Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

JARAK JAUH MASA PANDEMI COVID-19


DI SD NEGERI 4 BANDA ACEH

Di Susun Oleh :
Della Fadhillah 1906104040044

Dosen Pengampu : Mislinawati, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak dan menjadi dasar dalam perubahan tingkah laku
menuju kedewasaan seseorang. Dalam pendidikan itu sendiri pembelajaran merupakan kegiatan
yang pokok. Namun, didalam proses pembelajaran tidak menutup kemungkinan siswa mengalami
masalah-masalah dalam proses pembelajaran berlangsung. seperti pada kedaaan sekarang ini
terdapat masalah dalam proses pendidikan sendiri maka dapat menghambat atau menjadi dampak
terhadap sistem pembelajaran.
Pada keadaan sekarang ini yanga mana mewabahnya virus corona yang berasal dari Wuhan,
Provinsi Hubei, Cina telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Pada tanggal 11 maret 2020
World Health Organization (WHO) bahkan telah mendeklarasikan kegiatan ini sebagai pandemi
global. Hal tersebut mengharuskan kita untuk melakukan karantina secara mandiri dirumah untuk
memutuskan rantai penyebaran dari virus tersebut. Keadaan ini menyebabkan secara kegiatan
dalam berbagai sector menjadi terhambat, salah satunya dalam sektor pendidikan.
Berdasarkan Kementrian Pendidikan dan kebudayaan nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat covid 19. yang mana disebutkan tujuan
dari pelaksaanan Belajar dari Rumah (BDR) yaitu memastikan pemenuhan hak peserta didik
untuk mendapatkan layanan pendidikan selama masa pandemic covid 19, melindungi warga
satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19, mencegah penyebaran dan penularan Covid 19 di
satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik
dan orang tua.
Pembelajaran ini merupakan inovasi Pendidikan untuk menjawab tantangan akan
ketersediaan sumber belajar yang variative. Pendidikan dasar pada masa WFH perlu
melaksanakan penguatan pembelajaran secara daring (Darmalaksana, 2020).
Pembelajaran secara daring telah menjadi tuntutan dunia Pendidikan sejak beberapa tahun
terakhir. Pembelajaran daring dibutuhkan dalam pembelajaran di era revolusi industry
4.0. penggunaan teknologi mobile mempunya sumbangan besar dalam Lembaga
Pendidikan, termasuk didalamnya adalah pencapaian tujuan pembelajaran jarak jauh.
Berbagai media juga dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom,
Edmodo, dan Schoology. Dan aplikasi pesan instan seperti WhatssApp.
Penerapan dengan belajar online/elearning pada masa pandemi covid 19 sekarang ini banyak
anak anak mengalami kesulitan dalam pelaksanaan belajar online. Hal tersebut tidak hanya
dialami olehsiswasiswa yang berkemampuan rendah, tetapi dialami oleh siswa-siswa
berpengetahuan tinggi juga. Seperti keterbatasan penguasaan teknologi, sarana dan prasarana
yang kurang, akses internet yang terbatas. Ahmadi dan Supriyono menyatakan bahwa (2013:77)
“kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya
yang disebabkan oleh hambatan atau gangguan tertentu dalam proses pembelajaran sehingga
siswa tidak dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan”.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan terhadap ibu Agustiana selaku guru di SD
Negeri 4 Banda Aceh, bahwa belajar online pada masa pandemic covid 19 sangat tidak efektif dan
menyebabkan siswa sangat kesulitan dalam proses pembelajaran, yang mana dilihat dari gejala
yang dialami siswa pada proses pembelajaran secara online siswa lambat dalam mengerjekan
tugas, acuh tak acuh dalam proses pembelajaran. hal ini diperkuat dengan pendapat siswa yang
bernama Novia kelas VI SD Negeri 4 Banda Aceh yang menyatakan bahwa belajar online sangat
tidak efektif, sangat bosan dalam belajar, bahkan terkadang materi yang disampaikan guru kurang
dimengerti, serta memerlukan kuota yang sangat banyak untuk belajar dengan system online saat
ini. Beberapa hal tersebut membuat siswa menjadi kesulitan dalam proses dalam belajar
khususnya pembelajaran geografi, melihat pembelajaran geografi banyak memiliki materi yang
bersifat abstrak membuat siswa semakin kebingungan dalam memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan, maka peneliti menemukan beberapa masalah dalam
proses pembelajaran geografi yang di alami siswa di masa pendemi covid 19 ini. Artinya perlu
dilakukannya upaya untuk mencari penyebab penyebab lain dari kesulitan belajar dan faktor
faktor penyebab kesulitan belajar siswa dengan pembelajaran online pada masa pandemic covid
19 ini. Oleh karena itu, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang analisis kesulitan belajar
yang dihadapi siswa di SD Negeri 4 Banda Aceh pada masa pandemi covid 19.

B. RUMUSAN MASALAH
Kesulitan apa saja kah yang dialami siswa-siswi pada saat proses pembelajaran di SD
Negeri 4 banda Aceh selama masa pandemi Covid-19 ini berlangsung ?”

C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan Guru dan Siswa dalam proses
pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 di SD Negeri 4 Banda Aceh.

D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis
1. Manfaat secara teoritis
Secara teori dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan khususnya di
Sekolah Dasar. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi
peneliti yang lain untuk penelitian yang akan datang.
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi Pendidikan
Dapat mengembangkan proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran agar dapat melangkah lebih maju sesuai yang diharapkan.
Serta sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kesulitan belajar dimasa pandemi
Covid-19.
b. Bagi Masyarakat
Sebagai pengetahuan atau informasi untuk menambah partisipas dan kepedulian
terhadap Pendidikan di masa pandemic Covid-19. Masyarakat diharapkan untuk ikut
serta dalam mengawasi membimbing anaknya mengerjakan tugas dari gurunya.
c. Bagi Peneliti
Digunakan sebagai pengetahuan dalam dunia Pendidikan dan memperluas
pengalaman dimana betapa sulitnya mengajarkan pembelajaran daring di masa
pandemic Covid-19.

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Menurut (Polancik, 2009) mengemukakan, bahwa Kerangka pemikiran adalah


suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya sebuah
penelitian. maka Kerangka pemikiran dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan dilapangan. Adapun kerangka dalam penelitian ini adalah :

Pembelajaran Daring

Orang Tua Kesulitan Belajar Siswa

Guru
F. DEFINISI ISTILAH
Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian ini maka
perlu adanya penegasan istilah. Beberapa istilah yang terkait dengan judul penelitian
ini adalah :
1. Kesulitan Belajar Siswa
Kesulitan belajar merupakan hambatan atau gangguan belajar pada siswa yang
ditandai dengan adanya permasalahan yang signifikan antara potensi siswa dengan
kemampuan akademik yang semestinya dapat dicapai. Kemudian kesulitan belajar
juga dapat terjadi karena gangguan di dalam sistem saraf otak (gangguan
neorobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti
gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, berhitung, dan
motivasi belajar
2. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran dimana
aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah
kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena siswa ajar
bertempat tinggal jauh dari lokasi sekolah/institusi pendidikan
3. Pandemi Covid 19

Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke berbagai


benua dan negara, umumnya menyerang banyak orang. Sementara epidemi sendiri
adalah sebuah istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah
kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu. Pasalnya, istilah
pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingginya tingkat suatu penyakit,
melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya saja. Perlu diketahui,
dalam kasus pandemi COVID-19 ini menjadi yang pertama dan disebabkan oleh
virus corona yang telah ada sejak akhir tahun lalu.
G. LANDASAN TEORI

1. Kesulitan Belajar Siswa

Kesulitan belajar merupakan hambatan atau gangguan belajar pada siswa yang
ditandai dengan adanya permasalahan yang signifikan antara potensi siswa dengan
kemampuan akademik yang semestinya dapat dicapai. Kemudian kesulitan belajar juga
dapat terjadi karena gangguan di dalam sistem saraf otak (gangguan neorobiologis) yang
dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara,
membaca, menulis, pemahaman, berhitung, dan motivasi belajar.
Dalam pengertian lain, kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang menyebabkan
siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, yakni siswa merasa kesukaran dalam
menerima dan menyerap pembelajaran sekolah, sehingga pada akhirnya kompetensi dan
prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Terdapat
beberapa kasus kesulitan belajar, sebagaimana dijelaskan oleh Abin Syamsudin dalam
Mulyani,
diantaranya yaitu: 1) Kasus kesulitan dengan latar belakang kurangnya motivasi
dan minat belajar. 2) Kasus kesulitan yang berlatar belakang sikap 3) Kasus
kesulitan dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah. 4) kasus kesulitan
dengan latar belakang ketidakserasian antara kondisi objektif keragaman
pribadinyadengan kondisi objektif instrumental impuls dan lingkungannya.

Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa sebagaimana di atas berdampak pada prestasi
belajar siswa yang rendah. Siswa akan mengalami masalah dalam belajarnya biasanya
terjadi beberapa gejala seperti: 1) Prestasi yang rendah atau di bawah ratarata, 2) Hasil
yang dicapai tidak seimbangdengan usaha yang dilakukan, 3) Tidak maksimal dalam
penyelesaian tugas sekolah. Kesulitan belajar juga dapat menyebabkan suatu keadaan
yang sulit dan mungkin menimbulkan suatu keputusasaan sehingga terjadinya putus
sekolah. Kemudian, kesulitan belajar pada siswa juga dapat terjadi di lingkungan rumah,
bagi siswa yang kerap kali mendapatkan tugas dari gurunya disekolah, siswa akan merasa
terbebani jika siswa tersebut belum membiasakan dirinya untuk mandiri dalam
menyelesaikan tugas dari gurunya. Dalam situasi seperti ini, peran orang tua sangat
dibutuhkan guna memotivasi siswa untuk dapat menyelesaikan tugasnya di sekolah.
Tanpa dukungan penuh dari orang tua siswa akan mengalami kesulitan belajar. Selain
motivasi yang diberikan orang tua kepada anaknya dalam menghadapi kesulitan belajar
adalah fasilitas belajar yang tersedia untuk menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan. Fasilitas belajar mulai dari mendaftarkan siswa mengikuti kegiatan
belajar nonformal dan informal, sarana prasarana pendidikan, pendampingan, lingkungan
yang kondusif, dan lain sebagainya. Dengan demikian, kesulitan belajar berdasarkan
uraian Tersebut dapat dipahami adalah suatu kondisi siswa yang mengalami penurunan
motivasi belajar yang ditimbulkan karena adanya gangguan dari dalam maupun luar
dirinya. Hal inilah yang mengakibatkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam
menempuh proses pembelajaran, yang selanjutnya dapat dipecahkan untuk mendapatkan
solusinya agar penurunan motivasi belajar siswa tidak berkepanjangan dan pada akhirnya
siswa pun dapat kembali menumbuhkan semangat dan gairah belajarnya dalam
mengembangkan kompetensinya sebagaimana tujuan dari capaian pembelajaran dari
masing-masing mata pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Jika kesulitan belajar
dikaitkan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini yang telah mengalami pandemi
covid-19, tentu akan semakin kompleks permasalahan yang terjadi dalam proses kegiatan
belajar dan mengajar. Pada kondisi seperti sekarang ini seluruh aktivitas sekolah tidak
dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka di ruang kelas antara guru dan siswa,
tetapi kegiatan belajar dan mengajar dilakukan di rumah masing-masing dengan sistem
pembelajaran jarak jauh (PJJ).

2. Pembelajaran Jarak Jauh


Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan aktivitas pembelajaran dengan menggunakan
suatu media daring yang memungkinkan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dalam
PJJ antara guru dan siswa tidak bertatap muka secara langsung di ruang kelas, dengan
kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara guru dan siswa berbeda lokasi, bahkan bisa
terpisahkan dengan jarak yang sangat jauh. Moore dalam Lia Amelia bahwa
“Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran dimana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan
tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena siswa ajar bertempat tinggal jauh dari
lokasi sekolah/institusi pendidikan.” Dalam pengertian lain pembelajaran jarak jauh/
online adalah pembelajaran yang berasaskan penggunaan internet. Sedangkan Jamaludin
dalam Lia Amelia menyatakan pembelajaran online adalah satu corak memperoleh ilmu
atau pendidikan dengan menggunakan sistem pendekatan penyampaian pengajaran
kepada siswa yang bertujuan perubahan kekal dalam diri seseorang individu dari segi
mental, pemikiran, konsep, sikap dan perlakuan melalui pengalaman yang tertentu yang
diuruskan melalui suatu sistem daring (online) yang mengkonsep pembelajaran,
membekalkan makanisme penghantaran pengetahuan/ maklumat, pemantauan prestasi
pelajar, penilaian dan capaian kepada sumber pengajaran dan pembelajaran yang ideal.
Dengan fasilitas yang memadai untuk melakukan PJJ, selanjutnya di butuhkan
jaringan internet yang baik agar lebih maksimal dalam penyampaian materi pembelajaran,
walaupun keterpisahaan fisik antara guru dan siswa. Pembelajaran jarak jauh (juga
disebut juga pendidikan jarak jauh) merupakan aktivitas belajar yang diberikan kepada
peserta didik atau siswa yang tidak berada dalam satu ruangan secara bersama di satu
tempat secara rutin untuk menerima pelajaran secara langsung dari seorang guru. Materi
pembelajaran diseapkan secara detail yang bersifat khusus dijabarkan atau ditayangkan
untuk para siswa yang selanjutnya melakukan tugas-tugas yang akan dievaluasi oleh guru.
Dalam kenyataannya dapat dimungkinkan guru dan siswa tersebut terpisah tidak
hanya secara ruang atau letak geografis namun juga waktu. Pembelajaran jarak jauh
memungkinkan para siswa mengambil kelas kapanpun dan dimanapun berdasarkan
jadwal yang disepakati.9 Kegiatan ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan
pendidikan dan pembelajarannya dengan penuh tanggung jawab, pencapaian
pembelajarannya dan komitmen-komitmen lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Ini
juga memberi kesempatan kepada para siswa yang mungkin tidak dapat belajar karena
keterbatasan waktu, jarak atau dana untuk ikut serta. Tujuan dari sistem pembelajaran
jarak jauh ini antara lain menerapkan aplikasi-aplikasi pendidikan jarak jauh berbasis web
pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang dikembangkan di lingkungan di Indonesia.
Sementara itu, pembelajaran jarak jauh juga memiliki keunggulan dibandingkan
dengan model pendidikan konvensional yang lumrah dilakukan, diantaranya sebagai
berikut:
a) Pembelajaran jarak jauh atau e-learning memungkinkan pembelajar untuk
menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas.
b) Pembelajaran jarak jauh dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran.
c) E-Learning menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh penyelenggara
pendidikan.
d) E-Learning mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan atau materi, siswa
dan guru, instruktur maupun sesama peserta didik.
e) Fleksibilitas dari sisi waktu dan tempat. Suasana tidak menegangkan. Dengan
elearning suasana belajar tidak menegangkan seperti tatap muka langsung. Siswa
lebih berani melakukan latihan online karena tidak takut malu atau dimarahi kalau
melakukan kesalahan.
f) Mudah meremajakan materi. Berbeda dengan meremajakan materi pelajaran yang
tersusun dalam bentuk buku cetak, materi online dapat diremajakan setiap saat. g.
Peserta didik dapat merasa senang dan tidak bosan dengan materi yang diajarkan
karena menggunakan alat bantu seperti video, audio dan juga dapat menggunakan
alat bantu seperti komputer bagi sekolah yang sudah mempunyai peralatan
komputer.
Selain memiliki kelebihan dalam penyelenggaraan pembelajaran, PJJ juga
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah:
a) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar sesama
siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya value dalam proses pembelajaran.
b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c) Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast
pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para siswa di daerah
sering tidak tepat waktu, dan arenanya dapat menghambat kegiatan
pembelajaran.
d) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung
gagal.
e) Tidak maksimalnya materi pembelajaran yang disampaikan kepada
siswa, cenderung tidak kondusif saat pembelajaran berlangsung.
Sebagaimana uraian di atas mengenai beberapa keunggulan dan kelemahan dari PJJ
dalam proses berlangsungnya pendidikan di sekolah, terlebih dalam masa pandemi virus
corona tentu saja PJJ menjadi salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat
dilakukan oleh siswa, sebagai pengganti aktivitas siswa di sekolah. Hal ini merupakan
langkah preventif yang dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang
masih menghantui dibeberapa daerah Indonesia. Sementara itu, niat pemerintah membuka
sekolah di zona nonhijau ditentang keras. Ikan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikukuh,
siswa harus tetap di rumah di rumah selama masa pandemi Covid-19 karena beresiko tinggi
tertular dan menularkan. Ketua Umum IDAI Aman Pulungan menyampaikan, ada sejumlah
alasan mengapa siswa harus tetap belajar di rumah. Salah satunya, kematian anak Indonesia
akibat Covid-19 saat ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia-
Pasifik.11 Merujuk pada data IDAI, jumlah siswa sekolah terpapar Covid-19 mencapai angka
ribuan, dan yang meninggal akibat Covid-19 sekitar 60 siswa. Lebih lanjut, ketua umum
IDAI rasa bosan di rumah tidak sebanding dengan kesehatan anak. Mengingat, hingga kini
setiap pekan ada kasus anak terpapar virus baru tersebut. Kerena itu, para orang 11Aman
Pulungan, “IDAI Tolak Relaksasi Pembukaan Sekolah”, Jawa Pos Edisi Selasa, 4 Agustus
2020, h. 1 tua menganalisis ketika anaknya harus dirawat karena Covid-19 sebelum meminta
sekolah kembali dibuka. Apalagi meregang nyawa.12 Dilain pihak, Pemerintah juga diminta
tidak memberikan angin surga, mengumumkan suatu daerah sudah zona hiaju, padahal masih
ada kasus baru disetiap harinya. Pemerintah melalui kementerian Pendidikan Republik
Indonesia juga diharapkan membuat satuan kurikulum darurat kepada siswa, dengan
demikian tidak semua materi diberikan yang akhirnya membuat siswa menjadi stres.
Selanjutnya, memasuki ajaran baru tahun ajaran 2020/2021, para siswa dari berbagai jenjang
hingga di perguruan tinggi masih menerapkan PJJ dalam melakukan kegiatan belajar dan
mengajar.
Bagi siswa yang memiliki fasilitas pendidikan yang memadai hingga perhatian para
orang tua yang mementingkan pendidikan terhadap buah hatinya, mungkin tidak akan
berpengaruh terhadap kesulitan belajat di rumah. Para siswa akan mendapatkan materi
pembelajaran yang baik dari setiap materi yang disampaikan oleh guru melalui PJJ, mulai
dari metode pembelajaran, penugasan, hingga evaluasi hasil belajarnya disetiap minggunya.
Karena idealnya PJJ selama masa pandemi sekarang ini terdapat beberapa hal yang
melatarbelakangi keberhasilannya. Menurut Tulus Abadi PJJ tidak sepenuhnya maksimal
dalam pelaksanaannya, karena masih terdapat beberapa siswa yang memiliki keterbatasan
perangkat ataupun jaringan internet. Masyarakat atau para orang tua masih mengeluhkan soal
pembelajaran berbasis online. Karena hal ini berkaitan dengan biaya yang tinggi untuk
membeli kuota internet.
H. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan jenis Penelitan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Nana
Syaodih Sukmadinata (2005: 60) menjelaskan pengertian pendekatan kualitatif yakni
penelitian untuk menjabarkan serta menganalisa baik fenomena, kejadian, kegiatan sosial,
sikap, pandangan, serta pemikiran orang baik secara individu maupun kelompok. Dan Pada
penelitian ini,menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan hasil dari
penelitian secara tertulis berdasarkan hasil dari wawancara, ataupun dari sesuatu yang diamati
oleh peneliti ketika berada di lapangan, karna penelitian yang dihasilkan berdasarkantentang
fenomena yang dihadapi oleh peneliti secara langsung di tempat PLP 1.

2. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VI SD Negeri 4
Banda Aceh . berjumlah 23 orang yang terdiri dari 13 peserta didik perempuan dan 10 orang
peserta didik laki-laki. Serta 3 orang guru dari SD Negeri 4 Banda Aceh.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 4 Banda Aceh. Jl. Kuta Alam Banda Aceh.
Waktu penelitian dilaksanakan pada 7 Oktober 2020.

4. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi
Peneliti melakukan kegiatan pengamatan secara langsung untuk memperoleh data sesuai
dengan yang diharapkan oleh peneliti. Maka dari itu, pada teknik observasi (pengamatan) ini
peneliti akan mengamati beberapa kegiatan yang dilakukan oleh sekolah tersebut

b. Wawancara
Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan wawancara terkait dengan penelitian yang
akan peneliti lakukan. Pertanyaan pada narasumber yang akan menjawab beberapa
pertanyaan dari peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Anzar, Safni Febri, Mardhatillah, 2017. Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Pelajaran
Bahasa Indonesia di SMA 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Tahun Ajaran 2015/2016,
Jurnal: Bina Gogik, Vol.4 No. 1.
Abadi, Tulus, 2020. PJJ Masih Sangat Dibutuhkan, Jawa Pos, Edisi Selasa, 4 Agustus.
Amelia, Lia, 2010. Pembelajaran Jarak Jauh, diakses dari https:// www.academia.edu
/38489745/Pembelajaran_Jarak_Ja uh.pdf.

Anda mungkin juga menyukai