Anda di halaman 1dari 9

Pola Asuh Orang...

(Hana Maimunah) 651

POLA ASUH ORANG TUA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI


PEMBINA BENGKAYANG KALBAR
PARENTING METHODS CHILDREN GROUP B IN TK NEGERI PEMBINA BENGKAYANG

Oleh: hana maimunah, pendidikan guru paud, universitas negeri yogyakarta


hana.maimunah2015@student.uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola asuh yang digunakan oleh orang tua pada anak
kelompok b di TK N Pembina Bengkayang, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif kuantitatif meliputi scoring, tabulasi kemudian dideskripsikan. Hasil penelitian ini menunjukan
ada dua pola asuh yang muncul yaitu pola asuh authoritative atau demokratis dan pola asuh
authoritharian atau otoriter. Pola asuh authoritative dominan digunakan oleh orang tua di kelompok b TK
N Pembina Bengkayang bila dibandingkan pola asuh authoritharian dengan presentase sebanyak 96,67
(29 orang), sedangkan pola asuh authoritharian sebanyak 3,33% (1 orang).

Kata kunci: pola asuh, bengkayang

Abstract
This research aim to describe parenting methods in children group b in TK N Pembina Bengkayang, West
Kalimantan.This research using a descriptive quantitative method. Data collection using questionneaire. Data
analisys technique using quantitative descriptive are scoring, tabulation then described. The result of this study
showing that two parenting methods are authoritative parenting method and authoritarian parenting method.
Authoritative parenting method most widely used by parent in grup b in TK N Pembina Bengkayang when
compared to authoritarian parenting method with percentage 96,67 (29 person), then authoritharian are 3,33(one
person).

Keywords: parenting method, bengkayang

PENDAHULUAN Mohammad Shochib, 2010:10) menyatakan


bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan
Anak adalah dambaan bagi sebuah
yang pertama dan terpenting, karena sejak
keluarga. Orang tua akan menempa anak
timbulnya peradaban manusia sampai sekarang
sedemikian rupa sesuai dengan harapan orang tua.
keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi
Setiap anak yang lahir itu seperti halnya kertas
pekerti tiap-tiap manusia. Untuk itu orang tua
kosong atau sering disebut dengan tabularasa.
memiliki gaya atau pola pengasuhan untuk
Sardiman (2014: 97) menyatakan bahwa setiap
anaknya, dalam membentuk diri anak.
manusia yang lahir seperti kertas putih,
Pola asuh orang tua merupakan sebuah
lingkunganlah yang akan memberi coretan-
kecenderugan interaksi antara orang tua dengan
coretan di atasnya. Dengan dasar tersebut orang
anaknya. Baumrind (Santrock, 2011: 253)
tua berhak untuk mendidik dan mengasuh anak
mengungkapkan bahwa terdapat empat jenis gaya
serta mengarahkannya sesuai dengan tujuan yang
pengasuhan yang terbentuk dari dua dimensi,
ada di dalam keluarga. Ki Hajar Dewantara (
652 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-8 2019
yaitu dimensi penerimaan (responsiveness) dan sikap orang tua juga terlihat berbeda, ada satu
tuntutan (demandingness), yaitu authoritharian, orang tua yang sangat menkaku dan kasar kepada
authoritative,permissive-indulgent dan anak, anak harus patuh pada orang tua tidak boleh
permissiveindifferent. Setiap pola asuh akan membantah ataupun melawan. Tapi ada beberapa
membentuk karakter pada diri anak. Pola asuh orang tua yang berikap penuh kasih sayang,
authoritharian akan menumbuhkan sikap. ramah, tidak memaksa anak namun mengarahkan
Santrock (2011: 253) memberikan ciri-ciri anak anak untuk berikap baik. Dan terakhir ada orang
dengan orangtua otoriter atau authoritharian tua yang bersikap cuek pada anaknya, orang tua
sering tidak bahagia, ketakutan, dan cemas hanya mengantar sampai gerbang luar tidak
membandingkan dirinya dengan orang lain, gagal diantarkan masuk dan tidak membawa bekal
untuk berinisiatif, dan buruk dalam setiap hari. Dari observasi tersebut menunjukkan
berkomunikasi. Pola asuh authoritative adanya perbedaan pola asuh yang digunakan oleh
(demokratis) akan memberikan ciri seperti anak orang tua pada anak kelompok b di TK N
merasa bahagia, memiliki kontrol diri yang baik, Pembina Bengkayang.
berorientasi pada pencapaian prestasi, dapat Menurut Baumrind (Santrock, 2011: 253)
bersosialisasi dengan baik dengan teman sebaya, pola asuh atau gaya pengasuhan terbentuk dari 2
bekerjasama dengan orang dewasa dan dapat dimensi penerimaan dan tunttutan. Penerimaan
mengatasi stres dengan baik (Santrock, 2011: orangtua menurut Casmini (2007: 49) adalah
254). Ciri yang muncul pada pola asuh seberapa jauh orangtua merespon kebutuhan anak
permissive-indulgent (memanjakan) yaitu anak dengan cara yang sifatnya menerima dan
akan menjadi tidak bertanggung jawab, kurang mendukung. Tuntutan orangtua adalah seberapa
matang, cenderung cocok dengan teman sebaya, jauh orangtua mengharapkan dan menuntut
dan kurang mampu menjadi pemimpin(Casmini, tingkah laku bertanggung jawab dari anak. Hal
2007: 51)). Pola asuh permissive indifferent tersebut yang membentuk macam pola asuh atau
(mengabaikan) akan membuat anak akan sering gaya pengasuhan. Bila tuntutan tinggi dan
impulsif, banyak terlibat dalam kenakalan, dan penerimaan rendah maka akan memunculkan pola
cenderung berlaku agresif. asuh authoritharian, sedangkan bila tuntutan dan
Anak kelompok b di TK N Pembina penerimaan tinggi maka akan memunculkan pola
Bengkayang Kalimantan Barat menunjukkan asuh authoritative. Pola asuh permissive
sikap sikap yang berbeda saat dilakukan indulgent dan permissive indifferent muncul
observasi mulai dari dua anak yang selalu karena terlalu memanjakan dan mengabaikan.
menangis, merasa cemas, pendiam. Kemudian Pola asuh orang tua berperan penting
ada beberapa anak yang agresif, sering dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
menggaggu teman, berontak sulit diarahkan, serta Pola asuh orang tua yang tepat dapat
ada pula yang beberapa anak yang bersikap mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
teratur dan komunikatif, percaya diri dan bisa anak, ditambah anak usia dini atau masa golden
bekerjasama. Selain observasi pada sikap anak, aged. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Pola Asuh Orang... (Hana Maimunah) 653
Wulan (2018) pola asuh orang tua dapat Waktu dan Tempat Penelitian
membentuk kemandirian anak. Pola asuh yang Penelitian deskriptif kuantitatif ini
muncul adalah pola asuh demokratis atau dilaksanakan pada 21 Juli –17 Oktober 2018
authoritative dan permissive. Dalam penelitian bertempat di TK N Pembina Bengkayang,
tersebut dijelaskan bahwa pola asuh demokratis Kalimantan Barat.
atau authoritative lebih tinggi tingkat Subjek Penelitian
kemadiriannya dibanding kemandirian anak Subjek penelitian berjumlah 30 orang
dengan pola asuh orang tua yang menggunakan yaitu orang tua wali dari anak kelompok b di TK
pola asuh permissive. N Pembina Bengkayang.
Fakta di lapangan berdasarkan hasil
observasi pada anak kelompok b di TK N Prosedur
Pembina Bengkayang, Kalimantan Barat dimana Prosedur penelitian ini dimulai dengan
orang tua ada yang bersikap kasar kaku, ada pula meminta izin penelitian Di TK N Pembina
yang berikap penuh kasih, hangat, serta ada yang Bengkayang serta menjelaskan maksud dan
bersikap cuek pada anak. Sikap orang tua yang tujuan pelitian. Kemudian peneliti melakukan
disebutkan diatas membentuk sikap anak yang observasi di TK N Pembina Bengkayang. Setelah
berbeda seperti anak menjadi penakut, cemas, observasi peneliti membuat angket untuk
mudah menangis, agresif, sulit diarahkan. nantinya diberikan kepada responden angket
Namun ada pula yang tertib, bisa bekerja sama diberikan kepada anak untuk dibawa pulang dan
dan komunikatif. Berdasarkan uraian diatas dan diberikan kepada orang tua. Orangtua diberi
hasil observasi dapat diketahui bahwa pola asuh waktu satu minggu untuk mengisi angket.
orang tua berbeda yang digunakan oleh orang tua Selanjutnya angket dikumpulkan kembali kepada
khususnya kelompok b di TK N Pembina wali kelas baru setelah semau terkumpul
Bengkayang. Namun belum diketahui pola asuh diberikan pada peneliti.
apa yang dominan digunakan oleh orang tua pada
anak kelompok b. Dengan demikian untuk pola Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
Data
asuh orang tua di TK N Pembina Bengkayang , Data yang dibutuh kan dalam penelitaian
maka peneliti hendak meneliti pola asuh orang ini adalah pola asuh orang tua pada anak
tua pada anak kelompok b di TK N Pembina kelompok b di TK N Pembina Bengkayang.
Bengkayang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket.
Dalam angket berisi kisi-kisi tentang pola asuh
METODE PENELITIAN. orang tua disajikan dalam bentuk pertanyan

Jenis Penelitian berjumlah 15 soal. Instrument yang digunakan

Penelitian ini merupakan penelitian dengan skala guttman. Ada dua alternative jawaban ya

pendekatan kuantitatif. Jenis penelitan adalah dan tidak. Kemudian jawaban ya bernilai 1 dan

deskriptif kuantitatif. tidak bernilai 0. Kemudian data yang didapat


akan di scoring dan ditabulasikan agar mudah
654 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-8 2019
untuk dihitung hasilnya Selanjutnya nanti akan kelompok b. Hasil pengolahan data dapat dilihat
didapat skor maksimal dari setiap subvariabel.. pada tabel di bawah ini:
Dan terakhir subvariabel dibandingkan untuk Tabel 2. Hasil Pengolahan Data
mengetahui pola asuh yang dominan.
Pola Asuh Min Max Mean Median
Teknik Analisis Data
Authoritharian 40 80 65,33 60
Teknik analisis yang digunakan dalam
Authoritative 80 100 99,3 100
penelitian ini adalah deskriptif statistik
Permissive 20 80 25,3 20
menjelaskan hasil dari data yang telah diolah
kemudian dideskripsikan. Tujuannya agar
Data diatas pola asuh authoritarian atau
penyajian data mudah untuk dipahami. Hasil yang
otoriter menunjukkan nilai tertinggi yaitu 80,
didapat kemudian dianalisis meliputi minimum,
kemudian nilai terndahnya adalah 40. Nilai rata-
maksimal, mean, dan median. Hal tersebut
rata 64 dan median 60. Data pola asuh
dilakukan untuk tambahan penjelasan Kemudian
authoritative atau demokratis menunjukkan nilai
untuk mengetahui nilai dari skor yang telah
terendah adalah 80 dan nilai tertinggi 100.
didapat yaitu dengan rumus (Anas Sudijono,
Selanjutnya rat-rata 99,3 dan nilai median 100.
2019: 43) dibawah ini:
Data pola asuh permissive menunjukkan nilai
Total skor
terendah 20 dan nilai tertinggi 80 serta rata-rata
Nilai = x 100 25,3 dan median 20.Semua data hasil
Jumlah menunjukkan nilai yang terendah didapat oleh
butir soal pola asuh permissive kemudian yang paling tinggi
Untuk pengkategorian tetap berdasarkan adalah pola asuh authoritative atau demokratis.
skor maksimal yang dibandingkan nilai tertinggi. Hasil tersebut menggambarkan bahwa
Pengkategorian dan skor maksimal pola asuh orangtua anak kelompok b di TK N Pembina
dapat dilihat pada tabel berikut: Bengkayang menggunakan semua pola asuh yaitu
Tabel 1. Kategori Pola Asuh Orang Tua authoritative, authoritharian dan permissive.
Namun dari semuanya ada satu pola asuh yang
Pola Asuh Jumlah Total Skor
paling menonjol bila dibandingkan. Hasil tersebut
Skor Maksimal
Authoritharian 5 5 (5:5)x100= 100 didapat dari menganalisis sesuai polaasuh pada
Authoritative 5 5 (5:5)x100= 100 masing-masing indikator dengan melihat 3
Permissive 5 5 (5:5)x100= 100 subvariabel yang ada.Kemudian ditabulasi atau
dikelompokkan menurut tipe pola asuh.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini disajikan dalam Kemudian dibandingkan dengan tiap subvariabel

bentuk grafik, histogram, tabel, dan deskriptif. untuk mengetahui pola asuh apa yang dominan.

Hasil penelitian yang dilakukan di TK N Pembina Di bawah ini adalah hasil penelitian pola

bengkayang, khususnya pada kelompok b. asuh orang tua di TK N Pembina Bengkayang.

penelitian ini dengan subjek orang tua dari anak Tabel tersebut meliputi jumlah responden dan
presentase hasil. Sehingga didapat ada dua pola
Pola Asuh Orang... (Hana Maimunah) 655
asuh yang muncul dan satu pola asuh yang
dominan di TK N Pembina Bengkayang
khususnya pada anak kelompok B.
Tabel 3. Data Hasil Penelitian Pola Asuh TK N
Pembina Bengkayang

Pola Asuh Jumlah %


Responden
Authoritharian 1 3,33
Authoritative 29 96,67 Gambar 2. Histogram Persentase Pola Asuh
Permissive 0 0 Hasil di atas menunjukkan bahwa pola
Total 30 100 asuh orang tua yang menonjol di TK N Pembina
Bengkayang khususnya kelompok B adalah pola
Pola asuh yang dominan di TK N
asuh authoritative atau demokratis. Nampak dari
Pembina Bengkayang yang digunakam oleh
jumlah responden yaitu 29 orang dengan
orang tua dari anak kelompok B adalah pola asuh
persentase sebesar 96,67. Bila dibandingkan
demokratis. Pola asuh demokratis digunakan oleh
dengan pola asuh authoritharian atau otoriter
29 orang atau sebanyak 96,67 %. Kemudian pola
pola asuh authoritative atau demokratis yang
asuh otoriter sebanyak satu orang atau sebanyak
lebih banyak, sedangkan pola asuh permissive
3,33%. Jadi pola asuh yang digunakan orang tua
tidak muncul.
pada anak kelompok B di TK N Pembina
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola
Bengkayang ada dua yaitu pola asuh demokratis
asuh yang digunakan oleh orang tua pada anak
dan pola asuh otoriter.Namun pola asuh yang
kelompok B diTK N Pembina Bengkayang yang
paling banyak digunakan atau dominan adalah
muncul ada duayaitu pola asuh authoritative atau
pola asuh authoritative atau demokratis. Berikut
demokratis dan pola asuh authoritharian atau
adalah histogram pola asuh:
otoriter. Pola asuh demokratis paling dominan
atau paling menonjol karena jumlah
respondennya paling banyak yaitu 29 orang atau
sebanyak 96,67%.
Hasil diatas didapat karena dari angket
yang telah diisi hampir secara keseluruhan
mendapat nilai 100 yaitu menjawab 5 pertanyaan
pada indikator pola asuh demokratis dan
Gambar 1. Diagram Pola Asuh
indikatoryang muncul yaitu, aturan yang jelas,
Selain diagram diatas ada pula histogram tentang hukuman diberikan bila melanggar aturan, orang
prasentase pola asuh jumlah responden dapat tua memberikan pujian saat anak berhasil, dan
dilihat pada gambar 2 di bawah ini: memberikan anak kesempatan berpendapat serta
656 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-8 2019
diberi kepercayaan. Sesuai penjelasan Baumrind Penjelasan tentang ciri pola asuh otoriter juga
(Santrock, 2011: 254) yaitu pola asuh demokratis digunakan oleh satu orang tua di TK N Pembina
cenderung mendorong anak untuk mandiri tetapi Bengkayang, orang tua tersebut menjawab semua
masih menetapkan batasan dan pengendalian atas indikator pola asuh otoriter yaitu memberikan
tindakan anak.Casmini (2007: 49) juga selaras aturan tertulis maupun tidak tertulis, wajib
dengan pendapat Baumrind bahwa orang tua mentaati aturan yang ada, memberikan hukuman
otoritatif atau demokratis selalu memberikan bila anak melanggar aturan, orang tua menuntut
alasan kepada anak meskipun cenderung tegas anak secara penuh, dan orang tuabersikap kaku
namun hangat dan penuh perhatian. Pola asuh pada anak. Pola asuh otoriter aturanya kaku,
demokratis memiliki tuntutan dan penerimaan sehingga mengekang anak untuk patuh. Gaya
yang sama tinggi ( Santrock, 2011: 254). Sama pengasuhan ini merupakan kombinasi dari
halnya yang dilakukan orang tua di TK N dimensi tuntutan yang tinggi sedangkan memiliki
Pembina Bengkayang yang memberikan dimensi penerimaan yang rendah. Santrock
hukuman bila melanggar aturan sebagai tuntutan (2011: 253) menyatakan bahwa pengasuhan
dan memberikan pujian jika berhasil dalam otoriter ini digambarkan oleh Baumrind sebagai
menyelesaikan masalah sebagai penerimaan. suatu gaya pengasuhan yang membatasi dan
Dalam pola asuh demokratis tidak ada yang menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah
dirugikan karena tuntutan dan penerimaan sama orangtua. Akibat terlalu mengekang membuat
tinggi. Anak dberi ruang dan kesempatan oleh hubungan anak dan orang tua menjadi kurang
orang tua sehingga tidak terkekang begitu juga hangat.Anak kurang diberi ruang untuk
orang tua tetap bisa mengendalikan dan menyampaikan pendapatnya.. Orangtua yang
mengawasi anak untuk tetap sesuai aturan atau otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan
kesepakatan yang telah dibuat bersama. tidak memberi peluang yang besar bagi anak-
Pola asuh demokratis akan membentuk anak untuk mengemukakan pendapat.Casmini
karakter anak menjadi inividu yang baik karena (2007: 48) menambahkan, orangtua otoriter
orang tua yang bersikap longgar namun dalam berusaha membentuk tingkah laku anak melalui
batas normatife sehingga anak tampak ramah, aturan dan cenderung tidak mendorong anak
kreatif, percaya diri mandiri, anak merasa bahagia untuk mandiri karena jarang memberi pujian,
memiliki kontrol diri yang baik, berorientasi pada membatasi hak, namun memberikan tanggung
prestasi dapat bersosialisasi dengan baik dengan jawab yang besar. Santrock (2011: 253)
teman sebaya, dapat bekerjasama dengan orang memberikan ciri-ciri anak dengan orangtua
dewasa dan dapat mengatasi stress dengan baik.( otoriter sering tidak bahagia, ketakutan, dan
Santrock, 2011: 254). Pola asuh demokratis dapat cemas membandingkan dirinya dengan orang
mengoptimalkan perkembangan pada diri anak lain, gagal untuk berinisiatif, dan buruk dalam
sehingga anak akan mudah diarahkan dan berkomunikasi. Sikap-sikap tersebut muncul
semangat untuk belajar. padasaat observasi awal, ada beberapa anak
kelompok b di TK N Pembina bengkayang
Pola Asuh Orang... (Hana Maimunah) 657
memiliki rsa cema dan kurang percaya diri. Sikap mandi.Sikap sikap tersebut terlihat saat observasi
tersebut membuat anak susah untuk bersosialisasi awal dan dalam keseharian anak di kelas. Sikap
dengan teman sekelas dan membuatnya kurang tersebut terbentuk karena usaha yang dilakukan
interaktif di dalam kelas.Pola asuh otoriter tetap orang tua di TK N Pembina Bengkayang yang
digunakan walaupun sering dilihat kurang baik, mayoritas selalu menghargai dan memberi pujian
contohnya saja dilakukan oleh satu orang tua di pada anak bila telah melakukan hal yang baik
kelompok b TK N Pembina Bengkayang. Pola asuh demokratis dibanyak digunakan
Hurlock, 2013: 204 menjelaskan bahwa karena dianggap baik dan ideal. Pola asuh
pola asuh terbagi menjadi tiga macam tipe yaitu demokratis memberikan bagian masing-masing
otoriter, permissive dan demokratis.Dan ciri-ciri baik untuk anak maupun orang tua. Pola asuh
pola asuh demokratis yang disampaikan yaitu tersebut merupakan kombinasi dari dimensi
orang tua memberikan aturan-aturan yang jelas. tuntutan dan dimensi penerimaan yang sama-
Serta menjelaskan akibat yang terjadi apabila sama tinggi. Keseimbangan tersebut membuat
peraturan dilanggar dengan aturan yang selalu tidak ada aturan yang terlalu menuntut dan
diulang agar anak dapat memahaminya, memberi memaksa. Pola asuh demokratis akan berjalan
kesempatan pada anak untuk berpendapat, anak dengan optimal bila benar-benar dilakukan sesuai
diberi hadiah atau pujian apa bila telah berbuat dengan porsinya. Jika dibandingkan dengan pola
sesuatu dengan harapan orang tua, sehingga anak asuh otoriter , pola asuh demokratis memang
memiliki kemampuan sosialisasinya yang baik, nampak longgar dan tidak kaku. Orang tuadari
memiliki rasa pecaya diri dan tanggung jawab. anak di kelompok b TK N Pembina Bengkayang
Mohammad Shochib (2010: 4) lebih banyak yang menggunakan pola asuh
menjelaskan bahwa orang tua yang bersifat demokratis. Karena bagi orang tua anak usia dini
demokratis menjadi pendorong terhadap perlu dikontrol penuh oleh orang tua dan perlu
perkembangan anak ke arah dilibatkan di dalamnya, sehingga anak akan dapat
positif.Perkembangan positif terjadi karena orang berkembang dan tumbuh secara optimal
tua memberikan dukungan dengan memberikan .selarasan dengan pendapat Casmini (2007: 49)
penghargaan pada anak.Sehingga anak mengerti orangtua yang demokratis selalu memberikan
untuk menjadi anak yang patuh dan taat aturan. alasan kepada anak meskipun cenderung tegas
Sikap anak kelompok b ada beberapa yang sesuai namun tetap hangat dan penuh perhatian.
dengan pernyataan Shochib yaitu anak sudah Orangtua demokratis bersikap longgar namun
dapat patuh aturan contohnya berbaris sebelum dalam batas normatif sehingga anak tampak
masuk kelas dengan tertib, mengantri saat akan ramah, kreatif, percaya diri, dan mandiri.Selain
cuci tangan, dan visa membereskan mainan saat itu, Santrock (2011: 254) menambahkan anak
selesai bermain kembali ketempatnya. Anak merasa bahagia, memiliki kontrol diri yang baik,
kelmpok b selalu izin bila akan ke kamar mandi, berorientasi pada pencapaian prestasi, dapat
meletakkan sepatu didalam rak, mengembalikan bersosialisasi dengan baik dengan teman sebaya,
sandal setelah memakainya ke kamar bekerjasama dengan orang dewasa dan dapat
658 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 7 Tahun ke-8 2019
mengatasi stres dengan baik. Ciri sikap tersebut kesimpulan bahwa pola asuh yang muncul ada
membut orang tua ingin membentuk dan dua yaitu pola asuh authoritative atau demokratis
mengarahkan anak menjadi lebih baik jika orang dan pola asuh authoritharian atau otoriter. Pola
tua lebih tegas serta memberikan aturan yang asuh yang paling banyak atau dominan digunakan
sesuai dengan kebutuhan anak.. oleh orang tua pada anak kelompok B TK N
Semua pola asuh pada dasarnya baik tapi Pembina Bengkayang adalah pola asuh
ada banyak pertimbangan dan faktor yang authoritative atau demokratis dengan presetase
mempegaruhinya.Faktor seperti latar pendidikan sebanyak 96.67% sisanya 3,33% merupakan
orang tua, pengalaman masa lalu, subkultur pola asuh authoritharian atau otoriter
budaya dan lain-lain mempengaruhi pola asuh
Saran
yang digunakan oleh orang tua. Di TK Pembina
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan
orang tua anak tinggal di daerah ibukota
dan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas,
kabupaten yaitu Bengkayang, dan strategis karena
maka peneliti mengajukan saran agar orang tua
di kecamatan kota , sehingga fasilitas terpenuhi
dapat menerapkan pola asuh demokratis atau
dengan baik. Baik akses jalan, jarak tempuh
authoritative karena pola asuh tersebut cenderung
dengan objek vital juga dekat seperti rumah sakit,
tegas namun tetap bersikap hangat sehingga
kantor kabupaten, kantor polisi, kantor dinas.
diharapkan orang tua dapat mengoptimalkan
Semua faktor pendukung membuat orang tua
pertumbuhan dan perkembangan anak.
akan memilih pola asuh yang sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu latar pendidikan juga
mempengaruhi pola asuh orang tua. Pendidikaan DAFTAR PUSTAKA

yang memadai atau tinggi akan membuat Wulan Atika Sari. (2018). Pola pengasuhan
orang tua tunggal dalam membentuk
pemikiran orang tua lebih terbuka. Orangtua dari
kemandirian anak usia 5-6 tahun(studi
anak kelompok b rata-rata berpendidikan SMA kasus di Tk Aisyah I Labuhan ratu Bandar
Lampung)). Program Studi Pendidikan
hingga S1.Orang tua dari anak kelompok b
Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah
cenderung memilih pola asuh demokratis untuk dan Keguruan UAIN Raden Intan
Lampung
diterapkan kepada anak-anaknya. Pemilihan pola
asuh yang tepat dapat membuat anak tumbuh Casmini.(2007). Emotional parenting.Dasar –
dasar pengasuhan kecerdasan emosi.
dengan optimal seperti yang diharapkan . Dari
Yogyakarta: Nuansa Aksara.
penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh
Hurlock, E.B. (2013). Perkembangan anak jilid
demokratis dominan digunakan dibanding
2.(Penerjemah: Meitsari Tjandrasa).
dengan pola asuh otoriter . Jakarta: PT Erlangga

Santrock, J.W. (2011). Perkembangan anak edisi


SIMPULAN DAN SARAN sebelas jilid 2.( Penerjemah: Mila
Simpulan Rachmawati S.psi dan Anna Kuswanti).
Berdasarkan hasil penelitian dan Jakarta: PT Erlangga

pembahasan pengkategorian dapat ditarik


Pola Asuh Orang... (Hana Maimunah) 659
A.M. Sardiman (2014). Interaksi dan Anas Sudijono. (2009). Statistika penelitian.
motivasibelajar. Jakarta: PT. Raja Jakarta: Rajawali Press.
Grafindo Persada

Mohammad Shochib. (2010).Pola asuh orang


tua untuk membantu anak
mengembangkan disiplin diri. Jakarta: PT.
Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai