Anda di halaman 1dari 9

Kajian pembangunan Berkelanjutan Objek Wisata Daerah Pesisir untuk

Meningkatkan Daya Tarik Wisatawan di Desa Ketapang Raya Kecamatan


Keruak Kabupaten Lombok Timur

Muhammad sabri1
1
)Program Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram

Absatract

Pemabngunan berkelanjutan di daerah pesisir merupakan satu strategi terbaik untuk menaikkan daya
Tarik wisatawan. Di Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, Desa Ketapang Raya menjadi satu-
satunya desa wisata . Potensi desa ini antara lain wisata pantai , hutan mangrove, sentral garam , budidaya
hasil laut . Oleh karena itu , temuan temuan penelitian ini _dapat membantu mengembangkan industri
pariwisata di Desa Ketapang Raya .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya tarik
pengunjung (wisatawan) dan perekonomian masyarakat sekitar dapat meningkat dengan mempromosikan
berbagai destinasi wisata melalui pariwisata travel. Kegiatan ini untuk meningkatkan daya tarik
pengunjung (wisatawan) dan pendapatan masyarakat sekitar dengan mempromosikan berbagai destinasi
wisata melalui pariwisata travel. Acara ini dilakukan melalui tiga tahap , yaitu tahap pertama
pengumuman promosi , tahap kedua penyiapan sarana dan prasarana , dan tahap ketiga himbauan
masyarakat keluar melalui pengembangan industri transportasi . Manfaat dari kegiatan ini adalah
memperkenalkan objek wisata, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan meningkatkan daya tarik
pengunjung (wisatawan) di Desa Ketapang Raya.
Keywords: Objek Wisata;Daerah Pesisir;Desa Ketapang Raya

Pendahuluan

Indonesia selaku Negara megabiodiversity nomor 2 di Negara, diketahui mempunyai kekayaan


alam adalah flora serta fauna yang amat indah. wiasatawan dari dalam serta luar negeri banyak
melakukan traveling guna mengexplore kekayaan alam di Indonesia ataupun lumrah diketahui dengan
sebutan ekowisata . Ekowisata yakni salah satu struktur liburan yang diatur dengan pendekatan proteksi.
Ekowisata adalah sebuah petualangan liburan ke kawasan ataupun alam bagus itu alam yang kelakuannya
natural ataupun bikinan, dan terdapatnya rasam dikurang lebih kawasan yang berkarakter informatif serta
partisipatif yang mempunyai tujuan menjamin kelestarian alam serta sosial-rasam. Ekowisata p terlihat
dasarnya fokus pada 3 tentang mendasar adalah; keberlangsungan alam ataupun ilmu lingkungan,
berikankan imbas arti pada ekonomi, serta sebagai ilmu jiwa sanggup didapat dalam kehidupan sosial
publik di kawasan ekowisata. tindakan ekowisata ini memberi peluang pada seluruh orang guna sanggup
memandang, memahami, serta menikmati alam, intelektual serta budaya publik lokal (Dias, 2009).

Industri wisata jadi salah satu strategi yang penguasa ataupun swasta guna daerah terpilih guna
daerah itu selaku teritori tujuan wisata guna meninggikan perekonomian publik sekitar daerah wisata
serta jadi tanah owongan operasi (Budhyana, 2008). lingkungan pantai serta laut yang sanggup
dibesarkan jadi daerah wisata berbentuk pandangan pesisir laut yang rupawan serta kesejatian
kawasan kayak kehidupan didasar air. pesisir laut selaku tempat pengembangan ekowisata adalah sebuah
servis kawasan yang mengarah hendak memberikan arti pada kepuasaan relung hati seorang memandang
pesisir laut yang memiliki angka estetika (Ali, 2004) Indonesia selaku Negara yang berkepulauan
mempunyai banyak pesisir laut dengan kerupawanannya sendiri, salah satu pulau di Indonesia yang
mempunyai kemampuan ekowisata yang mulia yakni provinsi Nusa Tenggara Barat, Lombok. Nusa
Tenggara Barat mempunyai 9 kabupaten/kota, salah satunya yakni Lombok Timur. Lombok Timur
populer selaku tujuan wisata akibat pantainya yang rupawan. jawatan Pariwisata Kabupaten Lombok
Timur mencatat ada sebelas pantai di Lombok Timur yang dijadikan sebagai subjek wisata. Objek
wisata pantai Lombok Timur mempunyai bentang alam yang indah, air laut yang cerah serta biota
bawah laut yang amat indah guna ditilik, salah satunya yang dipunyai oleh pesisir laut Lungkak di
Ketapang Raya (Sabhani, 2010). Desa Ketapang Raya yakni desa anyar yang lahir sebagai dejure lamun
sebagai pasti telah jadi desa semenjak Oktober 2010. desa Ketapang Raya yakni desa anyar yang lahir
dari pemekaran desa ekstrak desa Tanjung Luar. desa Ketapang Raya berdiri sebagai sah sebagai status
desa perencanaan pada bertepatan pada 21 Mei 2010 melewati Peraturan Bupati Lombok Timur nomor.
16 Tahun 2010. selaku desa anyar, desa Ketapang Raya menerus berbenah guna menangani permasalahan
privat desa, memajukan akar energi Alam (SDA) serta akar energi individu (SDM) serta sebagian
permasalahan yang kaitannya dengan sarana pendukung untuk meninggikan perekonomian serta
kesentosaan masyarakat. Secara geografis, desa Ketapang Raya yakni daerah pantai serta beriklim tropis.
biasanya Desa Ketapang Raya mempunyai 2 periode adalah periode hujan dan periode gersang. hawa
atmosfer di desa tersebut berkisar antara 270-380 C, dengan curah hujan rata-rata 1006,5 mm/tahun.

Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan yaitu perlakuan pembangunan dimana sudah menyempurnakan


kebutuhan saat ini dengan tanpa mengurangi keahlian yang dipunyai oleh generasi di era yang
akan datang guna memenuhi keinginan mereka sendiri. teori pembangunan kontinu bagi tinjauan
Mannion merupakan sebuah kebutuhan buat menindaklanjuti pemulihan ataupun pembaruan
pembangunan ekonomi, mutu kehidupan, dan juga lingkungan dalam sebagian formasi politik yang
mempunyai jalinan di tingkatan universal atau universal (Rosana, 2018). pojok penglihatan (Emil
Salim, 1990) berkata jika pembangunan kontinu mempunyai tujuan buat meningkatkan keselamatan
rakyat dan juga menggenapi kemauan dan juga keinginan orang. kedapatan 3 tolok ukur pembangunan
yang berkiblat ekonomi yang sanggup digeluti pengkuruan pada keberlanjutnya bagi KLH (1990),
antara lain:

a. Pemborosan dalam penggunaan akar energi alam tidak ditemui (depletion of alamiah resources);
b. Polusi dan juga imbas lingkungan apapun tidak pula terjalin; serta
c. Kegiatan yang digeluti diharapkan bisa meningkatkan akar energi yang sanggup digunakan atau
akar energi yang sanggup diperbarui. (A.H. Rahadian, 2016)

kedapatan tonggak-tonggak dalam pembangunan kontinu yang mesti disepadankan adalah terdiri
dari kontinu ekonomi, kontinu sosial, dan juga kontinu lingkungan. jika tidak seimbang alkisah
pembangunan pasif pada struktur pembangunan konvensional yang menghimpit perkembangan ekonomi
serta membelhendakgkan kemajuan sosial dan juga lingkungan (Suparmoko, 2020). bagi tinjauan
(Rivai & Anugrah, 2016) pilar ekonomi silih berkorelasi dengan teori pengoptimalan laju
penghasilan yang ditemukan dengan melindungi asset produktif yang jadi dasar dalam menjumpai
pendapatan itu.

penunjuk yang di prioritaskan dalam pilar ekonomi ini adalah level ketepatgunaan serta tenaga
dalam rivalitas, besaran dan juga kenaikan ponten serta penyeimbang ekonomi. basis ekonomi lebih
mengutamakan kemungkinan dalam menggenapi keinginan orang di era saat ini ataupun yang akan
datang. basis sosial merupakan aspek kewarganegaraan, yang berkorelasi dengan kemauan akan
sejahteranya situasi sosial yang selaras (tidak terdapatnya permasalahan sosial), perlindungan
keberbagaian rasam dan juga sosio-kerasaman aset, spesialnya dukungan pada minoritas.

sehingga dari itu, pembebasan rakyat dari kekurangan, kesempatan berjuang serta penghasilan dengan
cara menyeluruh, serta kontribusi sosial politik dan juga hal sosial berenergi yang normal dimana itu
yaitu patokan yang layak darurat serta mesti terdapatnya pendapat dalam menjalankan pembangunan.
basis lingkungan, lebih berorientasi pada keinginan pada kemantapan ekosistem alam melingkupi metode
kehidupan biologis serta kenyataan alam. tentang itu melingkupi terlndunginya macam-macam
lingkungan hidup dan juga pendukung biologis, akar daya tanah, air pula agroklimat sekalian
kenyamanan serta kesehatan lingkungan.

