Anda di halaman 1dari 45

Mengenal

POLA
POLA ASUH ANAK
PENGASUHAN ANAK
GAYA PENGASUHAN ANAK
BAHAYA
kecanduan
GADGET!!!
KECANDUAN/KETAGIHAN Adalah kondisi saat
tubuh atau pikiran kita dengan parahnya
menginginkan atau memerlukan sesuatu agar
tubuh atau pikiran kita dapat bekerja/berfungsi
dengan baik.
Yang TERGANGGU adalah …
OTAK MANUSIA
KECANDUAN SMART PHONE!!!
NO MO PHO BIA
• NO MOBILE PHONE PHOBIA
• Kekhawatiran berlebihan dalam aktivitas sehari-
hari jika tidak melibatkan smartphone
• Ketakutan berlebihan jika berjauhan/tidak
berinteraksi dengan smartphone
Menjadi “BAGIAN KEHIDUPAN”
DAMPAK KECANDUAN GADGET PADA ANAK

• TERHADAP FISIK :
mata lelah, cedera leher, kecelakaan lalu lintas,
ancaman penyakit kronis akibat radiasi gadget.

• TERHADAP PSIKOLOGIS :
INSOMNIA (kekacauan hormon MILETONIN)
Gangguan tidur,
Gangguan emosi & bahasa.
CIRI-CIRI KECANDUAN GADGET
• Tidak bisa lepas dari gadget, penggunaan terus
menerus
• Berkurangnya minat sosialisasi
• Selalu minta dibelikan gadget, kalau tidak dipenuhi
akan mengamuk
• Tidak suka main di luar rumah
• Menolak melakukan aktivitas harian
(makan,minum,sholat,mandi,dll)
Bahaya PORNOGRAFI
 Apa yang membuat terpaparnya pornografi begitu signifikan
meningkat? Salah satu media yang berpengaruh pada peningkatan
penyebaran pornografi adalah Internet, karena :
1. Accessible (Mudah di akses)
2. Affordable (Terjangkau)  Sample gratis dari situs berbayar,
berbagi file
3. Anonim (Kerahasiaan)  dulu untuk melihat konten pornografi,
harus melihat dari buku dan malu jika terlihat. Saat ini dengan
masuk ke Internet, sudah dapat “mengobati” dirinya sendiri dalam
kesendirian dan kerahasiaan
4. Agrressive (Agresif)  para produsen pornografi secara agresif
mengejar kita agar terpapar pornografi
Pornografi dapat merusak otak
konten yang ditangkap akan diterima oleh bagian otak yang dinamakan “Pre-
Frontal Cortex” (PFC) yang mana tugas utamanya adalah sebagai “Direktur”,
merupakan bagian otak yang terlibat dalam perencanaan perilaku kompleks
kognitif, ekspresi kepribadian, pengambilan keputusan dan moderat perilaku
sosial. PFC akan merangsang keluarnya zat-zat kimia alami dalam tubuh, yaitu
Dopamin (yang membuat sangat fokus, meningkatkan gairah dan energi),
Noepineprin (membuat perasaan gembira), Testosteron (meningkatkan hasrat
seksual secara drastis), Oksitosin, dan Serotonin. Pelepasan zat kimia ini
membuat orang merasa sangat bergairah, bahagia, dan terangsang. Terlebih
ketika stres, tekanan, kecemasan, dan kesulitan hidup mulai memudarseiring
dengan sistem tubuhnya dibanjiri oleh zat kimia alami dalam tubuh. Rasa ini
membuat “candu”, dan melalui pornografi, pengguna mampu “mengobati diri
sendiri” dan melarikan diri dari realitas kehidupan.
Apa yang membuat seseorang atau anak
sampai terpapar pornografi?
Derasnya arus pengaruh lingkungan begitu besar, namun ada
beberapa ciri yg mengalami "kerentanan" untuk bisa terpapar
pornografi. Ibu Elly menyimpulkan dalam singkatan :
• B = BORED
• L = LONELY
• A = ANGRY
• S = STRESS
• T = TIRED
 Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindarkan dari arus pornografi
pada anak?
Menurut Mark B. Kastleman, ada 3 prinsip penting untuk melindungi keluarga
dari hama pornografi :
1.Komunikasi yang terbuka untuk mengenalkan pada anak tentang fitrah
seksualitasnya
Orang tua memiliki kewajiban khusus untuk mengajarkan anak-anak betapa
indahnya karunia suci berupa fitrah seksualitas. Ini bukanlah sesuatu yang dapat
membuat malu atau takut, melainkan sesuatu yang perlu dijaga dan dikendalikan
hingga pada saat, tempat, dan orang yang tepat  tutup semua gerbang
pornografi

2. Buat dan pelihara keintiman dalam hubungan keluarga Anda


Banyak orang menjadi rentan dan terperangkap karena mencari keintiman
yang kurang dalam hubungan keluarga mereka

3. Pembiasaan Berpikir Positif akan Diri


Lakukan diri secara teratur setiap hari  membuat diri merasa berharga, dan
cobalah cari kesibukan yang dapat menyenangkan untuk diri
Apa yang dilakukan jika Anda atau anak sudah
terpapar pornografi?
1. Ajaklah untuk mengingat Allah  mohon pertaubatan atas perilaku yang tak
sesuai ajaran Agama dan tak sesuai nilai sosial
2. Reframing  Ubah bingkai cara pandang tentang pornografi. Pornografi
bukanlan “obat” atau pengalihan untuk membuat kondisi psikologis terasa lebih
nyaman, namun justru dapat merusak otak, layaknya pecandu narkoba
3. Bangun dan pelihara keintiman dalam keluarga, agar merasa nyaman untuk
mengekspesikan berbagai perasaan yang dialami, baik senang, sedih, takut,
kesal, maupun marah
4. Ajarkan skill “asertif”, menolak dengan baik ketika ada ajakan pada hal yang
berkaitan dengan pornografi kembali  agar tidak “kambuh” ketika ada ajakan
5. Dampingi untuk menemukan “obat” yang baru, pengalihan pada hal-hal positif
yang menyenangkan, realistis dilakukan, dan produktif
6. Jika orang tua/orang terdekat merasa sulit menangani, maka bawalah pada
profesional, seperti psikolog atau konselor.
APAKAH
ADA
PERTANYAAN ?

Anda mungkin juga menyukai