Anda di halaman 1dari 10

AGAMA DAN SPIKOLOGI SEBAGAI LANDASAN DALAM MELAKSANAKAN

BIMBINGAN KONSELING
Dosen pengampu : Mustofa M.pd

Disusun oleh:

Hani pratiwi

NIM: 21.11.22.00038

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS

TANAH PASER

2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan
dan Konseling.

1
.Saya membuat makalah ini dengan semaksimal mungkin.Namun sebagai manusia biasa
saya tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.Harapan saya semoga bisa menjadi koreksi
dimasa mendatang agar tidak melakukan kesalahan yang sama lagi.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,dengan segala
kerendahan hati,saya menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya
menjadi lebih baik. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih dan semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi saya dan bagi pembaca.

Paser,15 Maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN

2
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................3
1.2. perumusan masalah…………………………\……………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Peranan Agama Dalam Menjalankan Bimbingan Konseling.......................................................4
2.2. Peranan Psikologi Dalam Melaksanakan Bimbingan Konseling..................................................4
2.3. Tes Spikologi Bagian Dari Bimbingan Konseling..........................................................................4
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan..................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................5

BAB 1

PENDAHULUAN
Latar belakang

Di dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan agama islam pastilah terdapat berbagai
macam problem baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini sangatlah
memerlukan perhatian khusus dari guru agama, karena guru agama dianggap sebagai kunci

3
sentral dalam membendung dan memfilter pengaruh negatif dari luar, karena saya
mengetahui suatu hal yang paling urgen dampaknya. Dalam hal ini adalah kenakalan remaja.
Oleh karena itu, pelaksanaan Bimbingan dan Konseling mempunyai peranan yang sangat
penting dalam membimbing klien atau pelaku kenakalan remaja.

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari pendidikan. Sebagai
sebuah layanan yang professional bimbingan dan konseling tidak biasa dilakukan
sembarangan, diperlukan landasan yang kokoh yang berdasar pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Sebagaimana yang kita ketahui bimbingan konseling memiliki
berbagai landasan. Landasan religius atau agama, psikologi, budaya, filosofis, pedagogis,
historis dan landasan legalistik. Setiap landasan memiliki peran yang sama pentingnya dalam
proses Bimbingan dan Konseling.

Dalam makalah ini, saya akan membahas dan mengupas peranan agama dan psikologi
dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.

Perumusan masalah

1. Apa peranan landasan agama dalam menjalankan Bimbingan Konseling?


2. Apa peranan landasan spikologi dalam melaksanakan Bimbingan Konseling?
3. Apa manfaat tes psikologi dari Bimbingan Konseling?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan Agama dalam Menjalankan Bimbingan Konseling

4
Agama dalam kehidupan individu merupakan kebutuhan fitri dari semua manusia.Allah
telah menciptakan manusia dan telah meniup akan ruh-Nya sehingga iman kepada Allah
merupakan sumber ketentraman,keamanan dan kebahagiaan manusia,sebaliknya dalam
paradigma ini,maka ketiadaan iman kepada Allah menjadi sumber kegalauan,kegelisahan
dan kesengsaraan bagi manusia.Seperti yang dikatakan Hasan Al Banna seorang pembaharu
dakwah dan pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin di mesir adalah merupakan alat yang pas
untuk terapi psikologi, karena agama dapat membantu menajamkan hati nurani
menghidupkan perasaan dan mengingat hati,agama juga berfungsi sebagai polisi yang
mengawasi serta menjaga yang tak pernah tidur.
Agama secara konsisten selalu mendorong jiwa kepada kebaikan,dan secara konsisten
pula menolak kekejian.Wiliam James dalam Ahmad Mubarok, mengatakan bahwa
kepercayaan kepada tuhan sangat besar pengaruhnya dalam mengobati kegelisahan,karena
iman dapat membuat hidup menjadi lebih bermakna, dan membantu bagaimana cara
menikmati kehidupan ini secara benar.
Sikap merendahkan dan mengabaikan agama ini semakin subur, karena tiga sebab utama.
Pertama, Bekurangnya para pendakwa. Pendakwa yang ada masih kurang vocal dan banyak
diantaranya yang penampilan serta tingkah lakunya kurang terpuji. Kedua, berkembangya
keyakinan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan pikiran kehidupan manusia dapat
dikontrol, Ketiga, berkembangnya sikap yang terlalu mengagungkan hak-hak pribadi.
Sesuatu yang diberi label “milik pribadi” sama sekali tidak boleh diganggu gugat. Dalam hal
ini ajaran agama dianggap mencampuri urusan pribadi individu.
Dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling unsur-unsur agama tidak boleh diabaikan dan
justru harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mencapai kesuksesan dan juga upaya
konselor dalam membahagiakan klien. Dengan demikian, peranan agama dalam bimbingan
dan konseling adalah,sebagai berikut :
1. Agama berperan sebagai penenang jiwa ketika individu dihadapkan pada suatu
masalah maka akan terjadi konflik pada hatinya.
2. Agama berperan sebagai motivator untuk memiliki sikap dan tingkah laku sesuai
dengan tuntutan agama.
Jadi dalam bimbingan dan konseling, agama berperan sebagai layanan kepada individu
agar dapat memiliki sifat dan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai yang
sesuai dengan ajaran agama.
Berikut landasan agama diperlukannya bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal
pokok, yaitu :
1. Manusia sebagai makhluk Tuhan
2. Sikap keberagamaan
3. Peranan agama, memiliki fungsi:
a. Memelihara fitrah
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan

5
Saat ini sedang berkembang kecenderungan untuk menata kehidupan yang berlandaskan
nilai – nilai spiritual. Kondisi ini telah mendorong kecenderungan berkembangnya
bimbingan dan konseling yang berlandaskan agama.

B. Peranan Psikologi dalam Melaksanakan Bimbingan Konseling

Sebagaimana telah dipahami bahwa psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari
gejala-gejala kejiwaan manusia, kajian psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku
individu. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling hendaknya aspek psikologi perlu
diikut sertakan, karena peranan psikologi dalam bimbingan dan konseling berarti
memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran layanan.
Pada hakekatnya individu diciptakan dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani,
keseimbangan kehidupan kedua unsur ini dapat menjadikan individu dewasa yang
sehat dan sejahtera lahir dan batin.
Dengan demikian gambaran hidup manusia ideal yang akan dicapai dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal,berdasarkan uraian di atas maka dapat
diiterprestasikan bahwa peranan aspek psikologi dalam bimbingan dan konseling yang
bertujuan membantu klien dalam memecahkan masalah yaitu:
1. Peran psikologi sebagai metode dalam mengidentifikasi masalah yang sudah
dihadapi klien.
2. Peran psikologi sebagai diagnosis masalah agar dapat di cari solusi masalah yang
tepat yang sesuai dengan karakter masalah.
3. Peran psikologi sebagai motivator kepada klien untuk tumbuh dan berkembang.
4. Peran psikologi sebagai pengevaluasi atas solusi masalah yang di hadapi klien.
Untuk keperluan dalam proses bimbingan dan konseling hendaknya konselor
menguasai kajian dalam bidang psikologis yaitu tentang
1. Motiv dan motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakan seseorang
bertingkah laku.
2. Pembawaan Dasar dan Lingkungan
yaitu setiap individu dilahirkan ke dunia dengan membawa kondisi mental fisik
tertentu, apa yang di bawa sejak lahir itu lah yang di sebut dengan penbawaan,masing-
masing individu mempunyai penbawaan dan lingkungan yang tidak sama, pembawaan
pada dasarnya bersifat potensial yang perlu di kembangkan dan untuk
mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan di mana individu
itu berada.
3. Perkembangan individu

6
Perkembagan individu tidak terjadi sekali saja akan tetapi bertahap dan
berkesinambungan,menurut Havighurts devinisi tugas perkembagan tersusun menurut
suatu pola tertentu dan secara keseluruhan saling terkait.dalam melasanakan tugas
pelayanan koselor menghadapi individu yang sedang berkembang.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan sebagai rujukan,
diantaranya :
a. Teori dari McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan cultural dalam
perkembangan individu
b. Teori dari Freud tentang dorongan seksual
c. Teori dari Erickson tentang perkembangan psiko-sosial
d. Teori dari Piaged tentang perkembangan kognitif
e. Teori dari Kohlderg tentang perkembangan moral
f. Teori dari Zunker tentang perkembangan karir
g. Teori dari Bohler tentang perkembangan sosial
h. Teori dari Havighurst tentang tugas – tugas perkembangan individu semenjak
masa bayi sampai dengan masa dewasa
4. Kepribadian
ciri seseorang adalah kepribadianya dalam khasanah psikologi rumusan yang satu
tentang kepribadian masih sulit di capai. Sementara itu, Abin Syamsudin (2003)
mengemukakan tentang aspek – aspek kepribadian yang mencakup :
a. Karakter : yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten
tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
b. Temperamen : yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi
terhadap rangsangan – rangsangan yang datang dari lingkungan.
c. Sikap : sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negative atau ambivalen.
d. Stabilitas emosi : yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan
dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggun,sedih atau putus asa.
e. Responsibilitas ( tanggung jawab) : kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan
atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, tidak lepas
tangan atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi.
f. Sosiabilitas : yaitu disposisi pribadi yangberkaitan dengan hubungan
interpersonal. Seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain.