Desa Ketapang Raya

Desa Ketapang Raya terletak bersebelahan dengan beberapa desa yaitu di sebelah utara
berbatasan langsung dengan Desa Pijot dan Desa Tanjung Luar, sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Jerowaru, sebelah timur Desa Ketapang Raya bersebelahan langsung dengan Teluk Jukung dan di sebelah
barat berbatasan dengan Desa Dane Rase.

Sumber daya alam di Desa Ketapang Raya meliputi sumberdaya alam hayati yaitu pesisir dan laut, flora
dan fauna, dan sumberdaya alam non hayati yaitu udara, lahan, udara, dan bahan galian. tataguna dan
intensifikasi lahan yang ada di Desa Ketapang Raya, seperti di bawah ini. Pertambakan udang/ikan seluas
17 Ha, tambak Garam 28 Ha, persawahan seluas 85,32 Ha, perkebunan seluas 63,73 Ha, luas seluas
101,09 Ha, perkantoran /fasilitas umum seluas 24 are. Fasilitas dan SAB seperti sebagai sumur gali,
PDAM, unit penyulingan air 1 , perlindungan mata air 3 baik , penyulingan air 1 unit, perlindungan mata
air 3 titik, dan mata air perpipaan. Masyarakat rakyat Ketapang Raya terbagi menjadi empat kelompok:
Suku Sasak, Suku Mandar , Suku Arab , dariSuku Ende .Ketapang Raya dibagi menjadi empat kelompok:
Suku Sasak, Suku Mandar, Suku Arab , danEnde. Suku masayarakat Desa Ketapang Raya adalah Suku
Mandar yang identik dengan Pelaut.

Dusun Pelebe, Dusun Lungkak, Dusun Telage Bagik, Dusun Kedome, Dusun Lungkak Selatan, dan
Dusun Lungkak Utara meruapakan nama dusun di Desa Ketapang Raya. Jumlah jumlah total orang
_orang adalah 4.926 adalah, dengan 2.271 anak- anak dan 2.655 orang dewasa .4.926, dengan 2.271
adalah anak-anak dan 2.655orang dewasa. Sarjana (S1, S2, S3) sebanyak 28 orang, diploma (D1, D2, D3)
sebanyak 39 orang SLTA/sederajat, 399 orang, 611 orang, SD/sederajat 1.794 orang, yang buta aksara
dari usia 07-15 tahun sebanyak 250 orang, dan usia >15-45 tahun sebanyak 390 orang.

Desa Ketapang Raya sebagai daerah pesisir pantai dengan kondisi alam yang masih alami dan mudah
diakses menjadikannya sebagai salah satu kawasan ekowisata yang berpeluang bagus untuk
dikembangkan, selain itu juga pengembangan ekowisata di Desa Ketapang Raya memiliki makna yang
strategis untuk peluang membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Sebagai satu-satunya desa di
KEcamatan Keruak sebagai desa wisata ada beberapa keunggulannya di bandingkan dengan desa yang
lain di kecamatan keruak di antaranya:

1. Karena Desa Ketapang Raya terletak terletak di daerah pesisir , memiliki berbagai kelebihan
dibandingkan dengan desa lain, paling menonjol adalah pantai .keunggulan  yang paling menonjol
adalah pantai. Pantai Desa Ketapang Raya mudah diakses melalui jalan utama Keruak , Jalan
Kedome, dan berjarak 20 kilometer berkendara dari kota Ketapang . Pantai telah menjadi tempat
yang populer bagi  pengunjung untuk dikunjungi  karena selain keindahan alam daerah tersebut ,
ada beberapa sfot foto yang bagus.  . Padang savana  yang luas di pinggir pantai di Desa Ketapang
Raya tepatnya di Dusun Lungkak, adalah salah satu potensi spot foto yang disajikan di pantai Desa
Ketapang Raya. Tersedia juga destinasi transit bagi pengunjung yang ingin berwisata ke berbagai
destinasi wisata seperti Gili Petelu, Pulau Pasir, Pantai Segui , Gili Sunut , Pantai Semankok, dan
Pantai Tangsi.
2. utan Mangrove di Desa Ketapang Raya berpotensi baik untuk dikembangkan karena fungsi
Mangrove tersebut untuk daerah  pesisir tersebut tidak hanya sebagai pelindung dari air laut yang
hendak mau naik atau secara fisik . Namun , ekosistem terumbu karang dan padang lamun . Hutan
Mangrove ini juga memiliki keuntungan untuk menjaga ekosistem yang ada di pantai, mengingat
sebagian besar masyarakat di Desa Ketapang Raya sebagai sebagai Nelayan.
3. Budidaya tripang menajdi salah satu potensi yang di unggulkan di desa ketapang raya, Bagaimana
tidak, ekosistemnya yang cocok untuk budidaya teripang yaitu ekosistem terumbu karang dan
lamun yang emang Desa Ketapang Raya sudah miliki menjadikannya desa pembudidaya teripang.
Budidaya teripang juga cocok untuk perairan yang ada di Desa Ketapang Raya yang bersih dan
salinitas air lautnya yang normal dan pantai berpasir halus. Keberadaan hutan Mangrove dan
lamun yang menjadi pelindung dari hempasan ombak juga menjadi salah satu keunggulan yang
dimiliki Desa Ketapang Raya untuk budidaya teripang.

Metode

a. Persiapan
Ada beberapa persiapan yang di lakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Persiapan materi tentang manajemen ekowisata seperti: peningkatan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengelola ekowisata, menentukan model ekowisata dalam bentuk
pemanfaatan jasa lingkungan untuk pelestarian lingkungan, nilai ekonomi dan sosial ekowisata
bagi masayarakat desa, kekuatan kelompok dalam pengembangan ekowisata, dan pengelolaan
ekowisata secara terpadu dan berkelanjutan.
2. Persiapan materi tata kelola potensi ekowisata sebegai sumber mata pencaharian berkelanjutan,
3. Persiapan materi potensi kearifan masyarakat untuk mendukung pengembangan ekowisata
4. Persiapan desain model promosi ekowisata alam di Desa Ketapang Raya.

b. Pelaksanaan Pengembangan Ekowisata di Desa Ketapang Raya

Berdasarkan solusi dari permasalahan seperti yang telah diuraikan di atas membutuh metode
pelaksanaan yang relevan. Beberapa metode yang digunakan adalah:
1. osialisai, Tim mensosialisasikan program tema pada pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan
pemangku kepentingan lainnya pada tahap ini. Metode Metode yang digunakan adalah diskusi.
Tujuan sasaran program sosialisasi adalah untuk berbagi pengetahuan tentang pentingnya
ekowisata sebagai sumber mata pencharian berkelanjutan untuk masyarakat  di Desa Ketapang
Raya.
2. Pelatihan kepada karang taruna, POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata), dan BUMDES
(Badan Usaha Milik Desa), metode ini menggunakan modul yang dikembangkan sesuai dengan
setiap solusi dari permasalahan seperti yang diuraikan di atas. Setiap modul dibagi menjadi tiga
bagian: (a) langkah-langkah yaitu uraian yang menjelaskan langkah demi langkah yang dapat
dilakukan oleh fasilitator dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan pada setiap program, ( b )
langkah-langkah uraian yaitu .(1) lembar kegiatan yang merupakan lembar kegiatan yang
digunakan peserta dalam proses pembelajaran dan slide penyajian dan (2) lembar kegiatan yang
merupakan lembar kegiatan yang digunakan peserta dalam proses pembelajaran dan presentasi
slide
3. Monitoring dan Evaluasi , metode ini digunakan untuk memberikan pemahaman komprehensif
bagai setiap stakeholder sesuai dengan solusi dari setiap permasalahan pada pengembangan
ekowisata yang sudah dilakukan di Desa Ketapang Raya.
4. metode contoh , ini metode akan  digunakan untuk mengidentifikasi kelompok - kelompok
kecil masyarakat atau komunitas sosial di tingkat lokal , berdasarkan keinginan pejabat
pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi atas semua masalah yang
muncul selama pembangunan Desa Ketapang Raya.

Hasil dan Pembahasan


Potensi pengembangan pembangunan berkelanjutan di daerah pesisir untuk meningkatkan daya
tarik wisatawan sangat besar. Desa ketapang raya meruapakan daerah pesisir yang memiliki wisata
yang menarik di kecamatan keruak dan meruapakan desa satu-satunya yang memiliki wiasata.
Untuk meningkatakan daya Tarik dan potensi wisata yang ada di Desa Ketapang Raya Perlu di
lakuakn langkah-langakah sebagai berikut:
1) Survey Potensi untuk Promosi Digital
Potensi desa meruapakan daya yang dimiliki atau digunakan oleh desa, baik sumber daya
manusia maupun sumber daya alam. Untukmeningkatkan persepsi kesejahteraan masyarakat di
suatu wilayah tertentu , kapasitas pendataan yang berada di wilayah tersebut digunakan untuk
mengumpulkan data spesifik untuk tujuan membangun wilayah . dalam
mengembangkan  potensi wisata dan pendukung wisata yang ada di desa Ketapang Raya dalam
penelitian ini  mengembangkan  website dan media sosial lainnya untuk mempromosikan
daerah wisata Desa Ketapang Raya. Desa Ketapang Raya memiliki Berbagai jenis Potensi
wisata salah satunya  Pantai Lungkak, Ekosistem Mangrove, Tambak Lobster, Produksi Garam,
dan Tambak Teripang.

(a)
(b)

(c)
Gambar 1. (a) taman dan Pantai Lungkak (b) ekosistem Mangrove (c) Tambak Teripang

2) Pembuatan Sarana dan Prasarana


Menurut kamus Bahasa Indonesia yang paling banyak digunakan , sarana adalah segala keadaan yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mencapai suatu tujuan atau tercapainya suatu tujuan . untuk setiap situasi yang
berfungsi sebagai alasan utama untuk menunda proses tertentu (usaha, pembangunan, proyek). (1) Penunjuk
Jalan yang bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjangkau lokasi wisata ; (2) Penunjuk Jalan
yang bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam menjangkau lokasi wisata ; (3) Penunjuk Jalan yang
bertujuan untuk memudahkan ( 2 ) Papan Informasi dibuatsebagai sumber informasi utama bagi
pengunjung . (3) Papan himbauan dalam menerapkan wisata berbasis konservasi lingkungan yaitu himbawan
kepada masyarakat agar tetap menjaga keberishan lingkungan untuk meningkatkan kenyamanan.

Gambar 2. Papan Himbauan bagi pengunjung


3) Pendamping wisata transit

Pendampingan wisata transit ini merupakan kegiatan berbentuk diskusi dan pembuatan paket
wisata bersama pengelola wisata di desa Ketapang Raya. Pendampingan wisata transit ini bertujuan untuk
meningkatkan daya tarik wisatawan agar berkunjung dan melakukan perjalanan laut menuju beberapa destinasi
wisata diantaranya lesehan apung, pantai tangsi, pantai segue, pulau pasir, gili gambir, pantai semangkok, gili
sunut, dan telone bungalow.

Kesimpulan

Pengembangan pembangunan berkelanjutan  untuk ekowisata di daerah pesisir Desa Ketapang


Raya ada dalam struktur kelembagaan desa dan sudah berperan aktif dalam mempromosikan destinasi
wisata alam di Ketapang Raya . Selain itu , Desa Ketapang Raya memiliki tiga tujuan wisata populer :
pantai, Mangrove, tambak garam, dan lobster day. di Ketapang Raya, terdapat titik transit yang nyaman
ke sejumlah destinasi wisata lainnya , antara lain lesehan apung, pantai tangsi, pantai segue, pulau pasir,
gili gambir , semangkok , gili sunut , dan telone bungalow. Masyarakat Desa Ketapang Raya telah
memahami bahwa ekowisata adalah salah satu sumber mata pencaharaian yang potensial bagi masyarakat
lokal dan dapat menekan angka respons.
Daftar Pustaka

Ali, D. 2004. Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Pantai Sebagai Obyek Wisata Dan Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat Sekitar LokasiWisata (Studi Kasus Di Kawasan Wisata Pantai
Kartini Jepara). Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Budhyana, I. 2008. Kebijakan Disbudpar dalam Mengembangkan Kawasan Wisata di Jawa Barat.
Makalah pada Seminar Pembangunan Kepariwisataan di Jawa Barat., Bandung: UPI.
Dias, S. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal dalam Rangka Program
Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang. Jurnal of Indonesian Applied
Economics, 3(1), 37-47.
Moh Ilfan Setya Nur Chambali, Wisnu yudo untoro. 2007. Sistem Informasi Potensi Desa. Jurnal
Ilmiah Teknik Informatika, Vol 2, No 2.
Muhaimin, Suti’ah, dan Sugeng Listyo Prabowo. 2009. Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana,
hlm. 349
Sabhani, A. 2010. Potensi Objek Wisata Pantai di Kabupaten Lombok Timur tahun 2010. Tesis:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai