Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN PKN BAB 4

BAB 4 : DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA


 Hubungan Inernasional
 Organisasi internasional

1. HUBUNGAN INTERNASIONAL

Hubungan antar bangsa dalam segala aspek yg dilakukan suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasional.
Hubungan yg bersifat global meliputi semua hubungan yg terjadi dgn melampaui batas ketatanegaraan
Merupakan hubungan hukum yang bersifat bilateral (saling menguntungkan)
SUBJEK HUKUM INETRANASIONAL
Pihak pembawa hak dan kewajiban hukum dalam pergaulan internasional
1. Negara
2. Tahta suci vatikan (bukan negara)
 Yg dimaksud adalah gereja Katolik Roma yang diwakili Paus.
 Diakui berdasarkan Traktat Lateran pada 11 Feb 1929 antara pemerintahan Italia dan Tahta Suci
Vatikan
3. PMI (Internasional)
 Diakui karena sejarah, kedudukannya diperkuat dalam perjanjian dan konvesi palang merah
tentang perlindungan korban perang
4. Organisasi internasional
 Organisasi global dengan maksud dan tujuan umum (PBB)
 Organisasi global dengan maksud dan tujuan spesifik ( World Bank, IMF)
 Organisasi regional dengan tujuan global (ASEAN, Eurupe union)
5. Individu
 Menjadi subek hukum internasional jika dalam tindakannya memperolah nilai positif/ negatif
sesuai kehidupan masyarakat dunia
 Diperkuat dengan deklarasi universal tentang HAM pada 10 Desember 1948
6. Pemberontak dan pihak yang bersangketa (BELLIGERENSI)
 Pemberontakan bersenjata yg terus berkembang bahkan meluas ke negara lain, akan diakui
eksistensinya dan menempati status pribadi sebagai subjek hukum internasional. 

SARANA HI
1. DIPLOMASI
Kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara
2. PROPAGANDA
Usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok
(ditujukan pada rakyat) demi kepentingan masyarakat umum (kepentingan suatu negara sendiri)
3. EKONOMI
4. KEKUATAN MILITER/ PERANG
Tidak bisa digunakan secara bebas, berfungsi sebagai alat pertahanan
2. POLITIK INTERNASIONAL
Politik antarnegara yg mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta interaksi
antarnegara/ negara dengan organisasi internasional
3. HUBUNGAN LUAR NEGERI
Keseluruhan hubungan yg dijalankan oleh suatu negara dgn semua pihak yang tidak tunduk pada
kedaulatannya
Negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah
diakui secara de facto dan de jure oleh negara lain
Pengakuan de facto adalah pengakuan yang bersifat sementara terhadap terbentuknya suatu negara
baru.
Pengakuan de jure adalah pengakuan resmi dalam hukum internasional.

4. POLITIK LUAR NEGERI


Sekumpulan kebijakan yg dilakukan suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan negara lain demi
tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional negara yg bersangkutan.
TUJUAN POLITIK LUAR NEGERI (Moh Hatta)
 Mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keselamatan bangsa
 Memperoleh barang dari luar untuk kemakmuran rakyat
 Meningkatan perdamaian nasional
 Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sbg perwujudan pancasila
DASAR HUKUM POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
ALINEA 4 : “IKUT MELAKSANAKAN KETERTIBAN DUNIA YANG BERDASARKAN KEMERDEKAAN,
PERDAMAIAN ABADI,DAN KEADILAN SOSIAL”
Pendirian politik luar negeri Indonesia : 2 September 1948 – Soekarno dan Moh. Hatta
Prinsip politik luar negeri Bangsa Indonesia : BEBAS AKTIF
CONTOH GERAKAN BEBAS AKTIF :
 Konferensi Asia Afrika 1955 >> deklarasi bandung
 Pendiri Gerakan Non Blok 1961
 Pendiri ASEAN
 Penyelesaian Konflik Kamboja JIM 1998
 Menjadi anggota PBB ke-60 pada 28 SEPTEMBER 1950
 SEA Games, Asian Games, Olimpic
 Aktif organisasi lain : OKI (Konferensi Islam), OPEC (Ekspor Minyak), APEC (ekonomi asia pasifik)

PERWAKILAN DIPLOMATIK (DIPLOMAT)


Orang yg secara resmi menjadi wakil suatu negara dalam hubungan resmi (bersifat politik)
FUNGSI (Konvensi Wina 1961) :
 Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima
 Melinduni kepentingan negara pengirim dalam batas yang diizinkan
 Mengadakan persetujuan dgn pemerintah negara penerima
 Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima
 Memelihara hubungan antar 2 negara
PERBEDAANNYA DGN PERWAKILAN KONSULER
1. Melakukan hubungan dengan pejabat tingkat pusat
2. Berhak mengadakan hubungan yg bersifat politik
3. Dalam 1 negara terdapat 1 diplomat
4. Mempunyai hak ekstrateritorial/ tidak tunduk pada pelaksanaan kekuasaan peradilan

PERWAKILAN KONSULER
Orang yg secara resmi menjadi wakil suatu negara dalam hubungan di luar bidang politik
FUNGSI (Konvensi Wina tahun 1963 pasal 5) :
 Melindungi kepentingan negara pengirim dalam batas yang diizinkan oleh Hk. Inter
 Memajukan perkembangan hub. Dagang, ekonomi, budaya, dan ilmiah antar 2 negara
 Mengeluarkan paspor kepada warga negara pengirim. Dan visa untuk warga negara yg ingin ke
negara pengirm
 Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, serta melakukan fungsi administratif tertentu yg tidak
bertentangan dengan hukum
PERBEDAANNYA DGN PERWAKILAN KONSULER
1. Melakukan hubungan dengan pejabat tingkat daerah
2. Berhak mengadakan hubungan yg bersifat non-politik
3. Dalam 1 negara terdapat >1 perwakilan konsuler
4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial/ tunduk pada pelaksanaan kekuasaan peradilan

ORGANISASI INTERNASIONAL
Berkedudukan sbg subjek hk. Internasional dan punya kapasitas membuat perjanjian internasional
ASPEK ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. Aspek administrasi
b. Aspek filosofi
c. Aspek hukum
SYARAT ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. Adanya persetujuan internasional
b. Setidaknya harus mempunyai satu badan
c. Harus dibentuk dibawah hukum internasional
JENIS ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. International Governmental Organizations (IGOs)
b. International Non-Governmental Organizations (INGOs)
c. Korporasi Multinasional
d. Organisasi non-profit, dll.

PBB (24 Okt 1945)


