Ringkasan PKN Kelas 11 Sem 2 Bab 456
Ringkasan PKN Kelas 11 Sem 2 Bab 456
1. HUBUNGAN INTERNASIONAL
Hubungan antar bangsa dalam segala aspek yg dilakukan suatu negara untuk mencapai kepentingan
nasional.
Hubungan yg bersifat global meliputi semua hubungan yg terjadi dgn melampaui batas ketatanegaraan
Merupakan hubungan hukum yang bersifat bilateral (saling menguntungkan)
SUBJEK HUKUM INETRANASIONAL
Pihak pembawa hak dan kewajiban hukum dalam pergaulan internasional
1. Negara
2. Tahta suci vatikan (bukan negara)
Yg dimaksud adalah gereja Katolik Roma yang diwakili Paus.
Diakui berdasarkan Traktat Lateran pada 11 Feb 1929 antara pemerintahan Italia dan Tahta Suci
Vatikan
3. PMI (Internasional)
Diakui karena sejarah, kedudukannya diperkuat dalam perjanjian dan konvesi palang merah
tentang perlindungan korban perang
4. Organisasi internasional
Organisasi global dengan maksud dan tujuan umum (PBB)
Organisasi global dengan maksud dan tujuan spesifik ( World Bank, IMF)
Organisasi regional dengan tujuan global (ASEAN, Eurupe union)
5. Individu
Menjadi subek hukum internasional jika dalam tindakannya memperolah nilai positif/ negatif
sesuai kehidupan masyarakat dunia
Diperkuat dengan deklarasi universal tentang HAM pada 10 Desember 1948
6. Pemberontak dan pihak yang bersangketa (BELLIGERENSI)
Pemberontakan bersenjata yg terus berkembang bahkan meluas ke negara lain, akan diakui
eksistensinya dan menempati status pribadi sebagai subjek hukum internasional.
SARANA HI
1. DIPLOMASI
Kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara
2. PROPAGANDA
Usaha sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok
(ditujukan pada rakyat) demi kepentingan masyarakat umum (kepentingan suatu negara sendiri)
3. EKONOMI
4. KEKUATAN MILITER/ PERANG
Tidak bisa digunakan secara bebas, berfungsi sebagai alat pertahanan
2. POLITIK INTERNASIONAL
Politik antarnegara yg mencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua negara, serta interaksi
antarnegara/ negara dengan organisasi internasional
3. HUBUNGAN LUAR NEGERI
Keseluruhan hubungan yg dijalankan oleh suatu negara dgn semua pihak yang tidak tunduk pada
kedaulatannya
Negara dapat menjalin hubungan dengan negara lain manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah
diakui secara de facto dan de jure oleh negara lain
Pengakuan de facto adalah pengakuan yang bersifat sementara terhadap terbentuknya suatu negara
baru.
Pengakuan de jure adalah pengakuan resmi dalam hukum internasional.
PERWAKILAN KONSULER
Orang yg secara resmi menjadi wakil suatu negara dalam hubungan di luar bidang politik
FUNGSI (Konvensi Wina tahun 1963 pasal 5) :
Melindungi kepentingan negara pengirim dalam batas yang diizinkan oleh Hk. Inter
Memajukan perkembangan hub. Dagang, ekonomi, budaya, dan ilmiah antar 2 negara
Mengeluarkan paspor kepada warga negara pengirim. Dan visa untuk warga negara yg ingin ke
negara pengirm
Bertindak sebagai notaris dan panitera sipil, serta melakukan fungsi administratif tertentu yg tidak
bertentangan dengan hukum
PERBEDAANNYA DGN PERWAKILAN KONSULER
1. Melakukan hubungan dengan pejabat tingkat daerah
2. Berhak mengadakan hubungan yg bersifat non-politik
3. Dalam 1 negara terdapat >1 perwakilan konsuler
4. Tidak mempunyai hak ekstrateritorial/ tunduk pada pelaksanaan kekuasaan peradilan
ORGANISASI INTERNASIONAL
Berkedudukan sbg subjek hk. Internasional dan punya kapasitas membuat perjanjian internasional
ASPEK ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. Aspek administrasi
b. Aspek filosofi
c. Aspek hukum
SYARAT ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. Adanya persetujuan internasional
b. Setidaknya harus mempunyai satu badan
c. Harus dibentuk dibawah hukum internasional
JENIS ORGANISASI INTERNASIONAL :
a. International Governmental Organizations (IGOs)
b. International Non-Governmental Organizations (INGOs)
c. Korporasi Multinasional
d. Organisasi non-profit, dll.
Blok barat (NATO) : AS, Belanda, Inggris, Italia, Jerman Barat, Prancis, Selandia Baru (7 NEGARA)
Blok timur (Pakta Warsawa) : Uni Soviet, Cekoslovakia, Hungaria, Jerman Timur, Polandia, Rumania 6
Pelopor GNB : Indonesia, Yugoslavia, Mesir, India, Ghana (5 NEGARA)
TUJUAN GNB – KTT I (1-6 Sep 1961)
A. Wadah perjuanagn negara berkembang
B. Mengurangi ketegangan blok timur & barat
C. Tidak membenarkan penyelesaian sangketa dengan senjata
D. Mengupayakan hak utk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan, integritas
negara anggota
E. Menentang apartheid, imperialisme, kolonialisme
PERAN INDONESIA DI GNB
1. Pemrakarsa berdirinya GNB
2. Memecahkan permasalahn dunia
3. Memperjuangkan HAM berdasarkan asas keadilan
4. Tuan rumah KTT GNB Ke 10 di Jakarta, 1-6 sep 1992
RINGKASAN BAB 5
MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP KEDUDUKAN NKRI
ANCAMAN MILITER
(Luar negeri)
1. Agresi/ invasi :
penyerangan pendudukan terhadap suatu negaraekibat semakin berkembangnya persenjataan
militer di negara maju
2. Pelanggaran wilayan oleh negara lain
3. Spionase (mata-mata)
Perlu penanganan secara khusus untuk melindungi pertahanan dari kebocoran yang akan
dimanfaatkan pihak lawan
4. Aksi teror jaringan internasional
(Dalam negeri)
1. Pemberontakan bersenjata
DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, G30S PKI
2. Konflik horizontal
3. Aksi teror
Bom thamrin di ibukota (2016), bom bunuh diri di Mapolersta Solo (2016)
4. Sabotase
Penyerangan objek vital nasional dan instalasi strategis
5. Aksi kekerasan berbau SARA
6. Gerakan separatisme : upaya pemisahan diri untuk membentuk negara merdeka
7. Perusakan lingkungan
1. Mengembangkan budaya hukum supaya tercipta kesadaran dan kepatuhan hukum dalam
rangkategaknya hukum
2. Menata sistem hukum dan tegaknya undang- undang
3. Menyelenggarakan proses peradilan secara cepat, efisien, dan efektif
4. Meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan perlindungan, serta penghormatan dan
penegakan hakasasi manusia dalam seluruh aspek kehidupan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata “satu” yang berarti utuh dan tidak terpecah belah
MAKNA PERSATUAN
• gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya) dari beberapa bagian menjadi sesuatu yang utuh.
• disatukannya bermacam-macam corak yang beragam ke dalam suatu kebulatan yang utuh dan serasi
• Persatuan bangsa = persatuan bangsa Indonesia yang mendiami wilayah Nusantara.
Terbinanya persatuan bangsa akan melahirkan kesatuan bangsa, yakni suatu kondisi yang utuh yang
memperlihatkan adanya keamanan, kesentosaan, dan kejayaan.
WAWASAN NUSANTARA
Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sesuai Pancasila dan UUD 1945
INTEGRASI NASIONAL
proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan
sehingga menghasilkan keserasian dalam kehidupan masyarakat
NASIONALISME
faham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus disarahkan
kepada negara
BUDI UTOMO - 20 Mei 1908. merupakan awal dari kebangkitan nasional dan awal kesadaran
nasional
PATRIOTISME
patriotisme merupakan salah satu unsur nasionalisme. Patriotisme merupakan sikap sudi
mengorbankan segalagalanya untuk kejayaan tanah air, bangsa, dan negara.
Ciri - ciri :
1. Cinta tanah air
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
3. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi
4. Berjiwa pembaharu
5. Tidak kenal menyerah dan putus asa
Konsep NKRI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 1 ayat (1) UUD 45 yang merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa
”Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik”.
Pasal 18, 18A, 18B UUD 1945, (Bab IV: Pemerintah Daerah)
NKRI adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan daerah yang berasaskan desentralisasi,
dekonsentralisasi, dan tugas pembantuan
Pasal 37 ayat (5) UUD 1945 (Bab XVI: Aturan Perubahan Undang-Undang)
“Khusus mengenai bentuk negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
Untaian ratna mutu manikam (untaian permata yang tidak ternilai harganya)
atau zamrud khatulistiwa