Askep Psikososial Tasya
Askep Psikososial Tasya
Dosen Pengampu :
Ns. Omi Haryati, SKep., MKM
Disusun oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES JAKARTA III
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. Reren Riyani
2. Umur : 24 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status : Janda
5. Agama : Islam
6. Suku/bangsa : Betawi
7. Bahasa : Indonesia
8. Pendidikan : SLTA
9. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
10. Alamat dan no. telp : Jl. Letjen Sutoyo No.47 Rw.11, Cawang
11. Penanggung jawab : Bu Maryani (orang tua)
3. Lamanya keluhan
Pasien mengatakan mengkonsumsi tramadol sejak 7 tahun yang lalu
26thn
Keterangan:
: Perempuan : Pasien
I : Laki-laki : Cerai
2. Pola minum
Di rumah Minuman disukai : Teh pucuk
Frekuensi : 5 - 6 x/hari Di rumah sakit
Jenis : Air Putih Frekuensi : 7 – 8 x/hari
Jumlah : ±1000cc Jenis : Air Putih
Pantangan : Tidak ada Jumlah : ±1500cc
IV. POLA ELIMINASI
1. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : 1x/hari Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : Padat Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning Kecoklatan Warna : ( ✔️) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
2. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : 1 x/hari Mandi : 2 x/hari
Gosok gigi : 1 x/hari Gosok gigi : 2 x/hari
Keramas : 2 x/minggu Keramas : 2 x/minggu
Potong kuku : 3 minggu sekali Potong kuku : 1 x/minggu
3. Aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan mengurus anaknya, menonton TV, karoke
4. Rekreasi
Pasien jarang berlibur bersama keluarga
2. Role/peran
( ) overload peran ( ) perubahan peran ( ) transisi peran karena
( ) konflik peran ( ) keraguan peran sakit
Jelaskan : Peran pasien dalam keluarga adalah pasien anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien
membantu ibunya saat dirumah.
3. Identity/identitas diri
( ) kurang percaya diri ( ) merasa kurang memiliki potensi
( ) merasa terkekang ( ) kurang mampu menentukan pilihan
( ) tidak mampu menerima perubahan ( ) menolak menjadi tu
Jelaskan : Pasein mengatakan bahwa ia merasa percaya diri, pasien sudah menikah 2 kali dan
memiliki satu anak
b. Tahap Anger/Marah
( ) marah pada diri sendiri ( ) meningkatnya kesadaran klien pada
( ) marah pada orang lain realita
Jelaskan : Pasien tidak tampak marah pada dirinya dan orang lain
3. Kemampuan adaptasi
Pasien mengatakan mudah untuk berinteraksi dengan orang lain dan mempunyai teman di
ruang komplikasi
8. Sistem Integumen
Turgor kulit kering, tidak ada lesi, terdapat beberapa bekas luka, warna kulit pucat
9. Sistem Penginderaan
Mata : Simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal, konjungiva normal
Hidung : Simetris, tidak ada lesi, tidak ada sinus
Telinga : Simetris, daun telinga tidak sakit saat digerakkan, tidak pakai alat bantu pendengaran
2. Photo
Tidak diperiksa
3. Lain-lain
-
XV. TERAPI
Olanzapine 10 mg (IV)
Clotritis 10 mg (IV)
Clorozapine 25 mg (IV) – malam
Mahasiswa
(...............................)
B. ANALISA DATA
DO:
- Pasien tampak
bingung ketika
ditanya efek dari
tramadol yang
dikonsumsinya
2. DS: Penyalahgunaan Zat Gangguan Persepsi
- Pasien Sensori: Halusinasi
mengatakan suka Penglihatan dan
melihat bayangan Pendengaran
kuntilanak hitam, (SDKI, D.0085)
mendengar suara-
suara orang
tertawa
- Pasien
mengatakan
melihat bos
kerjanya di
ruangan
DO:
- Pasien tampak
gelisah, berbicara
sendiri, tampak
bingung
- Verbal inkoheren
- Pasien tampak
blocking saat
sedang
berbincang-
bincang
- Pasien tidak
mampu
melanjutkan
jawaban
walaupun sudah
diberikan
stimulus berupa
pertanyaan yang
diajukan kembali
C. PRIORITAS MASALAH
A : Masalah teratasi
A : Masalah teratasi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Gangguan Persepsi Edukasi S:
sensori: Halusinasi 1. Anjurkan melakukan distraksi (mis. Mendengarkan - Klien mengatakan sudah berlatih
penglihatan dan music, melakukan aktivitas dan teknik relaksasi) menghardik dan bercakap-cakap
pendengaran Kolaborasi dengan orang lain.
(D.0085) 2. Kolaborasi pemberian obat anti psikotik dan anti - Klien mengatakan ia juga sering
ansietas, jika perlu. karaoke disini
O:
- Klien tampak kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan