Anda di halaman 1dari 3

BENER

Aliansi KPK Minta Pemkot Eksekusi Putusan PT TUN

AMBON- Warga Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon yang tergabung dalam Aliansi
Koalisi Penggugat Korupsi (KPK) mendatangi Kantor Walikota Ambon di Jalan Sultan
Wairun, Senin, 8 Mei 2023.

Kedatangan mereka ini meminta agar Pemerintah Kota Ambon segera mengeksekusi
putusan pengadilan PT TUN. Makassar tentang pemberhentian dengan hormat dari
jabatan pejabat kepala Desa Waiheru dan pengesahan pengangkatan kepala Desa Waiheru
periode
2022-2028.

"Mendesak Walikota Ambon segera melaksanakan perintah Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Makasar dengan Nomor Putusan 196/B/2022/PT.TUN.MKS terkait Sengeketa
Pilkades Desa Waiheru Kecamatan Baquala," kata Koordinator Lapangan Rizkhy Rumadan.

Penjabat Walikota Bodowin Wattimena juga harus mencabut Keputusan Walikota tentang
Pemecatan secara terhormat jabatan pejabat kepala desa Waiheru Usman Elly. Dan
pengesahan pengangkatan kepala Desa Waiheru masa jabatan 2022-20228, masa jabatan
18 April 2022," ucapnya.

"Mohon kiranya tuntutan ini diperhatikan dan diindahkan serta dapat menjadi acuan
bagi Pemkot Ambon," harapnya.

Sementara Asisten I Eky Silooy yang menemui pendemo mengucapkan terima kasih atas
kehadirannya rekan-rekan di sini.

"Saya pribadi sangat menghargai tindakan rekan-rekan dan untuk putusan SK ini akan
kami segera tindak lanjuti dan laporkan ke atas," katanya.

SK pembatalan ini, lanjut Silooy, akan dilakukan secara admintrasi hukum setelah
melewati masa waktu proses yang di tentukan. (AAN)

Aliansi Koalisi Penggugat Korupsi (KPK) mendatangi Kantor Walikota Ambon. Mereka
minta Pemkot eksekusi putusan PT TUN soal kepala Desa Waiheru.

==============================
HL

LAPORAN: ANWAR ANGKOTASAN

Ancam Sebarkan Foto, Siswi SMP Diperkosa

AMBON- Tindakan tak terpuji dilakukan WDF (50). Tukang ojek ini nekat memperkosa
ANDF (15), siswi SMP di Kota Ambon ini.

Pria setengah abad itu mengancam menyebarkan foto korban sebelum anak di bawah umur

disetubuhi di penginapan Batu Capeo, Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, Senin, 17


April 2023 sekira pukul 13.30 WIT.

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Ipda Janete S Luhukay menuturkan,
kasus ini berawal saat korban pulang sekolah.

Dia kemudian menuju pangkalan ojek di Mangga Dua, dekat PGSD. pelaku sempat
menawarkan korban untuk makan bakso namun ditolak oleh korban.
"Pelaku terus memaksa korban untuk mengikuti sambil tangan korban ditarik sehingga
korban menaiki motor pelaku," tutur Ipda Janete kepada wartawan, Senin, 8 Mei 2023.

Setelah di atas motor, korban dibawa ke penginapan Batu Capeo. Di dalam kamar
penginapan, korban dan pelaku duduk di atas tempat tidur sambil berbincang-
bincang.

Dalam kondisi ngobrol, tangan pelaku bergerak membuka kancing baju seragam korban.
ANDF menolak, tapi pelaku mengancam dia.

"Pelaku mengatakan untuk menggantikan semua uang yang telah diberikan pelaku kepada

korban dan mengancam akan memviralkan foto. Karena ketakutan korban pun melepaskan
pakaianya dan ia ditiduri," ujarnya.

Setelah dilaporkan pada tanggal 21 April 2023, dan pelaku diperiksa, ternyata bukan

pertama kali tapi aksi yang dilakukan WDF, sudah berulang kali.

"Ada 5 kali korban ditiduri dan dilokasi yang berbeda. Pertamai itu Januari 2023
pertama di Siwang, kemudian di Mahia dan ketiga dan keempat kelima di penginapan
Batu capeo," ungkapnya.

Pelaku, tambah Ipda Janete, telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan


LP/B/147/IV/2023/SPKT/Polresta Ambon/ Polda Maluku, tertanggal 21 April 2023.

"Pasal yang disangkakan kepada tersangka, Pasal 81 ayat (1) dan ayat (2) UU RI No.
17 Tahun 2016 UU Perlindungan Anak, ancaman Hukuman penjara paling singkat 5 tahun
dan paling lama 15 tahun," pungkasnya. (**)

=================================
SECON

BPS Maluku Rekrut Petugas Sensus Pertanian 2023

AMBON - Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Maluku merekrut 1.885 orang petugas
untuk diturunkan pada Sensus Pertanian 2023.

"Kegiatan sensus pertanian ini akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu Juni dan
Juli 2023 yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia termasuk Maluku, karena
itu para petugas ini akan dilatih pada akhir Mei 2023," kata Kepala BPS Provinsi
Maluku Maritje Pattiwallapia di Ambon, Senin, 8 Mei 2023.

Setelah para petugas Sensus Pertanian ini mengikuti pelatihan teknis cara
pengumpulan data lainnya, kata dia selanjutnya mereka akan turun lapangan pada Juni
sampai Juli 2023 sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.

Pattiwaellapia berharap, semua pihak secara bersama-sama mendukung pelaksanaan


Sensus Pertanian 2023 dengan cara memberikan jawaban yang benar kepada para
petugas.

�Bagi responden petani, nelayan, peternak, pengusaha di bidang pertanian agar dapat
memberikan jawaban yang benar kepada petugas kita yang datang, terima petugas dan
berikan jawaban yang jujur,� ujarnya.

Jawaban dari responden, katanya sangat menentukan kualitas data Sensus Pertanian
2023 dan menentukan juga masa depan bangsa Indonesia terutama kesejahteraan petani,
termasuk ketahanan pangan di Indonesia dan Provinsi Maluku.
Sensus Pertanian bertujuan untuk mengetahui seperti apa potensi pertanian di
Provinsi Maluku, disparitas antara daerah yang satu dengan daerah lain, serta
tindaklanjut atau strategi penanganan sektor pertanian ke depannya.

�Dari 1.885 petugas yang akan melaksanakan sensus di desa dibantu oleh pegawai BPS
pada 11 kabupaten/kota di Maluku sebagai koordinator/pengawas,� katanya. (ANT)

Anda mungkin juga menyukai