Booklet RANHAM Peraturan Presiden No 53 Tahun 2021
Booklet RANHAM Peraturan Presiden No 53 Tahun 2021
Rencana Aksi
Nasional Hak
Asasi Manusia
Melalui Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021
Tentang Rencana Aksi Nasional
Hak Asasi Manusia
2021 - 2025
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera,
1
Akhir kata, dengan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua
pihak yang terlibat, baik Panitia Nasional, kementerian dan lembaga,
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta organisasi
masyarakat sipil dan penyandang disabilitas yang telah berkontribusi
dalam penyusunan RANHAM ini.
Dr. Mualimin
Abdi, SH, MH
Direktur Jenderal
Hak Asasi Manusia
Kementerian Hukum
dan HAM
Republik Indonesia
Febrian Alphyanto
Ruddyard
Direktur Jenderal
Kerja Sama Multilateral
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
01 Kata Pengantar
02 Daftar Isi
2
Akronim dan Pengertian
RANHAM
Aksi HAM: penjabaran lebih lanjut dari RANHAM
untuk dilaksanakan oleh kementerian, lembaga,
dan pemerintah daerah provinsi dan
kabupaten/kota.
3
BAGIAN I
Perkembangan RANHAM
Sejak pertama kali diterbitkan pada 1998, RANHAM secara konsisten
dijadikan sebagai landasan kebijakan nasional untuk merespon
tantangan dan kendala upaya penghormatan, pelindungan, pemenuhan,
penegakan, dan pemajuan HAM di Indonesia.
4
BAGIAN I
Perkembangan RANHAM
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi
Nasional Hak Asasi Manusia diterbitkan sebagai salah satu bentuk
komitmen pemerintah Indonesia dalam P5HAM yang diamanatkan oleh
Pasal 4 Ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
RANHAM 1998-2003
Peraturan Presiden Nomor 129 Tahun 1998
1.Diseminasi HAM 3. Sosialisasi Instrumen HAM
2. Ratifikasi Instrumen HAM Internasional Internasional
RANHAM 2004-2009
Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2004
1. Pembentukan dan Penguatan Sekretariat 4. Pendidikan HAM
RANHAM 5. Pelaksanaan Norma HAM (UU Nomor 39
2. Persiapan Pemakaian Instrumen HAM Tahun 1999)
Internasional 6. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
3. Harmonisasi dan Evaluasi Peraturan RANHAM
Perundang-undangan (Legislasi)
RANHAM 2011-2014
Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2011
1. Pembentukan dan Penguatan Sekretariat 4. Pendidikan HAM
RANHAM 5. Pelaksanaan Norma HAM (UU Nomor 39
2. Persiapan Pemakaian Instrumen HAM Tahun 1999)
Internasional 6. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
3. Harmonisasi dan Evaluasi Peraturan RANHAM
Perundang-undangan (Legislasi) 7. Pelayanan Publik (Prosedur Pengaduan)
RANHAM 2015-2019
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015
1. Pembentukan dan Penguatan Sekretariat 4. Pelaksanaan Norma HAM (UU Nomor
RANHAM 39 Tahun 1999)
2. Persiapan Pemakaian Instrumen HAM 5. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Internasional RANHAM
3. Persiapan Peraturan, Harmonisasi dan Evaluasi 6. Pelayanan Publik (Prosedur
dari Peraturan Perundang-undangan (Legislasi) Pengaduan)
RANHAM 2021-2025
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021
1. Pembentukan dan Penguatan Sekretariat 5. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
RANHAM RANHAM yang Berfokus pada
2. Persiapan Pemakaian Instrumen HAM Pencapaian Hasil dan Dampak
Internasional 6. Empat Kelompok Sasaran: Perempuan,
3. Persiapan Peraturan, Harmonisasi dan Anak, Penyandang Disabilitas, dan
Evaluasi dari Peraturan Perundang- Kelompok Masyarakat Adat
undangan (Legislasi) 7. Panitia Nasional dan Panitia Ranham
4. Pelaksanaan Norma HAM (UU Nomor 39 Daerah
Tahun 1999)
5
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
Jaleswari
Pramodhawardhani
Deputi V Bidang Politik,
Hukum, Pertahanan dan
Keamanan, HAM dan
Reformasi Birokrasi
Kantor Staf Presiden
Republik Indonesia
RANHAM Generasi V
16
7
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
Dewo Broto
Joko Putranto
Direktur Hukum dan
Regulasi
Kementerian
PPN/Bappenas
Republik Indonesia
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Nya kita telah sampai pada peluncuran Rencana Aksi Nasional Hak
Asasi Manusia (RANHAM), yang hingga saat ini telah memasuki
generasi kelima pada tahun 2021 ini.
