Anda di halaman 1dari 3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

SKRINING PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP


No Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
RSUD PANIAI

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


PROSEDUR Direktur RSUD Paniai
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Agus, M.Kes
Nip.198008292008011011
PENGERTIAN Skrining Penerimaan Pasien Rawat Inap adalah skrining penerimaan pasien
yang diputuskan untuk rawat inap, baik melalui Instansi Gawat Darurat (IGD),
Poliklinik ataupun Rujukan dari luar Rumah Sakit.
TUJUAN Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
tergantung pada keterangan yang didapat tetntang kebutuhan pasien dan
kondisinya lewat skrining pada kontak pertama
PRODESUR 1. Penerimaan Pasien Rawat inap dapat melalui
a) Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam setiap hari
b) Poliklinik (Pukul 08.00-16.00) setiap hari jam kerja
c) Rujukan dari luar Rumah Sakit 24 jam setiap hari
2. Penerimaan pasien melalui IGD
a) IGD memberikan pelayanan 24 jam setiap hari
b) Semua pasien gawat darurat diterima di ruangan triage sesuai proses
triage (SOP Proses Triager)
c) Pasien dibedakan berdasarkan tingkat kegawatannya sesuai dengan
kriteria triage rutin, yaitu :
 Emergency (Prioritas I)
 Urgent (Prioritas II)
 Non Urgent (Prioritas III)
 False Emergency (Prioritas IV)

e) Pasien diberikan pelayanan segera sesuai dengan tingkat


kegawatannya
f) Observasi pasien setelah proses triage dilakukan oleh dokter ahli
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
g) Pemeriksaan penunjang medis misalanya : laboratorium,
pemeriksaan radiologi dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dan
skrining, dikerjakan dalam ruang lingkup IGD
h) Semua pemriksaan penunjang dilakukan dalam bentuk cito,
sehingga dalam waktu singkat (kurang dari 2 jam) hasilnya dapat
diperoleh.
i) iIGD memberikan pelayanan 24 jam setiap hari
j) jika hasil skrining dokter memutuskan pasien harus dirawat inap,
maka dokter didampingi oleh perawat menjelaskan kepada pasien
dan keluarganya mengenai:
 Penyakit pasien dan alasannya untuk dirawat inap
 Rencana perawatan yang akan diberikan
 Hasil yang diharapkan jika pasien dirawat inap
 Perkiraan lama perawatan dan biaya yang dibutuhkan
k) Pasien-pasien di curigai infeksi, jika :
 Demam, suhu >75.5 ˚C
 Leukositosis (WBC > 10.000/mm3 atau leukopenia (WBC <
4.00 / mm3
l) Pasien yang dicurigai infeksi sebaiknya dimasukan dalam ruang
isolasi di iGD sebelum dipindahkan ke ruang Infection Centre,
dengan ketetntuan sebagai berikut
 Airbone infection diisolasi di ruangan bertekanan negative.
 Non Airbone infection disiolasi diruang isolasi biasa.
m) Jika pasien dan keluarga setuju untuk dirawat, maka keluarga
pasien diminta ke snetral opname untuk melakukan pendaftarn
rawat inap
n) Setelah pendafatran, berkas rekam medis rawat inap pasien
diserahkan kepada perawat di runag observasi, untuk kemudian
memasangkan gelang identitas pada pasien.
o) Dokter dan perawat melengkapi berkas rekam medis dan
pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan (Kriteria Pemeriksaan
Standar di IGD)
p) Jika ruangan tujuh pasien telah siap, pasien dapat dipindahkan.
(SOP Transfer Antar Ruang)

3. Penerimaan pasien melalui Poliklinik


a) Poliklinik memberikan pelayanan 8 jam (08.00-16.00) setiap hari
kerja
b) Skrining polklinik melaui proses visual, anamnesis pemeriksaan
fisis dan pemeriksaan penunjang.
c) Petugas pendaftaran melakukan skrining visual, jika terlihat pasien
lemah, maka segera diantarkan IGD (sesuai prosedur nomor 2)
d) Jika pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter poliklinik
berdasarkan anamnesis, pemriksaan fisik ataupun pemeriksaan
penunjang, maka dokter memberikan informasi yang diperlukan
kepada pasien dan keluarga, antara lain:
e) Penyakit pasien dan alasannya untuk dirawat inap
f) Rencana perawatan yang akan diberikan
g) Hasil yang diharapkan jika pasien di rawat inap
h) Perkiraan lama perawatan dan biaya yang dibutuhkan
i) Perawat meminta keluarga pasien untuk mendaftarkan ke sentral
opname jika pasien dan keluarga setuju untuk dirawat inap
j) Jika pasien datang sendiri tanpa ditemani keluarga dan tidak mampu
untuk mendaftarkan pasien untuk rawat inap di sentral opname
k) Setelah proses registrasi selesai, pasien diantarkan menuju keruang
perawatan yang dituju diantar oleh perawat poliklinik.
4. Jika tidak tersedia tempat tidur pada ruangan yang dituju oleh pasien,
maka
a) Pasien dapat dirujuk ke rumah sakit jejaring, sesuai SPO Rujuk
pasien antar rumah sakit
b) Jika pasien menolak untuk dirujuk, maka pasien dapat dititipkan di
ruangan perawatan lain sampai ruang yang dituju tersedia, dengan
tetap memperhatikan jenis kelmain dan infeksius penyakit.

UNIT TERKAIT 1. IGD


2. Rekam Medis

Anda mungkin juga menyukai