M0312028 001027 Pemanfaatan Silika Termodifika
M0312028 001027 Pemanfaatan Silika Termodifika
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
Diusulkan oleh :
SURAKARTA
2015
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................i
Halaman Pengesahan .................................................................................................ii
Daftar isi .....................................................................................................................iii
Ringkasan ...................................................................................................................iv
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1
B. Urgensi ..............................................................................................................2
C. Tujuan Khusus ..................................................................................................2
D. Luaran yang Diharapkan...................................................................................3
E. Manfaat Penelitian ............................................................................................3
BAB 2 Tinjauan Pustaka
A. Abu Sekam Padi ...............................................................................................3
B. Kitosan ..............................................................................................................3
C. glisidoksipropiltrimetoksisilan (GPTMS) ........................................................4
D. Silika Termodifikasi Kitosan ............................................................................4
E. Mangan (Mn) ....................................................................................................5
BAB 3 Metode Penelitian
A. Bahan Penelitian ...............................................................................................5
B. Alat Penelitian ..................................................................................................5
C. Tempat Penelitian .............................................................................................6
D. Tahapan Penelitian............................................................................................6
E. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data ...........................................................8
BAB 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................................8
Daftar Pustaka ............................................................................................................9
Lampiran ....................................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota Pelaksana, dan Dosen Pembimbing ..........11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas..................21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .......................................................20
iii
RINGKASAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. Urgensi
Keutamaan dari penelitian ini adalah pemanfaatan silika dari abu sekam
padi yang dimodifikasi dengan kitosan menggunakan penghubung
glisidoksipropiltrimetoksisilan (GPTMS) sebagai adsorben logam berat Mn yang
mencemari sistem perairan. Sehingga lebih menekankan pada bagaimana
mengolah suatu limbah menjadi material yang mampu dimanfaatkan untuk
mengatasi pemasalahan limbah lain yang mencemari lingkungan.
C. Tujuan Khusus
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui sintesis silika termodifikasi kitosan dengan GPTMS.
2. Mengetahui pengaruh pH larutan Mn, waktu kontak dan variasi komposisi
adsorben terhadap efektivitas penyerapan ion logam mangan (Mn)
3. Untuk mengetahui jenis isoterm adsorpsi dalam mengadsorpsi Mn(II).
3
E. Manfaat Penelitian
Manfaat program penelitian ini antara lain adalah :
a. Secara Teori
1. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam dunia sains khususnya pada
bidang lingkungan
2. Menjadi referensi dalam penelitian lanjutan mengenai aplikasi silika dari
abu sekam padi sebagai adsorben limbah logam berat
b. Secara Praktik
1. Memberikan alternatif dalam mengatasi masalah limbah logam berat
yang mencemari sistem perairan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Kitosan
Kitosan memiliki kapasitas adsorpsi yang besar untuk logam berat karena
adanya guggus amino (-NH2) dan gugus hidroksil (-OH). Atom nitogen dan
oksigen memiliki eektron bebas yang dapat bereaksi dengan kation logam (Ghaee,
et al., 2012).
4
C. Glisidoksipropiltrimetoksisilan (GPTMS)
GPTMS juga merupakan penghubung antara senyawa organik dengan
senyawa anorganik (Wang, et al., 2010). Ketika bagian anorganik molekul
GPTMS berperan dengan senyawa anorganik adalah gugus hidroksil nya.
Sedangkan bagian organik pada GPTMS yang berperan dengan senyawa organik
adalah gugus epoksi.
GPTMS merupakan senyawa penghubung yang dapat memberikan reaksi
yang berbeda pada saat proses sol-gel berlangsung. Gugus epoksi pada GPTMS
dapat bereaksi dibawah kondisi asam untuk membentuk unit diol hidrofilik,
sehingga penambahan GPTMS dapat meningkatkan hidrosifilitas pelapisan silika
pada substrat seperti tekstil (Mahltig, et al., 2004 : Maharani, et al., 2012).
umumnya berukuran besar dan memiliki polarisabilitas yang tinggi secara teoritis
relatif kurang kuat (Wogo dkk., 2011). Berdasarkan kelemahan dari silika, perlu
adanya modifikasi permukaan silika gel.
Modifikasi silika dilakukan dengan penambahan suatu bahan yang
memiliki gugus aktif seperti kitosan. Kitosan adalah poli 2-Amino-2-Deoksi-D-
Glukosa. Rantai kitosan mempunyai gugus fungsi yang dapat digunakan untuk
berikatan dengan logam yaitu amina (-NH) dan hidroksil (-OH). Adanya gugus
fungsi menyebabkan kitosan menjadi reaktif terhadap senyawa lain (Rahmi dan
Julinawati, 2009). Penggabungan silika dan kitosan bertujuan untuk mendapatkan
adsorben yang memiliki pori-pori besar dari silika dan gugus aktif yang reaktif
terhadap ion-ion logam berat dari kitosan.
E. Mangan (Mn)
Mangan adalah logam berwarna abu-abu putih. Mangan adalah unsur
reaktif yang mudah menggabungkan dengan ion dalam air dan udara. Di bumi,
mangan ditemukan dalam sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat
fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam (Setiyono,
2014).
Mangan yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke
lingkungan air, tanah, maupun udara (Widowati, 2008). Logam mangan apabila
berada di dalam air biasanya selalu ada bersama-sama dengan logam Fe. Bagi
manusia logam Mangan (Mn) bersifat esensial tetapi juga dalam kandungan
tertentu dapat bersifat toksik. Keberadaanya dalam air tidak saja dapat dideteksi
secara laboratoris tetapi juga dapat dikenali secara organoleptik. Adanya
karakteristik tersebut menyebabkan beberapa peneliti meneliti bagaimana cara
menghilangkan kontaminan logam Mn pada sistem perairan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam padi yang
diperoleh dari daerah Sragen Jawa Tengah, kitosan dari limbah cangkang udang,
Glisodoksipropiltrimetoksisilan (GPTMS), HCl, NaOH, aquades, MnSO4.H2O,
buffer CH3COOH, buffer CH3COONa, Akuabides.
B. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam sintesis silika termodifikasi kitosan adalah hot
plate, furnace, neraca analitik, magnetic stirrer. Alat yang digunakan dalam
proses adsorpsi silika termodifikasi kitosan pada logam berat Mn (II) adalah gelas
beker, labu ukur, pipet volume, shaker, kertas saring whatman, universal test
paper, corong kaca, labu erlenmeyer. Alat yang digunakan untuk karakterisasi
6
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan dan dilaksanakan di Laboratorium MIPA
Terpadu dan Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Tahapan Penelitian
1. Metode Sintesis
a. Pembuatan larutan natrium silikat (Na2SiO3)
Pembuatan Na2SiO3 mengacu pada penelitian Sriyanti et al (2005), sekam
padi dari daerah Sragen, Jawa Tengah dikeringkan dibawah sinar matahari dan
dibersihkan dari kotoran-kotoran pengikut seperti daun-daun padi, pasir, dan
kerikil. Selanjutnya dipanaskan diatas kompor hingga membentuk arang yang
berwarna hitam. Arang dimasukkan kedalam cawan porselen untuk selanjutnya
dipanaskan dalam furnace selama 4 jam dengan temperatur 700 °C. Abu yang
dihasilkan digerus kemudian diayak hingga lolos ayakan 200 mesh.
Abu sekam padi yang telah lolos ayakan 200 mesh sebanyak 20 gram abu
sekam padi dicuci dengan 150 mL HCl 6 M dan dinetralkan dengan akuades (pH
7). Hasil pencucian dikeringkan dalam oven. Abu sekam padi kering kemudian
ditambahkan dengan 158 mL NaOH 4 M, kemudian dididihkan sambil diaduk
dengan pengaduk magnetik hingga diperoleh larutan kental dan berwarna hitam.
Selanjutnya di furnace dengan suhu 500 °C selama 30 menit. Padatan didinginkan
dan direndam dalam 200 mL aquadimineral selama 24 jam dan disaring
menggunakan kertas saring whatman. Filtrat yang diperoleh merupakan natrium
silikat (Na2SiO3) (Nurmasari dan Mujitanti, 2012)
b. Silika tanpa modifikasi
Sebanyak 15 mL larutan natrium silikat (Na2SiO3) ditambah HCl 6 M
sedikit demi sedikit hingga terbentuk gel dan diamkan selama 24 jam. Kemudian
gel ditambahkan 10 mL aquades dan dinetralkan dengan NaOH 1M/HCl 1M
selanjutnya dicuci dengan 20 mL aquades. Kemudian disaring dengan kertas
saring lalu endapan dioven 60 °C selama 6 jam hingga kering. Padatan kering
ditumbuk dan diayak 120 mesh lalu dikarakterisasi dengan FTIR dan SAA
c. Pembuatan larutan kitosan termodifikasi GPTMS
Pembuatan larutan kitosan dilakukan dengan menimbang 2 gram serbuk
kitosan kemudian ditambahkan 100 mL CH3COOH 2% kemudian diaduk secara
konstan menggunakan magnetic stirrer selama 1 jam hingga homogen. Larutan
natrium silikat (Na2SiO3) dicampuran dengan senyawa penghubung GPTMS dan
kitosan. Selanjutnya dilakukan variasi komposisi seperti yang ditunjukkan table
berikut:
7
c. Penentuan Isoterm
Sebanyak 0,1 gram silika-kitosan dengan GPTMS pada kondisi
optimum dimasukkan ke dalam gelas beker 25 mL dan ditambahkan larutan
model Mangan (Mn(II)) 2; 4; 6; 8; 10 ppm sebanyak 10 mL kemudian
dilakukan pengadukan dengan kecepatan konstan pada temperatur kamar.
Hasil adsorpsi disaring dengan kertas saring whatman, kemudian filtrat yang
diperoleh diukur dengan AAS untuk mengetahui berapa banyak logam yang
terserap. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan isoterm
Langmuir dan Freundlich.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Rencana Biaya
(Rp)
1. Bahan habis pakai 4.340.000
2. Alat penunjang penelitian 3.120.000
3. Perjalanan sampling raw material 3.000.000
4. Lain-lain : dokumentasi, laporan, publikasi, 1.752.000
akses laboratorium
Total 12.212.000
B. Jadwal Kegiatan
Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Identifikasi masalah
2 Studi kasus dan literatur
3 Perencanaan eksperimen
9
DAFTAR PUSTAKA
B. Riwayat Pendidikan
Jenjang Tahun Nama Lembaga dan Bidang Studi
TK 1985 TK Dharma Wanita, Tlanakan, Pamekasan, Jawa
Timur
SD 1987 SDN Jungcangcang V, Pamekasan, Jawa Timur
SMP 1993 SMPN 1 Pamekasan, Pamekasan, Jawa Timur
SMA 1995 SMUN 1 Pamekasan, Pamekasan, Jawa Timur
S-1 1997 Jurusan Kimia, F.MIPA Universitas Sebelas Maret
Surakarta
S-2 2006 Jurusan Kimia, F.MIPA Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
C. Pengalaman Penelitian
No. Tahun Judul Penelitian Keterangan
Kain Katun
DIPA BLU
FMIPA
3. Perjalanan
No Maksud Kota Tujuan Jumlah (Rp)
1. Perjalanan sampling raw Surakarta 600.000
material (limbah Abu sekam (4 org @ 150.000)
19
4. Lain-lain
No Kebutuhan Jumlah unit Biaya/unit (Rp) Jumlah (Rp)
1 Akses laboratorium
Fee akses 4 50.000 200.000
laboratorium Kimia
FMIPA UNS
Fee akses 4 50.000 200.000
laboratorium Mipa
Terpadu
2. Publikasi ilmiah
Registrasi 1 pemakalah 1.000.000 1.000.000
Poster 1 buah 100.000 100.000
3. Pembuatan laporan
Kertas 1 rim 40.000 40.000
Tinta 2 botol/pack 90.000 180.000
Penjilidan 4 4.000 16.000
CD + tempat CD 4 4.000 16.000
Sub Total 1.752.000
Total Biaya (Rp) 12.212.000
20