Anda di halaman 1dari 47

IMPELEMENTASI 5 R DI KLINIK

Pertemuan Advokasi Pemenuhan SPA di Klinik Pratama


Samarinda, 10 – 12 Oktober 2022

Dr. Kusuma Wijayanti,MSi,FIHFAA


MASALAH PADA KITA

➢ Sering terjadi cacat/kesalahan pada hasil


pekerjaan
➢ Adanya pemborosan waktu akibat sulit mencari
barang dan tidak siap memakai peralatan
kerja
➢ Adanya pemborosan waktu dan biaya pada
penggunaan alat-alat akibat dari kurang
pemeliharaan peralatan
Dasar 5 R
Target

Tempat kerja yang tertata Tempat kerja yang tertata dengan


dengan apik akan apik akan menciptakan kemudahan dan
menghindarkan terjadinya ketelitian dalam bekerja sehingga
unsafe action dan unsafe meningkatkan mutu kerja
condition

5R
Tempat kerja yang tertata Tempat kerja yang tertata dengan
dengan apik akan meningkatkan apik akan mempermudah dalam
produktivitas kerja karena hal membersihkan dan merapikan
suasana kerja nyaman, mencari tempat kerja setiap hari
barang yang diperlukan lebih
cepat, dll

COPYRIGHT-
DPMAI
Sasaran

Penerapan 5R harus dilakukan


secara sistematis karena pada Budaya
intinya 5R bukanlah suatu 5R
standar tetapi lebih ke arah
pembentukan budaya seluruh
karyawan di dalam organisasi Kemudahan
Bekerja

- Efisiensi,
- Produktivitas,
- Kualitas,
- Keselamatan

COPYRIGHT-
DPMAI
SIKLUS SASARAN MENERAPKAN 5R/5S

TERCIPTANYA KEPUASAN DAN


KEBANGGAAN KERJA

MEMPERBAIKI PELUANG KERJA


KUALITAS MENINGKAT

PRODUKTIVITAS BIAYA KELANGSUNGAN HIDUP


MENINGKAT MENURUN PERUSAHAAN TERPELIHARA

HARGA MAKIN MARKET SHARE


KOMPETITIVE MENINGKAT
• Partisipasi dan dukungan semua pihak

• Adanya komitmen manajemen

• Menjadi kesadaran semua orang

• Mempunyai dampak langsung ke karyawan

• Sejalan dengan program kualitas lainnya


RINGKAS
RINGKAS
Prinsip Dasar:

Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu dari tempat


kerja:

1. Tidak ada barang yang tidak diperlukan berada di tempat


kerja.
2. Tidak ada barang yang berlebih jumlahnya.
3. Ada upaya untuk menurunkan jumlah stock barang
yang ada di tempat kerja.

COPYRIGHT-
DPMAI
LangkahMenujuRingkas
1. Memeriksa lokasi kerja, dengan pertanyaan yang
datang atau muncul dari benak kita:
- Barang apa ini?
- Milik siapa?
- Sejak kapan berada di situ?
- Mengapa berada di situ?
- Apakah masih digunakan?
- Seberapa sering dipakai?
...LangkahMenujuRingkas
2. Kategorikan barang-barang yang ada di tempat kerja:

Perlu? Tidak
Sering? (simpan di Perlu? Bernilai? (bisa
tempat kerja) dijual)

Kadang-
kadang? Tidak bernilai?
(simpan di (dibuang)
gudang)

Jarang?
(simpan di
TPS)
COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...LangkahMenujuRingkas

3. Strategi Label Merah/REDTAG


• Merupakan teknik Pemilahan yang sangat penting
• Segera setelah mengklasifikasi barang yang tidak diperlukan, barang ini
ditandai dengan label merah/ RED-TAG (akafuda) sehingga setiap orang
dapat secara jelas melihat apa yang perlu dibuang atau dipindahkan dan
mana yang masih perlu dipertahankan

LABEL
MERAH

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...LangkahMenujuRingkas

3. Menerapkan konsep RINGKAS di tempat kerja:

• Pembagian pekerjaan diatur berdasarkan jumlah pegawai


• Dibuat layout tempat/ ruangan kerja
• Untuk tempat kerja yang menjadi area bersama, tanggung jawabnya
berada pada petugas yang ditunjuk bersama oleh PIC
• Dinding bersih dari segala coretan dan gantungan benda- benda yang
tidak perlu
• Dll

Catatan:
Sebelum memulai kegiatan 5R, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengambil foto
tempat kerja agar nantinya dapat dibandingkan antara sebelum dan setelah
melaksanakan 5R.
...LangkahMenujuRingkas
Pemeriksaan setelah kegiatan Ringkas:
• Apakah masih ada barang/benda tidak terpakai yang dapat
mengganggu tempat kerja?
• Apakah masih ada bahan baku tidak terpakai, barang setengah jadi
atau “waste material” berada di dekat tempat kerja?
• Apakah masih ada tools/perkakas, sparepart atau material lainnya
yang tergeletak di lantai di dekat mesin?
• Apakah benda/barang yang sering dipakai sudah disortir, disusun,
disimpan dan diberi label?
• Persediaan barang dalam proses tidak berlebihan jumlahnya?
• Dll
RAPI
RAPI
Prinsip Dasar:

Membenahi tempat penyimpanan barang dan


mengatur tata letak tempat kerja, termasuk
peralatan kerja:

1. Barang mudah ditemukan


2. Barang mudah diambil
3. Barang mudah disimpan kembali ke tempat
semula

COPYRIGHT-
DPMAI
LangkahMenujuRapi

1. Mengklasifikasikan/ mengelompokkan tempat penyimpanan dan item-


itemnya:

Frekuensi Pemakaian: Rendah, Sedang, Tinggi

Keseragaman alat: ATK, Tool kit, Kunci pas, dll

Fungsi alat: alat periksa, alat tindakan, dll

Batasan waktu: 1 ordner untuk menyimpan laporan setahun


COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Klasifikasi Tempat Penyimpanan

Tempat
Kategori Frekuensi Pemakaian (Derajat Kebutuhan) Penyimpanan
A Tinggi Barang yang selalu •Barang yang dipergunakan setiap Simpan di dalam
jam
diperlukan tempat kerja / operasi
•Barang yang dipergunakan setiap
hari
•Barang yang dipergunakan setiap
Minggu

B Sedang Barang yang •Barang yang dipergunakan Simpan di dalam


kadang-kadang sekali dalan sebulan lingkungan kerja
digunakan / operasi (simpan
•Barang yang dipergunakan sekali
secara intensif)
dalam tiga bulan
•Barang yang dipergunakan sekali Di luar lingkungan
C Rendah Barang yang jarang dalam enam bulan
digunakan kerja/operasi
• Barang yang dipergunakan
sekali dalam setahun
• Lainnya

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...LangkahMenujuRapi
2. Menyiapkan tempat penyimpanan beserta
kode/ label/ tanda pengenal barang

Semula
Setelah dirapikan dan
diberi label

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...LangkahMenujuRapi
3. Mengatur tata letak tempat kerja:
❖ Minimasi jarak pemindahan: bahan, alat, dokumen dan manusia.
❖ Minimasi gerakan kerja karyawan/ operator.
❖ Utilisasi optimum: alat dan sarana kerja.
❖ Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja.
❖ Keselamatan dan kesehatan kerja.

4. Memberi tanda batas &mengatur tata letak penyimpanan

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
...LangkahMenujuRapi

Pemeriksaan setelah kegiatan Rapi:


• Apakah semua barang sudah ditempatkan pada tempat yang
memadai?
• Apakah tempat penyimpanan barang sudah memiliki tanda batas?
• Apakah label barang dan label tempat sudah lengkap
terpasang?
• Apakah sistematika dan cara penempatan barang sudah ditetapkan?
• Apakah denah dan peta letak barang sudah dibuat?
• Dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
RESIK
RESIK

Prinsip Dasar:

Mengatur dan melaksanakan prosedur


kebersihan harian:

1. Bersihkan dari kotoran, semua yang ada di tempat


kerja
2. Membersihkan sambil memeriksa
3. Menghilangkan sumber penyebab kotor
4. Mengupayakan kondisi optimum

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
LangkahMenujuResik

1. Menyiapkan sarana kebersihan: tempat sampah, sapu, lap,


penghisap debu, dll
2. Melaksanakan kegiatan pembersihan yang terjadual
3. Melakukan peremajaan (penataan ulang) tempat kerja secara periodik
4. Melestarikan RESIK:
a. Menghilangkan sumber kotoran
b. Menyusun kriteria resik
c. Membuat peta tanggung jawab resik
d. Pemeriksaan berkala (ada jadual)
...LangkahMenujuResik

Pemeriksaan setelah kegiatan Resik:


• Apakah tempat kerja sudah bersih, bebas dari debu dan bau, tidak ada
tumpahan benda cair di lantai?
• Apakah ada sarana kerja/ barang/ mesin yang masih kotor?
• Apakah sarana kebersihan lengkap?
• Apakah lampu penerangan di tempat kerja sudah memadai?
• Apakah ada lembar periksa kebersihan dan jadual kebersihan berkala?
• Apakah ada pembagian daerah tanggung jawab kebersihan?
• Dll
RAWAT
RAWAT
Prinsip Dasar:

Mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK.Artinya memelihara lingkungan


yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu, dengan cara membuat standar
prosedur kebersihan. Standar ini harus diumumkan, diketahui, dipahami, dan
dilaksanakan oleh semua orang.

1. Standarisasi: kebersihan, penataan, penempatan barang dll


2. Menetapkan tindakan pencegahan/mengurangi tindakan pengotoran

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
LangkahMenujuRawat
Untuk memelihara kondisi yang sudah ditata tetap terjaga dengan
optimal dan terjadi peningkatan atas kondisi tersebut, yang perlu
dilakukan adalah:
1. Membuat standarisasi, untuk menjamin efektivitas 3R
(Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya
2. Melakukan sosialisasi dari standar yang sudah dibuat, sehingga
semua orang bisa melihat, mengetahui,
memahami, dan melaksanakan standar yang berlaku.
3. Melakukan audit mandiri atas pelaksanaan 4R
4. Mendiskusikan bersama (Rapat Tinjauan Manajemen) hasil audit
mandiri serta berbagai masukan lainnya
selanjutnya menyepakati tindakan perbaikan nya.
...LangkahMenujuRawat

P E R H AT I A N … !!!
• Setiap pengambilan alat
kerja/barang dari rak ini
agar mengisi blanko
pengambilan yang tersedia
• Kembalikan alat
kerja/barang ke tempat
semula dengan rapi
• Alat kerja yang
dikembalikan harus dalam
kondisi bersih
• Alat kerja tidak boleh
tercecer atau tergeletak di
tempat kerja .
LangkahMenujuRawat

3. Melakukan audit mandiri atas


pelaksanaan 4R

4. Mendiskusikan bersama (Rapat


Tinjauan Manajemen) hasil audit
mandiri serta berbagai masukan lainnya
selanjutnya menyepakati tindakan
perbaikannya.
...LangkahMenujuRawat

Pemeriksaan setelah kegiatan Rawat:


• Apakah rambu-rambu/poster sudah cukup jelas terpasang?
• Apakah standar kerja lengkap dan mutakhir?
• Apakah pelaksanaan sudah sesuai standar kerja yang ada?
• Apakah sudah dilakukan pemeriksaan/ audit mandiri atas pelaksanaan
5R?
• Apakah sudah dibuat notulen hasil diskusi (Rapat Tinjauan Manajemen) dan
sudah dilaksanakan perbaikan yang disepakati?
• Dll
RAJIN
RAJIN

Prinsip Dasar:

Standar prosedur yang telah ada, dalam melaksanakan


Ringkas (Seiri), Rapi (Seiton), Resik (Seiso) harus secara
berkelanjutan dipertahankan (sustain). Dengan disiplin yang
tinggi, RINGKAS, RAPI, RESIK sesuai dengan standar prosedur
menjadi kebiasaan kerja, menjadi sikap kerja kita. Yang
penting juga kita harus mengkomunikasikan, mengajarkan,
melatih dan mendidik anak buah, rekan kerja, untuk memahami
standar prosedur yang ada.

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
RAJIN

1. Biasakan kondisi tempat kerja selalu sesuaidengan standar yang telah


ditetapkan
2. Lakukan pengontrolan setiap saat
3. Lakukan koreksi bila ada penyimpangan
4. Lakukan peningkatan, misalnya dengan melakukan perlombaan antar
unit kerja untuk peningkatan efektivitas, pelatihan-pelatihan, penetapan
target oleh atasan, contoh atasan, dll

COPYRIGHT-DPMAI UBAYA
Rajin

• Walaupun sudah melakukan 5R, akan kembali ke kondisi awal yang berantakan dan
kotor.

• Walaupun peralatan kerja kotor oleh debu dan kotoran, tetap dibiarkan saja.

• Karena hasil kerja (output) tidak diletakkan pada tempat yang sama dan tetap,
bisa terjadi tercampur dengan hasil kerja yang salah.
• Ruangan kantor yang suram dan gelap tidak menimbulkan semangat kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai