Membuat bukti transaksi merupakan tindakan awal yang dapat dilakukan
perusahaan terhadap harta kekayaan perusahaan dari pemborosan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Bukti transaksi harus dibuat berdasarkan alur yang telah disiapkan perusahaan karena harus mampu mengamankan harta kekayaan. 1. Alur Transaksi Pembelian Transaksi pembelian merupakan kegiatan mendapatkan barang atau jasa dengan memberikan sejumlah uang yang nilainya sama dengan barang atau jasa tersebut. Bagi konsumen akhir, barang atau jasa yang dibeli digunakan untuk tujuan memenuhi kebutuhannya misalnya barang- barang untuk memenuhi kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Beda dengan pedagang, barang yang dibeli akan dijual kembali dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan bagi produsen yang bergerak di bidang manufaktur, barang yang dibeli digunakan untuk menunjang proses produksi, misalnya bahan baku, bahan penolong maupun perlengkapan lain untuk proses produksi. Alur transaksi pembelian dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kegiatan pembelian dimulai dari permintaan bagian penjualan atau bagian produksi yang dibuktikan dengan surat permintaan b. Melakukan survey pasar untuk memilih produsen/agen/grosir yang terbaik sehingga dapat dijadikan supplier bagi perusahaan. c. Menerima penawaran dari berbagai perusahaan dengan mengirimkan surat permintaan penawaran barang d. Perusahaan-perusahaan yang terpilih akan mengirimkan surat penawaran yang lebih terinci bila dibandingkan dengan catalog dan daftar harga. e. Menentukan suplier yang memberikan keuntungan terbaik dengan mempertimbangkan harga, kualitas dan pelayanan purna jual f. Membuat daftar barang yang akan dibeli g. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan supplier yang terpilih h. Membuat dan surat perjanjian dengan supplier i. Menerima barang yang dipesan j. Memeriksa kesesuaian barang dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitasnya. k. Membayar jumlah transaksi sesuai dengan prosedur pengeluaran kas.
Berdasarkan uraian alur transaksi pembelian yang diuraikan di atas,
buatlah gambar alurnya untuk memudahkan pemahaman Saudara!
2. Alur Transaksi Penjualan Tunai
Transaksi penjualan tunai biasanya bebas dari resiko kerugian akibat tidak terbayarnya barang. Alur penjualan tunai ini sebaiknya dibuat sesederhana mungkin agar dapat melayani pelanggan/pembeli dengan baik. Alur transaksi penjualan tunai dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Kegiatan penjualan dimulai dari adanya permintaan dari
pelanggan/pembeli baik secara lisan maupun tertulis. b. Bukti permintaan barang/jasa dari pelanggan/pembeli adalah surat permintaan/order c. Melakukan negosiasi dengan pelanggan/pembeli. d. Bukti negosiasi dengan pelanggan/pembeli adalah notulen yang berisi catatan kesepakatan sementara. e. Membuat dan menandatangani surat perjanjian f. Membuat invoice atau faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak merugikan kedua belah pihak yaitu perusahaan dan pelanggan/pembeli. g. Invoice atau faktur dibuat beberapa rangkap untuk kepentingan administrasi perusahaan maupun pelanggan/pembeli h. Memeriksa kesesuaian barang yang dijual dengan pesanan pembeli i. Apabila barang dagangan sesuai dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikirim kepada pelanggan/pembeli j. Apabila terdapat ketidaksesuaian antara barang yang dijual dengan pesanan pelanggan/pembeli, maka barang dikembalikan ke gudang k. Memeriksa kesesuaian ivoice asli dan rangkapnya. l. Apabila sudah sesuai, selanjutnya menerima pembayaran m. Memeriksa uang tunai yang dibayarkan dengan teliti baik jumlah maupun keaslian uang. n. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kuitansi sesuai dengan jumlah uang yang diterima o. Membuat surat jalan untuk kepentingan pengiriman barang kepada pelanggan/pembeli. p. Mengirimkan barang yang dijual kepada pelanggan/pembeli
Berdasarkan uraian alur transaksi pembelian yang diuraikan di atas,
buatlah gambar alurnya untuk memudahkan pemahaman Saudara!
3. Alur Transaksi Penjualan Kredit
Transaksi penjualan kredit merupakan penjualan barang, dimana waktu pembayarannya dapat ditangguhkan sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli. Dalam transaksi penjualan kredit, terdapat resiko pelanggaran perjanjian jual beli oleh pelanggan/pembeli misalnya: pelanggan/pembeli tidak membayar, terlambat membayar atau mungkin jatuh pailit. Dengan demikian alur transaksi penjualan kredit harus dibuat dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan prosedur yang cukup ketat. Berdasarkan SOP penjualan kredit pada materi SOP administrasi transaksi penjualan kredit pada kajian materi 1 sebelumnya, buatlah bagan alur transaksi penjualan kredit!
4. Alur Transaksi Penerimaan Kas
Alur transaksi penerimaan kas karena adanya transaksi yang
menyebabkan penerimaan uang kas, misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang dan penerimaan lainnya yang terkait dengan usaha perusahaan. Alur transaksi penerimaan kas dimulai dengan memeriksa bukti transaksi yang dikeluarkan oleh bagian penjualan dengan teliti. Memastikan kesesuaian bukti transaksi dengan lampiran/rangkapannya, menghitung jumlah tansaksi dengan benar dan teliti, memeriksa uang yang diterima dengan benar dan teliti baik jumlah maupun keaslian uang. Apabila konsumen/pelanggan menggunakan cek, periksa dengan teliti mengenai kebenaran dan keabsahan cek tersebut. Membuat konfirmasi kebenaran dan keabsahan cek dari konsumen/pembeli kepada bank yang mengeluarkan. Membuat kuitansi sebagai bukti transaksi penerimaan kas. Silahkan Saudara mencari sumber informasi mengenai alur transaksi penerimaan kas baik dari buku referensi maupun dari internet. Selanjutnya buatlah bagan alur transaksi penerimaan kas pada kolom berikut ini! 5. Alur Transaksi Pengeluaran Kas Transaksi pengeluaran kas terjadi karena dari adanya transaksi yang menyebabkan adanya pengeluaran uang perusahaan. Alur transaksi pengeluaran uang kas dimulai dari adanya transaksi pembelian secara tunai, pembayaran hutang maupun pembayaran biaya usaha. Alur transaksi
pengeluaran uang kas dimulai dengan menerima bukti adanya pembelian
barang yang dibawa supplier. Selanjutnya bukti pembelian dicocokan dengan rangkapannya atau salinannya, jika sudah sesuai selanjutnya membuat bukti pengeluaran uang baik uang tunai maupun melalui bank. Supplier akan menandatangani bukti pengeluaran uang tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan pembayaran dengan memberikan cek atau uang tunai. Menerima bukti transaksi yang telah ditandatangani oleh supplier. Setelah membaca kajian materi di atas, buatlah bagan alur transaksi pengeluaran kas berdasarkan uraian di atas!