Dengan semangat inklusifitas, pelaksanaan RANHAM 2021-2025
diharapkan akan menghadirkan solusi, meningkatkan kesejahteraan,
dan akselerasi upaya pemenuhan hak-hak asasi fundamental, sebagai
kunci menghadirkan kehidupan layak dan sejahtera bagi masyarakat
Indonesia khususnya kelompok rentan di seluruh penjuru Indonesia.
Secara historis pelaksanaan RANHAM berperan sebagai salah satu
prioritas nasional yang selaras dengan pencapaian agenda
pembangunan nasional Indonesia, khususnya pada tahun ini dalam
mendukung percepatan implementasi pembangunan hukum dan
penguatan akses terhadap keadilan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-
2024.
BAGIAN II
Struktur Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2021
Peraturan Presiden Materi Muatan
Batang Tubuh
1. Pengertian
2. Maksud dan Sasaran Strategis
3. Kelompok Sasaran
4. Panitia Nasional
5. Sekretariat RANHAM
6. Aksi HAM
7. Pelaksana RANHAM
8. Koordinasi, Pemantauan, Evaluasi,
dan Pelaporan
9. Pendanaan
Lampiran I
1. Latar Belakang
2. Perkembangan
3. Maksud dan Tujuan
4. Kelompok Sasaran RANHAM,
Tantangan, dan Sasaran Strategis
a) Kelompok Sasaran Perempuan
b) Kelompok Sasaran Anak
c) Kelompok Sasaran Penyandang
Disabilitas
d) Kelompok Sasaran Masyarakat
Adat
Lampiran II
Aksi HAM 4 Kelompok Sasaran
Mencakup:
1. Tantangan Strategis
2. Sasaran Strategis
3. Aksi HAM
4. Penanggung Jawab
5. Instansi Terkait
6. Kriteria Keberhasilan
8
BAGIAN III
Struktur Pelaksanaan RANHAM Sesuai Peraturan
Presiden Nomor 53 Tahun 2021
Pelaksana RANHAM
9
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
Misran Lubis
Direktur Eksekutif
Konsil LSM Indonesia
Wahyudi Djafar
Direktur Eksekutif
Lembaga Studi dan
Advokasi Masyarakat
(ELSAM)
11
BAGIAN IV
Kelompok Sasaran Perempuan
Sasaran Strategis
POSBAKUM ONLINE
Penyediaan layanan bantuan hukum,
kesehatan, dan psikososial yang efektif bagi
perempuan berhadapan dengan hukum.
12
BAGIAN IV
Kelompok Sasaran Perempuan
Aksi HAM
2 Melakukan harmonisasi
rancangan produk hukum daerah
yang berperspektif perempuan.
Memaksimalkan pelaksanaan
7 Sistem Peradilan Pidana
Terpadu Penanganan Kasus
Kekerasan terhadap Perempuan.
Optimalisasi layanan bantuan
8 hukum bagi perempuan yang
berhadapan dengan hukum.
Pemberian layanan kesehatan
9 fisik dan psikososial bagi
perempuan yang berhadapan
dengan hukum.
RUMAH SAKIT
14
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
Mike
Verawati Tangka
Sekretaris Jenderal
Koalisi Perempuan
Indonesia
15
BAGIAN VI
Kelompok Sasaran Anak
Tantangan dan Permasalahan
Sasaran Strategis
Terpenuhinya pelayanan hak-hak
1 dasar terhadap anak-anak yang
membutuhkan pelindungan
khusus, terutama di bidang
administrasi kependudukan,
pendidikan, dan kesehatan.
16
BAGIAN VI
Kelompok Sasaran Anak
Sasaran Strategis
Menguatnya penanganan pekerja anak sesuai dengan standar
6 Konvensi Hak Anak di berbagai sektor, khususnya terkait
kegiatan usaha yang dikelola oleh badan usaha milik negara/
daerah dan swasta.
Aksi HAM
Meningkatkan jangkauan layanan pemberian dokumen
1 kependudukan, layanan khusus hak-hak pendidikan dan
kesehatan, kepada anak-anak dari kelompok:
d Kelompok Masyarakat
Adat i Pekerja Migran
Indonesia
e Penghayat Kepercayaan
17
BAGIAN VI
Kelompok Sasaran Anak
Aksi HAM
Menguatnya jaminan
3 pelindungan dan penegakan
hukum bagi anak-anak korban
tindak kekerasan, eksploitasi,
dan diskriminasi, termasuk di
ranah siber dan digital.
4 Meningkatkan upaya
pelindungan anak dari
perdagangan manusia (human
trafficking).
18
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
b Ketersediaan
layanan kesehatan
bagi penyandang
disabilitas, di pusat e Pemenuhan hak
pelayanan pelindungan
kesehatan tingkat sosial penyandang
pertama. disabilitas.
a b c
Transportasi darat, Tempat ibadah dan Sistem peradilan
udara, dan laut fasilitas publik lainnya inklusif
Sasaran Strategis
Penguatan regulasi dan kebijakan yang menjamin hak-hak
1 penyandang disabilitas dalam Peraturan Pelaksana Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
Meningkatnya akses pelayanan hak-hak dasar bagi penyandang
2 disabilitas, meliputi:
20
BAGIAN VI
Kelompok Sasaran Penyandang Disabilitas
Sasaran Strategis
Tersedianya sistem pendataan terpilah yang terintegrasi di semua
4 sektor pemerintahan dan lembaga tentang penyandang disabilitas.
Terpenuhinya hak-hak akomodasi yang layak, aksesibilitas, dan
sistem informasi bagi penyandang disabilitas di bidang:
a b c
Transportasi darat, Tempat Peradilan inklusif
udara, dan laut ibadah
Terpenuhinya hak dan layanan bantuan hukum bagi penyandang
5 disabilitas yang berhadapan dengan hukum, meliputi:
Aksi HAM
Meningkatkan
14 aksebilitas sarana dan
prasarana di tempat-
tempat ibadah bagi
penyandang disabilitas.
Melaksanakan
15 Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 2020
Tentang Akomodasi
yang Layak untuk
Penyandang Disabilitas
dalam Proses Peradilan.
Optimalisasi layanan bantuan hukum bagi penyandang
16 disabilitas yang berhadapan dengan hukum.
23
PERJALANAN BERSAMA MENUJU RANHAM GENERASI V
Rukka
Sombolinggi
Sekretaris Jenderal
Aliansi Masyarakat
Adat Nusantara
(AMAN)
Hal yang harus dipastikan adalah RANHAM ini harus menjadi solusi
utama bagi permasalahan mendasar yang dialami Masyarakat Adat
terutama yang terkait dengan pelanggaran HAM atas hak Masyarakat
Adat.
RANHAM harus menjadi jalan keluar atas tumpang tindih kebijakan
terkait Masyarakat Adat, terutama pengesahan RUU Masyarakat Adat
dan harmonisasi kebijakan yang masih diskriminatif. RANHAM ini dapat
menjadi pedoman bagi pemerintah dan pemerintah daerah untuk
segera membentuk produk hukum daerah terkait pengakuan dan
pelindungan Masyarakat Adat.
Hanya dengan aksi konkret, tujuan RANHAM ini bisa tercapai dan tidak
hanya menjadi kata-kata di atas kertas. AMAN tentu saja siap bekerja
sama dengan pemerintah untuk implementasi RANHAM yang berkaitan
dengan Masyarakat Adat.
BAGIAN VII
Kelompok Sasaran Masyarakat Adat
Belum memadainya
1 pelindungan hukum
bagi kelompok
masyarakat adat.
Masih adanya kasus-
2 kasus konflik lahan
yang melibatkan
kelompok masyarakat
adat.
Kurangnya pelibatan kelompok
3 masyarakat adat dalam proses
perizinan perusahaan yang
potensial berdampak pada hak-
hak kelompok masyarakat adat,
khususnya badan usaha milik
negara/daerah.
Belum optimalnya
4 pemenuhan hak dan layanan
bantuan hukum bagi
kelompok masyarakat adat
yang berhadapan dengan
hukum.
24
BAGIAN VII
Kelompok Sasaran Masyarakat Adat
Sasaran Strategis
Menguatnya jaminan
1 hukum dan kebijakan
pelindungan terhadap
kelompok masyarakat adat.
Peningkatan penyelesaian
BantuanHukum 2
jumlah konflik lahan kelompok
masyarakat adat berbasis HAM.
25
BAGIAN VII
Kelompok Sasaran Masyarakat Adat
Aksi HAM
MEDIASI
Tanah
Ini Milik
Perusahaan
26
Kantor Sekretariat Panitia Nasional RANHAM
DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
https://ham.go.id/
Publikasi ini diterbitkan atas kerja sama
©2021 Pemerintah Republik Indonesia dan
Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2)