SOP Penggantian BV
SOP Penggantian BV
I. Latarbelakang
Ball valve dilapangan berfungsi untuk membuka dan menutup aliran (on ‐ off ) pada proses alir di sistem
perpipaan. Jika terjadi kerusakan baik fisik maupun fungsi dari valve tersebut, maka akan sangat merugikan baik
terhadap kehilangan produksi (loss production) maupun terhadap bahaya kebakaran akibat bocornya
hydrocarbon. Salah satu pencegahan dan mengurangi risiko dari kerugian diatas adalah mengganti ball valve
yang rusak dan tidak berfungsi dengan valve pengganti yang sudah dinyatakan lolos uji oleh team quality
control. Penggantian tersebut harus dilakukan dengan prosedur yang benar dan aman (safe).
II. Tujuan
1. Untuk memberikan petunjuk mengenai penggantian ball valve dalam kondisi aman (safe).
2. Untuk memberikan petunjuk dan cara bertahap mulai dari persiapan, pelaksanaan dan setelah penggantian
ball valve di lapangan.
III. Prosedur
1. Pastikan identifikasi ball valve yang akan diganti seperti Tag no, Equipment No/Process Line, service, size,
end connection, pressure setting.
2. Buatlah analisa resiko kerja (TRA) sebelum bekerja. Perhatikan kondisi di sekitar area tempat kerja dan
pastikan dalam keadaan aman.
3. Lakukan isolasi energi dengan cara :
a. Pastikan bahwa aliran masuk dan keluar ditutup, dilakukan oleh IA.
b. Pastikan bahwa aliran masuk dan keluar kedalam jalur (line) sudah di tutup.
c. Buang sisa tekanan yang ada dalam jalur / line dengan cara membuka bleed off valve pelan‐pelan,
tampung pada wadah yang sesuai.
4. Lakukan pemasangan chain block atau alat pengangkat pada rel overhead crane jika tersedia atau pada
pondasi overhead yang lebih kuat, pastikan posisi chain hoist tepat dengan BV yang akan diganti, dan pada
ketinggian 2 (dua) meter harus menggunakan scaffolding dan safety harness .
5. Lakukan pemasangan lifting belt / web sling pada body ball valve dan pastikan sling belt / web sling yang
memiliki kekuatan yang cukup.
6. Berikan minyak penetran untuk melumasi semua baut dan mur yang terpasang antara flensa pipa dengan
flensa ball valve.
7. Tandai posisi awal pada sambungan antar flensa pipa dan ball valve sebelum dipisahkan, untuk acuan
pemasangan ball valve pengganti.
8. Gunakan alat (kunci) untuk membuka baut dan mur yang sesuai dengan ukuran, dan untuk membuka semua
baut dan mur yang terpasang antar flensa pipa dan flensa ball valve, sisakan minimal 1 (satu) baut dan mur
pada kedua sisi flensanya untuk menahan ball valve tetap pada tempatnya, pada saat mengangkat /
mencabut gunakan tali pengarah / pengendali.
9. Yakinkan bahwa lifting belt / web sling memiliki kekuatan yang cukup aman dan kuat.
10. Buka kedua baut terakhir yang masih terpasang di ball valve.
11. Angkat secara perlahan dan pindahkan ball valve lama dan pada waktu yang bersamaan dari kedua flange
pipa, gunakan alat bantu hydraulic jack (jika diperlukan). Perhatikan posisi chain hoist / shackle tidak ada
perubahan. Perhatikan arah angin datang untuk menghindari lepasan gasket maupun pressure yang tersisa
di BV tersebut.
12. Letakkan ball valve dibawah secara perlahan‐lahan pada area yang aman dan bersih.
13. Lakukan persiapan untuk pemasangan ball valve baru (pengganti). Pastikan chains block / hoist atau alat
untuk mengangkat masih dalam keadaan yang cukup aman dan sesuai dengan posisi semula.
14. Lakukan pemasangan lifting belt / web sling pada body valve baru dan pastikan lifting belt / web sling
memiliki kekuatan yang cukup aman.
15. Angkat perlahan‐lahan ball valve yang baru dan letakan secara perlahan pada posisi sebelumnya dan
perhatikan kondisi chain hoist / block dan shackle dalam kondisi aman memiliki kekuatan yang cukup.
16. Pemasangan posisi ball valve mengacu pada penandaan sebelumnya. Setelah itu pasang gasket, baut dan
mur.
17. Pastikan posisinya sudah sesuai dengan kondisi dan lakukan pemasangan semua baut dan mur dengan
menggunakan alat untuk mengencangkan baut pada kedua sisi flange yang sesuai dengan ukuran baut
tersebut, sehingga ball valve dan flange pipa terpasang dengan baik / sempurna.
18. Lakukan pengecekan dan pemeriksaan pada kedua sambungan antara flange pipa dan BV dengan
menggunakan tekanan nitrogen (kalau ada) untuk mendeteksi kebocoran dari area tersebut, gunakan gas
detector atau air sabun (snoopy).
19. Tutup kedua drain valve pada aliran masuk (inlet) dan keluar (outlet) serta pasangkan penyumbat (plug),
sesuai dengan ukurannya
a. Informasikan ke (IA) bahwa isolasi valve sudah bisa di buka kembali.
b. Buka valve masuk (inlet) pelan‐pelan, sambil monitor pada flange pipa dan BV tsb, bila tidak ada
kebocoran / rembesan, lanjutkan dengan membuka valve keluar (outlet) secara perlahan‐lahan dan
pastikan tidak ada kebocoran pada flange‐nya / body ball valve, Bonnet, Packing Gland.
20. Setelah selesai melakukan pekerjaan, bersihkan semua peralatan dan area pekerjaan, sebelum
meninggalkan area pekerjaan periksa ulang ball valve yang baru diganti dan pastikan tidak ada masalah.
U T A M A K A N K E S E L A M A T A N