Anda di halaman 1dari 2

KOMPETENSI MELEKAT KONFLIK TAMAT

Oleh: Urip Tanggoro

Potensi konflik di dalam masyarakat pada dasarnya merupakan realita yang


tidak bisa terhindarkan. Fenomena ini tidak saja terjadi antara masyarakat dengan
masyarakat dalam hal ini misalnya antara golongan A dengan golongan B, antara
etnis X dengan etnis Y, akan tetapi juga sudah merambah di dunia pendidikan
Konflik di dunia pendidikan dalam hal ini terjadi antara masyarakat (orang tua)
dengan guru yang akhir-akhir ini kasus tersebut semakin meningkat.
Meningkatnya konflik antara guru dengan peserta didik (orang tua) disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah kesalahpahaman yang bisa terjadi antara
orang tua dengan guru dalam hal ini sekolah, ketidakpuasan orang tua terhadap
kinerja guru, dan kasus kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Kekerasan disengaja adalah
kekerasan yang dilakukan oleh guru dengan menghukum peserta didik secara fisik
misalnya menyuruh peserta didik lari-lari dilapangan, menyuruh peserta didik untuk
push up, scott jump sampai kekerasan fisik dengan memukul peserta didik.
Sedangkan kekerasan yang tidak disengaja adalah kekerasan yang dilakukan guru
secara psikis, misalnya membully dengan cara menyindir dengan kata-kata.
Maraknya konflik antara guru dengan peserta didik disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain,
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah
Berdasarkan kasus di atas kiranya penulis bisa berpendapat bahwa untuk
menangani kasus-kasus atau konflik pada era sekarang kita tidak hanya bisa
mengandalkan aturan yang dibuat hitam di atas putih saja akan tetapi perlu
diimbangi dengan solusi-solusi cerdas yang bisa menanggulangi kasus-kasus yang
terjadi saat ini. Seorang guru pada saat ini dituntut untuk memiliki 4 kompetensi
menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan kompetensi profesional. Pada kasus di atas
maka seorang guru harus melindungi diri dengan memiliki kompetensi pedagogik,
yaitu memahami karakter peserta didik dari berbagai aspek dimana salah satunya
adalah guru harus bisa atau mampu berkomunikasi secra baik. Kompetensi
kepribadian yaitu guru harus memilki integritas yang baik sehingga guru harus
mampu mempengaruhi peserta didik sekaligus menjadi model bagi peserta didik
serta memiliki karakter yang bisa diteladani peserta didik. Kompetensi sosial yaitu
guru mampu berinteraksi untuk menyelesaikan kasus yang menimpa dirinya. Hal ini
tercermin dalam tindakan yang objektif dan tidak diskriminatif, komunikasi yang yang
efektif, empatik dan santun serta dapat beradaptasi dimanapun berada.

-----------
Penulis adalah Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 2 Tonjong Kabupaten Brebes Jawa
Tengah

Anda mungkin juga menyukai