TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mempelajari materi lokasi pembesaran komoditas perikanan, peserta
didik memahami lokasi pembesaran komoditas perikanan secara teliti dan
cermat.
Setelah mempelajari materi lokasi pembesaran komoditas perikanan, peserta
didik dapat_mengomunikasikan lokasi pembesaran komoditas perikanan,
secara tepat.
Setelah mempelajari materi lokasi pembesaran komoditas perikanan, peserta
didik dapat mengomunikasikan macam-macam wadah pembesaran komoditas
perikanan secara rinci dan penuh tanggung jawab.
PaO ONS, (at
KATA KUNCI @238
Pembesaran komoditas perikanan, wadah pembesaran, lokasi wadah pembesaran44) MATERI PEMBELAJARAN
‘A. Macam-Macam Wadah Pembesaran Komoditas Perikanan
Tempat membesarkan komoditas perikanan biasa disebut wadah pembesaran.
Istilah wadah lebih sering digunakan karena kata wadah memberikan image
tempat yang cekung dapat menggenangkan air, di dalam air yang menggenang
di wadah yang cekung itulah ikan bisa dibesarkan. Terkait jenis wadah yang
digunakan dalam sistem budidaya ikan, dikenal ada 2 kelompok, yaitu :
1. Land-Based aquaculture, memelihara ikan di wadah yang berada di wilayah
daratan, misal kolam, tambak, akuarium.
2. Water-Based Aquaculture, memelihara ikan di wadah yang berada di wilayah
perairan, misal karamba, jaring apung.
Macam-macam wadah pembesaran komoditas perikanan, adalah :Kolam, Sawah,
bak semen, bak plastik /orchid, bak fiberglass, akuarium, karamba, kandang
(pencutture).
1. Kolam
Kolam ikan adalah genangan air yang terbatas, sengaja dibuat manusia
untuk memelihara ikan. Kolam sering digunakan untuk genangan air
tawar, sedangkan genangan air payau sering disebut tambak. Berdasarkan
peruntukannya, kolam dikelompokkan menjadi kolam hias/kolam taman dan
kolam budidaya. Kolam hias/kolam taman adalah kolam yang dbuat untuk
memelihara/memajang ikan dalam sebuah taman.
‘Gambar 2.1, Kolam Hias/kolam taman,
(Sumber: Dokumen pribadi.
Kolam Budidaya adalah kolam yang diperuntukkan memelihara/budidaya
ikan baik pembenihan ataupun pembesaran.
Gambar 2.2. Tambak.
(Sumber: Dokumen pribadi)MATERI PEMBELAJARAN 1
Gambar 25. Kolam
{Sumber Dokumen pribadi
Kolam berdasarkan kegunaannya, dibedakan menjadi 7, yaitu:
a. Kolam Induk, yaitu kolam yang digunakan untuk memelihara induk ikan.
Induk jantan dan betina harus terpisah.
b. Kolam pemijahan, yaitu kolam yang digunakan untuk memijahkan induk
ikan.
c. Kolam penetasan yaitu kolam yang digunakan untuk menetaskan telur
ikan hasil pemijahan.
d. Kolam pendederan, yaitu kolam yang digunakan untuk memelihara larva
ikan menjadi ikan ukuran benih.
e. Kolam Pembesaran, yaitu kolam yang digunakan untuk membesarkan
ikan.
f. Kolam pengendapan lumpur, yaitu kolam yang digunakan untuk
mengendapkan partikel Lumpur sebelum air dimasukkan ke kolam
pemeliharaan.
g. Kolam pemberokan, yaitu kolam yang digunakan untuk memberok induk
iakn sebelum dipijahkan atau ikan konsumsi sebelum dipasarkan.
Kolam berdasarkan sistem pengairannya, dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Kolam Seri, yaitu air dimasukkan ke dalam kolam A, dimanfaatkan untuk
memelihara ikan di kolam A, air buangannya dimasukkan ke dalam kolam
B, air buangan dari kolam B, dimasukkan ke dalam kolam C dan seterusnya.
Kolam jenis ini relatif hemat air, namun pengelolaannya relatif lebih sulit.
b. Kolam Paralel, yaitu air dimasukkan ke dalam kolam A, untuk pemeliharaan
ikan di kolam A, air buangannya dibuang keluar dan tidak dimanfaatkan
di kolam yang lain. Kolam ini relatif boros air, namun lebih mudah
mengelolanya.
‘Sawah sebagai wadah pembesaran komoditas perikanan.
Sawah yang biasa ditanami padi, juga bisa digunakan sebagai wadah
pembesaran ikan. Pemeliharaan ikan di sawah dapat berupa mina padi, sistem
penyelang dan sistem palawija.
Sistem mina pada adalah memeliharaikan bersamaaan dengan pemeliharaan
tanaman padi, pada pinggir petakan sawah dibuat kemalir keliling yang
berfungsi sebagai tempat yang lebih banyak (dalam) airnya, sehingga ketikaMATERI PEMBELAJARAN
tanaman padi membutuhkan air yang sedikit, di kemalir ikan akan berlindung.
Pemeliharaan ikan di sawah sistem penyelang adalah memelihara ikan
di sawah bersamaan dengan menunggu umur bibit siap untuk ditanam di
petakan sawah, lama pemeliharaan ikan sistem penyelang kurang lebih 20-
30 hari, pada saat ini petakan sawah belum ada tanaman padinya,sehingga
petakan sawah digenangi air untuk memelihara ikan.
Pemeliharaan ikan di sawah sistem palawija yaitu memelihara ikan di sawah
selama satu musim tanaman padi, pada saat ini petakan sawah tidak ditanami
padi, melainkan digunakan untuk memelihara ikan satu musim penuh. Pada
saat ini di daerah lain sawah ditanami palawija terutama di daerah yang kurang
tersedia air, tetapi di daerah yang banyak air, maka tidak ditanami palawija,
melainkan digunakan untuk memelihara ikan.
‘Gambar 2.4. Pemelinaraan ikan di sawah sistem Minapadi
Bak Semen untuk pembesaran ikan
Bak semen diartikan sebagai wadah pembesaran ikan yang dibangun di
atas permukaan tanah, artinya tanahnya tidak dikeduk/tidak diangkat. Karena
menggunakan semen, maka bak ini tidak bisa dipindah-pindah.
Bak Orchid/Bak plastik
Prinsipnya sama dengan bak semen, hanya bahan yang dipakai berupa
plasti, bukan semen, sehingga bak jenis ini dapat dipindah.
Bak Fiberglas
‘Sama halnya dengan bak semen/bak plastik, dibangun di atas permukaan
tanah, hanya bak fiber dibuat dari bahan kimia resin, katalis dan serat kaca.
Bak fiberglas dapt dipindah-pindah.MATERI PEMBELAJARAN 1
Gambar 2.5. Bak Fiberglass.
(Sumber: Dokumen Pribadi)
6. Akuarium
Akuarium juga dapat digunakan untuk membesarkan ikan, disamping untuk
memajang ikan hias, karena ukuran akuarium juga sangat beragam, ada yang
kecil tetapi juga bisa dibuat besar.
Gambar2.6.Akuarium
(Sumber : Dokumen Pribadi)
7. Karamba
Karamba adalah wadah untuk membesarkan ikan yang dipasang di perairan
umum (sungai, parit atau danau), karamba terbuat dari bambu.
‘Gambar 2.7.KarambaKOMODITAS PERKANAN
nor
8
MATERI PEMBELAJARAN
=
Kandang (penculture)
Kandang/pen culture yaitu wadah pembesaran ikan yang dibuat dengan
jaring dan dibuat pada perairan umum, dengan cara menancapkan di dasar
perairan dan jaring membatasi wadah kandang dengan perairan di luarnya.
Gambar 2.8, Kandang/ Pen Culture
9. Jaring Apung
Jaring apung adalah wadah pembesaran ikan yang dipasang di perairan
umum yang dalam, jaring dibuat terapung di permukaan air.
Gambar 29. Jaring Apung
10. Gorong-gorong
Gorong-gorong yang biasa digunakan untuk saluran air pun dapat /biasa
digunakan untuk wadah pembesaran ikan, dengan cara lubang gorong-gorong
dihadapkan ke atas dan ke bawah, lubang yang di tanah ditutup sehingga
dapat menampung air dan digunakan untuk memelihara ikan.GGambar 2.10. Gorong-gorong untuk wadah pembesaran kan.
11. Parit Kolektif
Parit atau saluran air irigasi dapat juga digunakan sebagai wadah pembesran
ikan,
Fungsi utama parit adalah untuk menyalurkan air irigasi dari waduk/embng air
menuju lokasi persawahan, tentu bentuknya memanjang sesuai dengan jarak
waduk ke areal sawah. Pada daerah waduk yang terisi air sepanjang tahun,
maka parit juga terisi air sepanjang tahun. Karena adanya air yang mengalir
dan menggenang, maka di tempat tersebut bisa digunakan untuk memelihara
ikan. Untuk menjaga keamanan, maka parit yang panjang dibagi-bagi sejumlah
warga yang menghendaki untuk memelihara ikan bersama dalam parit, batas
kepemilikan parit untuk pembesaran ikan bisa dibuat dengan saringan.
‘Gambar 2.11. Parit Kolektif untuk memelinaratkan
(Sumber: Dokumen Pribadi)EA
MATERI PEMBELAJARAN
B, Menentukan Lokasi Pembesaran Komoditas Perikanan
Dalammenentukanlokasi pembesarankomoditas perikanan,harus memperhatikan
4 (empat) aspek, yaitu aspek sosial ekonomi, aspek sosial budaya, aspek hukum
dan aspek teknis.
L
Aspek Sosial Ekonomi
Aspek sosial ekonomi adalah aspek yang terkait dengan persoalan
untung dan rugi dari usaha yang dijalankan, baik untung rugi persoalan
hubungan dengan orang-orang di sekitar maupun persoalan keuangan.
Kegiatan pembesaran ikan harus dapat memberi keuntungan kepada
masyarakat sekitar lokasi usaha, misal direkruit sebagai tenaga kerja. Jangan
sampai sebaliknya, masyarakat merasa rugi atau terganggu oleh usaha
yang dijalankan, akhimnya masyarakat sekitar tidak menyukai ada usaha
pembesaran ikan di sekitarnya, akhirnya masyarakat bisa mengganggu usaha
yang dijalankan.
Usaha pembesaran ikan juga harus dapat memberikan keuntungan
kepada pengelolanya. Untuk bisa menjalankan usaha sekaligus mendapatkan
keuntungan, maka lokasi usaha harus mudah akses dalam memasukkan
faktor produksi (bahan bangunan, pakan dil) dan juga mudah akses dalam
memasarkan hasil pembesaran, berupa ikan.
Aspek Sosial Budaya
Setiap daerah, masyarakat memiliki budaya yang berbeda-beda,
namun diantaranya terdapat kesamaan dalam beberapa hal, misal budaya
masyarakat dalam menempatkan suatu objek lokasi yang dikeramatkan
atau dianggap keramat, misal ada pohon besar atau sumur tua atau makam
seseorang. Terkait dengan budaya tersebut, masyarakt memiliki tradisi
merasa memiliki objek tersebut walaupun objek tidak berada di dalam lahan
mereka, dan masyarakat suatu ketika melakukan ritual di objek tersebut.
Nah apabila di lahan ada objek/lokasi yang dikeramatkan oleh warga, maka
sebaiknya lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan tethadap objek
tersebut. Kalau objek tersebut dirombak menjadi kolam, maka sangat mungkin
ada perlawanan dari masyarakat, bahkan misal setelah objek itu dirombak
menjadi kolam, dan warga menghadapi kondisi yang tidak enak, maka warga
bisa menyalahkan pemilik kolam, bahkan memusuhi.
Aspek Hukum
Aspek ini mengarahkan kepada pemilik lahan, terkait hak kepemilikan
lahan, pastikan bahwa lahan yang akan dibangun kolam bukan merupakan
lahan sengketa, pastikan hak kepemilikannya jelas, hak milik atau hak sewa
atau hak yang lain selama periode waktu tertentu.
Aspek hukum juga mengingatkan kepada pemilik lahan, bahwa
pada lahan tersebut dalam jangka waktu tertentu tidak ada pengembangan
wilayah/institusi/bisnis yang ada di sekitar lahan, sehingga tidak akan timbul
gangguan tertentu pada saat kegiatan mulai menunjukkan keberhasilan,
berupa gugatan dari pihak lain atau penggusuran.
Aspek Teknis
Aspek teknis adalah aspek yang langsung terkait dengan persoalan
teknis pembesaran ikan di lapangan, meliputi teknis pembuatan kolam, teknisMATERI PEMBELAJARAN (14
pemeliharaan ikan sampai teknis pemasaran hasil.
Untuk bisa membuat kolam yang baik, maka perlu memperhatikan
beberapa hal, diantaranya faktor tanah, air, dan kondisi udara,
a. Tanah
Terdapat 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi
untuk kolam terkait dengan tanah, yaitu kemiringan tanah, ketinggian dari
permukaan air laut dan tekstur tanah.
Lahan dipilih yang memiliki kemiringan antara 5 - 10 %. Dengan
kemiringan ahan tersebut, maka dalam mengelolakolam bisa lebih mudah,
misal dalam memasukkan dan menguras air kolam, cukup mengandalkan
unsur kemiringan lahan, sehingga tidak memerlukan pompa, otomatis
bisa menghemat biaya.
Tekstur tanah adalah perbandingan fraksi-fraksi penyusun tanah, ada
tanah berpasir, tanah lempung, tanah liat. Tekstur tanah menjadi sangat
penting diperhatikan dalam menentukan lokasi kolam. Karena tekstur
tanah ini akan berpengaruh kepada kolam bisa menggenangkan air atau
tidak. Air merupakan unsur utama dalam kehidupan ikan, maka kolam
yang dibuat harus mampu menggenangkan air, tempat hidup ikan, tanpa
air tidak akan ada pemeliharaan ikan. Agar air bisa tergenang, maka tekstur
tanah yang menentukan. Tekstur tanah yang dapat menggenangkan air
adalah tekstur lempungy/liat, dengan fraksi pasir yang sedikit. Memang
untuk bisa menggenangkan air bisa menggunakan semen atau plastik,
berarti menambah biaya yang harus dikeluarkan.
b. Air
Bagi ikan, air bukan sekedar untuk minum, tetapi air merupakan tempat
hidup ikan. Ikan melaksanakan seluruh aktivitasnya di dalam air, makan,
minum, memijah, bertelur, menetas, membuang kotoran dll. Maka air
harus diperhatikan dalam 2 (dua) hal, yaitu kuantitas (jumlah,volume,
debit air) dan kualitasnya (mutu air). Kualitas air harus meliputi 3
parameter, yaitu parameter fisika, parameter kimia dan parameter biologi.
Dalam memperhatikan aspek air, maka harus memperhatikan sumber air.
Sumber air yang dapat digunakan untuk dialirkan ke dalam lokasi kolam
berupa: air tanah dan air permukaan.
Air tanah yaitu air yang keluar dari dalam tanah, bisa berbentuk sumur
atau air dari mata air. Air tanah ini memiliki sifat, dalam hal kuantitas,
lebih kontinyu, bisa tersdia sepanjang tahun.Air tanah juga memiliki sifat
dalam hal kualitas, relatif bebas dari pencemaran, namun biasanya miskin
unsur hara.
Air permukaan adalah air yang menggenang atau mengalir di atas
permukaan tanah, berupa air waduk/ rawa, danau atau air laut, sungai
Air jenis ini biasanya mengandung unsur hara yang diperlukan oleh
phytoplankton, tetapi kadang juga mengandung bahan pencemar.
Ketersediaannya tergantung musim.
rE}a;
MATERI PEMBELAJARAN
c. Ketinggian Tempat dari Permukaan Air Laut
Ketinggian dari permukaan air laut, hal ini akan berpengaruh terhadap
suhu udara daerah tersebut, semakin tinggi dari permukaan air laut
maka suhu udara semakin dingin. Ikan merupakan binatang yang
bersifat Poikilothermal atau suhu badan ikan hampir sama dengan suhu
lingkungannya. Hal ini memeiliki konskwensi, pada air yang suhunya
ideal, maka ikan lebih cepat tumbuh, karena proses pencernaannya lebih
cepat. Sebaliknya ikan yang hidup pada daerah yang suhunya lebih
dingin, maka pertumbuhan ikan lebih lambat, karena proses pencernaan
makanan lebih lambat. Ketinggian daerah yang ideal untuk pertumbuhan
ikan berkisar antara 0-600 meter DPL.
PENILAIAN AKHIR BAB
Kerjakan soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Sebutkan dan jelaskan 10 macam wadah untuk pembesaran ikan!
Jelaskan 4 aspek yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi kolam
pembesaran ikan!
2.