C. Tes psikologi bagian dari Bimbingan Konseling

1. Mengetahui kecerdasan
Setiap siswa tentu memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu
agar bisa terlihat seberapa besar kecerdasan yangdimiliki oleh siswa-siswi tersebut,
dapat dilakukan tes yang nantinya akan terlihat dari hasil perhitungan yang dilakukan
tim psikolog.
2. Mengetahui bakat

7
Setiap siswa tentu memiliki bakat dan minat yangberbeda-beda. Untuk melihat dan
mengetahui bakat apa saja yang dimiliki oleh siswa, biasanya diketahui melalui tes-tes
psikologi yang dilakukan. Dengan mengetahui minat dan bakat siswa sejak dini, para
guru akan mudah mengarahkan pada kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang sesuai
dengan “passion” masing-masing siswa.
3. Mengetahui kepribadian
Tes kepribadian umumnya memiliki tujuan untuk dapat melihat kecenderungan
kepribadian seseorang. Metode tes psikologi yang digunakan bisa dalam bentuk tes
proyektif dan sejenisnya. Dalam tes tersebut dapat dilihat kecenderungan ciri-ciri
karakter/ kepribadian yang dimiliki oleh siswa tersebut. Informasi yang valid tentang
kepribadian siswa dapat membantu guru untuk memberikan pola bimbingan yang
sesuai bagi para siswa.
4. Penjurusan
Tes Psikologi juga dapat dipergunakan untuk proses penjurusan siswa. Tes yang
dilakukan untuk membantu penjurusan bahasa, IPA ataukah IPS bagi setiap siswa.
Dengan proses tes yang valid dan reliable, diharapkan setiap siswa akan mendapatkan
jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
5. Seleksi calon anak didik
Sebelum seorang anak didik masuk diterima ke dalam institusi sekolah atau
universitas, sekolah-sekolah tertentu, sering melakukan tes psikologi. Tujuan tes
psikologi ini, agar lembaga pendidikan yang bersangkutan dapat menampung siswa-
siswi yang sesuai standar kriteria calon siswa.
6. Pemilihan program studi
Pada beberapa kampus atau sekolah sering dilakukan tes psikologi untuk penjurusan
atau pemilihan program studi. Tujuannya agar siswa / mahasiswa tersebut cocok
masuk ke dalam sebuah program studi /jurusan sesuai kriteria tertentu. Salah dalam
memilih jurusan atau program studi tentu akan sangat merugikan siswa, orang tua
maupun sekolah/ universitas yang bersangkutan.

BAB III

KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Dalam bimbingan dan
konseling, agama berperan sebagai layanan kepada individu agar dapat memiliki sifat dan
tingkah laku yang sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai yang sesuai dengan ajaran agama.

8
Aspek psikologi perlu diikut sertakan pula, karena peranan psikologi dalam bimbingan dan
konseling berarti memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi
sasaran layanan, meliputi motiv dan motivasi, pembawaan dasar dan lingkungan,
perkembangan individu, belajar dan kepribadian.

Layanan Bimbingan dan Konseling dalam konteks Indonesia, di samping berlandaskan


pada agama dan psikologi kiranya perlu memperhatikan pula landasan – landasan yang lain,
seperti landasan sosial budaya, landasan filosofis, landasan pedagogis, landasan historis dan
landasan legalistik. Kesemuanya memiliki peran yang sama pentingnya dalam layanan
Bimbingan dan Konseling.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Widoso Supriyono.Psikologi Belajar.Jakarta:Rineka Cipta,2013.

Makmun,Abin Syamsudin.Psikologi Pendidikan.Bandung:Rosda Karya Remaja,2003.

9
http://erwinsyahtegar.blogspot.co.id/2012/03/peranan-agama-dan-psikologi-dalam.html?m=1

http://makalahs1.blogspot.co.id/2013/05/makalah-bimbingan-dan-konseling-agama.html?m=1

https://mutupendidikan.com/%EF%BB%BFtes-psikologi-bagi-layanan-bk/

10

Anda mungkin juga menyukai