rektorat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Yusuf Rahman, M.A. beserta jajaran Dekanat
Fakultas Ushuludin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ala‟i Nadjib, M.A. selaku ketua prodi dan Aktobi
Ghozali, M.A. selaku sekretaris prodi Ilmu Tasawuf yang
juga senantiasa meluangkan waktunya membantu penulis
terkhusus perihal administrasi dalam penyelesaian skripsi
ini.
v
6. Kepada dosen pembimbing, Bambang Irawan, M.Ag.
yang senantiasa meluangkan waktunya dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada dosen penguji Dr. Al Fadhli, M.Ag. dan Prof. Dr.
Sri Mulyati, M.A. yang telah memberi masukan dan ilmu
kepada penulis.
8. Dr. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag. selaku dosen penasehat
akademik yang telah memberikan masukan, arahan, serta
ilmu untuk penulis.
9. KH. Abu Tamam, Kiai Aqil, Kiai Munir, dan
Muhammad, selaku Kiai dan anggota sarwah.
Terimakasih telah senantiasa mau membantu penulis
untuk menjadi Narasumber dari penelitian ini.
10. Dan juga teman-teman, Lutfiani Ningsih, Rafly Syafa
Nur Choiri, Hendriyadi, Ummal K, Zainab, teman
seperjuangan Ilmu Tasawuf angkatan kedua, teman-
teman Al-Ishlah, adik-adik Assakinah dan para senior
yang juga senantiasa selalu memberi support. Juga
keluarga besar serta semua pihak yang turut andil dalam
proses penulisan skripsi ini tanpa penulis sebutkan satu
persatu, namun tanpa mengurangi rasa hormat penulis
ucapkan banyak-banyak terima kasih.
Ruhana
vi
PEDOMAN TRANSLITERASI
ب B ظ Dz
ت T ع „a
ث Ts غ Gh
ج J ف F
ح H ق Q
خ Kh ك K
د D ل L
ذ Dz م M
ر R ن N
ز Z و W
س S ه H
ش Sy ال La
ص Sh ء „
ض Dh ي Y
vii
Keterangan Vokal panjang
ا Aa
اي Ii
او Uu
viii
DAFTAR ISI
ix
B. Tradisi Sarwah .................................................... 41
1. Definisi Tradisi Sarwah ................................. 41
2. Asal-Usul Tradisi Sarwah .............................. 52
3. Macam-Macam Tradisi Sarwah ..................... 55
4. Peran dan Fungsi Adanya Tradisi Sarwah ...... 56
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
KBBI.web.id, diakses pada 16-12-2020.
2
Sumanto Al-Qutuby & Izak Y.M. Lattu, Tradisi dan Kebudayaan
Nusantara, (Semarang: eLSA Press, 2019), hlm. X.
3
Bungaran Antonius Simanjuntak, Tradisi, Agama, dan Aspektasi
Modernisasi Pada Masyarakat Pedesaan Jawa, (Jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia, 2016), hlm. 145.
1
2
4
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, (Pamekasan:
Duta Media Publishing, 2018), hlm. 105.
5
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berpendapat roh orang yang telah
meninggal dapat mengambil manfaat dari usaha orang yang masih hidup.
Begitu juga dengan pendapat Abu Abdullah bahwasanya shadaqah atau apapun
bisa sampai kepada orang yang telah meninggal. Sayyid Sabiq juga
menjelaskan bahwa salah satu hadiah yang paling utama untuk orang yang
telah meninggal adalah mendoakannya.
6
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Terj. Khairul Amru dan Masrukhin,
(Jakarta Selatan: Cakrawala Publishing ,Cet-5, 2015), hlm. 443-444.
7
K.H. Abu Tamam, Kepala Sekolah Mts Al-Ishlah sekaligus
pemimpin sarwah di Bilapora Barat Ganding, Wawancara, Bilapora Barat
Ganding 12 Desember 2019.
3
8
Ahmad Khalil, Islam Jawa, Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa,
(Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm. 7.
9
M. Abdul Mujieb, Ahmad Ismail, Syafi‟ah, Ensiklopedia Tasawuf
Imam Al-Ghazali,(Jakarta: PT Mizan Publika, Cet I, 2009), hlm. xiii
10
Kasman, Peran Walisongo dalam Mentransfer Tasawuf, Jurnal:
Ushuludin dan Ilmu-Ilmu KeIslaman, Vol.04, No.01, Februari 2018, hlm. 49-
50.
