Baru Laporan
Baru Laporan
ii
iii
Disusun oleh :
Fahmi Ghifarie
1322042
iii
ABSTRAK
i
2
BAB I
PENDAHULUAN
diinginkan dipilih atau sesuai keinginan melalui keypad yang sudah terhubung
dengan arduino.[3]
I.3 Tujuan
Tugas akhir ini dilakukan dengan tujuan:
1) Mengetahui prinsip kerja dari Buck-boost converter.
2) Merealisasikan Buck-boost konverter yang dapat diprogram oleh Arduino.
Parameter Nilai
Tegangan Input (Vs) 5-32 V
BAB II
LANDASAN TEORI
Dengan asumsi saklar ideal pada Gambar II.2, output sama dengan input
ketika saklar ditutup, dan output adalah nol ketika saklar terbuka, maka akan
didapatkan bentuk sinyal output akan seperti Gambar II.3 :
7
MOSFET
D1
DIODE -
VMASUK
C1 BEBAN
L1 Vout
Ketika saklar pada keadaan tertutup (On), nilai tegangan pada induktor dapat
dijelaskan pada persamaan II.3 dan II.4.
di L
v L =V s =L ……………………………………………………………….…....II.3
dt
∆ iL V s
= ……………………………………………………………………………...II.
∆t L
4
Perubahan nilai arus induktor pada keadaan ini adalah konstan, hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan arus pada induktor adalah konstan,
berhubungan dengan persamaan sebelumnya dapat dinyatakan oleh persamaan II.5.
∆iL ∆ iL V s
= = ……………………………………………………………………….II.
∆ t DT L
5
Maka untuk mendapatkan nilai ∆ iL pada saat kondisi saklar tertutup dapat dilihat pada
persamaan II.6.
∆ iL
( tertutup ) =
V s . DT ……………………………………….………………………. II.6
L
10
Pada keadaan saklar terbuka, arus pada induktor tidak dapat berunah secara
langsung, dioda akan pada keadaan forward-biased dan arus akan mengalir pada
kapasitor dan resistor. Pada kondisi ini nilai tegangan yang melalui induktor dapat
dijelaskan pada persamaan II.7 dan II.8.
d iL
v L =V o=L ………………………………………….…………………………..II.7
dt
d iL V o
= ……………………………………………………………………………...II.
dt L
8
Diasumsikan, perubahan nilai arus induktor adalah konstan, maka dapat dijelaskan
pada persamaan II.8 dan II.9.
∆iL ∆iL Vo
= = ………………………………………….……………………..
∆ t ( 1−D ) T L
….II.8
V o (1−D ) T
∆ iL(terbuka)= ……………………………………………….…………..
L
….II.9
Pada keadaan tunak nilai total arus induktor pada saat saklar terbuka dan saklar
tertutup harus nol, persamaan tersebut dapat dijelaskan pada persamaan II.10 dan
II.11.
∆ iL(tertutup) +∆iL (terbuka) =0……………………………………………….…...II.10
11
VsDT V o ( 1−D ) T
= =0……………………………………………………………….I
L L
I.11
V o =−V s ( 1−D
D
)……………………………………………………………………
II.12
Saat saklar pada kondisi tertutup (on), induktor mendapat tegangan dari input
dan mengakibatkan adanya arus yang melewati induktor berdasarkan waktu dan
dalam waktu yang sama kapasitor dalam kondisi membuang (discharge) dan menjadi
tegangan dan arus pada beban.
Saat saklar pada kondisi terbuka (off), tegangan input akan terputus dan akan
memulai penurunan arus dan menyebabkan ujung dioda bernilai negatif dan induktor
mensuplai tegangan ke kapasitor (charge) dan beban. Pada dasarnya ketika kondisi
saklar tertutup (on) arus beban disuplai oleh kapasitor, namun pada saat switch
terbuka (off) disuplai oleh induktor.
Besar kecilnya nilai tegangan output dapat diatur dengan mengatur nilai duty
cycle dari PWM. Kondisi pada saat nilai duty cycle lebih dari 0,5 maka nilai output
akan lebih besar dari nilai input sedangan jika nilai duty cycle kurang dari 0,5 maka
nilai output tegangan akan lebih kecil dari nilai input dan pada saat nilai duty cycle
0,5 maka nilai output akan sama dengan nilai input.
Nilai arus peak-to-peak pada kapasitor dapat dituliskan sebagai mengacu pada
Gambar II.10 :
Io
Icpp=Idm ≈ Is+Io = …………………………………………….
1−D
………………..II.13
Nilai tegangan peak-to-peak pada kapasitor rc dapat dituliskan sebagai berikut :
rcIomax
Vrcpp=rc.Icpp=rc.IDMmax ≈ ……………………………………………………
1−Dmax
II.14
Maka didapat nilai maksimum tegangan output ripple sebagai berikut :
Vcpp ≈ Vr - Vrcpp……………………………………………………..….…………..II.15
Pada persamaan lain nilai Vcpp dapat dituliskan sebagai berikkut :
Iomax . Dmax . T Vo . Dmax
Vcpp= = ………………………………….…….
Cmin Fs . RLmin . Cmin
…………II.16
14
Maka dari penuruan persamaan diatas nilai Cmin pada sistem Buck-boost
konverter dapat ditentukan sebagai berikut :
Iomax . Dmax . T Vo . Dmax
Cmin= = …………………………………………
Vcpp RLmin. Fs .Vcpp
….II.17
2
Vo(1−Dmin)
Lmin= …………………………………………….……..
2 fs. IoB
…………..II.18
2
(1−Dmin) . RLmax
Lmin= …………………………………………….
2. Fswitcing
…………….II.19
Amplituda
Ton
1
Contoh, perioda 2 detik, maka frekuensi adalah ½ Hz Standar PWM adalah 50Hz,
t=1/f maka perioda 0.02 detik atau 20ms
bekerja dengan menggunakan crystal 16 MHz. Pada Arduino UNO, terdapat koneksi
USB sehingga pemrograman dan komunikasi serial dapat dilakukan dengan mudah
melalui komputer, sebuah socket power supply DC, header ICSP dan tombol Reset.
Arduino UNO memiliki kapasitas memori flash 32KB, 2KB SRA dan 1KB
EEPROM. Terdapat pula fitur-fitur yang disediakan pada pin arduino antara lain
Pin Serial 0(RX) dan 1(TX) sebagai pin yang dapat melakukan komunikasi
serial secara TTL. Pin ini terhubung pula dengan chip TTL to USB
18
V.8 Induktor
Induktor atau dikenal juga dengan coil adalah komponen elektronika pasif
yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk sebuah kumparan. Pada
dasarnya, Induktor dapat menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik.
Medan magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang
relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi
Faraday. Jenis-jenis induktor dapat disajikan pada Gambar II.9.
V.9 Kapasitor
Kapasitor adalah salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki
kemampuan dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik selama
batas waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan arus listrik tersebut. Kapasitor juga memiliki sebutan lain, yakni kondensator.
Kapasitor atau kondensator ini termasuk salah satu jenis komponen pasif.
Komponen yang satu ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan bernama
Michael Faraday yang lahir pada tahun 1791, dan wafat pada 1867. Karena itu satuan
yang digunakan untuk kapasitor adalah Farad (F) yang diambil dari nama ilmuan
tersebut.
Nilai satu Farad sama dengan 9 × 1011 cm2. Seperti yang telah kami katakan
tadi bahwa kapasitor punya nama lain kondensator. Kata “kondensator” sendiri
pertama kali disebut oleh seorang ilmuan berkebangsaan Italia bernama Alessandro
Volta pada tahun 1782. Bentuk contoh dari kapasitor dapat disajikan pada Gambar
II.10
20
V.10 MOSFET
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah sebuah
perangkat semionduktor yang secara luas di gunakan sebagai switch dan sebagai
penguat sinyal pada perangkat elektronik. MOSFET adalah inti dari sebuah IC (
21
integrated Circuit ) yang di desain dan di fabrikasi dengan single chip karena
ukurannya yang sangat kecil. MOSFET memiliki empat gerbang terminal antara lain
adalah Source (S), Gate (G), Drain (D) dan Body(B).
MOSFET bekerja secara elektronik memariasikan sepanjang jalur pembawa
muatan ( electron atau hole ). Muatan listrik masuk melalui saluran pada source dan
keluar melalui drain. Lebar saluran di kendalikan oleh tegangan pada electrode yang
di sebut dengan gate atau gerbang yang terletak antara source dan drain. ini terisolasi
dari saluran di dekat lapisan oksida logam yang sangat tipis. Kapasitas MOS pada
komponen ini adalah bagian utama.
Ketika tidak ada tegangan pada gate, MOSFET tidak akan bersifat konduksi.
Tegangan yang meningkat pada gate, maka sifat konduksi pada channel semakin
lebih baik. MOSFET juga bisa bekerja selayaknya transistor, maka MOSFET juga
bisa diguanakan sebagai switch.
V out −Rf
= ….
Vin Ri
Maka dari persamaan II.15 dapat dinyatakan bahwa penguatan dari penguatan
inverting dapat dituliskan sebagai berikut :
−Rf
ΔV = …………………………………………………………………….…..II.16
Ri
Pin Deskripsi
1 Ground
2 Vcc
3 Pengatur Kontras
24
V.13 Keypad
Keypad merupakan antarmuka antara komunikasi perangkat elektronik
dengan manusia yang disebut dengan istilah HMI (Human Machine Interface).
Keypad tersusun atas 16 buah push button yang dirangkai dengan konfigurasi dalam
bentuk matrix, sehingga memiliki index baris dan kolom sehingga pin input ke
Arduino dapat dikurangi. Keypad Matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara
maktriks (baris x kolom) sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai
contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal
tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol disusun secara horizontal
membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom:
25
BAB III
Tegangan
Input DCI Saklar Induktor atau
Kapasitor Output
Input
Tegangan
Arduino
Yang
Diinginkan
0,05 0,65
Vout =−12 x Vout =−12 x
1−0,05 1−0,65
arus, untuk menentukan nilai Lmin dapat dilihat dari persamaan II.19 dimana didapat
nilai Lmin. Dengan persamaan II.19 yang digunakan untuk mencari nilai induktor
minimum maka dapat dihitung pada saat nilai duty cycle 5% dan pada saat nilai duty
cycle 65% dengan nilai frekuensi switching yang digunakan adalah 31,37KHz.
Perhitungan mencari nilai Lmin dapat diuraikan sebagai berikut :
Mencari nilai Lmin pada saat nilai duty cycle minimum (5%):
( 1−0,05 )2 x 100 Ω
Lmin= =1,44mH
2. 31370
Dari hasil uraian diatas, maka didapat nilai Lmin pada saat nilai duty cycle 5%
adalah 1,44mH.
Setelah melakukan perhitungan nilai Lmin pada saat nilai duty cycle 5%
dilanjutkan dengan perhitungan nilai Lmin pada saat nilai duty cycle 65%. Perhitungan
untuk mencari nilai Lmin pada saat duty cycle 65% dapat diuraikan sebagai berikut :
( 1−0,65 )2 x 100 Ω
Lmin= =15uH
2. 31370
Dari hasil uraian diatas, maka didapat nilai Lmin pada saat nilai duty cycle 65%
adalah 15uH.
Dari hasil mencari nilai induktor (Lmin) diatas, nilai Lmin terbesar adalah
1,44mH pada saat nilai duty cycle 5%. Maka dari itu pada perancangan tugas akhir ini
dipilih induktor dengan nilai 100 mH, pemilihan nilai induktor ini harus lebih besar
dari nilai Lmin (L>>Lmin) agar sistem dari Buck-boost konverter dapat bekerja pada
mode CCM atau paling tidak 25% lebih dari nilai perhitungan agar arus induktor
tidak bernilai nol pada saat kondisi steady state [daniel w hart]
Setelah mencari nilai induktor minimum maka akan dilanjutkan dengan
mencari nilai kapasitor minimun. Untuk mencari nilai kapasitor minimum maka akan
digunakan persamaan II.17, maka dari itu dengan menggunakan persamaan tersebut
nilai Rloadmin akan diasumsikan dengan nilai 2,5Ω dan frekuensi switching yang
digunakan sebesar 31,37 KHz. Perhitungan untuk mecari nilai kapasitor minimum
pada saat nilai duty cycle 5% dan nilai duty cycle 65% akan diuraikan sebagai
berikut :
29
Nilai lain yang perlu dicari untuk menentukan komponen semikonduktor yang
digunakan adalah dengan mencari nilai current stresses maksimum dan voltage
stresses maksimum sehingga dapat didapatkan nilai batas komponen yang akan
digunakan, mengingat pada MOSFET dan diode sering terjadi over-current yang
menyebabkan MOSFET atau diode terbakar. Persamaan yang digunakan untuk
mencari nilai current stresses dan voltage stresses adalah sebagai berikut :
VO
VSM(max)=VDM(max)=VS+VO= ………………………………………..………….II.3
D min
∆ iL ∆ iL
IDM=ISM=IL=IS+IO+ =Ii(max)+IOut(max)+ ……………………………..…………
2 2
III.4.
Dengan menggunakan persamaan II.3 untuk mencari nilau voltage stresses
maksimum pada komponen semikonduktor dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada saat nilai duty cycle 5% maka didapat nilai VSM sebesar,
VDM(max)=12+0,63
VDM(max)=12,63 Volt
Pada saat nilai duty cycle 65% maka didapat nilai VSM sebesar,
VDM(max)=12+22,3
VDM(max)=34,3Volt
Dengan menggunakan persamaan II.4 untuk mencari nilai current stresses
maksimum pada komponen semikonduktor dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada saat nilai duty cycle 5% maka didapat nilai ISM sebesar,
Sebelum mencari nilai IDM, diperlukan untuk mencari nilai MVDC dan menentukan arus
dc input sehingga dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut :
Vout
MVDC= ……………………………………………………………...
Vin
………….III.5
Iimax=MVDC x Ioutmax……………………………………………………...…………III.6
Nilai MVDC pada saat duty cycle 5% dan 65% dapat diuraikan dibawah ini
Pada saat duty cycle 5% nilai MVDC adalah
31
0,63
MVDC= =0,0525
12
Pada saat duty cycle 5% nilai MVDC adalah
22,3
MVDC= =1,86
12
Menentukan nilai arus masukan maksimum Iimax=MVDC x Ioutmax……………..III.7
Dengan itu, maka nilai Iimax dapat menggunakan persamaan III.7. Nilai Iimax pada saat
duty cycle 5% dan 65% dapat diuraikan dibawah ini
Pada saat duty cycle 5% nilai Iimax adalah
Iimax=0,052 x 0,252=0,013 A
Pada saat duty cycle 65% nilai Iimax adalah
Iimax=1,86 x 8,92=16,59 A
Nilai lain yang perlu untuk mengetahui current stresses adalah nilai arus peak-to-
peak pada induktor dengan menggunakan persamaa II.9.
V o ( 1−D ) T V o ( 1−D )
∆ iL= = maka dari itu akan didapatkan nilai ∆ iL pada saat duty
L LxFs
cycle 5% dan 65%, akan diuraikan sebagai berikut :
Pada saat nilai duty cycle 5% dan frekuensi switching 31,37KHz adalah
0,63 ( 1−0,05 )
∆ iL=
100 x 10−3 x 313700
∆ iL=0,19 mA
Pada saat nilai duty cycle 65% dan frekuensi switching 31,37KHz adalah
22,3 ( 1−0,65 )
∆ iL=
100 x 10−3 x 313700
∆ iL=2,5 mA
Nilai Iimax,Ioutmax, dan arus peak-to-peak induktor telah didapatkan maka telah
mencukupi untuk mengisi persamaan III.4 yaitu untuk menentukan current stresses
semikonduktor, yang akan dicari nilainya pada saat nilai duty cycle 5% dan 65%.
Perhitungan akan diuraikan dibawah ini.
32
Pada kali ini akan menjelaskan bagaimana driver untuk sinyal PWM yang
akan menjadi sinyal switching on atau off pada mosfet. Berikut adalah uraian dari
perancangan untuk driver PWM untuk MOSFET :
12 Volt (Vcc)
R2
Sinyal Ke Mosfet
330
R1 Q1
PWM dari Arduino
PN2222
1k
Karena kita membutuhkan nilai Ic yang cukup besar untuk men-drive MOSFET,
maka digunakan nilai R1 sebesar 1000Ω.
RF
2k2
U2
RIN
4
8
2
6
10k 3
7
1
Gambar III.3 Feedback Operasional Amplifier
Komponen Spesifikasi
Q1 IRF 4905
L1 100 mH
36
C1 1000 uF
Dioda IN58222
R2 300 Ω
R1 1000Ω
Q2 2N2222
R4 2200Ω
R3 10000Ω
Beban 100Ω
Penguat Inverting OP-07
D4
R4
DIODE 2k2
D3
DIODE
R3
7 +12Volt
D2 10k
Q1 U2
IRF4905 DIODE 1
TEG.INPUT D1 3
2 6
1 2
DIODE
TBLOCK-I2
4
8
OP07
R2 C1 BEBAN
L1 10000mF 100
330 100mH
-12Volt
R1 Q2
PN2222
1k