Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN

“PEWARISAN SIFAT”

Disusun Oleh
Nama : Dinda Eka Ferdiana
NIM : 205040200111043
Kelas :C
Asisten : Annisa Viga Karina

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2021
PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MINGGU KE 2

“PEWARISAN SIFAT”

1. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami terkait
pola pewarisan sifat menurut hukum mendel I dan hukum mendel II.

2. METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Fungsi


.
1 Kertas lipat (kertas Kertas warna hijau sebagai induk betina dan
warna) kertas warna putih sebgai induk jantan
2 Wadah Sebagai wadah untuk mencampur kertas
3 Gunting Untuk memotong kertas lipat sesuai keinginan
4 Alat tulis (bolpoin dan Untuk mencatat hasil pengataman yang telah
kertas) dilakukan dan keperluan lainnya
5 Kamera Alat untuk dokumentasi

2.2 Cara Kerja


Dalam melakukan praktikum pengamatan terkait Hukum Mendel I
(Monohibrid dan Persilangan Intermediet) ini perlu memperhatikan langkah-
langkah, berikut langkah-langkah pengamatannya:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Memotong kertas lipat masing-masing warna 40 potongan kecil-kecil
3. Memasukkan 20 potongan kertas warna merah (induk betina) dan 20 potongan
kertas warna putih (induk jantan) ke dalam 2 gelas yang telah disediakan.
Isinya sama.
4. Aduk potongan kertas yang ada dalam gelas agar tercampur antara kertas
warna merah dan putih
5. Kemudian ambil 2 kertas secara acak sampai kertas habis
6. Catat hasil praktikum dan tentukan perbandingan rasio fenotip dan genotipnya
7. Dokumentasikan

Dalam melakukan praktikum pengamatan terkait Hukum Mendel II


(Dihibrid) ini perlu memperhatikan langkah-langkah, berikut ini adalah langkah-
langkah pengamatannya:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Memotong 4 macam warna kertas lipat yang berbeda (merah, ungu, hijau,
kuning) masing-masing warna berjumlah 32. Warna merah sebagai buah bulat
yang dominan (B), ungu sebagai buah lonjong yang resesif (b), hijau sebagai
buah rasa manis sifat dominan(M), dan kuning sebagai buah rasa asam sifat
resesif(m)
3. Memisahkan gamet jantan dan betina masing-masing kertas, kemudian diacak
4. Masangkan gamet jantan dan gamet betina pada masing-masing sifat tersebut
5. Mencatat kemungkinan-kemungkinan dari genotip yang terbentuk dari
persilangannya
6. Menghitung rasio fenotipnya
7. Dokumentasikan

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hukum Mendel I (Monohibrid Dominan)

Hukum Mendel I atau yang biasa disebut hukum segregasi (hukum pemisah
gen) ini merupakan suatu hukum yang berlaku pada persilangan monohibrid,
karena dalam persilangan ini hanya menyilangkan satu sifat yang berbeda. Hukum
Mendel I menyebutkan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi pemisahan
alel-alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Pada praktikum
pewarisan sifat kali ini dilakukan simulasi menggunakan kertas lipat yang warna-
warni. Dimana simulasi persilangan dilakukan antara bungan mawar merah (MM)
dan bunga mawar putih (mm), dimana gen (M) lebih dominan terhadap gen (m).
Pada praktikum ini dihasilkan (MM) = 11, (Mm) = 18, dan (mm) = 11 dengan
hasil perbandingan 1:2:1. Berikut hasilnya:
a. Dengan perbandingan Genotif F2 = MM : Mm : mm = 1,1:1,8:1,1 = 1:2:1,
berikut ini adalah dokumentasinya:

b. Lebih dominan warna merah, maka dihasilkan perbandingan Fenotif F2 =


warna merah:warna putih = 3:1, berikut ini adalah dokumentasinya:

Dalam praktikum simulasi pewarisan sifat pada Hukum Mendel I


(monohibrid dominan), diperoleh gamet (G1) dari masing-masing sifat yaitu (M)
dan (m). Kemudian menghasilkan keturunan (F1) bunga mawar merah yaitu (Mm)
yang memiliki sifat heterozigot. Hasil dari persilangan (F1) kemudian disilangkan
lagi dengan sesamanya menjadi (Mm)×(Mm) sehingga menghasilkan keturunan
kedua (F2) yaitu satu bunga mawar berwarna merah (MM) yang bersifat
homozigot, dua bunga mawar berwarna merah (Mm) yang bersifat heterozigot,
dan satu bunga mawar berwarna putih (mm) yang bersifat homozigot. Sehingga
dihasilkan perbandingan genotipe (F2) berupa MM:Mm:mm sebesar 1:2:1 dan
perbandingan fenotipe (F2) berupa warna merah:warna putih sebesar 3:1. Jadi
3
diperoleh presentasi bunga mawar berwarna merah sebesar ×100 %=75 % dan
4
1
presentasi bunga mawar berwarna putih sebesar ×100 %=25 % .
4
3.2 Hukum Mendel I (Monohibrid Intermediet)

Sama halnya seperti yang sudah dijelaskan pada Hukum Mendel I


(Monohibrid dominan). Namun pada persilangan monohibrid intermediet ini gen-
gennya sama-sama kuat dan tidak ada yang bersifat dominan maupun resesif.
Persilangan intermediet termasuk persilangan monohibrid, karena prosesnya
sama. Pada praktikum ini dihasilkan (MM) = 11, (Mm) = 18, dan (mm) = 11
dengan hasil perbandingan 1:2:1. Berikut hasil dokumentasinya:
Dalam praktikum simulasi pewarisan sifat pada Hukum Mendel I (monohibrid
intermediet), diperoleh gamet (G1) dari masing-masing sifat yaitu (M) dan (m).
Kemudian menghasilkan keturunan (F1) bunga mawar pink yaitu (Mm). Hasil dari
persilangan (F1) kemudian disilangkan lagi dengan sesamanya menjadi
(Mm)×(Mm) sehingga menghasilkan keturunan kedua (F2) yaitu satu bunga
mawar berwarna merah (MM), dua bunga mawar berwarna pink (Mm), dan satu
bunga mawar berwarna putih (mm). Sehingga dihasilkan perbandingan genotipe
(F2) berupa MM:Mm:mm sebesar 1:2:1 dan perbandingan fenotipe (F 2) berupa
warna merah:warna pink:warna putih sebesar 1:2:1. Jadi diperoleh presentasi
1
bunga mawar berwarna merah sebesar ×100 %=25 % , presentasi bunga mawar
4
2
berwarna pink sebesar ×100 %=50 % dan presentasi bunga mawar berwarna
4
1
putih sebesar ×100 %=25 % .
4
3.2 Hukum Mendel II (Dihibrid)
Hukum Mendel II atau yang biasa disebut dengan hukum assortasi (hukum
pengelompokan secara bebas) ini merupakan suatu hukum yang berlaku pada
persilangan dihibrid, karena dalam persilangan ini hanya menyilangkan dua sifat
yang berbeda dan menghasilkan dua karakter yang berlainan. Hukum Mendel II
menyebutkan bahwa pada waktu menentukan gamet, alel-alel berbeda yang telah
bersegregasi bebas (misal alel B memisah dari b, serta alel K memisah dari k)
akan bergabung secara bebas membentuk genotipe dengan kombinasi alel-alel
yang berbeda. Pada praktikum pewarisan sifat kali ini dilakukan simulasi
menggunakan kertas lipat yang warna-warni. Dimana simulasi persilangan
dilakukan antara buah bulat (B) dan buah lonjong (b) dimana gen (B) lebih
dominan terhadap gen (b), rasa manis (M) dan rasa masam (m) dimana gen (M)
lebih dominan terhadap gen (m). Pada praktikum ini dihasilkan (BM) = 18, (Bm)
= 6, (bM) = 6, dan (bm) = 1 dengan hasil perbandingan 18:6:6:2. Berikut hasil
dokumentasinya:

Dalam praktikum simulasi pewarisan sifat pada Hukum Mendel II (dihibrid),


diperoleh gamet (G1) dari masing-masing sifat yaitu (BM) dan (bm). Kemudian
menghasilkan keturunan (F1) buah bulat-rasa manis yaitu (BbMm) yang memiliki
sifat heterozigot. Hasil dari persilangan (F1) kemudian disilangkan lagi dengan
sesamanya menjadi (BbMm)×(BbMm) sehingga menghasilkan keturunan kedua
(F2) yaitu sembilan buah bulat-rasa manis (B_M_), tiga buah bulat-rasa masam
(B_m_), tiga buah lonjong-rasa manis (b_M_), serta satu buah lonjong-rasa
masam (b_m_). Sehingga menghasilkan perbandingan fenotipe (F 2) berupa bulat-
manis:bulat-masam:lonjong-manis:lonjong-masam sebesar 9:3:3:1.

Anda mungkin juga menyukai