4
11
Mohammad Takdir, Kontribusi Kiai Kholil Bangkalan dalam
Mengembangkan Tasawuf Nusantara, Jurnal: Kebudayaan dan Ilmu
KeIslaman, Vol.09, No.02, Desember 2016, hlm. 270-271.
12
Mohammad Takdir, Kontribusi Kiai Kholil Bangkalan dalam
Mengembangkan Tasawuf Nusantara, hlm. 283-284.
5
B. Identifikasi Masalah
13
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal.
14
Achmad Mulyadi, Memaknai Praktik Tradisi Ritual Masyarakat
Muslim Sumenep, Jurnal : Ilmiah Kajian Antropologi, E-ISNN :2599-1078,
Vol. 1, No. 2, Juni 2018.
15
Nor Hasan, Makna dan Fungsi Tradisi Samman, Jurnal :
Kebudayaan Islam, Vol. 15, No. 1, Mei 2017.
9
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
a. Observasi
18
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif,
(Jawa Barat: CV Jejak, Cet I 2018), hlm. 108.
13
b. Wawancara
c. Dokumentasi
19
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R-D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 21.
14
G. Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tasawuf
1. Definisi tasawuf
20
Eep Sopwana Nurdin, Pengantar Ilmu Tasawuf, (Bandung: Aslan
Grafika Solution, Cet I 2020), hlm. 2-4.
19
21
Sahri, Mutiara Akhlak Tasawuf: Kajian Spritual Tasawuf
Kebangsaan, (Depok: Rajawali Pers, Cet I 2019), hlm. 17.
22
Abdul Mujieb dkk , Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, hlm.
08.
23
Abdul Mujieb dkk, Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali, hlm.
13.
24
Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta: Republika, 2015), hlm. 03.
20
Tasawuf ialah keluar dari sifat atau sikap yang tercela dan
berpegang kepada budi pekerti yang luhur serta bersikap atau
berperilaku terpuji dengan berlandaskan pada ajaran-ajaran
Islam, yaitu Al-Qur‟an dan Sunnah Nabi. Selain itu,
ditemukan juga definisi tentang Sufi dalam kitab Iqal al-
Himam, karya Ahmad ibn Muhammad ibn Ujaibah al-
Hasani. Dalam kitab tersebut menyatakan bahwa Sufi ialah
orang yang membersihkan dirinya dari kerusakan budi. 26
25
Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena Shalawat
Wahidiyah,(Yogyakarta: LKiS, 2008), hlm. 24.
26
Ahmad Khalil, Islam Jawa, Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa,
hlm. 88.
27
Haidar Bagir, Buku Saku Tasawuf, (Bandung: Mizan, 2005), hlm.
91.
21
2. Nilai-Nilai Tasawuf
28
Achlami HS, Tasawuf Sosial dan Solusi Krisis Moral, Jurnal:
Ijtimaiyya, Vol. 8, No. 1, Februari 2015.
22
30
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, Tesis Universitas Islam Negeri
(UIN) Raden Intan Lampung. hlm. 64-65.
31
Al-Qusyairi An-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah, Terj. Umar Faruq,
(Jakarta: Pustaka Amani, Cet II, 2007), hlm. 318.
24
32
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 66-67.
33
Al-Qusyairi An-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah, hlm.268.
25
34
Imam Kanafi, Ilmu Tasawuf; Penguat Mental-Spritual dan Akhlaq,
(Jawa Tengah: PT NEM-Anggota IKAPI, Cet I, 2020), hlm. 269.
35 Badruddin, Akhlak Tasawuf, (Serang: IAIB Press, Cet II, 2015),
hlm. 122.
26
36
Imam Al-Ghazali, Ihya‟ Ulumuddin Jilid 2, Terj. Ismail Yakub,
(Singapura: Pustaka Nasional, Cet Ke-II, 1992), hlm. 296.
27
37
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 67-68.
38
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm.68-69.
28
39
Al-Qusyairi An-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah, hlm. 361-362.
40
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 70-71.
29
3) Perdamaian (Al-Ishlah)
41
Imam Al-Ghazali, Ihya‟ Ulumuddin Jilid 2, hlm. 250.
30
42
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm.71-72.
31
43
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 72-73.
44
Sauqi Futaqi, Nalar Sufistik Islam Nusantara dalam Membangun
Perdamaian, Jurnal: Studi Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora,
Universiatas Islam Darul Ulum Lamongan, Vol. 05, No. 02 Oktober 2018,
hlm. 13.
32
45
Sauqi Futaqi, Nalar Sufistik Islam Nusantara dalam Membangun
Perdamaian, hlm. 13.
46
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm.73.
33
47
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 73-74.
34
48
Rahmatul Hijrati, Konsep Ta‟awun Menurut Al-Qur‟an dan
Pengembangannya dalam Konseling Islam, Skripsi, UIN Al-Raniry
Darussalam Banda Aceh, hlm. 52-53.
35
49
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 74.
36
50
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 75.
37
a. Distansi
b. Konsentrasi
51
Subhan Murtado, Implementasi Nilai-Nilai Tasawuf di Pondok
Pesantren dalam Upaya Menghadapi Era Globalisasi, Skripsi, UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, hlm. 35.
52
Arni Daily, Membedah Konsep Kasyf dalam Dunia Sufistik, Jurnal:
Ilmiah Ilmu Ushuludin, Vol. 5, No 2 Juli-Desember 2006, hlm. 170.
38
d. Insan kamil
4. Fungsi Tasawuf
53
Subhan Murtado, Implementasi Nilai-Nilai Tasawuf di Pondok
Pesantren dalam Upaya Menghadapi Era Globalisasi, hlm. 36.
54
Subhan Murtado, Implementasi Nilai-Nilai tasawuf di Pondok
Pesantren dalam Upaya Menghadapi Era Globalisasi, hlm. 37.
39
55
Muhammad Basyrul Muvid, Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual
diabad Global, (Malang: Literasi Nusantara, Oktober 2019), hlm. 19.
56
Muhammad Basyrul Muvid, Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual
Diabad Global, hlm. 19-21.
40
57
Muhammad Basyrul Muvid, Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual
diabad Global, hlm.21-23.
41
B. Tradisi Sarwah
1. Definisi Tradisi Sarwah
a) Tradisi
58
Muhammad Basyrul Muvid, Tasawuf Sebagai Revolusi Spiritual
diabad Global, hlm. 23-25.
59
https://kbbi.web.id/tradisi. Diakses pada 16 Desember 2020.
42
b) Sarwah
61
Sumanto Al Qutuby & Izak Y. M. Lattu, Tradisi dan Kebudayaan
Nusantara, (Semarang: elsA Press, Cet I 2019), hlm. ix-x.
44
ِ ِول ه
ت
ُ ال اﻟنيب ملسو هيلع هللا ىلص نَ َع ْم قُ ْﻠ
َ َهق َعْن َها ق
ُ صد َ َت أَفَﺄَت ْ َاَّلل إِ هن أ ُّمي َمات َ ََي َر ُس
ال َس ْق ُي اﻟْ َم ِاءَ َض ُﻞ ق ِ َي اﻟ ه
َ ص َدقَة أَْف ُّ فَﺄ
62
Nor Hasan, Melacak Peran Elit NU dalam Pertemuan Islam dan
Tradisi Lokal di Pamekasan, hlm. 214.
63
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
64
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, hlm. 443-444.
45
65
https://muslimah.or.id/13049-keutamaan-sedekah-berupa-air-
minum.html. Diakses pada 16 Juli 2022.
46
66
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, hlm. 444.
47
67
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Roh (Judul Asli: Ar-Ruh li ibnil-
Qayyim), Terj. Kathur Suhardi, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar, Cet I,
1999 ), hlm. 206.
48
68
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Roh (Judul Asli: Ar-Ruh li ibnil-
Qayyim), hlm. 207.
49
ﻭﺃما ﺍستدْلﻟﻜم بقوﻟو صﻠﻰ ﺍﻟﻠو عﻠيو ﻭسﻠم ” ﺇﺫﺍ ماﺕ ﺍﻟعﺒد ﺍنقطع
فﺈنو صﻠﻰ ﺍﻟﻠو عﻠيو ﻭسﻠم ﻟم يقﻞ ﺍنقطع، فاستدْلﻝ ساقﻂ، ” عمﻠو
69
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Roh (Judul Asli: Ar-Ruh li ibnil-
Qayyim), hlm. 209.
50
70
https://stthagiasophia.sch.id/makna-hadits-idza-mata-ibnu-adam/.
Diakses pada 20 Juni 2022.
51
71
Kompasiana.com Dikutip pada 11 Agustus 2021.
52
72
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 106-107.
53
73
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
74
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 107.
54
a) Sarwah al-Sughro
Sarwah al-Sughro ialah pembebasan yang kecil,
amalan yang dibaca ialah membaca laa ilaaha illa Allah
sebanyak 70.000 kali dikhususkan juga kepada sesepuh
yang telah meninggal.
76
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 108.
77
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 110.
56
b) Sarwah al-Kubro
Sarwah al-Kubro ialah pembebasan yang besar,
dalam sarwah ini mengamalkan surat al-Ikhlas sebanyak
100.000 kali dikhususkan kepada sesepuh atau nenek
78
moyang yang telah meninggal.
78
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021
57
79
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 110-111.
58
dan tunduk
kepada Allah
Menata
kehidupan
modern menjadi
lebih baik
BAB III
GAMBARAN UMUM
80
Bellesen merupakan tradisi religi Madura yang hampir sama dengan
sarwah, bedanya dalam amalan. Dan disebut bellesen karena kegiatannya
dilaksanakan di tanggal bellasan (di antara tanggal 11-20 Hijriah). Istighasah
adalah kegiatan tahlil bersama dan biasanya menjadi rutinitas di dalam sebuah
kelompok atau perkumpulan masyarakat. Kamrat hampir sama dengan
istighasah namun dibumbui dengan adanya arisan dan dilaksanakan sekali
dalam seminggu. Rokat tradisi penyembelihan ayam untuk dimasak dan
dihidangkan kepada tetanga yang diundang untuk tahlil bersama berdoa untuk
keselamatan keluarga.
61
81
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
82
https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/. Diakses pada Kamis, 30
September 2021.
83
http://fawaidku.blogspot.com/2007/11/kh-muhammad-ilyas-
syarqawi-sosok-santun.html?m=1 . Dikutip pada 12 Mei 2022.
62
84
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
85
Muhammad, Anggota yang ikut dalam tradisi sarwah selama
kurang lebih 30 tahun sampai sekarang, wawancara, Ganding Timur Ganding
Sumenep, 04 Oktober 2021.
63
86
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
64
87
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
88
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
65
89
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
90
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
66
2. Anggota Sarwah
91
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
92
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
67
93
Ghung (Agung) adalah orang termasyhur , memiliki drajat yang
tinggi dan dianggap doa-doanya mudah terkabulkan. sama dengan wali.
68
bahkan kadang hanya dua orang yang datang yaitu Kiai Aqil
dan Muhammad. 94
94
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
95
Kiai Munir, Kiai atau Pemimpin Sarwah di desa Ganding Timur,
Wawancara, Desa Ganding Timur Ganding Sumenep, 08 Oktober 2021.
69
96
Kiai Aqil, Pemimpin sarwah dan Kiai termasyhur di Ganding
Timur Ganding Sumenep, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
70
97
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
98
Kiai Aqil wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
71
َوأ َََن َعﻠَﻰ َع ْه ِد َك، َخﻠَ ْقتَِ ِْن َوأ َََن َعْﺒ ُد َك،ت َ ْت َرِّ ِْب ْلَ إِﻟَ وَ إِْله أَن
َ ْﻟﻠه ُه هم أَن
ك َوَو ْع ِد َك َ َ أَبُ ْوءُ ﻟ،ت
ُ صنَ ْعَ ك م ْن َﺷِّر َما
ِ ِ أَعوذُ ب،مااستطَعت
َ ُْ ُ ْ َ ْ َ
تَ ْب إِْله أَن ُّ َوأَبُ ْوء بِ َذنِْيب فَا ْﻏ ِف ْر ِِل فَِﺈنهوُ ْلَ يَ ْغ ِفر،ك َعﻠَ هي
َ اﻟذنُ ْو
ِ ِ
َ بِن ْع َمت
ُ ْ ْ ُ
99
Orang yang mendapat jadwal bagian sarwah setiap minggunya.
72
15. Tahlil
16. Doa
17. Pengajian
18. Tabungan (amal jariyah.)101
100
Kumparan.com/berita-hari-ini/doa-sayyidul-istighfar-lengkap-
bacaan-arab-latin-dan-artinya- Diakses pada 17 Oktober 2021.
101
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
73
102
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
74
103
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
75
104
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
105
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
76
Zikir Nilai-
Tujuan Manfaat Kiai dan
dalam nilai
Sarwah Sarwah Anggota
Tradisi Tasawuf
Agar Memperer Pemimpin Sarwah di Habl min
tradisi at Sarwah: Desa Allah
keagam silaturahi Kiai Munir Ganding, (beribada
aan di m antar (putra dari termasuk h dan
Madura masyarak Kiai Sikan, sarwah meminta
tidak at. pemimpin al-kubro. RIDHA
dilupaka Menginga tahlil, Perbedaan Allah
n. t nenek tadarus dzikir, SWT).
(adanya moyang mingguan, zaman
jadwal dan selalu mengajar dahulu
perganti mendoaka ngaji untuk mengamal Habl min
an tanpa n nya. anak-anak surat al- al-Naas
Tradisi putus). Melanjut Ikhlas (mempere
Sarwah Mendoa jejak sang sebanyak rat
Desa kan ayah. Dan 100.000 hubungan
Ganding orang yang kali. persaudar
Sumenep yang kedua, aan
Madura telah KiaiAqil. Amalan sesama
meningg yang masih Sarwah: muslim)
al. saudaraan Membaca
dengan khotbah
106
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
77
tabungan
amal
jariah.
79
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
107
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
80
108
Muhammad, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 04
Oktober 2021.
81
110
Ida Munfarida, Nilai-Nilai Tasawuf dan Relevansinya Bagi
Pengembangan Etika Lingkungan Hidup, hlm. 59-60.
83
112
Imam Al-Ghazali, Ayyuhal Walad, Terj. Ahmad Fahmi bin
zamzam, (Kedah Malaysia: Khazanah Banjariah, Cet keempat 2018), hlm. 44.
85
113
Imam Al-Ghazali, Ayyuhal Walad, hlm. 15.
114
Imam Al-Ghazali, Ayyuhal Walad, hlm. 44.
86
115
Faisal Faliyandra, Konsep Kecerdasan Sosial Goleman dalam
Perspektif Islam, Jurnal: Inteligensia, Vol. 07, No. 02, September 2019, hlm.
16.
116
https://tafsirweb.com/2286-surat-al-anam-ayat-162.html. Diakses
18 Desember 2021.
87
1. Dzikrullah
117
Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya dalam Islam, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, Cet I 1996), hlm. 109.
88
118
Isna Hidayati, Pemikiran Dakwah Kh. Muhamad Idris Jauhari
dalam Buku Dzikrullah Sepanjang Waktu, Skripsi: 2010, hlm. 39.
119
K.H. Abu Tamam, Wawancara, Bilapora Barat Ganding 29
September 2021.
89
2. Mahabbah (Cinta)
120
Kiai Aqil, , wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
121
Abdul Fattah Muhammad Sayyid Ahmad, Tasawuf antara Al-
Ghazali dan Ibnu Taimiyah, Terj.Muhammad Muchson Anasy, (Jakarta:
Khalifa, 2005), hlm. 141.
90
122
Al-Qusyairi An-Naisaburi, Risalah Qusyairiyah, hlm. 476.
91
123
Abdul Fattah Muhammad Sayyid Ahmad, Tasawuf antara Al-
Ghazali dan Ibnu Taimiyah, hlm. 141-143.
124
Abi Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, Terj. Ihya
Ulum al-Din, Juz IV (Beirut: Dar al-Fikr, 1991), hlm. 314.
125
Abi Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, Ihya Ulum al-
Din, hlm. 318-319.
92
3. Tazkiyatun Nafs
127
Mega Aulia Putri, Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa) Melalui
Ibadah Shalat Fardhu dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Akhlak (Telaah
pemikiran Al-Ghazali), Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020, hlm. 23.
128
Mega Aulia Putri, Tazkiyatun Nafs (Penyucian Jiwa) Melalui
Ibadah Shalat Fardhu dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Akhlak (Telaah
pemikiran Al-Ghazali), hlm. 23-24.
94
129
Gavin Picken, Spiritual Purification In Islam, (Routledge:
USA&Canada, 2011), hlm. 168-170.
130
Kiai Aqil, , wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
95
1. Silaturrahim
131
Faisal Faliyandra, Konsep Kecerdasan Sosial Goleman dalam
Perspektif Islam, hlm. 16.
96
132
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia
terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif. 1984), hlm. 1562.
133
M. Quraish Sihab, Tafsir Al-Misbah : Pesan, kesan dan keserasian
Al-Qur‟an, Cet-2 (Tanggerang : Lentera Hati, 2007), hlm. 334.
97
134
Ahmad Musthafa Al-Marghi, Tafsir Al-Maraghi, (Kairo: Musthafa
al-Babl al-Halabi, 1962), Jilid 3, hlm. 26.
135
https://tafsirweb.com/9783-surat-al-hujurat-ayat-13.html Diakses
18 Desember 2021.
98
136
Faisal Faliyandra, Konsep Kecerdasan Sosial Goleman dalam
Perspektif Islam, hlm. 20.
137
https://tafsirweb.com/1533-surat-an-nisa-ayat-1.html Diakses 08
Desember 2021.
99
2. Ukhuwah Islamiyah
138
Faisal Faliyandra, Konsep Kecerdasan Sosial Goleman dalam
Perspektif Islam, hlm. 21.
100
139
Uul Fatori, Strategi Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) Provinsi Riau dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah, Skripsi, UIN
Sultan Syarif Kasim Riau, 2019, hlm. 3.
140
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur‟an Tafsir Maudhu‟I Atas
Berbagai Persoalan Umat, (Bandung:Mizan, 2005), hlm. 486.
141
Uul Fatori, Strategi Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) Provinsi Riau dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah, hlm. 5.
101
142
Uul Fatori, Strategi Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) Provinsi Riau dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah, hlm. 20.
102
143
Uul Fatori, Strategi Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT) Provinsi Riau dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah, hlm. 25.
144
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
103
Dzikrullah Silaturrahim
Mahabbah Ukhuwah islamiyah:
Tazkiyatun nafs o Ta‟aruf
o Tafahum
o Ta‟awun
o Takaful
o Tasamuh
Penelitian Nor
Aspek Penelitian Penulis
Hasan
145
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 110-111.
146
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
147
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 112.
106
148
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
149
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 113.
107
150
Kiai Aqil, wawancara, Ganding Timur Ganding Sumenep, 06
Oktober 2021.
151
Nor Hasan, Persentuhan Islam dan Budaya Lokal, hlm. 111.
152
Lebih jelasnya bisa diakses pada bab IV.
108
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
Transkip wawancara
Informan I
10. Apa tujuan dan manfaat dari pada tradisi sarwah ini?
Jawaban: Faedah dari pada sarwah ialah mempererat
hubungan, habl min al-Nass
13. Apa sajakah nilai spiritual yang terkandung dalam tradisi ini?
Seperti halnya nilai-nilai tasawuf apakah termasuk
didalamnya?
Jawaban: Sarwah dapat menenangkan hati masyarakat,
sehinga bisa terkendali ketika akan melakukan dosa.
121
Informan II
Nama : Muhammad
10. Apa sajakah nilai spiritual yang terkandung dalam tradisi ini?
Seperti halnya nilai-nilai tasawuf apakah termasuk
didalamnya?
Jawaban : Mun padâh manussanah nga‟ paènga‟en jâriyâh,
ènga‟ k.aqil aroah nga‟ maènga‟, abârri‟ pengajhiân, tentang
kamatèan. Sabbhân mulaèh sè k.aqil mabâdâ‟âh pengajhiân,
pah nuro‟ bânnyak orèng, tapè aobâ so‟ abit. La lessoh la
pendâd pas tak arèken. Sajjhâkâh bâdâh sarwâh bisa
akompol, mun tadâ‟ sarwâh tak kèrah akompol è masjid.
124
Informan III
Informan IV
LAMPIRAN II
Dokumentasi