Anda di halaman 1dari 170

PT.

PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1. Kimia Air.

Dasar- dasar Kimia.

ILMU KIMIA adalah ilmu yang mempelajari hakikat, sifat2 serta perubahan materi.

Ia mempelajari susunan atau komposisi materi, perubahan enerji yang menyertai


perubahan materi dsb.

Perubahan fisika dan perubahan kimia

Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat, tetapi komposisi
kimianya tidak berubah, hanya berubah fase, ukuran partikel dsb.Contoh es menjadi air.

Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan materi yang berbeda dari materi
sebelumnya. Contoh : besi menjadi karat.

Unsur.

Jika besi dibuat serbuk, serbuk besi adalah besi juga namun ukurannya sangat kecil dan
sudah tidak dapat dibagi lagi. Ada 109 unsur. Unsur bisa logam (metal) atau non-
logam (metaloid).

Unsur logam : Argentum (Ag), Aluminium (Al), Chromium (Cr), Calcium (Ca),
Magnesium (Mg), Hydrargyrum (Hg), Cuprum (Cu), Plumbum (Pb), Ferrum (Fe), Aurumj
(Au), Natrium/Sodium (Na), Platinum (Pt), Zincum (Zn) dll.

Unsur non-logam : hidrogen (H), oxygen (O), karbon (C), nitrogen (N), flourin (F),
Chlorine (Cl), bromin (Br), iodin (I), belerang (S), Phosphorus, (P) arsen (As) dan silikon
(Si).

Senyawa.

Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua atau lebih unsur melalui proses kimia.
Setiap senyawa mempunyai sifat yang khas, yang berbeda dari

unsur-unsur pembentuknya. Contoh : hydrogen (H) dan oxygen (O) adalah gas, tetapi
gabungan keduanya adalah air (H2O).

Senyawa dengan unsur yang sama membentuk molekul :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 1


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2.

P4 (Phosphorus), S8 (Sulphur)

Senyawa yang membentuk molekul dari 2 atau lebih unsur yang berbeda :

H2O, CO2, CaCO3

Apa beda 2H dan 2H2 ?

2H = 2 atom H; 2H2 = 2 molekul H2.

Berapa jumlah atom 3 Al2(SO4)3 ?

Jawab :

Al = 3 x2 = 6 atom

S = 3 x 3 = 9 atom

O = 3 x 4 x 3 = 36 atom

Jumlah atom = 6 + 9 + 36 = 51 atom.

Campuran.

Campuran adalah gabungan beberapa zat yang berbeda dan setiap zat itu masih
mempunyai sifat jati dirinya. Misalnya es krim, sirop, pasir pantai, garam kotor dll. Ada
berbagai cara pemisahan zat dari campuran tersebut yaitu melalui penguapan,
penyaringan, pengembunan, pelarutan, penyubliman, distilasi, pembekuan, kristalisasi
dan kromatografi.

Cara mengukur jumlah zat dalam campuran adalah dengan prosentase (%). Baik untuk
massa atau volume zat.

massa _ zat _ A
% _ massa _ zat _ A = x100%
jumlah _ massa _ semua _ zat

volume _ zat _ A
% _ volume _ zat _ A = x100%
jumlah _ volume _ semua _ zat

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 2


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Suatu campuran terdiri dari 5 gram garam dan 7,4 gram gula, berapa persen garam
dalam campuran tersebut ?

Jumlah massa seluruhnya = 5 + 7,4 = 12,4 gram

5
% _ massa _ garam = x100% = 40,3%
12,4

Kadang2 kadar zat diukur dengan satuan bagian per juta (bpj) atau ppm (part per
million).

Dalam seember air sumur volume 25 liter, terdapat 50 milligram besi dalam bentuk
garam terlarut. Berapa kadar besi dalam air sumur tersebut ?

Rapatan air sumur dianggap 1 g/ml atau 1 kg/liter.

Massa air = rapatan x volume

= 1 g/ml x 25.000 ml

= 25.000 g

massa besi = 50 mg = 0,05 g

massa _ zat
massa _ kadar _ besi = x10 6
massa _ campuran

0,05
massa _ kadar _ besi = x10 6
25.000

= 2 bpj ( atu 2 ppm)

Atom.

Bagian yang terkecil dari unsur adalah Atom. Atom dari unsur yang sama adalah identik
baik ukuran, sifat dan massanya. Jika atom bergabung dengan atom yang lain, akan
terbentuk Molekul. Molekul bisa terbentuk dari gabungan atom yang sama (misalnya H2,
O2, N2 dll.) atau atom yang berbeda (H2O, H2SO4 dll). Misal 2 atom hydrogen (H)
bergabung dangan 1 atom oxygen (O) membentuk molekul air (H2O).

Bobot atom Hydrogen = 16 x 10-23 gram

Bobot atom Belerang = 32 x 10-23 gram.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 3


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Ion.

Ion adalah partikel penyusun zat. Ion adalah atom atau kelompok atom yg mermuatan
listrik. Senyawa ion terdiri dari ion positif (disebut kation) (misal H+, Na+ dll) dan ion
negatif (disebut anion) misal OH-, Cl- dll. Kedua ion bergabung membentuk senyawa
ion atau kristal ion.

Penamaan Senyawa.

Pemberian nama untuk oksida metaloid (bukan logam) menggunakan :

1=mono; 2= di; 3= tri; 4= tetra; 5 = penta; 6= hexa; 7= hepta; 8 = okta; 9= nona;


10=deca. Misal P2O5 = diphosporus pentaoxide. CO2 = Carbon dioxide.

Untuk oksida logam sbb. :

Jika oksidanya hanya satu, maka nama logam diikuti kata oksida : K2O (Kaliumoksida),
BaO (Bariumoksida), Al2O3 (aluminiumoksida)

Jika oksidanya ada dua (karena logamnya punya 2 valensi), maka nama logam, diikuti
angka romawi dalam kurung, lalu kata oksida-nya : Cu2O (tembaga(I)oksida), CuO
(tembaga (II)oksida).

Ada juga menggunakan nama Latin yaitu : Cu2O (cupro-oksida, cuproksida), CuO
(cuprioksida), FeO (Fero-oksida, feroksida), Fe2O3 (Feri-oksida). Untuk senyawa asam,
asam+nama logam, misal HCl (asam Chlorida), H2S (asam sulfida); Atau, asam + nama
sisa asam, misalnya H2SO4 (asam sulfat), HNO3 (asam nitrat).

Untuk senyawa basa, nama logam + hidroksida, misal KOH (Kalium hidroksida),
Ba(OH)2 (Barium hidroksida). Untuk senyawa garam, disebutkan nama logam, diikuti
nama sisa asam. Misalnya KCl (kaliumchlorida), CUSO4 (Cuprisulfat).

Oksidasi.

Oksidasi adalah reaksi antara sebuah unsur dengan oksigen.

4Na + O2 - 2Na2O

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 4


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2 Fe + O2  2 FeO

4 Fe + 3 O2  2 Fe2O3

CH4 + 2O2  CO2 + 2 H2O

Oksidasi juga diartikan sebagai reaksi pelepasan elektron dari suatu zat

Reduksi.

Reduksi adalah pengambilan oksigen dari suatu senyawa. Zat pengambil oksigen
disebut Reduktor.

CuO + H2  Cu + H2O

Fe2O3 + 3 H2  2 Fe + 3 H2O

Reduksi juga diartikan sebagai reaksi pengikatan elektron oleh suatu zat. Dalam
persenyawaan NaCl, elektron yang dilepas oleh Natrium, ditangkap oleh atom Cl
sehingga atom Natrium berubah jadi ion positif (Na+), perisrtiwa ini juga disebut
peristiwa oksidasi. Atom netral Chlor juga berubah menjadi ion negatif (Cl-), peristiwa
ini juga disebut peristiwa reduksi. Karena kedua perubahan dari atom netral menjadi
ion berjalan bersamaan, maka disebut peristiwa oksidasi-reduksi.

Na  Na+ + 1e (oksidasi)

Cl + 1e  Cl- (reduksi)

Na + Cl  Na+ + Cl- (oksidasi-reduksi).

Persamaan Reaksi.

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Banyaknya atom disebelah kiri =
banyaknya atom disebelah kanan.

Hukum kekekalan zat Lavoisier :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 5


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Jumlah berat (massa) semua zat sebelum suatu reaksi sama dengan jumlah berat
(massa) semua zat sesudah reaksi tersebut.

Contoh :

7 g besi + 4 g belerang  11 g besi belerang

Berapa gram belerang diperlukan untuk bereaksi dengan 10 g besi ?

Besi 10 g maka belerang = 4/7 x 10 g = 5,71 g

Berapa gram besi dan belerang untuk membentuk senyawa 30 g besi belerang ?

Besi = 7/ (7+4) x 30 = 19,10 g

Belerang = 4/(7+4) x 30 = 10,90 g.

Contoh mencari persamaan reaksi :

Jika gula tebu (C12H22O11) dibakar dan direaksikan dengan O2 (di-oksidasi) maka yang
terjadi adalah CO2 dan H2O.

C12H22O11 + O2 -- CO2 + H2O

Rumus zat sudah benar, tetapi jumlah atom dikiri dan dikanan belum sama. Kita tulis :

a C12H22O11 + b O2 -- c CO2 + d H2O

C = 12 a = c

H = 22 a = 2d

O = 11a + 2b = 2c + d

Jika a = 1 maka :

12 = c atau c = 12

22 = 2d atau d = 22/2 = 11

11 + 2b =2c + d atau 11 + 2b = 2(12) + 11 atau 2b = 24 + 11 - 11  2b = 24 maka


b=12.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 6


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Persamaan ditulis :

1 C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O atau :

C12H22O11 + 12 O2 -- 12 CO2 + 11 H2O

Valensi.

Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton + neutron disebut inti atom.
Proton bermuatan listrik positif dan neutron tidak bermuatan listrik, sedangkan elektron
bermuatan listrik negatif. Dengan demikian muatan inti atom merupakan muatan
proton. Proton + neutron dalam inti atom disebut nukleon.

Secara keseluruhan dalam atom tersebut bersifat neutral, tidak bermuatan listrik, karena
adanya kesamaan jumlah muatan positif dengan jumlah muatan negatif atau disebut
juga :

Jumlah proton = jumlah elektron.

Massa proton hampir sama dengan massa neutron yaitu 1 sma. Massa proton =
1,00758 sma, sedang massa neutron = 1,00893 sma. Massa elektron sangat kecil yaitu
1/1836 x massa atom hydrogen. 1 sma=1,66 x 10-24 g.

Jika massa atom Hydrogen = 1,00758 sma (dibulatkan menjadi 1 sma) maka massa
elektron adalah :

= 1/1836 x 1,00758 sma

= 0,00055 sma.

Nomor massa suatu unsur = jumlah proton + jumlah neutron (karena massa elektron
sangat kecil, jadi diabaikan).

Lambang unsur ditulis sebagai berikut :

A A = Nomor massa (NM) (jumlah proton + neutron)

Z Z = Nomor atom (NA) (jumlah proton = jumlah elektron

Jumlah neutron = A - Z

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 7


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Misal :
35
Jumlah elektron = 17; jumlah proton = 17;
Cl artinya : Jumlah neutron = 35 -17 = 18

Isotop adalah beberapa unsur yang sama tetapi mempunyai massa atom yang
berbeda. Misalnya :
35 37

Cl ; Cl

Electron selalu mengelilingi proton dalam suatu orbit (lintasan), bisa berupa lingkaran
bulat atau ellips. Orbit bisa lebih dari satu. Orbit yang banyak (berlapis-lapis lintasan) itu
dinamai : kulit elektron dan diberi nama kulit elektron K, L, M, N, O, P, Q .

Gambar 8 Kulit Atom

Setiap orbit boleh berisi satu atau lebih elektron, dinyatakan dengan 2e, 4e, 8e dst..
Elektron pada lingkaran orbit terluar, dapat mudah lepas dan berpindah ke orbit unsur
yang lain. Elektron pada orbit terluar bisa berisi 1 sampai 7 elektron dan tidak pernah
sampai 8. Karena sifat yang tidak stabil ini, atom unsur2 tak mulia selalu cenderung

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 8


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

menstabilkan diri, artinya selalu berusaha untuk memperoleh kulit terluar yang terisi
penuh (yaitu 8 elektron) sampai keadaannya menyerupai atom unsur-unsur mulia.

Salah satu caranya adalah melepas satu elektron, misalnya terjadi pada atom Natrium
(Na) :

Gambar 9 . Pelepasan Electron Atom Na.

Dengan melepas sebuah elektron-nya, atom Natrium yang semula bermuatan netral,
kini menjadi bermuatan positif, karena ada kelebihan 1 muatan positif, maka ditulis Na+
dan disebut ion Natrium.

Ebaliknya terjadi pada atom Chlor (Cl). Pada kulit terluarnya terdapat 7 elektron. Maka
untuk melengkapi elektron ini sampai penuh ( yaitu 8 elektron), Atom Chlor tinggal
mengambil 1 elektron lagi dari luar. Karenanya atom chlor sekarang kelebihan 1
elektron, sehingga bermuatan negatif, menjadi ion Chlor (Cl-).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 9


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Kedua ion yang berlawanan muatan ini saling tarik menarik (ikat mengikat) dengan
perantaraan gaya elektrostatik dan membentuk satu senyawa Na+Cl- atau cukup ditulis
NaCl. Unsur-unsur Na dan Cl yang hanya melepas atau mengambil 1 elektron, disebut
unsur ber-valensi (bermartabat) 1.

Atom2 lain seperti Ca yang dapat melepas 2 elektron, disebut ber-valensi 2 sedangkan
Al dapat melepas 3 elektron, maka disebut ber-valensi 3.

Ca  Ca ++ + 2e

Al  Al+++ + 3e

Jadi Valensi (martabat) suatu unsur adalah :

Bilangan yang menyatakan berapa banyak elektron yang dapat dilepaskan atau diambil
oleh atom unsur itu pada waktu membentuk persenyawaan.

Gambar 10. Penambahan Electron atom Cl.

Asam.

Asam adalah suatu zat yang mempunyai rasa masam dan mengubah kertas lakmus
biru menjadi merah. Asam dibagi menjadi dua golongan yaitu asam organik dan asam
anorganik. Asam organik umumnya ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan dan binatang
(misalnya asam cuka, asam jeruk), sedangkan asam anorganik (disebut juga asam
mineral) diperoleh dari mineral-mineral dalam tanah (asam accu, asam chlorida).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


10
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Asam dikenal dengan karakter H dimuka senyawa dan bermuatan positif, misalnya :

HNO3  H+ NO3-

H2SO4  H+ SO4=

H3PO4 -> H+ PO4 ≡

Jika suatu asam dihilangkan H-nya, maka tinggallah sisa asam. Jadi ikatan antara H+
dan sisa asam- dapat terlepas jika dilarutkan didalam air. Pelepasan ion H+ tidak sama
kuatnya bagi berbagai jenis asam. Asam-asam yang mudah melepaskan ion H+,
disebut asam kuat, sedang asam-asam yang sukar melepaskn H+-nya disebut asam
lemah.

Contoh asam-asam kuat :HCl, HBr, HJ, HNO3, H2SO4

Asam-asam yang lemah : asam cuka (CH3COOH), asam sianida (HCN).

Larutan disebut asam jika pH < 7

Basa.

Basa adalah suatu zat yang mempunyai rasa seperti air sabun (pahit, licin) dan
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru. Basa dikenal dengan karakter OH
(hidroksida) dibelakang senyawa dan bermuatan negatif, misalnya :

NaOH  Na+ OH-

KOH  K+ OH-

Ca(OH)2  Ca++ OH-

OH-

Al(OH)3  Al+++ OH-

OH-

OH-

Fe(OH)3

Sn(OH)4

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


11
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Ba(OH)2

Basa dibentuk dari Oksida logam + air, misalnya :

K2O + H2O  2 KOH

BaO + H2O  Ba(OH)2

Larutan disebut basa jika pH > 7

Garam.

Kita mengenal beberapa garam misalnya :garam dapur (NaCl) dan juga garam Inggeris
(MgSO4). Garam adalah zat-zat yang terdiri dari logam dan sisa asam. Logam
bermuatan positif, sedang sisa asam bermuatan negatif. Karena kedua muatan listriknya
sama besar, maka molekul garam bersifat netral.

Jika garam dilarutkan kedalam air, maka ikatan logam dan sisa asam dapat terlepas.
Pemisahan yang membentuk ion-ion bermuatan listrik ini akan memenuhi air dan inilah
yang menyebabkan arus listrik dapat mengalir. Larutan air yang penuh dengan ion2
logam dan sisa asam, disebut larutan elektrolit. Air laut adalah elektrolit. Air laut
banyak mengandung garam NaCl.

Garam dibentuk dengan berbagai cara :

a. Basa + asam -- > Garam + Air

2 NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2 H2O

Ca(OH)2 + 2 HCl  CaCl2 + 2 H2O

2 Al2(SO4)3 + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 6 H2O

b. Oksida basa + asam  garam + air

FeO + H2SO4  FeSO4 + H2O

Al2O3 + 6 HCl  2AlCl3 + 3 H2O

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


12
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

c. Basa + Oksida asam  Garam + Air

2KOH + SO3  K2SO4 + H2O

3Ca(OH)2 + P2O5  Ca3(PO4)2 + 3 H2O

d. Oksida basa + oksida asam  garam

Na2O + SO2  Na2SO3

CaO + N2O5  Ca(NO3)2

e. Logam + garam  garam lain + logam lain

Sebelumnya lihat deret Volta (deret keaktifan logam) dibawah ini :

K – Na – Ca – Mg – Al - Mn – Zn – Fe – Ni – Sn – Pb – [H] – Cu – Hg – Ag – Pt – Au.

Logam yang disebelah kiri lebih aktif dari logam yang disebelah kanannya. Misalnya
logam K dapat mendesak/mengusir keluar logam Fe dari senyawa FeCl3.

K + FeCl3  3 KCl + Fe

Tetapi sebaliknya, logam Fe tak bisa mendesak logam K dari senyawa garamnya.

Contoh lain :

Ca + ZnSO4  CaSO4 + Zn

f) Logam + Asam  garam + H2

Fe + HCl  FeCl2 + H2

2 Al + 3 H2SO4  Al2(SO4)3 + 3 H2

Tetapi logam2 disebelah kanan [H] dengan larutan asam tidak berreaksi.

Cu + H2SO4  tidak bereaksi

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


13
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Au + HCl  tidak bereaksi.

Garam asam

Jika didalam senyawa garam masih terdapat atom H disebut garam asam :

NaHCO3, NaH2PO4

Garam Basa

Jika didalam senyawa garam masih terdapat hidroksida OH disebut garam basa :

Mg(OH)Cl, Fe(OH)2NO3

Garam Rangkap

Garam rangkap adalah campuran lebih dari satu garam.

KCl.MgCl2, CaCO3.MgCO3.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


14
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


15
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Kualitas Air.

Diukur dengan Parameter :

Conductivity (Daya Hantar Listrik).

Daya hantar listrik adalah kebalikan dari tahanan listrik dalam Ohm (Ω) yang diukur 1
cm3 di antara permukaan yangl saling berhadapan dalam larutan yang mengandung air
dengan suhu yang telah ditentukan.

Daya hantar listrik merupakan kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus
iistrik. Larutan yang banyak rnengandung garam (elektrolit) makin mudah
menghantarkan arus iistrik berarti tahanan listriknya kecil, Air murni yang sedikit
mengandung zat padat yang meiarut akan sukar rnenghantarkan listrik (tahanan
lislriknya besar).

Conductivity dinyatakan dalam mhos per centimeter pada suhu t oC. Satuan turunannya
adalah micro mhos per centimeter.

1 mhos/cm = 106 µmhos/cm

Atau dinyatakan juga dengan µS/cm (mikroSiemen per centimeter)

Apabila tahanan cairan = R, conductance dalam ohm = 1 /R

1 K .A
= K=
Peprakaatzat
x10 6
R L Per

Atau,
L _ cm
K= = mhos / cm
A.R _ cm2 xohms
Dimana :

L = Jarak electroda (cm)

A = Luas permukaan (cm2)

K = Konstanta

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


16
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PH.

pH adalah yang menentukan derajad keasaman atau kebasaan suatu larutan.

Air murni dalam keadaan netral pada suhu 25°C akan terionisir menurut :

H2O  H+ + OH-

Ionisasi air akan menghasilkan konsentrasi ion (H+ ) dan ion (OH-) yaitu sama dengan
=1.0 x 10-7 moles per liter. pH adalah (- log ) konsentrasi ion hydrogen dalam gram ion
moles per liter.

1
pH = log − atau _ pH = − log( H + )
(H + )

Apabila konsentrasi ion ( H+ ) = ( OH- )= 1 x 10-7 moles/liter

pH =log ------------ = log 1 x 107 = 7

(1 x 10-7 )

Jika pH = 7 maka disebut netral (asam dan basa sama)

Notasi pH dipakai dalam menentukan tingkat keasaman atau kealkalian suatu laruian.
Angka pH dimulai dari O -14

pH < 7 => air bersifat asam. Makin kecil nilai pH, makin asam.

pH = 7 => air bersifat neutral, tidak asam, tidak basa.

pH > 7 => air bersifar basa (alkali), makin besar nilai pH, makin basa.

Air tawar umumnya mempunyai pH=7.

Turbidity ( Kekeruhan ).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


17
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Turbidity disebabkan oleh adanya suspensi zat organik, tanah liat dan lain sebagainya.
Kekeruhan air dapat diukur dengan suatu alat Candle Jackson Turbidity Unit. Air makin
banyak mengandung suspensi, makin keruh. Kekeruhan dapat diendapkan dengan
penambahan tawas ( Al2(SO4)3 atau FeCI dalam proses koagulasi (penggumpalan)
selanjutnya, setelah ukuran suspensi membesar, ia dapat disaring dengan peralatan
penyaring (iihat prosesnya pada water treatment plant).

Turbidity yang terkandung didalam air, apabila dipakai sebagai air pengisi ketel
Dapat menyebabkan terbentuknya lumpur, kerak atau permukaan air berbusa.

HardNess (Kesadahan).

Air dikategorikan sebagai sadah (hard ) atau lunak ( soft ) asam atau basa, dapat
ditinjau dari karakteristik bahan dasar yang menyusunnya. Istilah air sadah, berasal dari
keadaan tidak rnenimbulkan busa pada sabun.

Hardness ( kesadahan ) disebabkan karena adanya garam-garam Calcium dan


Magnesium. Disarnping itu keadaan sadah dapat pula ditimbulkan oleh karena adanya
senyawa-senyawa, misalnya : Besi ( Fe ), aluminium ( AI). Asam-asam mineral, asam-
asam organik dan beberapa senyawa logam lainnya.

Terdapat dua macam kesadahan :

1. Kesadahan sementra ( Carbonate Hardness )Yaitu garam-garam carbonate ( CO3)


dan Bicarbonate (HCO3) dari Calcium dan Magnesium.
2. Kesadahan tetap ( Non Carbonate Hardness = Permanent Hardness ) Yaitu garam-
garam Sulfate,Chlorida dan Nitrat dari Calcium dan Magnesium.

Kesadahan air dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


18
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Total Hardness terdiri dari kesadahan sementara + kesadahan tetap . Kesadahan dapat
dinyatakan dengan derajat kesadahan Amerika, Inggris, Perancis atau Jerman. Makin
tinggi kesadahan makin tinggi pula kadar Ca & Mg yang terkandung di dalam air.

Kesadahan air akan menyebabkan terbentuknya kerak pada pipa-pipa ketel. Kesadahan
dapat dihiiangkan dengan proses -proses soda ( dingin maupun panas ) atau
dengan proses demineraiizer (air tawar) dan desalination (air laut).

Silika ( SiO2 ).

Silika terdapat pada hampir semua mineral, Didatam air minum ( potable water)
mempunyai rentang : 1 - 100 mg/l. Silika dapat terjadi dalam bentuk koloid, atau
melarut dalam air. Silika dalam bentuk koloid dapat diendapkan dengan cara koagulasi.
Silika yang me!arut umumnya dalam bentuk ammonium bisilikat ( HSiO2),

Silika yang melarut hanya dapat dihilangkan dengan proses penukaran ion (ion
exchanger). Silika yang terkandung dalam air pengisi ketei dapat menyebabkan
pengerakan pada pipa-pipa pemanas lanjut ( superheater/reheater) dan deposit pada
sudu-sudu turbin, yang disebut carry-over silika. Terdapat hubungan antara tekanan
kerja ketel dengan iaju carry-over silika. Makin tinggi tekanan kerja ketel, makin
rendah persyaratan siiika yang diperbolehkan di dalam air pengisi ketel.

Chorida ( CL-).

Garam Chlorida sangat mudah larut dalam air misal NaCl. Chlorida terdapat pada
hampir semua jenis air, merentang dari 10 - 100 mg/l. Air laut mengandung NaCl di atas
30.000 mg/l. Chlorida dapat dihilangkan dengan cara proses penukaran ion

( Anion ) atau dengan cara desalination (evaporator).

Alkalinity.

Notasi alkalinity air dinyatakan dengan p (phenolp-thaline) dan m (methyl-orange),


Alkalinity disusun oleh adanya ion-ion carbonat, bicarbonat, hydroksida dan phosphate.
p dan m alkalinity didapat dengan caaa mentiter air sampai pH tertentu dengan suatu
larutan asam kuat yang diketahui kenormalannya ( umumnya 0,1 N HCI atau
0,1 N H2S04). Untuk p maka pH berubah pada 8,3 (terjadi perubahan warna air),

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


19
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

sedang untuk m terjadi perubahan warna air pada pH = 4,8.

M = total ( p + m ) alkalinity

M = p, m = 0  yang terdapat hanya NaOH

P > m  terdapat NaOH + Na3PO4 atau Na2CO3

P<m  Na3PO4 + Na2HPO4

Gambar 11.

Zat Organik.

Zat organik dalam air merupakan bagian dari tanah ( soil ) yang dipakai untuk
pertumbuhan zat, serta memproduksi makanan jazad renik ( microorganisme ) air. Zai
organik dibutuhkan untuk metabolisme ( pertukaran zat ). Warna air kekuningan seperti
teh, umumnya disebabkan karena adanya pembusukan tumbuh-tumbuhan. Jenis
organik ini adalah humic acid, Jenis lainnya : fulvic acid, humin dan zat-zat yang
mempunyai rnoleku! besar. Beberapa jenis zat organic didalam air melarut, tetapi
sebagian dari humic berbentuk koloid yang dapat dihilangkan dengan proses koagulasi.

Zat organic juga dapat dihilangkan dengan cara penyaringan active carbon. Zat organik
yang terlalu tinggi didalam air akan merubah rasa air dan bau. Pada pengolahan air
dengan proses penukaran ion, zat organik akan meiapisi resin anion, sehingga akan
menurunkan kemampuan penukaran resin. Parameter untuk mengukur besarnya zat
organik dinyatakan dalam :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


20
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

COD = Chemical Oxygen Demand, yaitu Jumlah zat pengoksidan yang dipakai untuk
mengoksidir zat organik di dafam air, diukur daiam satuan ppm.

Zat Padat yang melarut.

Total zat padat yang melarut menunjukkan kadar semua zat yang melarut di dalam air.
Umumnya berkisar antara : 25 - 5000 mg/l. Untuk air minum dibatasi : 500 mg/l.
Jum!ah zat padat yang melarut dapat juga dinyatakan dalam bentuk daya hantar listrik
( Conductivity ), hanya hubungan tersebut, karena masih teragantung ion-ion tertentu
yang menyusunnya,

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


21
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

BAB 1

KIMIA AIR

1.1 PENDAHULUAN

Air murni dengan rumus kimia H2O mempunyai sifat sebagai pelarut zat-zat yang sangat baik,
sehingga dalam keadaan bebas dialam, jarang didapat air murni, air murni diperoleh dengan
jalan melalui proses pengolahan air (water treatment).

Awan Awan

N2
CO2
O2

H2O

MgCl2
CaCl2
MgCO3
CaCO3 Laut

Untuk kebutuhan suatu pembangkit listrik seperti air pendingin mesin diesel dan air boiler
PLTU/PLTG, tidak cukup menggunakan air murni sebagai media, karena masih dibutuhkan
kriteria tertentu.

Oleh sebab itu, bagi seorang kimia perlu mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
menangani air yang dibutuhkan, dengan memperhatikan:

1 . Sifat-sifat air yang dipakai


2 . Pengaruh kandungan air terhadap peralatan/sistem
3 . Cara mengendalikannya

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka berikut ini diuraikan pengetahuan tentang kimia air
untuk pembangkit listrik, agar peralatan yang dilalui oleh air tidak menimbulkan masalah korosi
ataupun deposit, sehingga dapat menunjang efisiensi perusahaan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


22
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1.2 SIFAT ZAT-ZAT YANG TERKANDUNG DIDALAM AIR

Sebelum kita mempelajari pengaruh zat-zat terkandung terhadap suatu peralatan,


ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu sifat dari zat- zat tersebut.

Pada umumnya gangguan terhadap suatu peralatan/sistem yang bermedia air adalah
disebabkan oleh zat-zat, yang umumnya bersifat korosif dan pembentuk deposit/kerak.

Zat-zat tersebut dapat berupa gas, zat padat, cair dan microorganisme.

Untuk mengenal sifat kimianya, berikut ini diuraikan proses reaksinya terhadap
peralatan/material.

1.2.1 Zat-zat terkandung dalam air berupa gas.

Seperti carbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3), oksigen (O2)
dan lain-lain. Air yang mengandung gas-gas tersebut akan bersifat korosif, yaitu:

CO2 + H2O → H2CO3 FeCO3

SO2 + H2O → H2SO3 + Fe → FeSO3 + H2

SO3 + H2O → H2SO4 FeSO4

Sedangkan gas oksigen tersebut bersifat oksidator

2Fe + 2H2O + O2 → 2Fe(OH)2

4Fe(OH) + 2H2O + O2 → 4Fe(OH)3

Dengan demikian agar air yang masuk sistem diusahakan seminim mungkin mengandung
gas-gas tersebut.

1.2.2 Zat-zat terkandung dalam air berupa zat cair.

Kandungan zat cair dalam air dapat berupa asam, seperti asam khlorida (HCI), asam sulfat
(H2SO4), atau basa amoniak cair (NH4OH), juga minyak yang umumnya berasal dari
limbah industri.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


23
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Asam-asam dalam air menimbulkan air bersifat korosif terhadap peralatan dari logam,
sedangkan amoniak cair korosif terhadap peralatan yang terbuat dari tembaga (Cu),
kuningan (CuZn), alumunium brazz (CuAl ) dan lain-lain.

2 CU + O2 + 8 NH4OH → 2 CU(NH3)4(OH)2 + 6 H2O

1.2.3 Zat-zat terkandung dalam air berupa zat padat.

Air yang tidak murni selalu mengandung padatan yang dapat dibedakan menjadi 3
kelompok berdasarkan besarnya partikel.

1 . Padatan terlarut

2 . Padatan tersuspensi dan koloid

3 . Padatan sedimen

Padatan terlarut.

Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut dalam air,
seperti kalsium khlorida (CaCl2), magnesium sulfat (MgSO4), magnesium chlorida (MgCl2),
natrium chlorida (NaCl), natrium silikat (Na2SiO3). Garam-garam kalsium dan magnesium
menjadikan air bersifat sadah dapat menimbulkan gangguan terjadinya kerak (CaCO3,
CaSO4) dan lumpur (MgCO3, Mg(OH)2).

Ca(HCO3)2 → CaCO3 + H2O + CO2

CaCl2 + SO42- → CaSO4 + 2 Cl-

CaCl2 + CO32- → CaCO3 + 2 Cl-

Kerak

Mg(HCO3)2 → MgCO3 + H2O + CO2

MgSO4 + CO32- → MgCO3 + SO42-

MgCl2 + CO32- → MgCO3 + 2 Cl-

Lumpur

Garam magnesium umumnya tidak stabil, mudah terhidrolisa dan membentuk asam,
sehingga air akan bersifat korosif.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


24
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

MgCl2 + 2H2O → Mg(OH)2 + 2 HCL

Garam natrium silikat (Na2SiO3) dalam air panas juga akan terhidrolisa, menghasilkan
kerak silikat yang sangat keras dan seperti porselin, kristalnya sangat kecil, padat dan
rapat.

Na2SiO3 + H2O → NaOH + H2SiO3


H2O + SiO2

Garam- garam chlorida seperti natrium chlorida (NaCl) dalam air dapat menjadikan
air korosif .

Padatan tersuspensi dan koloid

Padatan jenis ini menyebabkan air menjadi keruh, tidak larut, tidak dapat mengendap
langsung, seperti tanah liat, koloid, termasuk koloid silikat.

Tanah liat ini dalam bentuk suspensi dapat berbulan-bulan, kecuali bila keseimbangannya
terganggu oleh zat-zat lain, seperti tawas (alum), sehingga terjadi penggumpalan dan
mengendap.

Koloid silikat sering lolos dalam proses pengolahan air, sehingga terjadi kerak keras di
daerah panas.

Padatan terendap (Sedimen)

Sedimen adalah yang padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan.
Padatan yang mengendap tersebut terdiri dari partikel-partikel padat yang berukuran lebih
besar dari padatan tersuspensi, relatif besar dan berat, seperti pasir (SiO2)menimbulkan
erosi pada material dan penyumbatan aliran air.

1.2.4 Kandungan Micro Organisme

Micro organisme seperti ganggang dan bakteri akan dapat tumbuh dengan baik pada
sistem air pendingin open sirkit yang menggunakan air laut, maupun dengan sistem
menara pendingin (Cooling tower).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


25
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Jumlah partikel untuk


Diameter Luas
mencapai volume yang sama Waktu
Partikel Macam Zat permukaan
dengan partikel yang pengendapan
Ø..... mm cm2
mempunyai Ø10 mm

SEDIMEN:
10 Batu kerikil 1 3,14 0 , 3 detik
3
1 Pasir 10 31,42 3 detik
-1 6
10 Pasir lembut 10 314,2 38 detik
10 -2 Lumpur 10 9 3140 55 jam
-3 12
10 Bakteri 10 31400 230 jam

PARTIKEL-
KOLOID 311772 6,3 tahun
-4 15 2
10 PARTIKEL - 10 2333 m 63 tahun
-5 13 2
10 KOLOID 10 28329 m
-6 21
10 10

1.3 PENGARUH ZAT-ZAT TERKANDUNG TERHADAP SISTEM

Umumnya zat-zat terkandung dalam air akan mempengaruhi peralatan pembangkit listrik
dan ini tergantung dari air apa yang digunakan, apakah sudah diolah sebelumnya, serta
bagaimana kontrolnya. Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa zat-zat yang terkandung
dalam air dapat merubah sifat air, sehingga bila digunakan tanpa pengolahan terlebih
dahulu dapat berpengaruh pada sistem.

1.3.1 Zat-zat yang mempengaruhi sistem

Garam

Garam-garam yang dapat menimbulkan deposit/kerak, seperti garam-garam kalsium


(Ca++), magnesium (Mg++) dan silikat (SiO32-). Garam-garam ini akan mempengaruhi
daerah saluran pertukaran panas, seperti di PLTD pada silinder block terdapat lumpur,
pada silinder liner terjadi kerak, pada exhaust valve timbul termal stress, deposit pada pipa
boiler PLTU/PLTGU, deposit pada sudu-sudu turbin PLTU/PLTGU.
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
26
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Akibat dari hal-hal diatas antara lain adalah:

1 . Silinder liner tersumbat , mesin dapat pecah ( PLTD )

2 . Dapat menimbulkan exhaus valve dapat patah karena termal stress .

3 . Pipa boiler dapat pecah ( PLTU / PLTGU )

4 . Turbin deposit dan unbalance ( PLTU/ PLTGU )

5 . Sel – sel pada hypochlorite generator terbakar .

Zat-zat padat tersuspensi , koloid silikat dan pasir .

Kandungan air ini dapat langsung menimbulkan kerak atau lumpur sehingga dapat
menyebabkan erosi pada sistem air pendingin , mengurangi pertukaran panas dan
penyumbatan-penyumbatan ( PLTD /PLTU /PLTGU ) .

2.3. Garam – garam chlorida ( C1 ) Oksigen terlarut ( O2 ) , Karbon dioksida


( CO 2 ) , Sulfur dioksida ( SO 2 ) dan asam –asam ( H + ) dan amoniak ( NH 4 OH
) dalam air pendingin dapat menimbulkan korosi .

2.3.1. Garam – garam khlorida ( CI )

Garam – garam ini , seperti Natrium Khlorida ( NaCL ) , Kalsium


Khlorida

( CaCl2 ) yang banyak terdapat dalam air laut atau air pompa dekat
daerah pantai , merupakan elektronik kuat , yaitu dapat menimbulkan
korosi galvanic dalam sistem air pendingin seperti peralatan heat
exchanger dan kondensor .Di dalam sistem air pendingin heat
exchanger PLTD terdapat perbedaan material yang dipakai , dalam hal
ini logam yang lebih anodik akan terkorosi lebih dulu , perhatikan
penampang heat exchanger berikut ( lihat gambar ) .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


27
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

BAGIAN – BAGIAN HEAT EXCHANGER

No BAGIAN- STEEL STEEL NAVEL COPPER STEEL PURE NEOPRAN


BAGIANNYA
PIPE PLATE BRASS BAR ZINC

1 SHELL V

2 INLET HEAD V

3 RETURN V
HEAD

TUBE
4 SHEET V

5 TUBE V

6 BAFFLE V
PLETE

PUTECTING
7 V
PLATE

BOLT , NUT
8 V
SHELL
9 FLENGE V

COMPANION

10 OGRING V

11 V

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


28
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar Kontruksi Heat Exchanger

Di PLTU / PLTGU , korosi galvanik dapat terjadi kondensor , dimana


material tube – tube kondensor berbeda dengan body kondensor dan
berada dalam lingkungan / media air laut sebagai ekotrolit . Selain dari
itu garam – garam chlorida ( CL ) dapat menimbulkan korosi sela ,
seperti pada daerah sambungan pipa dan korosi pada turbin PLTU .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


29
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2.3.2. Gas - gas oksigen ( O2 ), CO2 dan SO2

Gas – gas ini dapat masuk ke dalam sistem melalui kebocoran seal
pompa , gas buang masuk sistem air pendingin PLTD melalui
kerusakan seal silinder head juga melalui air make up atau cooling
tower. Gas oksigen terlarut dapat menimbulkan korosi lubang ( pittimg
), sedangkan gas CO2 dan SO2 dapat menimbulkan korosi merata pada
pipa sisi air .

2.3.3 Asam – asam HCI , H2SO4 dan NH4OH

Asam – asam ini dapat menimbulkan korosi merata pada sirkit air yang
dilaluinya. Terbentuknya asam ini dapat berasal dari air buangan
industri , kebocoran gas buang pada PLTD atau dari hidrolisa garam
tidak stabil waktu ada kebocoran kondensor di PLTU , yang
menyebabkan pH air < 7.

Amoniak cair ( NH4 OH ) akan dapat melarutkan material sistim air


pendingin yang terbuat dari Cu , seperti tube – tube intercooler , radiator
, heat exchanger , tube – tube , kondensor dan lain – lain .

2.4. Micro Organisme

Micro organisme jenis ganggang dapat menyumbat saringan –


saringan air pendingin , tube - tube kondensor , pompa – pompa dan
mengurangi kecepatan pertukaran panas .Bakteri merupakan salah satu
jenis micro organisme yang dalam air merusak bangunan – bangunan
cooling tower yang terbuat dari beton .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


30
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

3. PENANGGULANGAN TERHADAP PENGARUH KANDUNGAN AIR

Secara prinsip ada beberapa cara penanggulangan , yaitu :

a . Mengolah fluida / media / lingkungan , menjadi media yang sesuai kriteria yang

dibutuhkan ( pengolahan air ) .

b . Membuat material yang tahan terhadap korosi atau stress .

c . Membuat lapis lindung pada permukaan material .

d . Menggunakan cathodic protection .

3.1. Pengolahan Air

Untuk mencegah terjadinnya korosi dan deposit kerak yang sangat


mengganggu pada sistem , maka air baku perlu diolah terlebih dahulu , yaitu
dengan cara pengolahan air ( Eksternal Water treatment ) , kemudian air yang
masuk sistem diolah dengan sistem internal Water Treatment .

3.1.1. Kita mengenal beberapa cara pengolahan air sebelum dipakai


masuk sistem

( Eksternal Water Treatment )

a . Flokulasi dan koagulasi

b . Proses pengendapan kimia

c . Filtrasi

d . Evaporasi / Desalinasi

e . Pertukaran ion

f. Reverse Osmosa ( Osmosa Balik )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


31
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

a. Flokulasi dan Koagulasi

Flokulasi dan koagulasi merupakan proses penyatuan partikel –


partikel yang halus dan kotoran – kotoran koloid dalam air menjadi
satu massa yang segera dapat dipisahkan dan disaring . Partikel –
partikel koloid mempunyai permukaan yang luas , sehingga mereka
tetap dalam keadaan suspensi dan partikel – paryikel suspensi
mempunyai muatan listrik negatif yang menyebabkan saling tolak
menolak sehingga tidak dapat bersatu.

Ada beberapa macam koagulasi yang dipakai , seperti garam


alumunium sulfat ( AI2 ( SO4 ), Fery sulfat Fe2 ( SO4 )3 , Fery
Chlorida ( FeCI3 ) dan lain – lain . Ion – ion ini mempunyai 3 muatan
positif , sehingga keaktifan mereka untuk mengikat muatan negatif
dan koloid sangat besar , dan dengan pemakaian yang baik dapat
membentuk jala – jala yang bermassa dan mudah mengendap . Akhir
– akhir ini banyak industri menggunakan poli elektrolit yang
mempunyai rantai panjang bermuatan positif , sehingga koagulasi
akan cepat .

b. Proses Pengendapan Kimia

Pada proses ini zat – zat kimia ditambahkan untuk bereaksi dengan
mineral – mineral yang terlarut dalam air , dan menghasilkan endapan
. Cara ini dapat mengurangi ion – ion kalsium dan magnesium
terlarut dan CO2, seperti pada proses kapur soda ( lime soda
softener ) berikut ini :

Ca( HCO3)2 + Ca( OH )2 → 2 CaCO3 + 2H2O

Mg ( HCO3 )2 + Ca(OH)2 → 2 CaCo3 + Mg( OH )2 + 2H2O

Sadah se kapur Lumpur yang dapat di pisahkan

Mg CI2 + Ca(OH )2 → Mg( OH )2 + CaCO3


Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
32
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Mg CI2 + Ca( OH ) 2 → Mg( OH )2 + CaCI2

Sadah tetap lumpur sadah tetap

CO2 + Ca ( OH )2 → 2 CaCO3 + H2O

Dalam hal ini kapur hanya efektif untuk mengurangi kesadahan


sementara . Untuk mengendapkan kesadahan tetapnya , dipakai soda
abu ( Na2Co3 ), dengan reaksi :

Ca CI2

Ca SO4 + Na2CO3 → CaCO3 + Na2SO4

Mg SO4 MgCO3 2NaCl

Mg Cl2

Sadah tetap Lumpur Air lunak

Pemakaian efektif dari koagulasi dapat membantu menghilangkan


silika , karena akan dapat diserap kedalam lumpur koagulasi . Cara
pelunakan kapur soda ini ada 2 cara , yaitu dengan cara batch dan
cara continu .

Pada cara batch , bahan – bahan kimia dicampur ke dalam tangki ,


kemudian lumpur yang terjadi dipisahkan dan air yang jernih
dikeluarkan dari tangki . Sedangkan cara continynu menggunakan
beberapa tangki , masing – masing dipakai untuk :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


33
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1 . Mengatur pertimbangan zat – zat kimia yang dipakai dan air


masuk .

2 . Tempat reaksi , sampai lumpur terpisah

3 . Mengalirkan air yang bersih keluar tangki

Bila dilaksanakan dalam kondisi temperatur ambient, disebut cold line


sode softerner , dan bila temperatur operasi naik disebut hot line
sode softerner. Pada proses kapur soda ini , garam – garam kalsium
dan magnesium bercampur dengan bubur kapur dan soda untuk
membentuk endapan dari kalsium karbonat dan magnesium
hidroksida . Setelah pengendapan , air lunak tersaring . Seorang kimia
akan menghitung perbandingan yang tepat antara kapur dan soda.
Hasil air ini masih kurang cocok untuk air make up , karena masih
mengandung zat padat terlarut , dan dapat menimbulkan deposit pada
permukaan heat transfer .

c. Filtrasi ( penyaringan )

Ada beberapa macam saringan untuk menjernihkan air dari partikel –


partikel yang tersuspensi dan terendap , antara lain yang sering
terpakai adalah sand Filter ( saringan pasir ) dan carbon filter (
saringan carbon ) . Kelebihan carbom filter adalah dapat menyerap
warna , bau dan koloid . Bila pasir / koral sudah jenuh , perlu di back
wash , sedang untuk carbon filter perlu pula dialiri steam untuk
mengembangkan pori – pori yang berfungsi penyerap .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


34
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gravity Sand Filter

1. OverFlow

2. Filter Influent

3. Coarse Media

4. Fine Media

5. Filtrate Nozzles

6. Filtrate Chamber

7. Level Controller

8. Filter Reject

9. Washbox

10. Counter-Current Washer

11. Airlift

12. Central Feed Chamber

13. Actuated Valve

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


35
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Kontruksi Sand Filter

Komponen Carbon Active Filter

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


36
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar proses pengolahan air dengan system flokulasi, koagulasi, pengendapan kimia,
filtrasi/penyaringan

( Instalasi Pengolahan air minum mini dengan bahan baku air sungai )

SAND
BAK AIR BAKU
FILTER
BAK PENGENDAP

POMP POMP
A
DRAIN
POMPA
1234
DRAIN

TOWER
SUNGAI
CARBON

ACTIVE

KE
SAND
PERUMAHAN
FILTER

KETERANGAN :

INJEKSI BAHAN KIMIA.

1. CAUSTIC SODA.

2. ALUMUNIUM SULPHATE(TAWAS/ALUM)

3. POLYELECTROLYTE.

4. CALSIUM HYPOICHLORITE(KAPORIT) )(DESINFEKTAN ).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


37
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

d. Evaporasi

Cara ini sama prinsipnya dengan distilasi, yaitu air yang diolah diuapkan kemudian
diembunkan menjadi air distilate ( air tawar ).

1. Diagram Evaporator

Bila airnya sadah maka akan dapat menimbulkan kerak pada tangki
karenanya pula sebelum masuk ke tangki diberi bahn kimia anti scale,
seperti poli posphat, dan endapan yang terjadi diblowdown. Alat
evaporasi ini disebut evaporator

Unit Evaporator

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


38
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2. Desalinasi

Alat untuk mengurangi kadar garam dengan cara evaporasi


disebut juga desalination plant . Ada beberapa sistem Desalination
plant yang dipakai di PLTD / PLTGU , diantaranya adalah one
through multiple stage flash evaporator , dan circulating multiple
stage flash evaporator.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


39
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Jet
Steam
Ejector
Preheate Feedwater Antiscalant
Pressure d
Reducing
Valve
Feed Heater Feedwater
Pump
Mist
Separator

Stage 1 Stage 2 Stage n-1 Stage n

Brine Brine

Condensat Brine Product


e pump pump
pump

Brine Tube Plate

2nd Condenser 1st Condenser Sea Water Intake


Sea Water
Discharge
Non Condensable
Gases
Heating Steam Legend
Sea
water
Brine
Steam
Brine Condens
Heater ate
Product water
Vapour
Non
Make up water
condensate
Recirculating
Gas Brine

Pre Treatment
System
To reservoir
To Boiler Adjustable To sea
orifice Flash box
Product pump
Brine Heater Blow-down Brine pump
Condensate pump
PumpHeat Heat Recovery Section Heat Rejection section
Out put
section

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


40
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

e. Pertukaran ion adalah

Reaksi kimia antara zat padat ( penukar ion ) dan


fluida yang mana ion – ion ditukar dari satu zat ke zat yang lain .
Ada 2 macam penukar ion , yaitu penukar kation dan penukar anion
. Zeolit adalah penukar kation yang tersusun secara alamiah dari
Natrium , Alumunium dan pasir . ( Na2O. YAI2O3 2SiO2.aH2O )
berfungsi mengadakan pertukaran kation antara yang terlarut dalam
air terutama ion calsium ( Ca++) dan Magnesium ( Mg++) dengan ion
Natrium ( N a+ ) yang terdapat pada Zeolite .

Ca++Ci2- Ca++Ze- 2
Na CL + -
+Na 2Ze →
+ -

Mg++SO4- Mg++Ze-
Na+2SO4

Kandungan Zeolite Jenuh Air linak

Air aktif

Zeolite yang sudah jenuh dapat diaktifkan kembali dengan jalan


dialiri larutan sodium clorida ( NaCI ).

Ca++Ze- + 2Na + CI → Na+2Ze- + CaCe-2

Mg++Ze- + 2Na+CI- → Na+Ze- + Mg++CI-2

Zeolite Zat yang me - Zeoliter Air sadah

Jenuh regenerasi aktif dibuang

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


41
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PENGOPERASIAN :

Raw Water masuk kedalam tengki , turun melewati Natrium Zeolite ,


air lunaknya naik keatas melalui pipa riser dan keluar lewat kontrol
ke tangki make up .

REGENERASI :

Bila Zeolite telah jenuh , diaktifkan kembali oleh garam ( NaCI ).


Larutan garam ini dimasukan ketangki lewat riser kebawah ,
kemudian naik keatas melewati Zeolite dan keluar . Jika sudah
selesai , dilaksanakan slow rinse . Untuk lengkapnya informasi , lihat
instruction pengoperasian water treatment SWD PLTD . Penukar ion
lainnya yang sekarang banyak dipakai adalah resin sintetik yang
terbuat dari polisterine pori – pori . Ada 2 macam resin , yaitu kation (
Hydrogen ion exchanger ) dan resin anion ( Hydroxyl ion exchangerr )
. Kedua resin ini bisa dipakai untuk memurnikan air dengan sistem
dimineralisasi , yaitu sistem yang dipakai PLTU / PLTGU .

HYDROGEN ION EXCHANGER

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


42
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Filter Cation Anion


Pump
Exchange Exchange
r
F
R
E
S
H Cation Anion
Resin Resin
W
A
T
HCl NaOH
E
R

Dengan mengalirkan air melewati alat penukar ion, diharapkan diperoleh air murni

Bila dilewatkan melalui resin kation ( Hydrogen cation exchanger ) ,


maka ion – ion positif dalam air akan ditukar dengan ion Hydrogen
yang terdapat dalam resin . Secara sederhana proses realisasinya
ditulis sebagai berikut :

Gambar penukar kation

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


43
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Reaksi :

Na+CL- + R-H+ H+Cl- + R-Na+

Resin Kation

Ca2+CI2 + 2 R-H+ → R-2Ca2+ + 2H+CI-

Mg2+CI2 + 2R-H+ → R-2Mg2+ + 2H+CI-

Kandungan Resin Resin

air Kation non aktif

Ca2+ ( HCO3 )2 + 2R-H- → R-2Ca2+ + H+2CO2-3

Kandungan air setelah melalui resin

Efluen air yang melalui resin kation bersifat asam . Karena ada
asam yang mudah terurai , seperti H2CO3 dan H2SO3 maka air perlu
dilakukan melalui degassifier untuk membuang gas – gasnya .

H2CO3 → H2O + CO2

H2SO3 → H2O + SO2

Bila resin kation telah jenuh , berarti tidak dapat lagi menukarkan ion
Hydrogennya , maka resin sudah diaktifkan kembali , dalam hal ini
melalui proses regenerasi . Zat yang dipakai untuk regenerasi adalah
asam, biasanya asam chlorida ( HCI ) atau asam sulfat H2SO4

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


44
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

R-2Ca2+ + H+2SO42- → 2R-H+ + Ca 2+SO42-

R-2Ca2+ + 2H+CI- → 2R-H+ + Ca2+CI-2

resin Zat yang Resin Kandungan

jenuh meregenerasi aktif sisa regenerasi

HYDROXYL ION EXCHANGER ( RESIN ANION )

Pada umumnya air yang melalui resin anion ini adalah yang telah
dilewatkan melalui resin kation , jadi air yang mengandung asam ,
sehingga reaksinya sebagai berikut :

H+2SO42- + 2R+OH → R+2So42- + 2H+OH-

H+CI- + R+OH- → R+CI- + H+OH-

Bila resin Anion ini sudah jenuh , perlu diregenerasi dengan basa ,
umunya dengan soda api / caustic ( NaOH ). Sehingga resin aktif
kembali .

R+2So42- +2Na+OH- → 2R+OH- + Na+2 SO42-

R+ CI- + Na+OH- → R+OH- + Na+CL-

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


45
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Reaksi :

H+Cl- + R+OH- H+OH- + R+Cl-

Resin Anion

System demineralisasi ada 2 type

Resin Resin

Resin

Kation + Anion

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


46
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1. Sistem demineralisasi multi bed

PENGOPERASIAN :

Raw water masuk, diinjeksi alumunium sulfat terlebih dahulu dan suspensi
yang terkandung disaring didalam saringan koral / carbin aktif, air yang jernih
masuk ke penukar kation sehingga air keluar bersifat asam , diteruskan ke
tangki pembuangan gas- gas, kemudian ke tangki penukar anion, sehingga air
yang keluar akan bebas dari mineral .

REGENERASI :

Setelah beroperasi sejumlah air tertentu, resin perlu diaktifkan


kembali. Resin kation dengan asam chlorida atau asam sulfat,
resin anion dengan caustic soda ( NaOH ) .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


47
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar : Regenerasi Unit Kation

Reaksi :

R-Na+ + H+Cl- R-H- + Na+Cl-

Jenuh Injeksi Asam Reaksi aktif Limbah

Step regenerasi

1. Back wash

2. Setting

3. Injeksi HCI atau NaOH

4. Rinse ( Slow dan Fast rinse )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


48
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar: Regenerasi Unit Anion

Reaksi :

R-Cl+ + Na+OH- R+OH- + Na+Cl-

Jenuh Injeksi Caustic Resin Aktif


Limbah

2 . SISTEM DEMINERALISASI SINGLE BED ( MIXED BED)

PENGOPERASIAN :

Air dari booster pump masuk ke


mixed Bed filter , disini ion positif dan negatif dalam air
ditukar dengan ion hidroksil dari resin , air yang keluar adalah
air bebas mineral .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


49
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar : Penukar Mix-Bed

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


50
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

REGENERASI :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


51
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

REGENERASI :

Resin yang sudah jenuh diregerasi dengan HCI dan Na OH

sesuai dengan sequen step regerasi

1 . Back wash

2 . Setting

3 . Caustic Injection

4 . Caustic Displacement

5 . Acid Injection

6 . Acid Displacement

7 . Rinse

8 . Draining

9 . Mixing

10. Fill up

11. Fast rinse

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


52
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

12. Cek Conductivity

SELECTIVITY OF CATION AND STRONG BASE ANION RESINS

Cations Anions

Calcium ( Ca +2 ) Sulfate ( SO4 -2 )

Magnesium ( Mg +2 ) Chloride ( CI - )

Ammonium ( NH4 + ) Bicarbonate( HCO3- )

Potassium ( K + ) Silica ( Exchanges as HsiO3 - )

Sodium ( Na + ) Hydroxide ( OH - )

Hydrogen ( H + )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


53
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

TYPICAL SPESIFIKASI KWALITAS AIR YANG DIPAKAI UNTUK PENGISI


DEMINERALISING PLANT

Constituent Limit Pretreatment

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


54
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

TSS Essentially zero Clarification / filtration polishing


filter – 20 micron

Organics Essentially zero Lime softening Chlorination /


filtration Activated carbon
filtration

Chlorine < 0 . 1 mg/l Actived carbon filtration


Dechlorination

Iron ( ferric ) < 0 .1 mg/l Lime softening / filtration


Filtration

Manganese greendsand -
filtration

TDS Typically < 500 mg/ l Desalination ( R . O . or other )

f. Reverse Osmose

R.O. (Reverse Osmosis) adalah suatu metode pemurnian melalui


membran semi permeable di mana suatu tekanan tinggi (50-60 PSI)
diberikan melampaui tarikan osmosis sehingga akan memaksa air
melewati proses osmosis terbalik dari bagian yang memiliki kepekatan
tinggi ke bagian dengan kepekatan rendah. Selama proses ini terjadi,
kotoran dan bahan yang berbahaya akan dibuang sebagai air tercemar.
Molekul air dan bahan mikro yang lebih kecil dari pori-pori R.O. akan
melewati pori-pori membran dan hasilnya adalah air yang murni.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


55
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


56
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


57
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Cahaya infra merah jauh yang dipancarkan membran semipermiable dapat


mengaktifkan molekul air di mana air yang berenergi mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut :

1. Membuang racun

2. Memusnahkan bakteri.

3. Mempunyai daya kelarutan yang tinggi.

4. Membuat seimbang pH air.

Dewasa ini sistem Reverse Osmose semakin banyak diminati kalangan


industri water treatment maupun perumahan untuk mendapatkan air bersih
(pure water ) karena faktor simple unuk prosesur pengoperasian maupun
pemeliharaannya.

Pemurnian (penyaringan air) 4 tahap pada Reverse Osmose

Kelebihan Sistem pemurnian air (penyaringan air) dengan system Reverse


Osmose (R.O.) melalui 4 tahap penyaringan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


58
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Penyaring air 1 : Bahan Fiber 5 mikron yang berfungsi menyaring bahan


dalam air seperti : karat, pasir, kapur,mikroba ,fungi ( jamur ). Penyaring
air 2 : Pre Karbon Granular aktif berbentuk butiran yang berfungsi
menyaring bahan dalam air seperti : bahan organik, bau, warna, bahan
pencuci, klorin bahan penyebab kanker triklorometana. Juga menyaring
acid amino, proteolipid (minyak busuk), racun serangga, pembunuh
kuman, phosphorus organik Penyaring air 3 : Membran R.O. yang terbuat
dari bahan Poli Amide TFC yang mempunyai daya saring membran 0.0001
mikron yang hebat dan berfungsi menyaring bahan dalam air seperti :
karbon; bakteri; desinfektan penyebab iritasi pada rongga mulut, shock
dan sesak napas; zat peluntur spt: xenon peroksida, sodium perkarbonat,
sodium perborat, oxalate chlorate, cyanide bromide, anemia, nausea dan
kanker; zat pewarna liver, syaraf dan jal, garam logam berat (arsenik,
plumbum, kadmium, merkuri, tembaga, seng, besi) Penyaring air 4 : Post
Karbon aktif berkualitas

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


59
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Internal Water Treatment

169 k, 538 C 10 k, 330 C

MAIN DRUM HP BY PASS T U R B I N E S

HP IP G
LP 1 LP 2
SUPER 40 k, 336 C
REHEATER HEATER
39 k, 538 C
condenser SEA
LP BY PASS
ECONOMIZER
BOILER FUEL
12 k, 109 C
COND.
174 k PUMP
251 C

HP HEATER 8 COND
DEAERATOR LP HEATER 4 POLISH
DEMIN
PLANT
HP HEATER 7
ASH FWT
LP HEATER 3
28 k. 40 C
HP HEATER 6

LP HEATER 2
180 k, 142 C DESAL PLANT

BFP LP HEATER
GLAND ST
COND
LP HEATER

SUBFP

Gambar sirkulasi air uap PLTU Suralaya Unit 5,6,7

Berikut ditampilkan gambar siklus air sederhana PLTU/PLTGU Priok

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


60
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Sekilas Tentang PLTGU Priok

SIKLUS AIR SEDERHANA PLTU /PLTGU UBP PRIOK

<100
uS/cm <5
Desalination Plant 1
Chlorinatioan uS/cm
Plant (NaOCl)
Desalination Plant 2

Demineralitation Plant

HRSG

Water GT Condensor
intake

CoC
30o30 35oC35oC Out fall
Laut Jawa

Aliran air laut = 106.600 M3/jam

Semua limbah cair

WWTP
(Waste Water Treatment Plant)

Seperti telah diuraikan diatas , bahwa salah satu pencegahan terhadap kerusakan
peralatan adalah dengan cara mengolah fluidanya, dalam hal ini tidak cukup
dengan pengolahan eksternal , melainkan perlu pengolahan didalam sistem yang
disebut Internal Water Treatment .

a . SISTEM DI PLTU / PLTGU – Lihat Typical Flow Diagram

Chemical Treatment sebagai berikut :

1. Sistem air kondensat

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


61
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Hydrazine (N2H4) diinjeksikan kedalam dicharge pompa kondensat


( Condensate Pump Discharge ) atau sesudah Condensate Polisher agar
dapat mengikat oksigen terlarut dan mengatur pH air condensate antara 9,2 –
9,4, juga agar pada inlet deserator kadar hydrazine mencapai minimum 10
ug / l . Oksigen terlarut didalam air kondensat harus dijaga serendah mungkin
jika lebih dari 20 ug/l , maka harus di identifikasi sumber kebocoran dan
ambil langkah pembetulan .

AIR KONDENSAT NORMAL LEVEL 1 LEVEL 2

02 Terlarut < 20 ug / 1 > 20 < 40 ug/ 1 > 40 ug / 1 Maksimum


Maksimum 336 j / th 48 j / th

Bila kondensor bocor , maka Cathion conducting dan Direct

Conductivity akan naik , dan perlu mengambil langkah secepatnya

Sbb :

AIR KONDENSAT NORMAL LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3

Cathion Conduc < 50 us / cm > 50 < 140 us / cm > 140 us / cm > 5000
tivity Identifikasi bagian yang Beban di – us / cm
bocor lalu out of turunkan &
service / kondensor diisolasi Unit –
trip
dengan mengguna –kan
saw dust
Direct Conductivity
< 500 us/ cm

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


62
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2. Sistem Air Pengisi

Tujuan Internal Treatment didaerah air pengisi ini adalah untuk


mengurangi kontaminasi dan korosi , yang dapat menjadikan air boiler dan
Spray Desuperheater terkontaminasi .

Batasan untuk air pengisi dapat dilihat pada tabel berikut :

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


63
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

ANALISIS HARGA

Total Fe 10 ug / I

Total Cu 10 ug / I

pH 9,2–9,4

O2 di air kondensat 20 ug / I

di deacrator 5 ug / I

N2H4 di air kondensat 20 ug / I

Di deacrator outlet 10 ug / I

NH 4 OH < 1000 ug / I

pH air pengisi dikontrol antara 9 , 2 – 9 , 4 dengan penambahan amonia


sesudah condensat polisher . Dalam hal ini membutuhkan antara 0 , 5 – 1
ppm amonia . Pengaturan pH ini untuk mengurangi korosi pada baja dan
tembaga di high pressure feed heater . Hydrazine juga diinjeksikan secara
kontinu di discharge condensate pump atau sesudah condensate polisher
dan pada deaerator outlet , agar kadar N2H4 dijaga < 10 ug / I di
economiser inlet ( lihat tabel * )
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
64
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Kontaminasi pada air pengisi disebabkan :

1 . Kebocoran kondensor , sehingga Ca2+ , Mg2+ dan CI- dapat masuk ke boiler .

2 . Kebocoran udara masuk ke kondensor atau daerah lain , sehingga


Oksida Fe dan Cu dari korosi tube condensor dan heater heater
dapat masuk ke boiler .

Hydrazine meskipun bereaksi lambat dengan oksigen , namun dapat


mereduksi oksida – oksida Fe2O3 pada sistem air pengisi menjadi Fe3O4 (
Magnetite Film ).

* TABEL ECONOMISER INLET

DISCHARGE BEP NORMAL LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3

Disolved Oxygen < 5 ug / I > 50 < 10 ug / I > 10 < 20 ug / I > 20 ug / I Maksi 4 j


Maksimum 336 Maksimum 48 / th Unit out of
j/th jam / th service

3. Sistem Air Boiler

Air boiler harus dijaga dalam kondisi normal , Internal boiler water pada
boiler tekanan rendah biasanya dengan injeksi garam fosfat , untuk

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


65
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

mengkontrol pH air boiler dan mencegah terbentuknya kerak Ca dan Mg


sulfat atau silkat .

4. Hubungan Fosfat dengan pH adalah sebagai berikut :

Injeksi fosfat sebaiknya campuran antara Na3PO4 dan Na2HPO4 , agar


kondisi pH air boiler berada dibawah curve , karena tidak menimbulkan
free caustic seperti pada campuran Na3PO4 dan NaOH . Dengan alasan
fosfat dapat menimbulkan deposit ” Hide out ” , maka ada unit lebih
menyukai volatile treatment sebagai kontrol pH dan bebas padatan ,
tentunya kwalitas air pengisi harus baik dan tube – tube condensor dengan
tergantung dari design boilernya . Bila kondisi air boiler dibawah atau
diatas dari harga batasnya , maka maksimum waktu 4 jam dan blow
down untuk menormalkan , selanjutnya harga pH < 8 , maka segera harus
shut down . Boiler harus dioperasikan pada tahanan drum yang berkaitan
dengan penentuan pada Curve antara silikadan tekanan .

Typical batasan untuk kelas 600 – 900 psig dan 900 – 1500 psig dapat
dilihat pada tabel berikut :

( 600 to 900 psig ) ( 900 to 1500 psig )

pH 9 , 4 to 9 ,8 9 ,3 to 9, 5

M alkalinity, mg /l 50 ( maximum ) 20 ( maximum )

As CaCO3

PO4 , mg/ l as such 5 to 10 4 to 6

SiO2 4,0 ( maximum ) 2,0 ( maximum )

Spec, Cond , uS / cm 250 ( maximum ) 100 ( maximum )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


66
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Disamping dengan Internal Treatment , maka korosi juga dapat dicegah


dengan menjaga magnetite film pada boiler jangan sampai rusak , antara
lain karena hydrogen damage , free caustic yang tinggi dan sering
melaksanakan acid cleaning . Untuk sistem air pendingin kondensor ,
korosi water box kondensor dapat dicegah dengan cara menempatkan
Zink anode atau dengan sistem cathodic protection .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


67
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

5. SISTEM DI PLTD

( Water treatment dan system pendingin di PLTD Bukit Asam )

ENGINE JACKET COOLER

OIL COOLER

TURBO CHARGER
COOLING
760 M3
/JAM

POMP
TANK

FAN
COOLER

B
POMP
BAK

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


68 MAKE –UP

17 M3 /JAM
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

SYARAT-SYARAT

D1-A D2-B

TOTAL < 150 < 400 PPM


HARDINESS
< 150 - PPM
CHLORIDE ( CI )
< 150 < 150 PPM
SILICA ( S1 02 )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


69
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

IRON ( Fℓ ) <1 <1 PPM

CONDUCTIVITY < 1000 < 1000 MMHO

PH 9-10 7-8

Korosi maupun deposit pada sistem air pendingin sekunder maupun primer
diinjeksikan inhibitor anti korosif dan deposit , contoh :

Larutan inhibitor Kurilex L – 107 , bahan kimia yang dibutuhkan untuk


keperluan pengisian dasar dan penambahan pada air pendingin, diatur
seperti daftar berikut .

Objective value for quality control of cooling water

Analytical item Stand value for Frequency of Analytical instrument


control analysis

pH ( at 25 o C ) 6,5 10 .0 Once a week Model KP-3pH meter

Model PI – 3 tester

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


70
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Kurilex L-107 > 300 Once a week

Concertration (ppm)

Chloric ion ( ppm cl - Model KW – 1 tester


)
< 100 Once a week

Type of system Primary cooling water system Intercooler cooling water


system
Item

Basi Quantity of water contained 12 m3 14 m3


c
char ( 6m3 x 2 sets ) ( 7 m3 x 2 sets )
ging

Basic dosing concentration 500 ppm 5000 ppm

Basic dosing quantity 12 m3 x 5000 ppm = 60 kg 14 m3 x 5000 ppm = 70 kg

Addi Quantity of leakage 0,2 m3 / day 0,2 m3 / day


tion
al ( 0,1 m3 / day x 2 sets ) ( 0,1 m3 / day x 2 sets )
char
ging
Concentration of chemical additionally 3000 ppm 3000 ppm
dosed

Quantity of additionally dosed

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


71
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

chemical 0,2 m3 / day x 3000 ppm 0,2 m3 / day x 3000 ppm

x 7 days x 7 days

= 4,2 kg / week = 4,2 kg / week

- Pengecekan kwalitas air pendingin

o Pengecekan kadar Chlorida dan Sulfat < 100 ppm .

Lihat 2.1. a. Diatas. Pengecekan ini sekalian untuk mengetahui adanya


kebocoran disisi heat exchanger .

o Pengecekan harga pH air pendingin antara 8,5 – 9,5. Lihat


instruction yang diberikan supplier tentang bahan pengolahan air
pendingin. Pengecekan dengan pH meter ( perhatikan temperatur dan
alkalinitinya ) . Menaikan harga pH dapat dengan jalan menambahkan
40 % NaOH atau penambahan inhibitornya .

o Pengecekan harga Nitrit

Lihat prosedur instruksi dari supplier tentang pengolahan air


pendingin . Nitrit yang berasal dari inhibitor Nitrite Borate , seperti
DewiNC , Dukem 702 atau dari werklene 5000 – D, berfungsi anti
korosif . Pengetesan dengan tablet indikator yang merubahwarna air
sample .

6. PADA SISTEM PLTP

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


72
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berhubung fluida panas bumi yang dipakai untuk menggerakan turbin


berbentuk uap air yang mengandung gas – gas , antara lain H2O , CO2 ,
SO2 dll, serta kandungan zat – zat padat seperti SiO2 , CI- dll , maka
pencegahan korosi dan deposit pada peralatan – peralatan di PLTP dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

PENCEGAHAN PENGARUH ZAT – ZAT TERKANDUNG DARI FLUIDA


PLTP .

1 . Pencegahan Korosi Didaerah Pipa Transmisi

a. Pipa dilapisi glass wool , agar tidak hanya mencegah


hilangnya panas, tetapi juga agar tidak berhubungan langsung
dengan udara luar yang korosif .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


73
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

b. Bila unit stop , agar pipa selalu dalam kondisi bertekanan


uap untuk mencegah masuknya udara kedalam pipa .

2 . Pencegahan pengaruh Korosi dan Deposit Didaerah Turbin

Meskipun dari resorvoir uap yang dihasilkan adalah vapour dominated


dan kering dan dapat dialirkan langsung ke unit, namun untuk menjaga
kwalitet uap yang baik , perlu disediakan separator dan demister .
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari padatan terlarut
seperti silika , garam batu – batuan abu dan air , sedangkan demister
untuk menangkap titik – titik air dalam uap , sehingga uap masuk turbin
akan bebas dari air dan padatan terlarut . Disamping membatasi
kandungan zat – zat terlarut dalam uap dan menjadikan uap betul – betul
kering melalui pengoperasian separator , flasher dan demister maka perlu
material turbin disesuaikan dengan desain yang tahan terhadap korosi ,
antara lain :

a. Dipasang pelindung erosi stellite pada sudu – sudu tingkat


terakhir , untuk menahan erosi karena water droplet dalam aliran
uap . Stellite ini diletakan ke sudut turbin dengan solder broz atau
silver .

b. Material rotor turbin dengan karakteristik :

* Tidak mudah pecah : super low sulphur < 0,005 %

* Kurang sensitif terhadap SCC :

- Low nicel < 0,5%

- Lower sustenitizing temperature = 910oC

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


74
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Pada umumnya material rotor dari CrMov alloy steel dan sedikit
Ni .

c. Sudut – sudut akhir dengan material 17-4 pH (kuat terhadap


fatique) dan sudut pertama dengan material 12 Cr .

d. Standard material untuk Casing dibuat dari plat carbon steel


ASTM 273 AISI 1020 ATAU BS 4360 .

3 . Pencegahan Korosi didaerah Kondensor

Untuk mencegah terjadinya korosi pada daerah kondensor, maka


diperlukan:

a. Air pendingin ditreatment dengan NaOH agar netral , yang


diinjeksikan pada sisi outlet basin cooling tower . Pompa injeksi (
1 stan by ) akan bekerja otomatik berdasarkan input signal dari pH
meter , yang dipasang dibasin cooling tower. Bila pH air dibawah 7
maka pompa otomatis bekerja dan stop pada pH 8,5 sehingga pH air
pendingin pada range 7-8,5 .

b. Material Condensor

Condensor shell dibuat pertama kali dari pabrik dengan bahan dari
plat carbon steel yang dilapisi dengan epoxy resin ., kemudian
belakang praktis menggunakan plat carbon steel 20 mm yang dilapisi
stainless steel SS 316 setebal 2 mm . Untuk spray header , splash
tray , fixing , spray nozzel dan lain – lain, dipakai stainless steel SS
Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
75
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

304 atau SS 316 . Pipa – pipa kondensat dapat dibuat dari fiber glass
reinforced plastic .

4 . Pencegahan Korosi Didaerah Cooling Tower

Karena air kondensat sangat korosif, pH antara 4-6, maka untuk


mengatasi ini peralatan perlu disesuaikan yang tahan korosi, antara lain :

a . Pipa – pipa air dibuat dari glass fibre reinforced plastic

b. Fitting – fitting sistem air pendingin yang kontak langsung


dengan pendingin dibuat dari stailess steel .

c . Basin cooling tower dibuat dari beton yang di lapisi sejenis asphal (
coal terepoxy ) yang tahan terhadap serangan asam dan sulfat .

d . Tower fill support : SS 316 atau fibre glass reinforced plastic .

e . Fan deck dan dinding penyekat dari treated wood .

f . Fan stack : fibre glass .

Tabel : Standar Kualitas air baku

No. PARAMETER SATUAN AIR


BAKU
(MAX)

1 Warna Pt. Co 100


Scale

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


76
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2 Bau - Relatif

3 Kekeruhan NTU 20

4 Besi mg/liter 2,0

5 Mangan mg/liter 1,3

6 Khlorida mg/liter 4000

7 Bahan mg/liter 40
Organik

8 TDS mg/liter 12000

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


77
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Standar Kualitas Air di Perairan Umum

( Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 1990 )

Kadar Maksimum

No Parameter Satuan
Golongan Golongan Golongan Golongan
A B C D

FISIKA

1 Bau - - - - -

2 Jumlah zat padat terlarut Mg/L 1000 1000 1000 1000

3 Kekeruhan Skala NTU 5

4 Rasa -

5 Warna Skala TCU 15

o
6 Suhu C Suhu
udara

7 Daya Hantar Listrik Umhos/cm 2250

KIMIA anorganik

1 Air raksa Mg/lt 0.001 0.001 0.002 0.005

2 Aluminium Mg/lt 0.2 -

3 Arsen Mg/lt 0.005 0.05 1 1

4 Barium Mg/lt 1 1

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


78
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

5 Besi Mg/lt 0.3 5

6 Florida Mg/lt 0.5 1.5 1.5

7 Kadmium Mg/lt 0.005 0.01 0.01 0.01

8 Kesadahan CaCO3 Mg/lt 500

9 Klorida Mg/lt 250 600 0.003

10 Kromium valensi 6 Mg/lt 0.005 0.05 0.05 1

11 Mangan Mg/lt 0.1 0.5 2

12 Natriun Mg/lt 200 60

13 Nitrat sebagai N Mg/lt 10 10

14 Nitrit sebagai N Mg/lt 1.0 1 0.06

15 Perak Mg/lt 0.05

16 .pH 6.5 - 8.5 5-9 6–9 5–9

17 Selenium Mg/lt 0.01 0.01 0.05 0.05

18 Seng Mg/lt 5 5 0.02 2

19 Sianida Mg/lt 0.1 0.1 0.02

20 Sulfat Mg/lt 400 400

21 Sulfida sebagao H2S Mg/lt 0.05 0.1 0.002

22 Tembaga Mg/lt 1.0 1 0.02 0.1

23 Timbal Mg/lt 0.05 0.01 0.03 1

24 Oksigen terlarut (DO) Mg/lt - >=6 >3

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


79
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

25 Nikel Mg/lt - 0.5

26 SAR (Sodium Absortion Mg/lt - 1.5 – 2.5


Ratio)

Kimia Organik

1 Aldrin dan dieldrin Mg/lt 0.0007 0.017

2 Benzona Mg/lt 0.01

3 Benzo (a) Pyrene Mg/lt 0.00001

4 Chlordane (total isomer) Mg/lt 0.0003

5 Chlordane Mg/lt 0.03 0.003

6 2,4 D Mg/lt 0.10

7 DDT Mg/lt 0.03 0.042 0.002

8 Detergent Mg/lt 0.5

9 1,2 Dichloroethane Mg/lt 0.01

10 1,1 Dichloroethane Mg/lt 0.0003

11 Heptachlor heptachlor Mg/lt 0.003 0.018


epoxide

12 Hexachlorobenzene Mg/lt 0.00001

13 Lindane Mg/lt 0.004 0.056

14 Metoxychlor Mg/lt 0.03 0.035

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


80
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

15 Pentachlorophenol Mg/lt 0.01

16 Pestisida total Mg/lt 0.1

17 2,4,6 Trichlorophenol Mg/lt 0.01

18 Zat Organik (KMnO4) Mg/lt 10

19 Endrin Mg/lt - 0.001 0.004

20 Fenol Mg/lt - 0.002 0.001

21 Karbon kloroform ekstrak Mg/lt - 0.05

22 Minyak dan lemak Mg/lt - Nihil 1

23 Organofosfat dan carbanat Mg/lt - 0.1 0.1

24 PCD Mg/lt - Nihil

25 Senyawa aktif biru metilen Mg/lt - 0.5 0.2

26 Toxaphene Mg/lt - 0.005

27 BHC Mg/lt - 0.21

Mikrobiologik

1 Koliform tinja Jml/100ml 0 2000

2 Total koliform Jml/100ml 3 10000

Radioaktivitas

1 Gross Alpha activity Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


81
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2 Gross Beta activity Bq/L 1.0 1.0 1.0 1.0

Golongan A : air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu

WATER QUALITY CONTROL NORMAL OPERASI DAN BATASNYA( MUARA KARANG)

ITEM CONDENSATOR FEED WATER BOILER WATER STEAM

pH PADA 25° C’

UPPER LIMIT 9.5 9.5 9.5

MAXIMUM 9.3 9.3 9.5 9.3

AVAILABLE 9.2 9.2 9.4 9.2

MINIMUM 9.0 9.0 9.3 9.0

LOWER LIMIT 8.5 8.5 8.5 8.5

CONDUCTIVITY

(S/CM)

UPPER LIMIT 7 7 50 7

MAXIMUM 5 5 18 5

AVAILABLE 4 4 14 4

MINIMUM 3 3 10 3

LOWER LIMIT

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


82
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

CATION

CONDUCTIVITY

ITEM CONDENSATOR FEED WATER BOILER WATER STEAM

CATION
C0NDUCTIVITY
0.3 0.2
UPPER LIMIT

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


83
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

MAXIMUM 0.2 0.1

AVAILABLE 0.1 0.1

MINIMUM 0.1

LOWER LIMIT

N2H4 (PPM )

UPPER LIMIT

MAXIMUM 0.008 0.040 0.040

AVAILABLE 0.006 0.020 0.020

MINIMUM 0.004 0.005 0.005

LOWER LIMIT

PO4 (PPM )

UPPER LIMIT

MAXIMUM 2.5

AVAILABLE 2.0

MINIMUM 1.5

LOWER LIMIT

SIO2 (PPM )

UPPER LIMIT

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


84
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

ITEM CONDENSATOR FEED WATER BOILER WATER STEAM

MAXIMUM 0.005 0.020 0.3 0.020

AVAILABLE 0.003 0.010 0.2 0.005

MINIMUM 0.002 0.005 0.15

LOWER LIMIT 0.002 0.1

CL (PPM )

UPPER LIMIT 0.1

MAXIMUM 0.1 0.1 0.1

AVAILABLE

MINIMUM

LOWER LIMIT

T-Fe (PPB )

UPPER LIMIT 20

MAXIMUM 50

AVAILABLE 10

MINIMUM 5

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


85
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

LOWER LIMIT

ITEM CONDENSATOR FEED WATER BOILER WATER STEAM

T-CU (PPB )

UPPER LIMIT 5

MAXIMUM 5

AVAILABLE 2

MINIMUM 2

LOWER LIMIT

DO (PPB)

UPPER LIMIT 42 7

MAXIMUM 20 5

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


86
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

AVAILABLE 10 5

MINIMUM 5 5

LOWER LIMIT

TABEL STANDARD AIR KONDENSAT DAN AIR PENAMBAH

UNTUK KETEL BERTEKANAN 170 /KG/CM2

ITEM PH SC CC SIO2 DO2 Cu Fe

AIR 9,2- < 10 µ MHO/CM < 0,3 µ <0,02 ,0,015 <0,01 <0,02
KONDENSAT 9,5 MHO/CM PPM PPM PPM PPM
(SPECIFIC
CONDUCTIVITY) CATION
CONDUCTIVITY

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


87
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

AIR 7 <0,3 µ MHO/CM <0,02


PENAMBAH PPM

STANDARD AIR PENGISI KETEL

TEKANAN KERJA 40 ATM 60 ATM 80 ATM


(ATM)

OKSIGEN TERLARUT < 0.02 < 0.02 < 0.02


(PPM )

TOTAL BESI (PPM) < 0,05 < 0,05 < 0,001

TOTAL TEMBAGA < 0,01 < 0,01 < 0,005

PH PADA 25°C (PPM) 8-9 8-9 8-9

CONDUCTIVITY < 1,0 <0,5 <0,3

µ s/cm

CHLORIDA - - -

HYDRAZIN (N2H4 ) 0,01-0,03 0,01-0,03 0,01 -0,03

UNTUK KETEL BERTEKANAN 170 /KG/CM2

Air Pengisi Ketel

ITEM PH SC SIO2 DO2 N2H4

AIR PENGISI 9,2- < 10 µ MHO/CM <0,02 PPM ,0,007 <0,03- 0,05
KETEL 9,5 PPM
(SPECIFIC PPM
CONDUCTIVITY)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


88
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Untuk Ketel dengan tekanan 40,60 dan 80 atm

STANDARD AIR KETEL

TEKANAN KERJA 40 ATM 60 ATM 80 ATM


(ATM )I

SILIKA (PPM ) < 10 <4

PHOSPHAT (PPM) <10 < 10 <3

CONDUCTIVITY - < 2500 < 1150


(µS/CM

pH 9 - 10 9 - 10 9 - 10

Untuk ketel dengan tekanan 170 kg/cm2

ITEM PH SC SIO2 P04 Cl

AIR 9,2-9,5 <20 µ MHO/CM <0,185 PPM ,0,007 PPM <0,5 PPM
KETEL
(SPECIFIC
CONDUCTIVITY)

MAIN 9,2-9,5 <10µ MHO/CM <0,015 PPM


STEAM

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


89
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

BAB 2

KIMIA LIMBAH

2.1 PENDAHULUAN

Setiap proses pembangunan tentunya mempunyai dampak berupa limbah, baik berupa
padat, limbah gas dll, yang bila ditangani dan dikendalikan dengan baik akan berdampak
negatif terhadap lingkungan hidup. Undang-undang tentang pengelolaan lingkungan hidup
dapat dilihat pada undang-undang No. 4 tahun 1982, dan UU.23 th 1997 dan tentang
AMDAL pada PP No. 29 th. 1986 dan PP. NO.27 th 1999.

Pada pembangkit listrik tenaga termal, seperti PLTU dan PLTGU, jenis limbah dari proses
kimia dapat dikendalikan dengan cara seperti pada daftar sebagai berikut :

NO JENIS PROSES JENIS LIMBAH CARA

KIMIA PENGENDALIAN

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


90
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1. Proses pembakaran emisi gas No LNB, air staging

2 Fuel staging ,

reduksi NH3, katalytik


reduksi

FGD , FBD
emisi gas SO

2
ESP, Bag filter
emisi SPM

Netralisasi

2. Proses Hydrogen buangan alkali

Plant KOH
Lintasan diperpanjang

3. Proses pendingin Panas

Condensor
Netralisasi

4. Proses Chlorination buangan alkali

Plant Na OCl
Netralisasi

5. Proses External Buang sisa regenerasi

Treatment Alkali atau asam


Netralisasi

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


91
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

6. Proses Internal buangan sisa

Treatment regenerasi alkali

atau asam, buangan

sisa blowdown ketel Proses Sewage

Treatment

7. Proses Sewage buangan domestic

Treatment

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


92
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dijelaskan tentang limbah jenis padat, cair dan gas, serta cara
pengendaliannya.

1. LIMBAH PADAT

Limbah padat merupakan limbah yang berasal dari sisa proses pembakaran, yang
berdasarkan lokasinya dapat dibedakan jenis dan cara pengendaliannya:

1.1. Abu Dasar (Bottom Ash)

Abu yang mempunyai diameter besar, dan berada didasar ruang bakar, abu dasar ±
30% dari jumlah batu bara . Abu dasar yang keluar dari ruang bakar mempunyai suhu
tinggi, untuk itu sebelum dibuang kepenampungan pembuangan akhir (ash valley) abu
yang jatuh dari ruang bakar perlu disemprot menggunakan air laut.

1.2. Abu Terbang (Fly Ash)

Abu yang halus keluar dari ruang bakar bersama-sama aliran gas buang, abu yang
mengandung unsur-unsur natrium, kalium, sulfur, magnesium akan tertangkap dalam
electrostic precipitator sebesar 99,5% dari sisa abu cerobong. Abu terbang yang
tertangkap EP ditampung dalam EP hopper, kemudian melalui buffer hopper abu ke
dust conditioner disemprot dengan air supaya tidak berdebu, kemudian dibuang
kelembah abu dengan menggunakan conveyor abu.

Partikel abu sisa pembakaran, umumnya terdiri dari senyawa-senyawa, silika, alumina, besi
oksida dan unsur-unsur jaranng seperti misalnya arsen, air raksa , timah hitam, vanadium
dll.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


93
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PENGENDALIAN DENGAN :

1. Electrostatic Precipitator (EP)

Prinsip Kerjanya :

Gas buang yang mengandung abu terbang (fly ash) dari air heater masuk ke EP,
kemudian akan terkena medan listrik bertegangan tinggi dari emmiter, sehingga abu
terbang akan bermuatan negatif. Setelah bermuatan negatif, abu terbang tersebut akan
tertarik dan menempel plat-plat positip dikiri-kanan emmiter, dan pada periode tertentu,
dipukul , sehingga deposit debu jatuh ke EP hopper. Dengan demikian gas keluar EP
diharapkan bersih dari partikel padat.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


94
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PT PLN (PERSERO) UDIKLAT SURALAYA FLAY ASH 40,8 KG/HR

ASH CYCLE

170.000 Kg/Hr 80 %
6 % Ash
Coal
ELECTROSTATIC
PRECIPITATOR STACK
MFO
OIL
HSD

BOILER
EP EFFICIENCY = 99,50 %
FLY ASH = 8.119,2 Kg/ Hr.

BOTTOM ASH 20%


2.040 Kg/ Hr.
4

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


95
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 1:Flow Sheet of Cold Precipitator And Hot Precipitator

2. Bag Filler

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


96
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Prinsip kerja type jet pulse:

Gas buang dari air heater yang berisi abu terbang masuk ke ruang bag fitter (yaitu
saringan abu yang terbuat dari kain sejenis acrealyte), kemudian masuk kedalam
kantung-kantung dari sisi luar dan keluar ke slack berupa gas yang bersih dari partikel
padat. Partikel padat yang tertahan di kantung-kantung sebelah luar pada periode
tertentu dijatuhkan ke ash hopper oleh hembusan kuat berupa jet pulse. Abu yang
sudah ditangkap di hopper, kemudian diangkat dengan truk untuk dimanfaatkan sebagai
campuran semen, batako , hot mix dll , atau dialirkan ke ash deposal sebagai hand fill.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


97
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 2: Mechanical Shaker Cleaning Fabric Filter

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


98
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

KETERANGAN GAMBAR 2 :MECHANICAL SHAKER CLEANING FABRIC FILTER

ITEM NO DESCRIPTION

1 AIR HEATER

2 TEMPERING AIR DAMPER –KENT AUTO

3 SHAKER RACK

4 FILTER BAG

5 ACCESS DOOR

6 BAFFLES

7 HOPPER INSULATION & CLEANING

8 HOPPER EFFECT EJECTOR

9 DUST FEEDER EJECTOR

10 ACESS HATCH

11 SHAKER MOTOR

12 SHAKER DRIVE CAMS

13 BAG CLAMP

14 CELL PLATE

15 AGITATOR CRANK

16 TEKTOR DOPPER LEVEL UNIT 5

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


99
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

17 ID FAN HALF DAMPER LOCKER D REMOTE

18 ID FAN VANES BAILEY AUTO

19 ID FAN

20 ID FAN DISCHARGE ISOL DAMITER MANUAL

Gambar 3:Section Through Two Cells Of Shaker Type Fabric Filter

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


100
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 4.1 : Fabrik filter type pulsa jet

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


101
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 4.2 Fabric filter pulsa jet

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


102
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 5 : Fabric Filter Plant Layout

Gambar 6 :Line Diagram Of Pulse Air Type Fabric Filter


Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
103
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2. LIMBAH CAIR

Limbah cair dapat dikelompokan menjadi:

2.1. Limbah Cair dari External Treatment

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


104
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

 Limbah buangan Water Treatment Plant

Limbah hasil sisa regenerasi Water Treatment Plant dapat bersifat asam (pH <
7,0) ataupun basa (pH > 7,0) tergantung dari banyaknya buangan pencucian sisa
regenerasi WTP.

Cara bekerjanya proses netralisasi sebagai berikut:

Pada posisi permukaan tertentu air sisa buangan cucian regenerasi didalam bak
penetral disirkulasikan dengan pompa penetral (start secara manual). Tergantung
dari pembacaan sensor saat itu, apabila pH menunjukan asam (pH < 0,7), maka
larutan basa dari katup tangki harian kausitik akam pembuka dan menetralkan air
buangan demikian sebaliknya dengan larutan asam dari tangki harian asam HCI.
Apabila pH telah memenuhi syarat baku mutu air buangan (7-9) , air dibuang ke
luar ke setelah pembuangan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


105
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 7 :Netralisasi Wtp

 Limbah buangan desalination plant

Brine dari pompa blowdown secara periodik dipantau nilai pH, suhu dan
kandungan phosphatnya (apabila memakai poly phosphate injection system).
Apabila terdapat deviasi dilakukan tindakan-tindakan koreksi agar air buangan
tidak melebihi nilai ambang batas.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


106
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Limbah Cair dari Internal Water Treatment

 Limbah buangan dari Internal Water Treatment

Limbah dari buangan air ketel perlu dipantau dan diketahui nilai pH-nya ,
kandungan phosphate, tidak boleh melebihi nilai ambang batas yang diijinkan.
Apabila terjadi devisi pada air buangan, maka segera dilakukan tindakan
pencegahan (misalnya dengan mengurangi blowdown ketel dan lain sebagainya).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


107
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar :8 Pengolahan Limbah Cair

KETERANGAN GAMBAR 8

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


108
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1.Raw Water 6. Water Treatment Sistem

2.Conc. NaOH storage tank 7.Neutral pit ( unit I & II )

3.Conc. HCl storage tank 8. Neutral pit ( Unit III & IV)

4.Waster water strorage pond & 9.Neutralizing pit

pH cont. oxydation pit blower 10.Filter I & II

5.Desalination plant 11.Sludge storage pond,

 Limbah air pendingin Condensor dan Chlorination Plant

Untuk menekan perkembangan pertumbuhan biota laut yang dapat mengganggu


proses perpindahan kalor dicondensor, maka pada sisi masuk saluran air
pendingin diinjeksikan larutan cairan Hypochlorite secara berkesinambungan.

Kadar Hypochlorite yang terlalu berlebihan dapat merusak habibat


microorganisme biota laut sehingga dapat mengganggu ekosistem. Apabila kadar
Hypochlorite didalam air pendingin melebihi batas yang disyaratkan (> 0,1 ppm),
maka perlu dilakukan koreksi pada hypochlorite generator dengan cara
mengecilkan arus elektrolysis.

Limbah buang (air panas) juga dapat dihasilkan dari air pendingin apabila disipasi
panas yang dibuang dari uap bekas turbin diserap oleh air pendingin.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


109
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Dalam rancang bangun PLTU telah dipikirkan tentang kemungkinan disipasi


panas tersebut, sehingga untuk menanggulanginya saluran air pendingin, (kanal)
dibuat sepanjang 1.800 m agar memberi kesempatan penurunan suhu air
pendingin dan suhu air lautdapat dikatakan serendah mungkin (<2 C).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


110
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 9 : Chlorination plant

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


111
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 10: Injeksi Chlor

2.2. Limbah domestic (sewage treatment)


Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
112
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Limbah domestic berasal dari buangan domestic gedung sentral dan gedung
administrasi. Sebelum disalurkan ke bak digestion (penghancur) terlebih dahulu
ditampung di bak penampungan.

Dari bak penampungan di pompa ke bak penghancur. Didalam bak penghancur air
buangan diaduk dengan udara blower agar sisa buangan teroksidir dan mengendap
serta bakteri aerob dapat hidup tanpa terjadi pembusukan .

Untuk menghapus bakteri phatogen yang dapat menyebabkan penyakit (coli) air
buangan diinjeksi dengan larutan sodium hypochlorite. Sebagai parameter
pengukuran hasil treatment adalah: kadar sisa cl2 dan BOD-5 yang terkandung
didalam air buangan domestic.

Apabila melebihi NAB, maka perlu dilakukan koreksi untuk memperbaiki kondisi
treatment (misalnya dengan memperpanjang pengadukan atau menambah larutan
desinfectant).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


113
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 11 : Sewage pump and sewage treatment

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


114
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2.3. Limbah dari proses Hydrogen Plant

Setiap penggantian larutan electrolit KOH sebelum dibuang kesaluran pembuangan


perlu

dinetralkan terlebih dahulu dengan larutan asam .

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


115
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 12 Hydrogen Plant

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


116
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2.4. Limbah bahan bakar minyak dan pelumas

Limbah minyak umumnya berasal dari ceceran pencucian peralatan dengan bahan
pencuci minyak atau ceceran dari burner gunyang masuk kesaluran drain gedung
sentral.

Air buangan (drain) dari gedung sentral sebelum dibuang kesaluran pembuangan
ditampung terlebih dahulu didalam separator oil. Minyak dan pelumas yang lebih
ringan dari air akan mengalir lewat luberan kedalam bak khusus sedang air yang
bebaas minyak dibuang dan disalurkan ke saluran pembuangan.

Minyak atau pelumas yang tertampung didalam bak khusus dikumpulkan dan
dipindahkan secara manual ke oil recovery pit. Dari oil recovery pit dipompa ke bunker
disatukan dengan bahan bakar HFO (Heavy Fuel Oil).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


117
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 13 separator oil

3. LIMBAH GAS

Limbah gas dan cara pengendaliannya :

3.1. Gas Karbon Monoksida (CO)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


118
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gas ini terjadi karena proses pembakaran yang tidak sempurna; untuk mengurangi
limbah ini dengan mengatur sistem udara pembakaran, sehingga diperoleh
perbadingaaan jumlah bahan bakar dan udara yang seimbang. Tetapi gas karbon
monoksida ini mempunyai sifat tidak stabil di udara sehingga mudah membentuk gas
karbon monoksida. Untuk mengurangi gas karbon di udara, dilakukan dengan
penghijauan dengan tanaman berdaun lebar dan lebat.

3.2. Gas Karbon Dioksida (CO2)

Gas karbon dioksida (CO2) belum diangggap sebagai zat pencemar. Tetapi CO2
dianggap merupakan penentu cuaca bumi karrena sifatnya dapat menyerap radiasi
sinar infra merah. Pada saat ini mulai dirasakan terjadinya kenaikan suhu diatmosfir
(global warmng) yang diakibatkan oleh kenaikan kadar CO2 di atmosfir. Kadar
atmosfir di udara telah bertambah kira-kira 25% dari tahun 1800 sampai dengan 1985.
Gas CO2 dapat berpengaruh terhadap pemanasan (efek rumah kaca ) .

Kenaikan yang signifikan (berarti) kadar CO2 akan menyebabkan pelelehan lapisan es
di antartika dan lenyapnya gunung es di Antartika pada musim panas, pelelehan ini
akan berakibat pada banjir pasang di garis pantai.

Hasil sisa pembakaran sempurna carbon dan oksigen. Issue global warming
merupakan salah issue yang menghangat pada akhir-akhir ini . Diddduga
penyebabnnya adalah emisi CO2.

Salah satu usaha untuk menekan emisi CO2 adalah dengan mempertahankan kondisi
seimbang antara habitat tanaman dan emisi gas CO2.

3.3. Gas Sulphur Dioksida (SO2)

Gas SO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fossil yang mengandung belerang
dengan oksigen.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


119
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Lebih dari 90% pembakaran batubara yang mengandung belerang dikonversikan


menjadi SO2. Di atmosfir kemungkinan SO2 secara kimia ataupun photo kimia
ditransformasikan menjadi asam sulfat atau garam sulfat lainnya . Produk asam
(H2SO4) inilah yang sangat merusak lingkungan .

Cara Pengendaliannya adalah sebagai berikut :

Beberapa proses Flue Gas Desulphurization (FGD):

- Lime Supray Drier

Apabila proses lime ini dikombinasikan dengan baghouse mempunyai kemampuan


effisiensi pengeluaran SO2 sampai 90% . Bahan dasar yang ditaburkan adalah reagen
quicklime (CaO) yang ditambahkan air sehingga terbentuk bubur Ca (OH)2. Bubur
calsium hydroksida selanjutnya disemprotkan dengan suatu peralatan penyemprot
kering (spray drier) didalam tangki pemanas yang dipanaskan oleh gas bekas panas .
Bubur kering akan beraksi dengan SO2 membentuk calsium Sulphite (CO2) atau
calsium suphate (CaSO4)

Hasil reaksi kering dikumpulkan dibagian bawah tangki spray drier dan dikeluarkan
sebagai hasil tambahan (by product). Sedang partikel calsium hydroksida kering ,
yang terbawa keatas bereaksi selanjutnya dengan sisa SO2.

CaO + H2O → Ca(OH)2

Ca (OH)2 + SO2 → CaSO3 + H2O

CaSO3 + ½ O2 → CaSO4

Ca(OH)2 + HCI → CaCI2 + 2H2O

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O


Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
120
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


121
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 14:Development Of Rotary Atomizer

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


122
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


123
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


124
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 15: Semi Dry Flue Gas Desulfurization System

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


125
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


126
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 16 :FGD Plant,Gypsum Proses, Mitsui Chemico Flue Gas SO2 Removal System
With MITSUI Gypsum Process

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


127
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


128
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 17 : Grafik SO2 Removal Efficiency

3.4. Gas Nitrogen Dioksida

Gas nitrogen oksida merupakan hasil persenyawaan nitrogen yang terdapat didalam
udara pembakaran atau bahan bakar dengan oksigen .

Dan nitrogen oksida yang terjadi dapat dalam bentuk:

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


129
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

 Nitrogen Monooksida (NO)

 Nitrogen Dioksida (NO2)

Sebagian besar NOx yang diemisikan dari PLTU berbahan bakar batubara dalam
bentuk NO sedang sisanya adalah NO2.

Oksida nitrogen yang diemisikan ke atmosfir dengan cepat akan dioksidasikan oleh O2
menjadi NO2 nitrogen dioksida (NO2) dianggap lebih beracun dibandingkan dengan
nitrogen monoksida (NO), selain dari itu yang paling merugikan, hasil reaksi
lanjutannya akan menghasilkan zat pencemar sekunder.

Apabila menyerap sinar ultra ungu gas NO2 akan terurai menjadi NO dan atom
oksigen .

Selanjutnya atom oksigen bereaksi dengan molekul oksigen yang ada di atmosfir
membentuk O3 (ozon) atau dapat pula bersenyawa dengan radikal hydrokarbon
(dengan bantuan sinar) menghasilkan molekul organik yang teroksidasi, NO2-nya
sendiri dapat bersenyawa dengan radikal hydrokarbon membentuk zat pencemar
sekunder , yang dinotasikan dengan PAN ( Peroxy acetal Nitrat). Ozon (O3) , PAN dan
hydrokarbon yang teroksidasi merupakan persenyawaan utama pembentuk kabut
(fog) pada kawasan perkotaan.

Persenyawaan NOx menjadi asam nitrat atau garam nitrat lainnya, selanjutnya
mengedap dalam keadaan kering maupun basah (bersama air hujan). PLTU bukan
merupakan sumber utama penghasil NOx , umumnya NOx dihasilkan dari sumber
limbah industri dan kendaraan bermotor.

Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


130
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Pada beberapa reduksi dengan mempergunakan katalis,amonia dengan NO2


bereaksi dengan persamaan sebagai berikut:

• Dari segi pengoperasian PLTU

mengurangi jumlah udara lebih dari 3,5-5% menjadi 2,5 – 3,5 % untuk
pembangkit / unit dengan bahan bakar batubara. Dari 3-4 % menjadi 2 % untuk
unit dengan bahan bakar minyak. Serta dari 2 -3 % menjadi 1% untyuk unit
dengan bahan bakar gas.

• Memiringkan pola penyalaaan api atau memindahkan beberap penyala dari unit
operasi minyak dan gas.

Pola pembakaran dibiaskan atau burner minyak / gas dicabut.

a) Dari modifikasi perangkat keras

- mempergunakan Low NOx burner

- pemberian udara bertahap (air staging)

- pemberian bahan bakar bertingkat (fuel staging) atau pembakaran


bertingkat kira-kira 5-25% dari jumlah pembakaran (burner) dipasang
difurnace dengan posisi lebih tinggi.

b) Dengan proses post combustion

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


131
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

- Injeksi bahan kimia pereduksi (ammonia atau urea)

- NO2 ---------> ½ N 2 + ½ O 2

4 NH3 + 4 NO2 + O2 -----> 4 N2 + 6 H2O

Sebagai katalis umumnya dipakai logam-logam mulia atau carbon

Pemasangan katalitik terutama ditempat-tempat yang mempunyai suhu gas


bekas rendah seperti misalnya diantara ekonomizer dan air heater.
Umumnya katalitik yang dipakai dari jenis campuran vanadium pentoksida
dan titanium dioksida.

Cara bekerja LNB :

- Pipa penyalur bubuk batubara menyemprotkan bahan bakar batubara ke


ruang bakar, bahan

bakar batubara dipanaskan mendadak di ujung burner atau sepanjang


bagian tengah nyala.

Burner mengumpulkan gumpalan batubara dalam bentuk cluster (pecahan-


pecahan) yang terpisah atau tunggal.

Pembakaran pada saat tersebut dalam keadaan miskin udara pada zona
udara primer. Udara skunder diatur kecepatan, distribusi radialnya dan
pusarannya agar terjadi sirkulasi sehingga nyala lebih stabil.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


132
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Aliran udara sekunder dibuat memanjang menyimpang dari nyala sehingga


penambahan udara dilakukan sehingga suhu pembakaran tercapai lebih
rendah dan menghasilkan NOx yang lebih rendah.

Gambar 18 : SCR process (high dust configuration )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


133
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 19 : Up-to-date DeNOx Technology for Coal Fired Boiler

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


134
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 20 : SCR process (clean gas configuration )

lHI-DF Burner

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


135
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Gambar 21 : Low Nox Burner

Gambar 22 :Flow diagram of low NOx combustion (modifikasi pembakaran )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


136
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

4. LIMBAH SUARA/ BUNYI/KEBISINGAN

4.1. SUMBER BUNYI

Pusat Listrik Tenaga Uap dapat menimbulkan suara yang keras dan saat tertentu
suara tersebut dapat melampaui batas ketahanan manusia untuk menerimanya
secara terus-menerus. Sumber suara tersebut dapat berasal dari :

*Mesin-mesin :Mill,BFP, IDFan, FDFan

*Alat Kerja :Mesin bubut,gerinda,Gergaji mesin,pukulan palu, dan lain-lain.

*Aliran Massa : Uap dari safety Valve, kebocoran uap, air atau udara.

Polusi suara tersebut di atas 80 db dapat menganggu alat pendengaran. Petugas


keselamatan kerja pada pusat pembangkit harus selalu mencatat secara periodik
untuk diberitahukan kepada petugas yang bekerja pada daerah suara tersebut.

Lindungi telinga kita dengan peralatan yang telah disediakan karena kebisingan dapat
merusak telinga jug bisa berdampak sebagai berikut :

*Perubahan tekanan darah.

*Peruba han denyut nadi.

*Kontraksi perut

*Stress

*Gila.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


137
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

4.2. PENANGGULANGANNYA

Untuk mengatasi polusi suara diwajibkan menggunakan Pelindung Telinga.Pelindung


telinga berguna melindungi pendengaran petugas dari suara keras yang melampaui
batas kekuatan pendengaran.

Dibawah ini dapat dilihat tabel peredaman tingkat kebisingan berbagai jenis Pelindung
telinga.

*Angka dalam kurung menyatakan penyimpangan (deviasi ) standard.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


138
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Tabel 1: Peredaman tingkat kebisingan berbagai jenis pelindung telinga

JENIS PELINDUNG PEREDAMAN TINGKAT KEBISINGAN ( DB (A )

125 250 500 1000 2000 4000 8000

Hz Hz Hz Hz Hz Hz Hz

Sumbat Kapas 2 3 4 8 12 12 9

(2) (2) (3) (3) (6) (4) (5)

Sumbat Kapas Berlilin 6 10 12 16 27 32 26

(7) (9) (9) (8) (11 ) (9) (9 )

Sumbat Wol Gelas 7 11 13 17 29 35 31

(4) ( 5) (4) (7) (6) (7) (8)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


139
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Sumbat tercetak sesui 15 15 16 17 30 41 28

telinga yang (7) (8) (5 ) (5 ) (5) (5 ) (7)


bersangkutan

Penutup Berperapat Busa 8 14 24 34 36 43 31

(6) (5) (6) (8) (7) (8) (8 )

Penutup Berperapat 13 20 33 35 38 47 41
Cairan

(6) (6) (6) (6) (7) (8) (8)

Helm Penerbang 14 17 29 32 48 59 54

(4) (5) (4) (5) (7) (9) (9)

Tabel 2 :Batas Kebisingan daerah kerja yang diizinkan

Kriteria Pendengaran Tingkat Bising Illustrasi

Menulikan 120,110 Halilintar, Meriam

Sangat hiruk 100,90 Sangathiruk,Perusahaan sangat


gaduh,Pluit Polisi

Kuat 80,70 Kantor Gaduh,Jalan pada


umumnya,Radio

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


140
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

perusahaan

Sedang 60,50 Rumahgaduh,kantor umumnya


Percakapan kuat,radio perlahan

40,30 Rumah tenang,Kantor


perorangan,Auditorium,Percakapan
Tenang

20,10,0 Suara daun-daun,berbisik, batas dengar


terendah
Sangat tenang

Tabel 3 : Lama Mendengar Yang diizinkan pada tingkat bising tertentu

Tingkat bising dB (A) LAMA MENDENGAR PER HARI (JAM )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


141
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

(L) ( T )l

90 8,00

92 6,00

4,00

95

3,00

97

100 2,00

102 1,00

105 1,50

110 0,50

115 0,25 ATAU KURANG

-0,2 ( L-90 )
Hitungan T danL ditentukan oleh rumus T = 8 x 2

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


142
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


143
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

LAMPIRAN:

BATASAN-BATASAN SESUAI KEP.MEN.KLLH. NO.2. TAHUN 1983

Tabel 4.BAKU MUTU UDARA AMBEIN

ZAT PENCEMAR LAMA PENYEBARAN BATASAN

SULFUR DIOKSIDA ( SO2 ) MAX, 24 JAM µGR/M3


0,1 PPM (260µ

CARBON MONOOKSIDA (CO ) MAX. 8 JAM 20 PPM (2,260 µGR/M3 )

ZARAH ABU MAX 24 JAM 0,26 MGR/M3

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


144
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

NITROGEN DIOKSIDA (NO3 ) MAX 24 JAM 0,05 PPM ( 92,5 µGR/M3 )

OKSIDANT (O3 ) MAX. 1 JAM 0,1 PPM ( 200 µGR/M3 )

HYDROKARBON MAX. 3 JAM 0,24 PPM ( 160 µGR/M3 )

HYDROKARBON SULFIDA (H2S ) MAX. 30 JAM 0,03 PPM (42 µGR/M3 )

AMMONIA (NH3 ) MAX. 24 JAM 2. PPM (1.360 µGR/M3)

LEAD (Pb ) MAX.24 JAM 0.06 MGR/M3

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


145
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Tabel 5. BAKU MUTU EMISI PENCEMAR

ZAT PENCEMAR BATASAN

SULFUR TRIOKSIDA ( SO3 ) 0,30 GR SO3/NM33

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


146
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

NITROGEN OKSIDA (NOX ) 4,60 GR NOX/NM3 PPM (2,260 µGR/M3 )

ZARAH ABU 0,26 MGR/M3

NITROGEN DIOKSIDA (NO3 ) 0,05 PPM ( 92,5 µGR/M3 )

OKSIDANT (O3 ) 0,1 PPM ( 200 µGR/M3 )

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

N0.13 TAHUN 1995 TANGGAL 7 MARET 1995

Tabel 6: BAKU MUTU EMISI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

(BERBAHANBAKAR BATUBARA ),BERLAKU EFEKTIF TAHUN 1995

NO PARAMETER BATAS MAKSIMUM (MG/M3 )

1 TOTAL PARTIKEL 300

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


147
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

2 SULFUR DIOKSIDA (S02 ) 1500

4 NITROGEN OKSIDA (NO2 ) 1700

5 OPASITAS 40%

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


148
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Tabel 7 :BAKU MUTU AIR LIMBAH KEPUTUSAN MENTERI K.L.H

N0.103/MENKLLH/11/1991

TANGGAL 01-02-1991

NO PARAMETER SATUAN G.B.M.A G.B.M.A G.B.M.A G.B.M.A


GOL 1 GOL.11 GOL.III GOL.IV

FISIKA

1 TEMPERATUR °C 35 38 40 45

2 ZAT PADAT Mg/l 1500 2000 4000 5000


TERLARUT

3 ZAT PADAT mg/l 100 200 400 1500


TERSUSPENSI

KIMIA

1 pH mg/l 6 -9 6 -9 6 -9 6 -9

2 BESI TERLARUT mg/l 1 5 10 20

3 MANGAN TERLARUT mg/l 0,5 2 5 10

4 BARIUM mg/l 1 2 3 5

5 TEMBAGA mg/l 1 2 3 5

6 SENG mg/l 2 5 10 15

7 KROM HEKSAVALEN mg/l 0,05 0,1 0,3 1

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


149
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

8 KROM TOTAL mg/l 0,1 0,5 1 2

9 CADMIUM mg/l 0,01 0,05 0,1 0,5

10 RAKKSA mg/l 0,001 0,002 0,005 0,01

11 TIMBAL mg/l 0,03 0,1 1 2

12 STANUM mg/l 1 2 3 5

13 ARSAN mg/l 0,05 0,1 0,5 1

14 SELENIUM mg/l 0,01 0,05 0,5 1

15 NIKEL mg/l 0,1 0,2 0,5 1

16 KOBALT mg/l 0,2 0,4 0,6 1

17 SIANIDA mg/l 0,02 0,05 0,5 1

18 SULFIDA mg/l 0,01 0,05 0,1 1

19 FLOURIDA mg/l 1,5 2 3 5

20 CHLORIN BEBAS mg/l 0,5 1 2 5

21 AMONIAK BEBAS mg/l 0,02 1 5 20

22 NITRAT mg/l 10 20 30 50

23 NITRIT mg/l 0,06 1 3 5

24 BOD-5 mg/l 20 50 150 300

25 COD5 mg/l 40 100 300 600

26 SENYAWA AKTIF BIRU mg/l 0,5 5 10 15


MATILEN

27 FENOL mg/l 0,01 0,5 1 2

28 MINYAK NABATI mg/l 1 5 10 20

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


150
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

29 MINYAK MINERAL mg/l 1 10 50 100

30 RADIOAKTIVITAS mg/l

31 PESTISIDA , PCB*** mg/l

Tabel 8 : KRITERIA BAKU MUTU BAHAN LIMBAH CAIR

NO PARAMETER SATUAN BM DIBOLEHKAN BM.DIIZINKAN

BIOLOGI

01. E.COLIFORM SEL/100 ML < 1000 NIHIL

02. PATOGEN SEL/100 ML NIHIL NIHIL

03. PLANKTON INDIVIDU TIDAK TIDAK


BLOOMING BLOOMING

RADIO NUKLIDA

01. ALPHA (α ) PCI/ l ≤ 1 Nihil

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


151
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

02. BETA ( β ) PCI/ l ≤ 100 Nihil

03. STRONTIUM (SR)-90 PCI ≤ 1 Nihil

04. RADIUM (RA) -226 PCI Nihil

05. AMONIA (NH3 - N ) Mgr/l

06. Nitria (N-NO2 ) Mgr/l

07. SIANIDA (CN ) Mgr/l 0,20 ≤0,5

08. SULFIDA (H2 ) Mgr/l - -

10. MINYAK BUMI Mgr/l ≤ 2* NIHIL *

11. SENYAWA FENOL Mgr/l - -

12. PESTISIDA ORGAN KLORIN Mgr/l ≤ 0,02 NIHIL

13. POLIKLORINATED Mgr/l ≤ 0,001 NIHIL

BIFENIL ( PCB )

14. SULFAKTAN Mgr/l ≤ 1,5 NIHIL

IMBAS

15 LOGAM-SEMI LOGAM

- Raksa (Hg) Mgr/l ≤ 0,005 ≤ 0,001

-Chrom Heksavalen ( C) Mgr/l ≤ 0,01 ≤ 0,00004

-Arsen ( As) Mgr/l ≤ 0,05 ≤ 0,0026

-Selenium ( Se ) Mgr/l ≤ 0,06 ≤ 0,00045

-Cadmium (Cd ) Mgr/l ≤ 0,0l ≤ 0,00002

-Tembaga ( Cu ) Mgr/l ≤1 ≤ 0,001

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


152
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

- Timbal ( Pb ) Mgr/ ≤ 0,05 ≤ 0,00002

- Seng ( Zn ) Mgr/ ≤ 15 ≤ 0,002

- Nikel ( Ni ) Mgr/ ≤ 0,1 ≤ 0,007

- Perak ( Ag ) Mgr/ ≤ 0,05 ≤ 0,0004

Keterangan * = Parameter kunci

** = International commision on radiological protection (ICRP)


1959,1964,1966.

Menurut WHO ( 1970,1971 )

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


153
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Tabel 9.KRITERIA MUTU BAHAN BUANGAN

(NILAI MAKSIMUM YANG DIPERBOLEHKAN )

KEP. 907/INPLH/9/79

TANGGAL 5 SEPTEMBER 1979

PARAMETER BATASAN

AIR BUANGAN

1.CADMIUM DAN PERSENYAWAANNYA 0,3 MG/L

2.PERSENYAWAAN SIANIDA 1,0 MG/L

3.PERSENYAWAAN POSPOR ORGANIK 1,0 MG/L


(PARATHION,METHYL PARATHION

4.METHYL DEMETHON, EPN 1,0 MG/

5.TIMAH HITAM DAN SENYAWA 1,0 MG/L

6.SENYAWA CHORM SEXIVALENT 1,0 MG/L

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


154
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

7.ARSENIK DAN SENYAWA 0,5 MG/L

8.TOTAL MERCURY TIDAK ADA

9.ALKYLMERCURY TIDAK ADA

10.PCB 0,001 MG/L

11.DDT DAN PESTESIDA PERSISTEN 0,001 MG/L

12.PH 5,0 - 9,0

13.BOD,COD 160 (MG/L)

RATA-RATA HARIAN 120 MG/L

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


155
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Lanjutan tabel 9 :kriteria bahan buangan

PARAMETER BATASAN

14.SS 200 MG/L (RATA-RATA HARIAN 150 MG/L )

15.N-HEKSANE EKSTRAK 30 MG/L ( MINYAK MINERAL )

15.PHENOL 30 MG/L (MINYAK NABATI)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


156
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

16.TEMBAGA 30 MG/L (MINYAK NABATI )

17.ZINC 3,0 MG/L

18.ZAT 5,0 MG/L

19.CHRME 10 MG/L

20.FLOURINE 10 MG/L

21.JUMLAH BAKTERI COLIFORM PER CC 2,0 MG/L

22.UDARA/GAS BUANGAN TIDAK ADA

23.DEBU 1,0 MG/NM3+

24.CADMIUM DAN SENYAWANYA 1,0 MG/NM3+

12.CHLORINE 30 MG/NM3

13.HYDROGEN CHLORIDE 80.0(MG/L)

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


157
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

15,0 MG/NM3

14.FLUORINE

Berikut juga ditamplikan flow diagram pelaksanaan AMDAL di PT PLN ( Persero ) khususnya
pada yang berkaitan dengan pengeporasian pembangkit ketenaga listrikan.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


158
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


159
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PROSEDUR PELAKSANAAN STUDI AMDAL

PERSETUJUAN

16
KOMPUS
PERSENTASI
15
DPE
(Pengiriman 10 9
7 (Masukan
Dokumen) (Hasil (Pengeluar

Hasil TIM TEKNIS 6- 12

AMDAL DJLPE
5

BIRO BLH
RAPAT

KOMISI AMDAL 6

5
6
(Pengeluar
PEMRAKARSA

PLN
4
13 1
(Hasil
14 PERSENTASI
(Perbaikan (Dokumen

(Hasil KONSULTAN

PELAKSANA 3

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


160
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


161
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

BAGAN ALIR

ANALIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Proyek

Ada Dampak Ada Dampak Tidak ada


Dampak
Penting Ragu-Ragu

Diperluka Wajib
n Tanya

KA ANDAL

ANDAL
UKL dan UPL
RKL.RPL

Persetujuan Tanggapan

DPE Tim Teknis DJLPE

Pelaksanaa
n

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


162
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

KADALUARSA DAN GUGURNYA

KEPUTUSAN PERSETUJUAN AMDAL, RKL, RPL

Persetuju
an

3 Tahun Force Majeur

Tidak dilakukan Atau

ANDAL.RKL.RPL ANDAL.RKL.RPL

Kadaluarsa Gugur

Diajuka

Dokumen ANDAL Dokumen ANDAL ANDAL.RKL.RPL

.RKL.RPL yang .RKL.RPL yang Baru


lama wajib

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


163
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


164
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PERKIRAAN JADWAL WAKTU PROSES AMDAL

Penapisan Proyek yang


perlu

Ada dampak Tidak ada


penting dampak

KA. ANDAL
Paling lambat 12
hari

ANDAL .RKL.RPL UKL & UPL


Paling lambat 45
hari Proyek
ditolak,negatif

Tak dapat
Perbaikan/
Naik banding
Penyimpanan diajukan
Paling lambat 30 Banding diberi
hari keputusan dalam 30

Proyek Proyek ditolak


dilaksanakan

Monitoring

pelaporan

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


165
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

PELAKSANAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

SERTA URUTAN PELAPORANNYA

PT. PLN (Persero)

PLN Proyek PLN Sektor


Cabang -Pengelolaan &
Pemantauan

PLN Proyek Induk PLN wilayah PJB

- Laporan

Divisi

Lingkungan - Evaluasi

DJLPE

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


166
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

KRITRIA STUDI UKL,UPL

UNTUK KEGIATAN (PROYEK)

BIDANG LISTRIK DAN PENGEMBANGAN ENERGI

KEGIATAN BESARAN

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


167
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

1. PLTD/PLTG/PLTU/PLTGU < 100 MW

2. PLTP < 55 MW

3. TRANSMISI =< 150 MW

4. PLTM dan PLTA Jenis Aliran Langsung Semua

5. Pusat Listrik dari Jenis Lain < 5 MW

KEWAJIBAN KETERANGAN

KEGIATAN ( Perlu ANDAL,RKL, RPL )

ANDAL, RKL, RPL

1. Transmisi > 150 KV Memenuhi kriteria A/B/C

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


168
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

=< 150 KV

2. Pusat Listrik Tenaga Diesel >= 100 MW Memenuhi kriteria A/B/C


(PLTD)
<100 MW

3. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)


Semua Memenuhi kriteria A/B/C
- Jenis waduk dan keluaran danau

- Jenis aliran langsung dan PLTM


>= 100 MW Memenuhi kriteria A/B/C
4. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
<100 MW

>= 100 MW Memenuhi kriteria A/B/C


5. Pusat Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU) <100 MW

>= 100 MW Memenuhi kriteria A/B/C

6. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) <100 MW

>= 55 MW Memenuhi kriteria A/B/C

7. Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi <55 MW


(PLTP)
>= 5 MW Memenuhi kriteria A/B/C

<5 MW
8. Pusat Listrik Dari Jenis Lain

Keterangan :

A. Lokasinya berkaitan langsung dengan kawasan bendung.


B. Dapat merubah fungsi darat atas perwakilan sumber kawasan
Berbagi danbandung
Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan
169
PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KIMIA AIR DAN LIMBAH

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan


170

Anda mungkin juga menyukai