 Pengganti Liga Bangsa-Bangsa yg didirikan setelah PD II
 Pada saat berdiri beranggota 51 negara, sekarang 193 negara
 Palsetina (kantor permanen) dan Vatikan (wakil permanen) : bukan anggota tetapi pengamat
permanen
SYARAT ANGGOTA
a. Negara cinta damai
b. Mau menerima kewajiban yg tertera dalam piagam PBB
c. Oleh PBB dinilai mau melaksanakan kewajiban
d. Diterima oleh majelis umum setelah mendapat rekomendasi dari dewan keamanan
TUJUAN PBB
a. Menjaga perdamaian seluruh bangsa
b. Mengembangkan persahabatan antar bangsa
c. Bekerjasama membantu rakyat utk hidup lebih baik
d. Menjadi pusat membantu bangsa” dalam rangka mencapai tujuan
ORGAN PBB
a. MAJELIS UMUM
Anggotanya mencakup semua anggota PBB. Berkuasa mengatur organisasi dan administrasi PBB,
kecuali yg sedang diselesaikan oleh dewan keamanan
 Penetapan keanggotaan
 Merubah piagam PBB
 Berhubungan dengan keuangan
 Berhubungan dengan perdamaian inter.
 Memilih anggota tidak tetap berbagai Dewan PBB
b. DEWAN KEAMANAN
Berwenang mengambil keputusan yg harus dilaksanakan oleh anggota PBB.
Anggota dewan kemanan mempunyai HAK VETO hak menolak keputusan dewan walaupun anggota
dewan yang lain menyetujui keputusan tsb.
 anggota tetap : China, Prancis, Rusia, Inggris, AS
 anggota tak tetap : dipilih oleh Majelis Umum PBB utk masa jabatan 2 thn
c. DEWAN EKONOMI SOSIAL (ECOSOC)
Beranggotakan 54 negara dengan masa kerja masing” 3 tahun
 Mengkoordinasi kegiatan badan khuss
 Mengadakakn studi mengenai masalah ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan
 Melaksanakn tugas yang ditentukan dalam sidang Majelis Umum
Badan khusus dibawah ECOSOC : IAEA, FAO, UNESCO, IMF, ILO, WHO, World Bank
d. DEWAN PERWALIAN (TRUSTEESHIP COUNCIL)
Bertugas menyelenggarakan pemerinthan & mengawasi wilayah” perwalian
Sudah tidak aktif sejak 1994 setelah kemerdekaan PALAU
e. MAHKAMAH INTERNASIONAL
Menangani bidang peradilan terhadap sengekta antar negara. Berkantor di Den Haag.
f. SEKRETARIAT
Organisasi PBB yg bertindak sebagai pusat pelaksanaan ketatausahaan PBB
Terdiri dari Jenderal dan 8 Sekretaris Jenderal

PERAN INDONESIA DALAM PBB


1. Konfrensi Asia Afrika menghasilakn Dasasila Bandung
2. Ketua umum Pbb diwakili Adam Malik
3. Pemrakarsa berdirinya ASEAN dan Gerakan Non-Blok
4. Upaya perdamaian dunia dgn mengirim kontingen ke Lebanon Selatan
5. Mengadakanm JIM 1988 sbg upaya penyelesaian Konflik Kamboja

ASEAN (Association of Southeast Asian Nation)


 Didirikan di Bagkok 8 Agustus 1967 n- Deklarasi Bangkok (Perbara)
 Bertujuan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomis, kemajuan sosial, dan pengembanagn
budaya, memajukan perdamaian dan kestabilan regional
PERAN INDONESIA DI ASEAN
1. Salah satu pendiri ASEAN (Indoensia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina) TSIMF
2. Penyelenggara KTT ASEAN Pertama (Bali, 23-24 Feb 1976)
a. Pencetusan Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi proker ASEAN
b. Disepakati prinsip perjanjian dasar dan kerjasama
3. Tempat berdirinya gedung sekretariat ASEAN
4. Pemrakarsa dibentuknya komunitas asia tenggara
a. ASEAN Economic Cimmunity (AEC)
b. ASEAN Security Community (ASC)
c. ASEAN Social Culture Community ( ASCC)
5. Berpartisipasi dalam ajang olahraga (SEA GAMES)
6. Penyelenggara JIM

GERAKAN NON BLOK

 Blok barat (NATO) : AS, Belanda, Inggris, Italia, Jerman Barat, Prancis, Selandia Baru (7 NEGARA)
 Blok timur (Pakta Warsawa) : Uni Soviet, Cekoslovakia, Hungaria, Jerman Timur, Polandia, Rumania 6
 Pelopor GNB : Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, Ghana (5 NEGARA)
TUJUAN GNB – KTT I (1-6 Sep 1961)
A. Wadah perjuanagn negara berkembang
B. Mengurangi ketegangan blok timur & barat
C. Tidak membenarkan penyelesaian sangketa dengan senjata
D. Mengupayakan hak utk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, integritas
negara anggota
E. Menentang apartheid, imperialisme, kolonialisme
PERAN INDONESIA DI GNB
1. Pemrakarsa berdirinya GNB
2. Memecahkan permasalahn dunia
3. Memperjuangkan HAM berdasarkan asas keadilan
4. Tuan rumah KTT GNB Ke 10 di Jakarta, 1-6 sep 1992
RINGKASAN BAB 5
MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP KEDUDUKAN NKRI

A. ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL


Integrasi nasional : usaha mempersatukan berbagai perbedaan pada suatu negara sehingga tercipta
keserasian dan keselarasan nasional
Faktor pendorong :
1. Faktor sejarah menimbulkan rasa senasib seperjuangan
2. Keinginan untuk bersatu
3. Rasa cinta tanah air
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa
5. Kesepakatan/ konsensus nasional dalam perwujudan proklamasi, pancasila, UUD 45, bendera,
lagu kebangsaan, dan bahasa Indonesia
Faktor Penghambat :

1. Masyarakat indonesia yang heterogen


2. Wilayah indonesia yang luas
3. Besarnya ancaman, tantangan, hambatan baik dari luar maupun dari dalam
4. Adanya krtidakmerataan pembangunan
5. Adanya paham etnosentrisme, menonjolkan budaya suku bangsnya dan merendahkan budaya
suku bangsa lain
6. Lemahnya nilai budaya bangsa akibat pengaruh budaya asing

 ANCAMAN NON MILITER BERDIMENSI IPOLEKSOSBUDHANKAM


Contoh : pengaruh gaya hidup akibat pengaruh negatif globalisasi
 Dimensi Ideologi : Ideologi Komunis dan Liberal bertentangan dengan pancasila
 Dimensi POLitik : (luar negeri) intimidasi, provokasi, atau blokade politik
(dalam negeri) separatisme
 Dimendi EKonomi : pengaruh globalisasi ekonomi
(+) membuka peluang pasar produk lokal ke kancah internasional scr kompetitif
( - ) membuka peluang masuknya produk global ke pasar domestik
 Indonesia aan kedatangan barang dari luar
 Perekonomian akan dikuasai pihak asing
 Kesenjangan sosial dr persaingan bebas menimbulkan pelaku ekonomi yg kalah &
menang
 Sektor ekonomi rakyat yg bersubsidi berkurang berakibat pd pengangguran & kemiskinan
 Pendapatan nasional dan kesempatan kerja menjadi lambat
Gangguan bidang ekonomi :
A. Sistem Free fight liberalism : sistem persaingan bebas
B. Sistem etatisme : negara bersifat dominan dan mematikan daya kreasi unit ekonomi di
luar sektor negara
C. Monopoli : pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok
 Dimensi SOSBUD :
(dalam negeri) di dorong isu kemiskinan, keterbelakangan, & ketidakadilan berakibat
munculnya sparatisme, terorisme, dan bencana akibat manusia
(luar negeri) masuknya budaya asing : gaya hidup konsumtif, hedonismen, undividualisme,
westernisasi, dll
 Dimensi HANKAM : Agresi/ invansi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase,
spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara

 ANCAMAN MILITER
(Luar negeri)
1. Agresi/ invasi :
penyerangan pendudukan terhadap suatu negaraekibat semakin berkembangnya persenjataan
militer di negara maju
2. Pelanggaran wilayan oleh negara lain
3. Spionase (mata-mata)
Perlu penanganan secara khusus untuk melindungi pertahanan dari kebocoran yang akan
dimanfaatkan pihak lawan
4. Aksi teror jaringan internasional

(Dalam negeri)
1. Pemberontakan bersenjata
DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, G30S PKI
2. Konflik horizontal
3. Aksi teror
Bom thamrin di ibukota (2016), bom bunuh diri di Mapolersta Solo (2016)
4. Sabotase
Penyerangan objek vital nasional dan instalasi strategis
5. Aksi kekerasan berbau SARA
6. Gerakan separatisme : upaya pemisahan diri untuk membentuk negara merdeka
7. Perusakan lingkungan

LANDASAN HUKUM INTEGRASI NASIONAL

1. Landasan ideal Pancasila


2. Landasan konstitusional UUD 45
3. Landasan doktrin
a. Tingkat nasional : wawasan nusantara, ketahanan nasional, integrasi nasional
b. Tingkat hankamnas : sistem pertahanan rakyat semesta
4. Landasan operasional
Strategi yg dapat diperinci utk mencapai tujuan nasional. Sasaran strategi nasional :
a. Sasaran ke dalam : Integrasi nasional engan mewujudkan identitas dan integrasi nasional
b. Sasaran ke luar :
 Mendukung kepentingan nasional dalam negeri
 Memperjuangkan kedudukan di pergaulan antar bangsa
 Mengadakan hubungan internasional lainnya
Strategi mengatasi ancaman di bidang Ideologi
1. menumbuhkan pemerintahan yg kuat, mandiri, tahan uji, dan mampu mengelola konflik
kepentingan.
2. Pengelolaan konflik kepentingan dilakukan dengan memperteguh wawasan Bhinneka Tunggal Ika.

Strategi mengatasi ancaman di bidang politik


1. Mengembangkan demokrasi politik.
2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
3. Mengadakan reformasi lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik
4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
5. Menegakkan supremasi hukum. Menyempurnakan UUD45 agar sejalan dengan perkembangan
6. Memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang berpijak pada BhinnekaTunggal Ika
7. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah internasional

Strategi untuk mengatasi ancaman di bidang ekonomi


1. memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri
2. Pertanian dijadikan prioritas utama
3. Industri industri haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri
4. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global. Sesuai kemajuan teknologi. Tidak
bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO.
6. Mempererat kerja sama dengan negara berkembang untuk menghadapi kepentingan negara maju
7. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi guna menentukan tingkat suku bunga wajar, inflasi
terkendali, kurs stabil, harga kebutuhan pokok terjangkau

Strategi untuk mengatasi ancaman di bidang sosial budaya

1. Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia


dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
2. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia dengan mengedepankan
nilai-nilai universal termasuk kepercayaan terhadap TuhanYang Maha Esa
3. Mengembangkan kebebasan berkreasi dan berkesenian untuk memberi inspirasi dengan tetap
mengacu pada etika, moral, estetika, dan agama serta memberikan perlindungan terhadap hak cipta
dan royalti
4. Merumuskan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional,
serta peningkatan kualitas kebudayaan
strategi untuk mengatasi ancaman di bidang hankam.
1. Menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) dan
nasionalisme.
2. meningkatkan serta mengembangkan keamanan negara secara efektif dan efisien
3. Reaktualisasi peranTNI sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara, dan
mempertahankan keutuhan NKRI

strategi untuk mengatasi ancaman di bidang hukum

1. Mengembangkan budaya hukum supaya tercipta kesadaran dan kepatuhan hukum dalam
rangkategaknya hukum
2. Menata sistem hukum dan tegaknya undang- undang
3. Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, efisien, dan efektif
4. Meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan perlindungan, serta penghormatan dan
penegakan hakasasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan

strategi untuk mengatasi ancaman di bidang kedudukan dan peran perempuan


1. Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan bangsa melalui
kebijakan nasional yg diemban oleh lembaga yg mampu memperjuangkan terwujudnya
kesejahteraan gender
2. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan
tetap
mempertahankan nilai persatuan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan
strategi untuk mengatasi ancaman di bidang pemuda dan olahraga

1. Meningkatkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas SDM


2. Mengembangkan iklim positif bagi generasi muda untuk mengaktualisasikan potensi,
bakat, dan minat mereka
3. Mengembangkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda yang berdaya saing,
ungguldan mandiri
4. Melindungi segenap generasi muda dari bahaya destruksi terutama penyalahgunaan
narkotika,obat-obatan terlarang, dan zat aditif lainnya
RINGKASAN BAB 6
MEMPERKUKUH KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA DALAM NKRI

KEUNGGULAN BANGSA INDONESIA


• Wilayah yg luas
• kekayaan alam yang melimpah
• Suku bangsa dan bahasa yang beraneka ragam
• Indonesia juga mempunyai sejarah yang membanggakan, bangsa yang memerdekakan dirinya
sendiri.

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata “satu” yang berarti utuh dan tidak terpecah belah

MAKNA PERSATUAN
• gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh.
• disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh dan serasi
• Persatuan bangsa = persatuan bangsa Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara.

Terbinanya persatuan bangsa akan melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang utuh yang
memperlihatkan adanya keamanan, kesentosaan, dan kejayaan.

KONSEP KESATUAN YANG DIANUT INDONESIA


1. aspek alamiah atau Trigatra (konsep kewilayahan) = darat, laut, dan udara
2. aspek sosial atau Pancagatra (politik, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan, dan keamanan).
Kebulatan ini sesuai dengan politik kewilayahan yang kita anut yakni WAWASAN NUSANTARA.

WAWASAN NUSANTARA
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai Pancasila dan UUD 1945

TUJUAN WAWASAN NUSANTARA


 Tujuan Nasional (UUD 45)
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejarteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial
 Tujuan Kedalam
yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan
FUNGSI WAWASAN NUSANTARA
1. Sebagai konsepsi ketahanan nasional
wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan,
dan kewilayahan
2. Sebagai wawasan kesatuan pembangunan
mencakup kesatuan politik, ekonomi, dan sosial, serta kesatuan pertahanan dan keamanan
3. Sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan
segenap kekuatan negara
4. Sebagai wawasan kewilayahan
wawasan nusantara berfungsi dalam pembatasan negara supaya tidak terjadi sengketa
antarnegara

SIFAT DASAR WAWASAN NUSANTARA


1. Manunggal
mendorong terciptanya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial
2. Utuh dan menyeluruh
artinya menjadikan wilayah Indonesia dan rakyat Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dan
bulat sesuai dengan asas satu nusa satu bangsa dan satu bahasa persatuan Indonesia

PERWUJUDAN KONSEP KESATUAN BANGSA DALAM ASPEK SOSIAL

A. SATU KESATUAN POLITIK


Bangsa Indonesia adalah kesatuan dengan pancasila sebagai satu satunya falsafah & ideologi
serta Kehidupan politik yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Seluruh nusantara merupakan
kesatuan hukum.

B. SATU KESATUAN EKONOMI


 Kekayaan nusantara adalah modal dan milim bersama
 Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh wilayah tanpa
meninggalakan ciri khas
 Kehidupan ekonomi nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas
kekeluargaan dan ditujukan untuk kemakmuran

C. SATU KESATUAN SOSIAL BUDAYA


Adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa. Budaya indonesia
adalah satu. Corak ragam budaya menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi landasan
pengembangan budaya

D. SATU KESATUAN PERTAHANAN KEAMANAN


Ancaman terhadap satu daerah merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara. Tiap
warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama atas pembelaan negara

SUBSTANSI YANG ADA DALAM PERSATUAN DAN KESATUAN

 INTEGRASI NASIONAL
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan
sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat

 NASIONALISME
faham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus disarahkan
kepada negara
BUDI UTOMO - 20 Mei 1908. merupakan awal dari kebangkitan nasional dan awal kesadaran
nasional

 PATRIOTISME
patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme. Patriotisme merupakan sikap sudi
mengorbankan segalagalanya untuk kejayaan tanah air, bangsa, dan negara.
Ciri - ciri :
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi
4. Berjiwa pembaharu
5. Tidak kenal menyerah dan putus asa

Nilai yg terkandung dalam NASIONALISME dan PATRIOTISME :


1. Pro patria dan primus patrialis yaitu mencintai tanah air dan mendahulukan
kepentingan tanah air.
2. Jiwa solidaritas dan setia kawan.
3. Jiwa toleransi dan tenggang rasa antaragama, antarsuku, antargolongan, dan
antarbangsa.
4. Jiwa tanpa pamrih dan tanggung jawab.
5. Jiwa ksatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung unsur dendam.

PENYEBAB KEBERAGAMAN DI INDONESIA


1. Letak Strategis Wilayah Indonesia sehingga banyak dikunjungi bangsa asing
2. Kondisi negara kepulauan
3. Perbedaan kondisi alam : perbedaan mata pencaharuan, makanan, dan kesenian
4. Keadaan transportasi dan komunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Konsep NKRI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 1 ayat (1) UUD 45 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa
”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik”.

Pasal 18, 18A, 18B UUD 1945, (Bab IV: Pemerintah Daerah)
NKRI adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan daerah yang berasaskan desentralisasi,
dekonsentralisasi, dan tugas pembantuan

Pasal 25 A UUD 1945, (Bab IXA: Wilayah Negara)


“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”

Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 (Bab XVI: Aturan Perubahan Undang-Undang)
“Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan

Untaian ratna mutu manikam (untaian permata yang tidak ternilai harganya)
atau zamrud khatulistiwa

DAMPAK POSITIF PERSATUAN DAN KESATUAN


1. mampu menangkal gangguan dalam kehidupan bermasyarakat
2. menumbuhkan solidaritas, semangat toleransi, kekompakan, dan memperkuat daya tahan
masyarakat terhadap gangguan
3. menumbuhkan semangat gotong-royong dan kebersamaan di dalam mengatasi masalah

MANFAAT PERSATUAN DAN KESATUAN BAGI BANGSA


1. memperkuat jati diri Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. memperkuat ketahanan nasional dalam mengatasi segala ancaman dan gangguan dalam
bernegara
3. mempermudah mencapai tujuan nasional, yaitu tujuan nasional yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945
4. menciptakan suasana yang tenteram, aman, damai, karena semua orang menunjukkan
sikap setia kawan, toleran, dan solidaritas dalam bingkai NKRI

PARTISIPASI DALAM MENJAGA NKRI


1. Menjunjung tinggi kedaulatan negara
2. Menjaga dan menghormati lambang-lambang kedaulatan negara
3. Membantu dan meringankan beban korban bencana alam
4. Melestarikan SDA, dengan tidak merusak lingkunganm melestarikan alam, dll
5. Memerangi segala bentuk kejahatan narkotika dan sejenisnya
6. Memelihara dan menciptakan kebersihan lingkungan sekitar
7. Menciptakan keamanan dan kadaan yang kondusif

PERAN SISWA DALAM MEPERTAHANKAN NKRI


1. Rajin belajar, dalam upaya meningkatkan kualitas diri
2. Mengikuti pendidikan bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan
3. Aktif dalam kegiatan OSIS, karya ilmiah remaja, kepramukaan, dan palang merah remaja
4. Mengikuti upacara bendera
5. Memiliki disiplin yang tinggi, serta mentaati tata tertip sekolah yang berlaku
6. Menghindari tawuran antar pelajar
7. Menciptakan keamanan dan kedamaian di lingkungan sekolah 8. Berprestasi sebanyak-
banyaknya

SIKAP MENJAGA KEUTUHAN NKRI


a. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila, maka bangsa Indonesia akan selalu bersatu padu dan
terhindar dari berbagai pertentangan dan perselisihan.
b. Menampilkan sikap rukun melalui perilaku saling menghormati dan menyayangi dengan
anggota keluarga yang lain
c. Menampilkan sikap dan perilaku saling menolong dan saling berbagi dengan teman,
menghargai dan menghormati pendapat teman, tidak membedakanbedakan teman dalam
bergaul, menghormati guru, dan sebagainya.
d. Menjaga kerukunan warga dengan sikap tolongmenolong, saling menjaga perasaan, saling
menghormati Saling menghargai hak orang lain, tidak membedabedakan suku, agama dan
daerah, bersikap arif, mau bekerja sama dengan orang lain, serta mau bekerja keras dalam
membangun bangsa.

Anda mungkin juga menyukai