Anda di halaman 1dari 41

KESEHATAN KERJA

1
OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

SUMBER BAHAYA KESEHATAN :


• Faktor lingkungan kerja
• Sumber bahaya di tempat kerja
• Bahan baku bahan antara
• Hasil sampingan
• Peralatan dan proses produksi
• Cara kerja
• Limbah
• Penyimpanan
• Pemusnahan

2
OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

• KAITANNYA DENGAN PERATURAN PERUNDANG –UNDANGAN :


- PKK, sarana dan organisasi
- Pemeriksaan kesehatan
- Pemantauan lingkungan kerja, NAB.
- P3K, petugas, dan perlengkapan.
- Penggunaan APD.
- Gizi kerja, kantin. Katering.
- Tata ruang, kebersihan dan kesehatan tempat kerja
- Pengendalian tehnis lingkungan
- Petugas, dokter, para medis, ahli, petugas K3 kimia

3
PELAYANAN KESEHATAN

PKK dengan tujuan :

- Memberikan bantuan kpd tk dalam penyesuaian diri

- Melindung tenaga kerja thp ganguan kesehatan yang timbul dari

pekerjaan atau lingkungan kerja.

- Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dari

kemampuan fisik tenaga kerja

- Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi

4
PENGERTIAN KESEHATAN KERJA MENURUT JOINT
ILO/WHO COMMITTEE TH 1995 :

• Promosi dan pemeliharaan derajat yang setinggi-tingginya dari kesehatan


fisik, mental dan sosial dari pekerja pada semua pekerjaan

• Pencegahan gangguan kesehatan pada pekerja yang disebabkan oleh


kondisi kerjanya

• Perlindungan pekerja dari resiko akibat faktor-faktor yang mengganggu


kesehatan

• Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang


sesuai dengan kemampuan fisik dan psikologisnya,

• Penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada


pekerjaannya

5
OBYEK PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

o PKK, SARANA TENAGA DAN ORGANISASI

o PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

o P3K, PERSONIL, KOTAK P3K, ISI KOTAK P3K.

o GIZI KERJA KANTIN/KATERING

6
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT

• UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970.

• PERMENAKERTRANS NO.PER. 03/MEN/1982.

• JUKLAK PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982.

7
TUGAS POKOK PENGAWAS KESEHATAN KERJA
• Melakukan rikes kepada tenaga kerja.
• Melakukan binwas atau penyesuaian pekerjaan thd TK.
• Melakukan binwas thd lingkungan kerja.
• Melakukan binwas kesehatan dan sanitair.
• Melakukan binwas perlengkapan kesehatan kerja.
• Melakukan pencegahan dan pengobatan thd. Penyakit umum dan penyakit
akibat kerja (PAK).
• Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
• Melakukan pendidikan kesehatan tk dan latihan P3K.
• Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja ,
pemilikan apd. Yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makan di
tempat kerja.
• Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan/PAK.
• Melakukan binwas thd tk dg kelainan tertentu dalam kesehatannya
• Memberikan laporan berkala ttg. PKK. Kpd. Pengurus.

8
PEMBENTUKAN DAN CARA
PENYELENGGARAAN PKK.

1. Mendapat pengesahan.

2. Dipimpin dan dijalanknan oleh dokter pemeriksa.

3. Dapat dibantu oleh paramedis.

4. Mempunyai sarana dan prasarana.

9
PELAPORAN PENYELENGGARA PKK.

• Penyenggaraan PKK harus dilaporkan oleh dr.


Penanggung jawab diketahui oleh pengusaha kepada
disnakertrans setempat.

• Laporan penyelenggara pkk tiap triwulan.

• Dari perusahaan ke kab./Kota.

• Disnakertrans kab/kota ke propinsi.

• Disnakertrans provinsi ke depnaker pusat (dirjen


pengawasan ketenagakerjaan)

10
TATA CARA PENYELENGGARAAN PKK
• PENYELENGGARAAN PKK DAPAT ;

1. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus

2. Diselenggarakan pengurus dengan mengadakan ikatan dengan


dokter atau pkk lain.

3. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama


menyelenggarakan pkk.

4. Pkk dapat berupa poliklinik (pusat kesehatan kerja) di perusahaan


rs perusahaan, poliklinik/pusat kesehatan kerja /rs pelayanan
kesehatan lainnya diluar perusahaan baik milik pemerintah atau
swasta yang mendapat tugas dari perusahaan untuk melakukan
pkk.
11
SARANA DAN PRASARANA :

• Ruang tunggu.
• Ruang periksa.
• Kamar obat.
• Ruang pengobatan /operasi/suntik
• WC.
• Kamar mandi.
• Kamar periksa.
• Laboratorium, klinik, laboratorium hiperkes.
• Peralatan bantu diagnosa yang lain.
• Unit pelayanan KB.
• Unit kebidanan.
• Unit gawat darurat.
• Rawat inap bila memungkinkan.

12
PEMERIKSAAN KESEHATAN TK.

1. Pemeriksaan kesehata awal (sebelum kerja) adalah rikes yang


dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk
melakukan pekerjaan.

2. Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) adalah rikes pada waktu


tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.

3. Pemeriksaan kesehatan kerja khusus adalah rikes yang dilakukan


oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.

4. Pemeriksaan tenaga kerja purna bakti adalah rikes yang dilakukan


oleh dokter pada 3 (tiga) bulan sebelum tk memasuki pensiun.

13
PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT DENGAN
RIKES TENAGA KERJAAN

• UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1970

• PERMENAKERTRANS NO.PER.02/MEN/1980.

• PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982.

14
TUJUAN RIKES TENAGA KERJA
• RIKES AWAL (SEBELUM KERJA)
 Tenagakerja yang diterima sehat.
 Tidak mempunyai penyakit menular.
 Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan.

• RIKES BERKALA (PERIODIK).


 Mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja.
 Menilai kemungkinan pengaruh dari pekerjaan
 Untuk pengendalian lingkungan kerja

• RIKES KHUSUS.
 Menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu
 Menilai terhadap tengaa kerja atau golongan tenaga kerja tertentu.

15
MEKANISME RIKES TENAGA KERJA

 Rikes tenaga kerja meliputi pemeriksaan fisik, laboratorium (darah


dan urin) rutin dan pemeriksaan khusus lainnya jika dianggap perlu.

 Setelah ditemukan diagnosis pak harus segera dilaporkan (2x24


jam)

 Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus segera membuat


laporan kepada perusahaan dan tembusannya kepada disnaker
setempat.

 Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus membuat laporan


kegiatannya kepada disnaker setempat setiap setahun sekali.

16
TUJUAN RIKES TENAGA KERJA

• Menilai kemampuan tenaga kerja melaksanakan


pekerjaan terrtentu, ditinjau dari segi kesehatan;

• Mendeteksi gangguan kesehatan yang mungkin


berkait dengan pekerjaan dan lingkungan kerja;

• Indentifikasi penyakit akibat kerja (pak).

17
MEKANISME RIKES TENAGA KERJA

• Rikes TK dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan


tenaga kerja.

• Rikes TK dapat dilakukan didalam maupun diluar


perusahaan.

• Rikes tenaga kerja merupakan salah satu kegiatan


pelayanan kesehhatan kerja (PKK).

• Dokter pemeriksa kesehatan TK membuat perencanaan.

18
RIKES TENAGA KERJA AWAL
 ANAMNESA UMUM :
 Riwayat pekerjaan
 Keluhan yang diderita
 Kondisi kesehatan yang dirasakan
 Riwayat perawatan di rumah sakit
 Riwayat operasi
 Riwayat kecelakaan yang pernah diderita
 Kebiasaan yang pernah dilakukan (perokok, peminum, obat-
obatan dan lain-lain)
 Umur
 Pendidikan keadaan keluarga
 Dan lain-lain

19
TEHNIS RIKES TK AWAL
 ANAMNESA KHUSUS UNTUK PENYAKIT :
 Alergi
 Epilepsi
 Kelainan jantung
 Tekanan darah tinggi /rendah
 Tbc
 Kencing manis
 Asma, brochitis, pneumonia
 Gangguan jiwa
 Penyakit kulit
 Penyakit pendengaran
 Penyakit pinggang
 Penyakit kelainan pada kaki
 Hemia
 Hepatitis/penyakit hati
 Ukuran peptikum
 Anemia
 Tumor
 Dan lain-lain

20
HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN TK AWAL

 SEHAT (TIDAK DIDAPAT KELAINAN) BOLEH BEKERJA TANPA


SYARAT :
 Boleh bekerja berat
 Boleh bekerja ringan
 Boleh bekerja diperbagai bagian

 MENDERITA SAKIT / ADA KELAINAN :


 Boleh bekerja pada kondisi kerja tertentu
 Ditolak untuk bekerja (ditolak untuk permanen (tetap) atau ditolak
sementara menunggu proses pengobatan.

21
ANAMNESA (INTERVIEW)

• Nama
• Umur
• Jenis kelamin
• Unit kerja
• Lama kerja
• Gambaran tentang: yang dikerjakan, faktor bahaya di
lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi
kesehatan yang dirasa

22
TEKNIS RIKES TK AWAL
 PEMERIKSAAN KLINIS :
 Pemeriksaan mental (kesadaran, tingkah laku, kontak mental
dan perhatian, inisiatif, intelegensia, proses berpikir)

 PEMERIKSAAN FISIK
 Fisik diagnostik (inspeksi, palpasi, peerkusi, auskultasi)
 Pengukuran (td,nadi, pernafasan,tb,bb)
 Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek,
kesegaran jasmani.
 Pemeriksaan lab. (Darah urin, feces)
 Pemeriksaan khusus (rongent, spirometri,ecg, buta warna,
alergi test dan lain-lain)

23
TEHNIS RIKES TK BERKALA, KHUSUS DAN PURNA
BAKTI

 Rikes berkala dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali

 Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja dapat


menentukan lamanya dapat diadakan rikes berkala
sesuai faktor resiko (lebih dari sekali setahun)

 Rikes purna bakti dilakukan 3 bulan sebelum pensiun.

24
PEMERIKSAAN KLINIS

 PEMERIKSAAN MENTAL (Gangguan mental dan


penyakit jiwa)
 PEMERIKSAAN FISIK
 Fisik diagnostik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
 Pengukuran (td, nadi, pernafasan, tb, bb)
 Pemeriksaan penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek, kesegaran
jasmani)
 PEMERIKSAAN LAB. (Darah dan urin rutin)
 PEMERIKSAAN KHUSUS YANG BERKAITAN
DENGAN KELUHAN/GANGGUAN KESEHATAN
(Spirometri test, audiogram, pemeriksaan fingsi organ
khusus, pemeriksaan lab. Khusus/biologicel monitoring)

25
HASIL RIKES BERKALA, KHUSUS DAN PURNA TUGAS

• SEHAT
• SAKIT :
 Penyakit umum
 Penyakit akibat kerja (pak)
 Diduga penyakit akibat kerja
• JIKA DITEMUKAN PAK PERLU DIBERIKAN
SARAN-SARAN PENGENDALIAN

26
PENGERTIAN PAK.

 Penyakit akibat kerja (pak) accupational diseases)


adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (permenaker no.Per.01/men/1981)

 Penyakit akibat hubungan kerja (work related diseases)


yaitu penyakit yang di cetuskan , dipermudah, atau
diperberat oleh pekerjaan . penyakit ini disebabkan
secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya
penyebabnya adalah berbagai jenis faktor

27
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PAK.
 1. FAKTOR FISIK :
 Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian.
 Temperatur /suhu tinggi : menyebabkan hyperpireksi,milliaria,
heat cramp, heat exha ustion, heat stroke.
 Radiasi sinar electromagnetik : infra merah menyebabkan
katarak, ultraviolet menyebabkan kunjungtivitis, radioaktif/alpha/
bheta/ gama/x, menyebbabkan gangguan terhadap seltubuh
manusia.
 Tekanan udara tinggi : menyebabkan colsondisease.
 Getaran : menyebabkan reynaud’s disease, gangguan proses
metabolisme, polineurutis.

28
• 2. FAKTOR KIMIA :
 Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil samping,
hasil produk, sisa prodoksi atau bahan buangan.
 Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
 Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan, saluran
pencernaan, kulit.
 Masuknya dapat secara akut dan secara kronis.
 Efek terhadap tubuh : iritasai, alergi, korosif, asphyxia,
keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin,
pneumoconiosis, efek bius (narkuse) pengaruh genetic.

29
 FAKTOR BIOLOGIS :
 Viral diseases : rabies, hepatitis
 Bakterial diseases : anthrax, leptospirosis, brucellosis, tbc,
tetanus
 Fungal diseases : dermatophytoses, histoplasmosis
 Parasitic diseases : ancylostomiasis

 FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI :
 Akibat : cara keja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang
salah, kunstruksi salah.
 Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas
tulang, perubahan bentuk, dislokasi, kecelakaan.

30
FAKTOR PENYEBAB PAK

 FAKTOR MENTAL PSIKOLOGI :

Akibat organisasi kerja (type kepemimpinan,


hubungan kerja, komunikasi, keamanan)
type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja
berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil)
Manifestasinya berupa stress

31
CARA DITEKSI PAK

 1. MONITORING KESEHATAN TENAGA KERJA


 Riwayat penyakit
 Riwayat pekerjaan
 Pemeriksaan klinik
 Pemeriksaan laboratoris
 Pemeriksaan rontgen hubungan antara bekerja dan tidak bekerja
dengan gejala penyakit
 2. MONITORING LINGKUNGAN KERJA
 Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan)
 Pemantauan lingkungan kerja
 Pemantauan biologic

32
PENYELENGGARAAN MAKAN DITEMPAT KERJA

MASALAH GIZI KERJA :


Kurang perhatiannya pengusaha dan pekerja
Diberikan uang makan tanpa menyediakan makanan
Bagaimana cara menyediakan makanan
Berapa yang harus diberikan
Apa dan kapan makanan diberikan
Keracunan makanan

33
KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN DI TEMPAT KERJA

 Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja


 Meningkatkan produktipitas
 Meningkatkan derajat kesehatan
 Menurunkan absensi
 Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan pekerja maupun
antar pekerja
 Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan motivasi dan
gairah kerja
 Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja kembali

34
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG
BERLAKU

• UU NO. 1 TH. 1970. TENGTANG KESELAMATAN KERJA


• PMP NO. 7 TH 1964. TENTANG SYARAT KERSEHATAN, KEBERSIHAN,
SERTA PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA
• PERMENAKERTRANS NO. PER.03/MEN/1982. TENTANG PELAYANAN
KESEHATAN KERJA
• KEPMENDAGRI NO. 130-67 TH 2002. TENTANG PENGAKUAN
KEWENANGAN KABUPATEN DAN KOTA
• INSTRUKSI MENNAKER NO. INS.03/M/BW/1999. TENTANG
PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN MAKANAN DI TEMPAT
KERJA
• SE. MENNAKERTRANS NO. SE. 01/MEN/1979. TENTANG PENGADAAN
KANTIN DAN RUANG MAKAN
• SE. DIRJEN BINAWAS NO. SE. 86/BW/1989. TETANG PERUSAHAAN
CATERING YAANG MENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA

35
PENGERTIAN

• Kerja adalah gerak dari pada badan dengan


menggunakan tenaga/power/daya dan pikiran seorang
untuk menghasilkan barang atau jasa guna memelihara
kelangsungan hidup dan memuaskan kebutuhan.

• Gizi kerja adalah penyediaan dan pemberian masukan


zat gizi kepada tenaga kerja sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan selama berada di tempat kerja
guna mendapatkan tingkat kebutuhan dan prodoktivitas
kerja setinggi-tingginya.

36
• Penyelenggaraan makanan di tempat kerja adalah rangkaian
kegiatan yang meliputi :
– penyusunan anggaran belanja makanan,
– perencanaan menu,
– pengadaan atau pembuatan bahan makanan ,
– penerimaan dan penyimpanan bahan makanan ,
– persiapan dan pemasakan makanan,
– penilaian,
– pengemasan,
– distribusi atau penyajian makanan di tempat kerja.

• KEBUTUHAN ZAT GIZI


 Ukuran tubuh (tginggi, berat)
 Usia
 Jenis kelamin
 Kondisi tubuh
 Iklim dan kondisi lingkungan
 Tingkat aktivitas

37
Jenis Kegiatan Kebutuhan Kalori
(Per Kg BB/Jam)
Tidur 0,9
Duduk istirahat 1,10
Membaca keras 1,50
Berdiri 1,50
Berdiri dengan perhatian 1,63
Menyulam 1,66
Menyanyi 1,74
Jahit dengan mesin 1,94
Mengetik cepat 2,00
Menyetrika 2,05
Cuci piring 2,06
Menyapu 2,41
Menjilid buku 2,43
Latihan ringan 2,43
Membuat sepatu 2,57
Menggergaji kayu 6,86
Jalan cepat 9,25
Jalan naik tangga 15,80

38
Penyelenggaraan Makanan di Tempat Kerja

KEBUTUHAN KALORI UNTUK TINGKAT


AKTIVITAS YANG DILAKUKAN :
usia 25 tahun
BB Laki-laki 55 Kg dan Wanita 47 Kg
Suhu Lingkungan Kerja 25° C
Tingkat aktivitas Laki-laki Wanita
(55 Kg) (47 Kg)

Kerja ringan 2.400 Cal 1.900 Cal


Kerja sedang 3.800 Cal 2.200 Cal
Kerja berat 3.900 Cal 3.100 Cal

39
Penyelenggaraan Makanan
di Tempat Kerja
1. Penyelenggaraan makanan
2. Petugas penyelenggaraan
3. Sistem pelayanan
4. Susunan menu
5. Dapur dan ruang makan
6. Higiene sanitasi

40
41

Anda mungkin juga menyukai