Anda di halaman 1dari 2

Penyebab Rambut Rontok


1.  Akar Rambut Tidak Kuat

Kekuatan rambut paling utama berasal dari akar rambut yang kuat. Hal ini sesuai
dengan hasil riset Dove terkait permasalahan rambut rontok. Sekitar 75%
penyebab kerontokan rambut adalah lemahnya akar rambut. 

Sebagai salah satu bagian dari anatomi penting pada rambut, akar rambut
berfungsi menyalurkan nutrisi dari tubuh ke seluruh batang rambut. Kuat-lemahnya
rambut di bagian tengah hingga ujung, sangat tergantung pada akar rambut yang
sehat. Rusaknya akar rambut menggambarkan kondisi riil kesehatan rambut
rambut yang buruk, yang bisa memicu kerontokan dalam jangka panjang.

2.  Ketidakseimbangan Hormonal

Rambut menjadi rapuh dan mudah rontok karena kondisi hormon yang tidak stabil.
Hormon memainkan peran penting dalam siklus pertumbuhan rambut. Hormon
estrogen yang banyak dimiliki kaum wanita memiliki kemampuan menumbuhkan
rambut lebih panjang. Hormon androgen (hormon pria) justru memperpendek fase
pertumbuhan rambut.

Perubahan hormonal pada tubuh mendorong fase telogen effluvium yang membuat
rambut rontok sementara waktu. Contoh ketidakseimbangan hormonal terjadi saat
sedang hamil maupun akibat memakai kontrasepsi hormon. Saat hamil, gejolak
hormon menyebabkan rambut rontok dalam jumlah besar.

Tak perlu khawatir, karena biasanya kondisi hormon tubuh akan normal kembali
setelah melahirkan atau saat sedang tidak hamil. Hal yang sama terjadi jika kamu
mengonsumsi, berganti merek, atau berhenti menggunakan KB hormonal,
kemungkinan mengalami rontok rambut bisa saja terjadi sebagai bagian dari efek
samping.

3.  Terlalu Stres

Kondisi stres berkepanjangan, apalagi semasa pandemi, bisa menjadi salah


satu penyebab rambut rontok. Trauma dan tekanan mental saat menghadapi
saat-saat sulit, seperti kematian orang terdekat, perceraian, hingga kehilangan
pekerjaan, terasa berat dan berdampak pada penipisan rambut. Hilangnya
kekuatan rambut terjadi akibat meningkatnya hormon androgen selama stres.
Sebagian rambut pun beristirahat dan sebagian rontok.
4.  Sering Meluruskan atau Mewarnai Rambut dengan Bahan Kimia

Pemakaian bahan kimia keras pada rambut saat proses pelurusan, pengeritingan,
hingga pewarnaan mampu merusak folikel di kulit kepala. Trauma pada folikel yang
terjadi berulang kali akan menyebabkan kerontokan rambut yang serius, bahkan
permanen.

5.  Memakai Alat Styling Bersuhu Tinggi secara Berlebihan

Sebagian wanita mengeluhkan rambut rontok karena patah di bagian batangnya.


Salah satu penyebab rapuhnya batang rambut adalah pemakaian alat styling
bersuhu tinggi yang berlebihan. Tanpa pelindung seperti hair oil atau heat protector
spray, rambut akan terpanggang dengan panasnya suhu catokan. Struktur dalam
rambut pun berubah. Menjadikannya rapuh dan mudah tercerai-berai.

6.  Folikel Rusak Akibat Mengikat Terlalu Kencang

Kerusakan dan trauma folikel rambut bukan hanya terjadi akibat pemakaian bahan
kimia rambut saja. Jika kamu terbiasa mengikat, mengepang, dan menguncir
rambut dengan ketat, maka akar rambut bisa tertarik hingga terlepas. Bagian folikel
kulit kepala pun terluka akibat helaian rambut yang tercabut dengan keras. Sisa
luka ini kadang menyebabkan folikel tidak lagi menumbuhkan rambut.

7.  Kekurangan Protein, Vitamin, dan Mineral Penting

Kekuatan rambut bersumber dari gizi yang terpenuhi secara seimbang.


Kekurangan zat gizi tertentu bukan hanya berdampak pada kesehatan tubuh
secara umum, tetapi juga kesehatan dan kekuatan rambut yang optimal.

Kekurangan vitamin B3  zat besi, seng  dan protein berkaitan erat dengan
kerontokan rambut. Penting untuk memastikan asupan makanan dan minuman
sehari-hari mengandung zat gizi penting untuk pertumbuhan rambut.

8.  Dampak Negatif Obat-obatan

Penyebab kerontokan lainnya adalah konsumsi obat-obatan medis untuk


mengatasi penyakit tertentu. Sebagian jenis penyakit (kanker, tekanan darah tinggi,
depresi) memiliki efek samping pada kondisi rambut, termasuk rontok.

Anda mungkin juga menyukai