Anda di halaman 1dari 6

Tugas

Mata Kuliah
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Pohon Industri Tanaman Mangrove

Oleh :
Novian Suhendra
E 202 18 030

PROGRAM STUDI ILMU ILMU PERTANIAN


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
PENDAHULUAN

Sumber daya alam yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan

terdiri dari sumber daya yang dapat pulih (renewable resources), seperti

perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang maupun sumber daya

yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti minyak bumi

dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.

Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis, yaitu hasil kayu

dan bukan kayu, misalnya budi daya air payau, tambak udang, pariwisata

dan lainnya. Manfaat ekologis adalah berupa perlindungan bagi ekosistem

daratan dan lautan, yaitu dapat menjadi penahan abrasi atau erosi

gelombang atau angin kencang. Secara ekosistem berperan dalam

stabilisasi suatu ekosistem pesisir baik secara fisik maupun biologis.

Produk hutan mangrove yang sering dimanfaatkan adalah kayu

yang digunakan sebagai bahan bakar, bahan membuat perahu, tanin

untuk pengawet jaring, lem, bahan pewarna kain dan lain-lain. Belum

banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai

sumber pangan. Beberapa bagian dari pohon mangrove yang dapat

dimanfaatkan yaitu buah, daun dan batang.


PEMANFAATAN POHON MANGROVE

 Daun

Daun magrove dapat dimanfaatkan langsung sebagai pakan

ternak, bahan pembuatan kertas baik untuk kertas tulis maupun

kertas pembungkus rokok. Pada daun mangrove juga terdapat zat

tanin yang berfungsi untuk menyamak kulit dan jaring agar lebih

awet. Selain itu, tanin juga berfungsi sebagai bahan pewarna dan

perekat. Tanin juga bermanfaat sebagai bahan antibakteria,

sehingga digunakan dalam bidang farmasi.

Sebagai bahan pangan, daun mangrove jenis jeruju dapat

diolah menjadi kerupuk. Untuk membuat kerupuk mangrove,

diperlukan tepung kanji, tepung sagu, tepung terigu, bawang putih,

soda kue, garam, air dan minyak goreng.

Sebagai pakan ternak, Tanin mampu memproteksi protein

bahan pakan, sehingga tidak terdegradasi di rumen, Tanin juga

bermanfaat sebagai agensia pelindung asam lemak tak jenuh,

sehingga tidak terdegradasi oleh mikroba rumen dalam sistem

pencernaan ternak ruminansia.

 Buah

Buah mangrove dapat diolah menjadi keripik, sayuran dan

tepung. Produk turunan dari tepung buah mangrove dapat diolah

menjadi keripik, cake, onde-onde, agar-agar serta bahan baku

dawet.
Sebagai sayuran, buah mangrove api-api (Avicennia spp)

biasa dikonsumsi di kawasan Pantai Utara Jawa Tengah dan masih

dijual di pasaran. Api-api diolah menjadi keripik, agar-agar, dawet,

onde-onde, combro, dan jajanan pasar yang lain.

Selain sebagai makanan, buah mangrove juga dapat

dimanfaatkan sebagai menjadi bahan minuman dawet, jus, sirup dan

kopi mangrove.

Bogem (Sonneratia ,sp) merupakan jenis tanaman mangrove

yang buahnya dimanfaatkan sebagai sirup. Bogem yang digunakan

adalah buah masak yang jatuh dari pohon. Bukan yang dipetik dari

pohon. Buah-buah tersebut lantas diseleksi lagi mana yang layak

dan tidak layak. Jus mangrove dapat diolah dengan memanfaatkan

buah mangrove yang jatuh dengan mengambil daging buahnya dan

menyaringnya. sari buah mangrove ini kemudian diolah menjadi

sirup mangrove dan disajikan dengan campuran madu.

Biji buah mangrove juga dimanfaatkan sebagai salah satu

varian kopi, dengan proses pengeringan dengan cara dijemur,

dilanjutkann dengan biji kopi dirajang kecil kecil dan kemudian

dicampurkan dengan jahe dan cabe jamu untuk digiling. Jenis

tanaman mangrove yang digunakan dalam pembuatan kopi yaitu

jenis Rhizopora stylosa.
 Batang

Batang pohon mangrove secara umum dimanfaatkan oleh

masyarakat untuk bahan bakar kayu api, bahan konstruksi

bangunan, bahan pembuatan perahu, serta dapat digunakan dalam

industri kerajinan.

Kadungan tanin pada batang pohon mangrove digunakan pada

proses penyamakan dan sebagai perekat kayu .

Dalam proses penyamakan, tanin bereaksi dengan protein

dari belulang. Proses ini akan mengawetkan kulit dari serangan-

serangan bakteri. Di samping itu, penyamakan akan memberi warna

tertentu, serta membentuk kepadatan dan kelenturan kulit tersamak

yang berbeda-beda; bergantung kepada sifat-sifat kulit asal dan

kepada proses penyamakan yang digunakan. proses penyamakan

dapat menggunakan tanin dari kulit kayu mangrove sebagai bahan

penyamak nabati.

Tanin yang terkandung dalam tanaman bakau di ekstrak yang

dapat dijadikan perekat kayu lamina. Perekat autokondensat tanin

bakau memiliki nilai keteguran geser kayu laminanya yang tidak

berbeda dengan menggunakan perekat fenolformaldehida dan

ureaformaldehida.
Pohon Industri Tanaman Mangrove

Kertas Rokok
Keripik
Daun Tanin
Cake
Keripik Daun
Onde-onde

Keripik Agar-agar
Pohon Buah Tepung Dawet
Mangrove
Sayuran Jus
Minuman Sirup
Kopi Mangrove
Kayu Api

Batang Bahan Konstruksi


Bangunan

Tanin

Anda mungkin juga menyukai