Bab II Tinjauan Pustaka Herman
Bab II Tinjauan Pustaka Herman
TINJAUAN PUSTAKA
selama pajak yang masih harus dibayar sebagaimana dimaksud dalam Surat
Ketetapan Pajak baik Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat
Nihil (SPKN), dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB), Surat Keputusan
seluruhnya baik yang telah dibayar atau sejak tanggal pembayaran yang
berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) dan/atau bunga
9
10
1. Undang-undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara
pengembalian kelebihan.
berikut :
Kembali; atau
Ayat (1)
Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih
Ayat (1a)
dalam surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak telah dibayar
persen) per bulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
Ayat (2)
Pajak yang telah diterbitkan berdasarkan Pasal 14 ayat (4) dan Pasal 19
Peninjauan Kembali atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat
Imbalan Bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua
tata cara perpajakan, dengan ketentuan jika ternyata wajib pajak mempunyai utang
tersebut.
Surat Keputusan Keberatan dari Direktorat Jenderal Pajak, putusan banding atau
gugatan dari Pengadilan Pajak dan putusan peninjauan kembali dari Mahkamah
Agung.
Untuk besarnya pemberian imbalan bunga maka pemerintah dalam hal ini
memberikan imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) perbulan untuk paling lama
24 (dua puluh empat) bulan sesuai yang diatur pada pasal 27 Undang-undang
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan diatur pada pasal 87
14
kekuasaan kehakiman bagi wajib pajak atau penanggung pajak yang mencari
keadilan terhadap sengketa pajak. Sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan
Pengadilan Pajak dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu peradilan murni dan
peradilan tidak murni. Peradilan Murni adalah peradilan yang melibatkan 3 (tiga)
pihak, yaitu : Wajib Pajak, Fiskus, dan Hakim yang mengadili. Wajib Pajak dan
fiskus merupakan pihak yang bersengketa, sedangkan hakim atau majelis hakim
Peradilan Tidak Murni adalah peradilan yang hanya melibatkan 2 (dua) pihak,
yaitu pihak Wajib Pajak dan pihak Fiskus tanpa melibatkan pihak ketiga yang
independen.6
6
Hariyasin. 2019. Praktik Beracara pada Pengadilan Pajak. 2. Daerah Istimewa
Yogyakarta. PT Kanisius. hlm. 11.
15
dan keadilan.
kewengan/kompetensi.
sebagai berikut
kasasi”. 7
Pengertian dan Dasar Hukum mengenai sengketa pajak telah diatur dalam
antara Wajib Pajak atau Pemegang pajak dengan pejabat yang berwenang
pajak hanya tertuju kepada banding dan gugatan sebagai kewenangan Pengadilan
Pajak. Sengketa pajak dalam bentuk banding dan gugatan hanya merupakan
7
Hariyasin. 2019. Praktik Beracara pada Pengadilan Pajak. 2. Daerah Istimewa
Yogyakarta. PT Kanisius. hlm. 8.
8 ?
Wirawan B. Ilyas Richard Burton. Hukum Pajak. 3. Jakarta. Salemba Empat. hlm. 74.
19
sengketa pajak dalam arti sempit karena masih ada sengketa pajak tidak termasuk
didalamnya. Sengketa pajak dalam arti luas meliputi sengketa yang diajukan
Pajak (selanjutnya disebut dan disingkat sebagai UU Pengadilan Pajak) pada Pasal
Penjelasan:
9 ?
Muhammad Djafar Saidi. 2007. Perlindungan Hukum Wajib Pajak dalam Penyelesaian
Sengketa Pajak. 4. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada. hlm 90.
20
Gugatan :
Pengadilan Pajak
pelaksanaan penagihan.
(4) Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3)
10
Hariyasin. 2020. “Seputar Perpajakan,Kepabeanan&Hukum Menuju Indonesia Emas
(1945-2045). Disertasi. Banjarmasin. Program Studi Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas 17 Agustus 1945. hlm. 28
21
digugat.
Pajak.
persetujuan tergugat.
kembali.
sengketanya.
dilaksanakan.
23
kekuatan hukum yang mengikat. Sementara itu, gugatan tidak demikian halnya
karena yang digugat bukan surat keputusan keberatan dari lembaga keberatan
melainkan keputusan pejabat pajak yang terkait dengan penagihan pajak. Gugatan
hanya diperuntukkan bagi wajib pajak atau penanggung pajak untuk melawan
surat tagihan pajak maupun keputusan yang terkait dengan pelaksanaan penagihan
pajak secara paksa yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan hokum pajak.
Dalam arti, pejabat pajak dalam proses gugatan selalu dalam kedudukan sebagai
pihak tergugat dan wajib pajak atau penanggung pajak selalu berada dalam
kedudukan sebagai penggugat. Dalam arti, pejabat pajak tidak boleh mengajukan
gugatan kepada Pengadilan pajak sebagai penggugat melawan wajib pajak atau
penanggung pajak. Mengingat pejabat pajak yang menerbitkan surat tagihan pajak
atau keputusan dalam rangka melakukan penagihan pajak secara paksa, digugat
Banding :
11 ?
Muhammad Djafar Saidi. 2007. Perlindungan Hukum Wajib Pajak dalam Penyelesaian
Sengketa Pajak. 4. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada. hlm 184.
24
(2) Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
dibanding.
(4) Selain dari persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) serta Pasal 35, dalam hal Banding diajukan
(1) Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang
pailit.
persetujuan terbanding.
26
kembali.
(4) Dihapus.
(5) Dihapus.
27
ayat (3a), atau Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum
(6) Badan peradilan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
Kalau dikaji secara yuridis, yang berhak mengajukan banding hanya wajib
pajak atau penanggung pajak, tidak termasuk pejabat pajak sebagai pihak yang
yang berhak mengajukan banding merupakan suatu kekeliruan yang tidak boleh
12 ?
Muhammad Djafar Saidi. 2007 Perlindungan Hukum Wajib Pajak dalam Penyelesaian
Sengketa Pajak. 4. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada. hlm 173.