Anda di halaman 1dari 4

Kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar

Pancasila pada murid-murid dengan paradigma Inquiry Apresiatif (IA).

Sebelum memahami tentang kaitan peran pendidik dalam mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hajar
Dewantara dengan paradigma Inkuiri Apresiatif, terlebih dahulu kita harus memahami:

Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Peran pendidik

Inkuiri apresiatif

(1) Filosofi pendidikan Ki hajar Dewantara

Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak- anak, adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya. Kodrat anak meliputi kodrat alam dimana lingkungan anak tumbuh dan berkembang dan
kodrat zaman yang berhubungan dengan waktu / zaman tumbuh tau belajar.

(2) Peran pendidik

Peran pendidik dalam pembelajaran antara lain yaitu sebagai

Pendorong kolaborasi

Mewujudkan kepemimpinan murid

Coach bagi guru lain

Penggerak komunitas  

pemimpin pembelajaran

Selain peran ada juga nilai guru penggerak

Nilai – nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain:

Berpihak pada murid

Inovatif

Kolaboratif
Mandiri

Reflektif

      

Diabetes Mulai Terasa di Kaki? Segera Lakukan Metode Ini Bertahap

Recommended by

(3) Inkuiri Apresiatif

Inkuiri apresiatif adalah sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang
prinsip psikologi dan pendidikan positif serta pendekatan berbasis kekuatan. Pendekatan ini
berfokus pada kekuatan dan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh suatu organisasi, dalam hal ini
sekolah dan warganya untuk dapat terus melakukan perubahan dan perbaikan kualitas.

(4) Hubungan peran pendidik dalam mewujudkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dan profil pelajar
Pancasila dengan paradigma Inkuiri Apresiatif (IA)

Pemikiran Ki Hajar Dewantara, Nilai dan Peran Guru penggerak serta Inkuri Apresiatif mempunyai
peran yang sangat erat dalam menumbuhkan profil pelajar Pancasila.

Dengan memiliki visi dan peran sebagai guru penggerak di atas, seorang guru diharapkan dapat
mewujudkan filosofi pendidikan Ki hajar Dewantara tersebut, yakni mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya bagi murid. Dengan kata lain nilai-nilai dan peran guru penggerak
akan mendorong terwujudnya kemerdekaan anak dalam belajar serta mewujudkan kebahagiaan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya.

Seorang guru yang berpihak pada murid akan selalu berusaha berinovasi dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran, berkolaborasi dengan berbagai pihak, mandiri dalam menjalankan tugas serta
selalu berusaha merefleksikan kegiatan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan yang
telah dilakukan.

Tidak kala pentingnya dengan nilai guru penggerak, peran guru penggerak juga dibutuhkan untuk
menumbuhkan profil pelajar Pancasila bagi anak. Dengan nilai dan peran guru penggerak, seorang
guru diharapkan mempunyai visi dimana visi tersebut dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila dan
mewujudkan kemerdekaan belajar bagi anak.

Profil Pelajar Pancasila adalah sebuah karakter yang harus dimiliki oleh setiap murid. Ada 6 profil
yang harus ditanamkan dalam setiap murid yaitu : Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia, Bernalar Kritis, Mandiri, Berkebinekaan Global, Berotong Royong, Kreatif. Profil
pelajar pancasil ini bisa kita tanamkan kepada siswa melalui berbagai kegiatan, bisa di dalam kelas
ketika pembelajaran, bisa diuar kelas dan juga bisa melalui kegiatan -- kegiatan sekolah seperti
ekstrakurikuler.

Untuk mewujudkan visi tersebut secara terencana, diperlukan sebuah pendekatan atau rancangan
yang disebut dengan Inkuiri Apresiatif (IA). Dengan Inkuiri Apresiatif (IA) seseorang atau lembaga
berusaha untuk mewujudkan sebuah visi atau prakarsa perubahan dengan memanfaatkan nilai-nilai
positif yang sudah ada. Nilai-nilai tersebut dapat berupa, kekuatan, kelebihan, maupun potensi yang
dimiliki oleh orang atau Lembaga itu sendiri.

Inkuiri apresiatif dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal hal positif / hal baik yang ada di sekolah
serta mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan dan memunculkan strategi /
prakarsa untuk mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik.

Prakarsa atau perubahan tersebut dapat di tuangkan dalam kanvas BAGJA. Dimana kanvas ini
berfungsi sebagai bahan atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan / visi atau prakarsa baru
tersebut.  BAGJA merupakan akronim dari

terbitkanbukugratis.id

Buat pertanyaan

Ambil pelajaran

Gali mimpi

Jabarkan rencana

Atur eksekusi

Kanvas BAGJA ini akan mempermudah sebuah Lembaga dalam mencapai visi dan tujuannya. Dengan
mengenali potensi atau kekuatan yang dimiliki, membuat impian-impian di masa depan, membuat
rencana perubahan dan mengimplemetasikan perubahan-perubahan tersebut serta
mengevaluasinya.

Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa profil pelajar Pancasila akan bisa
ditumbuhkan jika pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang kebahagiaan anak setinggi-tingginya dapat
diwujudkan dengan penerapan nilai dan peran guru penggerak menggunakan pendekatan Inkuiri
Apresiatif yang berfokus pada kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh sebuah lembaga.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kaitan Peran Pendidik dalam Mewujudkan
Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila dengan Paradigma Inkuiri
Apresiatif", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/idris54266/6344108e61638e73fa07c642/kaitan-peran-pendidik-
dalam-mewujudkan-filosofi-pemikiran-ki-hajar-dewantara-dan-profil-pelajar-pancasila-dengan-
paradigma-inkuiri-apresiatif?page=all#section1

Kreator: IDRIS MAULANA

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili
pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai