Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPT.PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN 1
JL.Raya Pasir Panjang, Lirang, Singkawang selatan
Telp.( 0562 ) 4644579

LAPORAN KEGIATAN
KAMPANYE CUCI TANGAN PAKAI SABUN ( CTPS ) DALAM RANGKA STBM

Tanggal Kegiatan : 7 Maret 2022

Tempat Kegiatan : Posyandu Flamboyan Kelurahan Sedau

Petugas Pelaksana : Idnu Fitriadi, A.md.Kesling

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tinggi, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan di Indonesia
adalah masalah kesehatan lingkungan. Permasalahan kesehatan lingkungan yang
mendominasi adalah masalah sanitasi. Berdasarkan hasil studi Indonesia Sanitation Sector
Development Program ( ISDP ) tahun 2006 sebanyak 47 % masyarakat Indonesia masih
berperilaku buang air besar sembarangan. Lebi lanjut berdasarkan Studi Basic Human Serviss
di Indonesia kurang dari 15 % masyarakat Indonesia yang mengetahui dan melakukan cuci
tangan pakai sabun pada waktu waktu kritis. Kondisi ini berkontribusi terhadap tinggnya angka
kasus diare yaitu 423 per seribu penduduk pada tahun 2006 dengan 16 provinsi mengalami
KLB dengan Case fatality Rate ( CFR ) sebesar 2,52. Tantangan pembangunan sanitasi di
Indonesia antara lain yaitu sosial budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar
di sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan
kebutuhan lainnya. Pemerintah terus berusaha untuk mengatasi masalah sanitasi, terutama
akses penduduk terhadap jamban sehat. Pada tahun 2008 Kementerian Kesehatan RI
mengeluarkan Kepmenkes RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang kemudian diperkuat dengan Permenkes RI
nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) adalah pendekatan yang digunakan untuk merubah perilaku hygiene dan
sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah
kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau Open
Defecation Free (ODF). Prinsip dari pelaksanaan STBM adalah meniadakan subsidi untuk
fasilitas sanitasi dasar dengan pokok kegiatan menggali potensi yang ada di masyarakat untuk
membangun sarana sanitasi sendiri dan mengembangkan solidaritas sosial. Dalam Kemenkes
RI nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) disebutkan peran dan tanggung jawab pemangku kepentingan seperti di

1
tingkat RT/Dusun/Kampung memiliki peran dan tanggung jawab mempersiapkan masyarakat
untuk berpatisipasi aktif, di tingkat desa berperan dan bertanggung jawab dalam membentuk
tim fasilitator desa atau kader pemicu STBM untuk memfasilitasi gerakan masyarakat dan pada
tingkat kecamatan pemerintah kecamatan berperan dan bertanggung jawab berkoordinasi
dengan Badan Pemerintah yang lain dan memberi dukungan bagi kader pemicu STBM. Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat merupakan strategi dengan melibatkan lintas
sektor dengan leading sektor Kementerian Kesehatan dan aksi terpadu untuk menurunkan
angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan serta menigkatkan perilaku hygiene dan
kualitas kehidupan masyarakat Indonesia. STBM diselenggarakan dengan berpedoman pada
lima pilar yaitu : 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), 2) Cuci Tangan Pakai
Sabun (CTPS), 3) Mengelola Air Minum dan Makanan yang Aman, 4) Mengelola Sampah
dengan Benar, 5) Mengelola Limbah Cair Rumah Tangga dengan Aman.
Pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat
(miskin, marjinal, terpinggirkan) untuk menyampaikan pendapat dan atau kebutuhannya,
pilihan-pilihannya, berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengelola kelembagaan
masyarakatnya secara bertanggung-gugat (accountable) demi perbaikan kehidupannya.
Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan mengandung arti perbaikan mutu hidup atau
kesejahteraan setiap individu dan masyarakat baik dalam arti :
a. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan,
b. Perbaikan kesejahteraan sosial (pendidikan dan kesehatan),
c. Kemerdekaan dari segala bentuk penindasan,
d Terjaminnya hak asasi manusia yang bebas dari rasa takut dan kekhawatiran
.
B. Dasar Hukum
1. Setneg RI, Undang-Undang No.17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025, Jakarta:
2005
2. Depkes RI, Kepmenkes No.852/Menkes/SK/IX/2008 tentang strategi nasional sanitasi
total berbasis Masyarakat, Jakarta : 2008
3. Kemenkes RI, Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2014 tentang STBM. Jakarta:
2014

C. Gambaran Umum
Puskesmas Singkawang Selatan 1 terletak di Jalan Raya Pasir Panjang Kelurahan Sedau,
Kecamatan Singkawang Selatan 1 dengan luas wilayah kerja 86,11km2 terdiri dari satu
Kelurahan yaitu Kelurahan Sedau. Posyandu merupkan salah satu bentuk UKBM ( Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat ) yang dimiliki dan dibentuk oleh masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan terutama bersifat promotif dan preventif yang bermitra
dengan puskesmas. Salah satu kegiatan promotif yang dilakukan di Posyandu yaitu
menggalakkan kampanye cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) sebagaimana pilar ke dua
didalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Cuci tangan pakai sabun merupakan salah
satu aktifitas yang harus dijadikan kebiasaan dalam aktifitas sehari hari. Hal ini tentu sangat
berdampak positif dalam upaya pencegahan terjadinya penularan penyakit kedalam tubuh

2
melalui perantara tangan, sehingga perlu menjadi perhatian dan kebiasaan yang harus
ditanamkan sedini mungkin kepada masyarakat.

D. Maksud dan Tujuan


1. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun di Posyandu adalah sebagai salah satu gerakan
masyarakat menuju sehat sehingga dapat menekan angka kesakitan diare dan
mencegah terjadinya penularan penyakit melalui media tangan kedalam tubuh.
2. Mendukung program pemerintah dalam menekan angka Stunting
3. Menurunkan AKI AKB.
E. Hasil Kegiatan
Kegiatan Utama
No Uraian Indikator/Tolak Ukur Target Capaian
1 Keluaran Terlaksananya Kegiatan 1 Kegiatan 1 Kegiatan
Kampanye CTPS di Posyandu.
2 Hasil Jumlah Posyandu yang (1) 100% ( 1
melakukan Kampanye CTPS Posyandu Posyandu)
sebagai implementasi STBM
pilar ke 2

Kegiatan Penunjang
No. Uraian Kesesuaian
Terhadap KAK
Sesuai Tidak
1 Pelaksanaan kegiatan Kampanye cuci tangan pakai Sesuai
sabun dalam rangka STBM ini yaitu dimulai dengan
penyuluhan tentang STBM dan dilanjutkan simulasi Sesuai
secara serentak cara cuci tangan pakai sabun yang
baik dan benar.
2 Sasaran dalam kegiatan ini adalah Kader Posyandu, Sesuai
seluruh masyarakat yang berkunjung ke posyandu
diantaranya Ibu Hamil, Ibu Balita, WUS yang akan
mendapatkan pelayanan KB di Posyandu
3 Pelaksana Kegiatan adalah petugas sanitasi yang Sesuai
mempunyai kemampuan sebagai fasilitator dalam
pemicuan STBM berkerja sama dengan pengelola
promosi kesehatan dan berkoordinasi dengan pembina
atau penanggung jawab posyandu.
4 Upaya Monitoring dan untuk memastikan keberlanjutan Sesuai
implementasi kegiatan yaitu melalui pemantauan
gerakan cuci tangan setiap bulan di Posyandu
5 Pelaksanaan kegiatan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sesuai
Sabun dalam rangka STBM ( Pilar 2 ) dilakukan pada

3
tanggal 7 Maret 2022 di Posyandu Flamboyan

Analisa Terhadap Pelaksanaan Kegiatan


No Masalah Penyebab Masalah Rencana Waktu
Tindak
Lanjut
1 Sarana Tidak ada sarana cuci tangan Mendorong
Prasarana di yang memadai di Posyandu terpenuhin April 2022
Posyandu tidak ( Media Penyuluhan, Tempat ya sarana
mendukung. cuci tangan masih kurang) prasarana
CTPS di
posyandu
kepada
pembina
posyandu
2 Peserta belum Selama ini pelaksanaan CTPS Melakukan Setiap bulan
sepenuhnya yang baik dan benar belum gerakan sesuai jadwal
mengetahui cara menjadi kebiasaan dalam cuci tangan buka
cuci tangan pakai kehidupan sehari hari. pakai Posyandu
sabun tyang baik sabun di
posyandu
sebelum
melakukan
kegiatan.

F. Saran
1. Meningkatkan kapasitas petugas atau kader posyandu sebagai fasilitator yang
berkompeten.
2. Mempersiapkan fasilitas sarana prasana yang memadai dalam upaya mendukung
kegiatan di waktu yang akan datang.
3. Memberikan penghargaan kepada kader posyandu sebagai mitra puskesmas dan ujung
tombak di masyarakat dalam upaya mendukung program STBM.
4. Koordinasi lintas program dan lintas sektor agar kegiatan berjalan lebih baik.
5. Dilakukan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan.

Mengetahui : Penyusuan :
Kepala UPT.
Puskesmas Singkawang Selatan 1

RINI OKEWATI, S.Gz IDNU FITRIADI, A.Md.Kesling


NIP. 19720120 199203 2 007 NIP. 19860611 200903 1 003

4
5

Anda mungkin juga menyukai