Machine Translated by Google

Machine Translated by Google

Jurnal
Penelitian Psikopatologi 2021; Vol. 2, No.6
https://dx.doi.org/10.22098/jrp.2022.10092.1047 Halaman: 40 - 46

Artikel asli

Efektivitas Psikoterapi Analisis Transaksional terhadap Pikiran Otomatis

Negatif dan Optimisme Remaja Putri Gangguan Kecemasan Sosial

Zahra Solgi1 ,Masoumeh Falah Nodehi2

, Nasrin Khalili3*, Sara Mousavi4
1. Zahra Solgi, Asisten Profesor, Departemen Psikologi, Universitas Payame Noor, Teheran, Iran.
2. Instruktur, Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Payame Noor University, Teheran, Iran.
3. MA, Jurusan Psikologi, Universitas Islam Azad, Cabang Naein, Isfahan, Iran.
4. Instruktur, Departemen Psikologi, Payame Noor University, Teheran, Iran.

Abstrak Kata kunci

Dalam penelitian ini, psikoterapi analisis transaksional digunakan untuk mengevaluasi pengaruh pikiran otomatis Psikoterapi analisis
negatif dan optimisme pada remaja putri dengan gangguan kecemasan sosial. Ini termasuk remaja putri di distrik transaksional,
6 Isfahan tahun 2019-2020 yang dirujuk ke klinik psikologis untuk mengobati gangguan kecemasan sosial dan pikiran negatif,
dipilih secara purposive sampling. optimisme, remaja
Itu adalah studi kuasi-eksperimental dengan pre-post tes dan kelompok kontrol, di mana 24 remaja perempuan putri, gangguan
dengan gangguan kecemasan sosial secara acak ditugaskan ke kelompok eksperimen dan kontrol (12 di setiap kecemasan sosial.
kelompok). Instrumen pengumpulan data meliputi Life Orientation Scale (LOT-R) dan Negative Automatic
Thoughts Questionnaire (NATQ). Kelompok eksperimen menerima program pendidikan selama delapan sesi
mingguan 90 menit; kelompok kontrol tidak menerima intervensi apapun. Pada kedua kelompok, kuesioner
diberikan sebelum dan sesudah sesi intervensi. Selain itu, data dianalisis dengan menggunakan software SPSS
Versi 19 menggunakan analisis kovarians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan
kontrol berbeda secara signifikan mengenai optimisme selama kontrol pretest (F=23,573; p <

Diterima: 2021/11/06
.0001). Psikoterapi analisis transaksional meningkatkan optimisme di antara kelompok eksperimen karena rata-
rata tingkat optimisme lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikoterapi Diterima: 06/12/2021
analisis transaksional merupakan metode yang efektif untuk mengobati kecemasan sosial. TersediaOnline: 20/12/2021

lain, analisis hubungan menekankan pentingnya orang memiliki

Perkenalan hubungan yang sehat, positif, dan memuaskan satu sama lain dan
mengganti hubungan yang merusak, negatif, dan merendahkan
Analisis transaksional (TA) bermanfaat dalam mengevaluasi
dengan mereka. Memiliki efek menenangkan pikiran dan membuat
organisasi dan manajemennya, mengevaluasi perkembangan anak,
hidup lebih menyenangkan akan membantu melepaskan ketegangan
mengobati gangguan psikologis pada program pendidikan, dan untuk
psikologis.
pekerja sosial. Secara umum, ini berguna dalam bidang apa pun
Menurut Sakaki dan Hassan (2017), analisis transaksional adalah
yang bergantung pada pemahaman orang, hubungan, dan
salah satu teori psikologi yang paling efektif dalam memecahkan
komunikasi. Metode dan teknik TA dirancang sedemikian rupa
masalah dalam hubungan manusia dan membuat orang lebih
sehingga mendorong kemandirian dan pengarahan diri sendiri.
bahagia. Pembatasan pendidikan dan sosial adalah contoh hambatan
Kemampuan untuk menginduksi keintiman dan menggunakan
untuk kepuasan impuls. Terhadap impuls dan kecemasan terkait,
sumber daya orang dewasa yang dimiliki siswa untuk memecahkan
orang tersebut mungkin secara tidak sadar menggunakan pertahanan
masalah adalah faktor yang paling signifikan dalam mengembangkan
(Frederickson et al., 2018; Grecucci et al., 2020). Dalam psikoanalisis,
kemandirian dan pengarahan diri sendiri.
beberapa mekanisme pertahanan telah dijelaskan, mulai dari
Para peneliti telah menemukan bahwa TA efektif dalam meningkatkan
penyangkalan atau penekanan ingatan atau pikiran yang mengganggu
hubungan antara orang tua dan anak. Analisis transaksional
hingga distorsi realitas yang parah (misalnya, proyeksi atau delusi)
mengurangi orientasi emosional remaja dan mempromosikan
(Messina et al., 2021). Dalam ITAP, terapis bertujuan untuk
orientasi masalah mereka dengan meningkatkan metode konfrontasi
memunculkan impuls. Menuju tujuan ini, terapis mengamati setiap
mereka (Forghani & Abadi, 2016).
manifestasi kecemasan
Selain itu, mempelajari hubungan manusia yang berkaitan dengan masing-masing

1 Islam Azad, Cabang Naein, Isfahan, Iran.

Penulis koresponden: MA, Departemen Psikologi, Universitas
Email: nina_sb_et@yahoo.com
Machine Translated by Google
sebagai sinyal dari impuls tertutup dan menghadapkan
pasien dengan pertahanan yang mencegah munculnya
kecemasan. Model ITAP menggambarkan fungsi psikis
sebagai jaringan impuls, kecemasan, dan pertahanan diri
yang berasal dari hubungan masa lalu dan dapat diterapkan
dalam hubungan saat ini (misalnya, hubungan saat ini atau
hubungan terapeutik). Sambin (2018) dan Khanali, Kheirabadi,
dan Khodadadi (2021)
menemukan bahwa intervensi TA secara signifikan
mempengaruhi masalah interpersonal dan kesiapan untuk
pengobatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Nowruzpoor, Vakili, dan Rezakhani (2010), pendekatan
psikoterapi kelompok dengan TA secara signifikan
mempengaruhi sense of self-efficacy dan gaya identitas
individu. Mereka menemukan bahwa metode TA terbukti
bermanfaat untuk menganalisis organisasi dan mengelolanya,
mengevaluasi perkembangan anak, mengelola masalah
psikologis dalam lingkungan pendidikan, dan untuk pekerja
sosial. Safinia, Ebrahimi Moghadam, dan Abolmaali (2021)
menemukan bahwa pelatihan analisis transaksional
meningkatkan keterampilan komunikasi dan atribusi keyakinan
perempuan yang tidak cocok. Sakaki dan Hassan (2017)
menyimpulkan bahwa terapi berdasarkan analisis
transaksional efektif dalam membantu pasangan mengatasi
kelelahan perkawinan dan meningkatkan kesabaran mereka.
Analisis transaksional dapat membantu dalam memahami
bagaimana perilaku, emosi, dan pikiran seringkali saling
terkait. Selain itu, memfasilitasi orang untuk berinteraksi
dengan orang lain di dunia nyata, terutama adaptasi dalam
kehidupan individu, keluarga, dan masyarakat (Bianchini &
de Nitto, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah penggunaan teknik TA dalam terapi
dapat mengurangi pemikiran otomatis negatif dan
meningkatkan optimisme pada remaja putri dengan
kecemasan sosial. Peneliti dapat menggunakan studi saat
ini sebagai batu loncatan untuk melakukan lebih banyak studi
eksperimental dan korelasional untuk menunjukkan bukti lebih lanjut dari efek pengobatan
metode
Peserta
Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu dengan
pre-test-post-test dan kelompok kontrol. Penelitian ini
melibatkan remaja putri di distrik 6 Isfahan tahun 2019-2020
yang dirujuk ke klinik psikologis untuk mengatasi gangguan
kecemasan sosial dan dipilih secara purposive sampling. Itu
adalah studi kuasi-eksperimental dengan pre-post tes dan
kelompok kontrol, di mana 24 remaja perempuan dengan
gangguan kecemasan sosial secara acak ditugaskan ke
kelompok eksperimen dan kontrol (12 di setiap kelompok).
Selain itu, remaja putri dengan gangguan kecemasan sosial
yang absen lebih dari tiga sesi dikeluarkan dari analisis
statistik, tetapi diizinkan untuk hadir. Awal sesi pelatihan
tunduk pada kehadiran tepat waktu dari semua remaja putri
dengan gangguan kecemasan sosial, dan penundaan lebih
dari 20 menit dianggap absen. Untuk
inklusi, diagnosis gangguan kecemasan sosial menggunakan
41
Jurnal Penelitian Psikopatologi, 2021, Vol. 2, No.6
kuesioner kecemasan sosial untuk orang dewasa (SAQ-A30),
usia 13 sampai 18 pasien tidak memiliki gangguan mental,
termasuk gangguan kepribadian, gangguan bipolar, depresi
berat, tidak ada atau tidak ada gangguan kecemasan lainnya
dan tidak menggunakan obat-obatan psikologis. Kriteria
eksklusi juga mencakup: penggunaan obat-obatan dan
alkohol apa pun, ketidakhadiran di lebih dari sepertiga sesi
perawatan, kecacatan atau penyakit kejiwaan, dan partisipasi
simultan dalam intervensi pendidikan lainnya. Delapan sesi
terapi skema diadakan untuk kelompok intervensi menurut
Tabel 1. Kelompok eksperimen menerima program pendidikan
selama delapan sesi mingguan 90 menit. Perlu dicatat bahwa
semua pasien menerima beberapa informasi lisan dan tertulis
tentang penelitian dan menandatangani surat persetujuan;
jadi, mereka berpartisipasi dalam studi informasi dan
memastikan kerahasiaan. Kuesioner berikut digunakan untuk
mengumpulkan data.
Instrumen
Kuesioner Pikiran Otomatis Negatif: Kendall dan Holon
telah mengembangkan kuesioner untuk menilai frekuensi
pernyataan diri negatif pada pasien depresi dengan 30
pertanyaan. Skor skala Likert memastikan bahwa opsi tidak
pernah, kadang-kadang, biasanya sering, dan sepanjang
waktu diberi skor dalam urutan 1 sampai 5. Skor total setiap
orang adalah antara 30 dan 150. Skor 30-70 menunjukkan
diri negatif intensitas rendah pikiran yang dilaporkan, sedang
109-71, dan 110-150 menunjukkan pikiran masa depan
negatif yang parah. Komentar negatif yang terang-terangan
ini memainkan peran penting dalam menciptakan,
melanggengkan, dan mengobati berbagai trauma psikologis,
termasuk depresi, yang menandakan harga diri rendah dan
ketidakberdayaan. ini. kuesioner pikiran spontan negatif,
Dalam
pertanyaan 7, 10, 14, 20, 26 terkait dengan subskala
ketidakcocokan pribadi dan kecenderungan untuk berubah.
Pertanyaan 2, 3, 9, 21, 23, 24, 28 mengukur konsep diri
negatif dan ekspektasi negatif. Pertanyaan 17 dan 18 terkait
dengan harga diri yang rendah, dan pertanyaan 29 dan 30
mengukur subskala ketidakberdayaan (Hollon & Kendall,
1980).
Holloni dan Kendall (1980) melaporkan alpha Cronbach dari
kuesioner sebagai 0,89. Menurut Ghassemzadeh, Mojtabai,
Karamghadiri, dan Ebrahimkhani (2005), kuesioner alpha
0,96 Cronbach dapat diandalkan. Dalam penelitian ini,
reliabilitas kuesioner pikiran spontan negatif melalui koefisien
alpha Cronbach untuk komponen ketidakcocokan pribadi dan
kecenderungan untuk berubah 0,81, konsep diri negatif dan
harapan negatif 0,69, kepercayaan diri rendah 0,78, dan
ketidakberdayaan 0,74 dan 0,82. diperoleh untuk seluruh
kuesioner.
Machine Translated by Google

Z. Solgi et al

terletak (Scheier, Carver, & Bridges, 1994). Untuk

menentukan validitas konvergen tes di Iran, digunakan
Skala Eksperimen Kehidupan R-LOT (1985): korelasi tes dengan lima faktor skala.

dirancang dan direvisi oleh Shearer dan Carver (1994).
(R-LOT) adalah tes laporan diri enam item yang menilai
ekspektasi umum tentang aspek positif kehidupan versus
aspek negatif. Shears dan Carver melaporkan validitas
(konvergen dan diferensial) dan reliabilitas (alfa Cronbach
0,78) menguntungkan untuk skala ini; Adalah
Signifikansi faktor pertama, keempat, kelima, dan
kesembilan Beck Frustrasi Skor keseluruhan dari Beck
skala frustrasi dengan skala optimisme-pesimis
menunjukkan validitas yang dapat diterima dari kuesioner
ini. Dalam penelitian Mousavi (2005), reliabilitas tes ulang
kuesioner ini adalah 0,70.

Tabel 1 Program Terapi Kelompok Analisis Transaksional

Sidang Program Terapi

Saling menyambut dan memperkenalkan diri, memperkenalkan konsep dasar, berbicara tentang misi dan tujuan, mendiskusikan prinsip
Pertama dan aturan kelompok, memotivasi mereka, berkomitmen untuk mereka, dan menetapkan tujuan. Dan memiliki tujuan yang spesifik,
terukur, dapat dicapai, realistis, dan tepat waktu.

Kedua Pendahuluan, penerimaan, dan penggabungan teori analisis perilaku kolektif Bern.

Berbagai mode "I" dan bagaimana mereka dapat dikategorikan dijelaskan, bersama dengan contoh. Penggunaan analisis perilaku
Ketiga kolektif dimasukkan ke dalam pendidikan dan tinjauannya bagi orang untuk memperkenalkan diri.

Prinsip-prinsip analisis perilaku seputar baik-baik saja dan mode kehidupan, termasuk saya tidak baik-baik saja, dan Anda tidak baik-baik saja, saya
Keempat
baik-baik saja, dan Anda baik-baik saja, saya baik-baik saja, dan Anda baik-baik saja diajarkan.
Kelima Pengenalan belaian.

Keenam Menambahkan maskot belaian dari sudut pandang Steiner.

Ketujuh Presentasi berbagai jenis penyakit dengan pandangan atas studi perilaku kolektif Bern.

Mendeskripsikan bentuk-bentuk hubungan, seperti hubungan komplementer, tumpang tindih, dan dinamis, dalam kajian perilaku timbal
Kedelapan
balik.
Kesembilan Pengenalan hambatan dan pendorong (jangan lakukan itu, jangan bertingkah seperti anak kecil) (cobalah).

bekerja pada definisi perubahan, fitur modifikasi perilaku, dan tujuan perubahan untuk analisis perilaku timbal balik yang melibatkan
Kesepuluh
kesadaran, motivasi diri, dan persahabatan.

Hasil
MANCOVA multivariat digunakan untuk analisis data.
Data yang terkumpul dianalisis melalui SPSS19. Tabel 2
melaporkan nilai rata-rata dan standar deviasi (SD) yang
diberikan kepada variabel dalam dua kelompok yang
disurvei. Sebagai bagian dari analisis varian ukuran
berulang, uji Kolmogorov-Smirnov diterapkan untuk
mengevaluasi normalitas distribusi pra-tes. Uji statistik
Levin dilakukan untuk homogenitas varians. Karena
pentingnya kebulatan Machley, asumsi kovarians yang
sama dikonfirmasi (P <0,05). Menurut analisis demografi
unit penelitian, rentang usia penelitian
sampel berusia 13 sampai 18 tahun. Sebagian besar
ayah dan ibu unit penelitian (78,1% dan 87,7% terpisah)
memiliki tingkat pendidikan yang dianggap sebagai
pendidikan dasar atau menengah. Dalam hal ukuran
keluarga, sebagian besar (62,5%) memiliki tiga atau
empat anak. Dari sampel, 75% pekerjaan ibu adalah
mengurus rumah tangga, 59,9% pekerjaan ayah adalah
wiraswasta, dan 49% rumah tangga berpenghasilan di atas garis kemisk
Berdasarkan Tabel 2, pada fase post-test, dibandingkan
dengan fase pre-test, psikoterapi analisis transaksional
pikiran otomatis negatif menurun dan optimisme meningkat.

Tabel 2. Statistik deskriptif variabel menurut kelompok eksperimen dan kontrol

Eksperimental Kontrol
Variabel Grup
Berarti ±SD Berarti ±SD
Pra-tes 40,23±5,50 42,53±6,09
Pikiran Otomatis Negatif
Post-tes 35,20±4,19 48,90±8,69
Pra-tes 48,66±9,09 51,33±9,04
Optimisme
Post-tes 51,33±9,04 56,66±9,38

Seperti dapat dilihat pada Tabel 3, asumsi varian skor homogenitas varian diamati di semua variabel utama
yang sama pada kelompok eksperimen dan kontrol telah penelitian, dan dimungkinkan untuk menggunakan analisis
dikonfirmasi. Oleh karena itu, asumsi dari kovarian.

42
Machine Translated by Google

Jurnal Penelitian Psikopatologi, 2021, Vol. 2, No.6

Tabel 3. Hasil uji Levene pada asumsi persamaan varian skor variabel penelitian

Variabel F Df1 Df2 P

Pikiran Otomatis Negatif 1.98 1 38 0,062
Optimisme 1,381 1 38 0,542

Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4, asumsi distribusi skor normal kelompok eksperimen dan kontrol dikonfirmasi.
pada pretest dan keduanya

Tabel 4. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Normalitas Standar Distribusi Skor Variabel Penelitian
Kolmogorov-Smirnov
Variabel Grup
Statistik DF P
kontrol 0,753 2o 0,623
Pikiran Otomatis Negatif
eksperimental 0,847 2o 0,469
eksperimental 0,883 2o 0,416
Optimisme
Kontrol 0,657 2o 0,782

Seperti dapat dilihat pada Tabel 5, dengan kontrol pre-test, variabel (pemikiran otomatis dan optimisme) (p < .0001; F=
tingkat signifikansi dari semua tes menunjukkan bahwa ada 19.131). Dengan kata lain, 69% perbedaan individu dalam
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen skor post-test terkait dengan dampak psikoterapi analisis
dan kontrol dalam hal setidaknya satu dari dependen. transaksional.

Tabel 5. Analisis kovarians multivariat (MANCOVA)

Model Tes Nilai F Hipotesis df Kesalahan df Sig. eta

Jejak Pillai 0,606 19.131 3 36 .0001 0,69

Interaksi kelompok dan Lambda Wilks .302 19.131 3 36 .0001 0,69
Akar Terbesar 3.257 19.131 3 36 .0001 0,69
pra-tes
Hotelling's Trace Roy 3.104 19.131 3 36 .0001 0,69
Hasil pada Tabel 6 jelas menunjukkan bahwa kelompok
Grup eksperimen dan kontrol berbeda secara signifikan dalam pikiran
eksperimen dan kontrol berbeda secara signifikan mengenai
otomatis negatif mereka seperti yang ditunjukkan pada Tabel 6 (p <
optimisme selama pretest kontrol (p <0,0001 dan F=23,573).
0,0001 dan F=25,349). Dengan membandingkan rata-rata kelompok
Psikoterapi analisis transaksional meningkatkan optimisme
eksperimen dengan rata-rata kelompok kontrol, psikoterapi TA mengurangi
di antara kelompok eksperimen karena rata-rata tingkat
pemikiran otomatis negatif kelompok eksperimen. Dengan demikian, ini
optimisme lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Menurut
berarti bahwa 48% dari perbedaan skor individu pada post-test pikiran
otomatis negatif dapat dihasilkan dari efek psikoterapi menggunakan sebuah survei, psikoterapi analisis transaksional
menghasilkan ukuran efek sebesar 0,46. Efeknya dihitung
analisis transaksional.
sebesar 46% dari perbedaan individu dalam skor posttest
optimisme.

Tabel 6. Hasil analisis kovarians satu arah dalam teks MANCOVA pada rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dan kontrol dengan kontrol pretest

Variabel Sumber perubahan Jumlah kuadrat Df Kuadrat Rata- F Nilai-P

Prates 1408.228 1 Rata 1408.228 48.429 0,0001
Pikiran Otomatis Negatif
Kelompok 737.094 1 737.094 25.349 0,0001
Kesalahan 785.106 38 785.106
Pra-tes 1598.346 1 1598.346 20.631 0,0001
Optimisme
Kelompok 1826.314 1 1826.314 23.573 0,0001
Kesalahan 2091.787 38 77.474

psikoterapi bermanfaat dalam mengurangi negatif

Diskusi
Tujuan penelitian meliputi penilaian dampak psikoterapi
analisis transaksional terhadap pemikiran otomatis negatif
dan optimisme remaja putri dengan gangguan kecemasan
sosial. Penelitian ini telah menghilangkan efek pre-test,
tetapi masih ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata
pemikiran otomatis negatif antara kelompok eksperimen
dan kontrol karena rata-rata kelompok eksperimen secara
signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Analisis
transaksional
pemikiran otomatis di kedua kelompok eksperimen dan
kontrol pada post-test. Variabel untuk penelitian ini belum
pernah dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya.
Sebelumnya, belum ada penelitian yang meneliti variabel penelitian ini.
Karena itu, hanya makalah serupa yang akan disajikan di
bagian ini, dan analisisnya dijelaskan dengan menggunakan
pendekatan ini. Oleh karena itu, penelitian ini dalam hal
keefektifan intervensi terapeutik konsisten dengan penelitian
seperti Zahedi, Mojtabaie, dan Rafieipour (2021). Torkaman,
Farokhzadian, Miri, dan

43
Machine Translated by Google
Z. Solgi et al
Pouraboli, (2020), Golshan, Hajebi dan Sobhi Gharamaleki
(2020), Rahmati, Hooshmandi, Mousavi Anzahi dan Dehaqin
(2019).
Berdasarkan temuan penelitian, dapat dinyatakan bahwa
klien dan terapis bekerja sama dalam hal ini untuk
mengembangkan pemahaman tentang apa yang sedang
terjadi dan mengembangkan strategi tentang cara mengatasi
pikiran dan perilaku yang tidak membantu. Pada awal terapi,
klien dibantu untuk memahami bagaimana pikiran negatif
yang berkaitan dengan masalah menyebabkan masalah
emosional dan perilaku. Klien diajari untuk menyadari pikiran
dan perasaan mereka dan mengenali kapan pikiran negatif
dipicu. Ketika klien menjadi lebih sadar akan pikiran-pikiran
negatif yang tidak membantu, konselor kemudian akan
membantu klien memahami bagaimana hal ini mengarah
pada masalah emosional dan perilaku spesifik klien.
Membantu klien menantang bukti atau membantah logika
pemikiran atau keyakinan untuk mengubahnya adalah
langkah selanjutnya dalam proses konseling.
Pekerjaan rumah dapat diberikan di antara sesi dan dapat
terdiri dari klien membuat catatan harian tentang kejadian
yang memicu perasaan negatif sehingga pikiran seputar
kejadian tersebut dapat dilihat dalam sesi dan klien
membantu menguji realitas pikiran otomatis yang terdistorsi.
Dengan pemahaman bahwa keyakinan mereka yang
salahlah yang menjadi penyebab masalah mereka, klien
menjadi termotivasi untuk berubah dan metode perawatan
dikembangkan dengan konselor, individu sebagai bagian
dari proses ini didorong untuk mengganti interpretasi yang
lebih realistis dan dengan demikian mengubah keyakinan
dan asumsi yang salah yang menyebabkan mereka
mendistorsi peristiwa (van Rijn & Wild, 2016). Dalam
pendekatan analisis transaksional, "aku" dewasa difokuskan
pada saat ini, ada di sini sekarang, dan sesuai dengan
situasi saat ini sebagai hasilnya, "orang dewasa" selalu
otonom, dan perkembangan mental "aku" adalah dewasa.
Ini adalah proses yang berkelanjutan. Dalam metode
dekontaminasi, kepercayaan yang terkontaminasi dalam
proses kontaminasi diperiksa dan ditentang secara hati-hati.
Mengidentifikasi draf keyakinan dapat mengarah pada modifikasinyapada
Sehingga dengan menerapkan teknik pengobatan ini, orang
mempertanyakan keabsahan pemikiran dan pengalaman
yang tidak memiliki bukti pendukung. Alih-alih mengaitkan
masalah emosional dengan pemikiran otomatis negatif,
pendekatan analisis transaksional menekankan pada akar
perubahan, situasi kehidupan, draf pesan, dan permainan
kehidupan (Azadmilajerdi & Niknejadi, 2017). Selain itu, sesi
kelompok memungkinkan untuk menerima umpan balik dari
anggota kelas lainnya, menciptakan empati, memungkinkan
peserta mengamati bagaimana orang lain menghadapi
pikiran otomatis negatif, dan akhirnya mengurangi pikiran
otomatis negatif pada pasien (Tabatabaeichehr, Ebrahimi
Sani, & Mortazavi, 2012) .
Pelatihan analisis perilaku dalam suasana intim dan
dengan emosi positif, mengarahkan remaja dengan
gangguan kecemasan untuk beralih dari dingin ke
44
kognisi hangat dan kemudahan dalam mencapai harapan
hidup, dan sebagai hasilnya, memotivasi remaja dengan
gangguan kecemasan untuk mengejar pengobatan dan
perbaikan lebih lanjut (Monajem & Aghayousefi, 2015).
Beberapa orang, lebih dari yang lain, memiliki kecenderungan
yang konsisten untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku,
mengenai sebagian besar aspek kehidupan mereka, dengan
cara yang tidak seimbang dan cenderung ke salah satu
ekstrem dalam kontinum optimisme-pesimisme; kami
menyebutnya optimis dan pesimis. Orang yang optimis
melihat hal-hal baik di mana-mana, umumnya percaya diri
dan berharap akan masa depan. Dari sudut pandang orang
optimis, dunia penuh dengan peluang potensial. Sebaliknya,
orang pesimis terutama mengamati aspek negatif dari segala
sesuatu di sekitarnya. Memikirkan semua potensi bahaya
dan jebakan di jalan, orang yang pesimis cenderung memiliki
sedikit harapan untuk masa depan. Konsekuensinya, orang
yang pesimis cenderung tetap pasif saat menghadapi
tantangan, percaya bahwa usahanya sia-sia (Hecht, 2013).
Terapis TA melaporkan melihat TA sebagai pendekatan
terapeutik, sikap umum dan pandangan dunia, dan model
pilihan mereka dalam praktik mereka. Menurut laporan
mereka, TA berfokus pada status dan transaksi ego klien,
fungsi sosial, dan kemanjuran diri, yang membantu
meningkatkan kesehatan psikologis, realisasi diri, dan
kesejahteraan umum dan perilaku mereka.
Masalah klien yang paling sering dilaporkan terlihat
disebabkan oleh pesan negatif di awal kehidupan (skrip),
kurangnya pengembangan mekanisme koping yang matang,
pesan transgenerasional, peristiwa kehidupan, penolakan
pemberian eksistensial, dan genetika/temperamen.
Individu dipahami memiliki beberapa pilihan dalam menerima
atau menolak dampak negatif dari pesan dan peristiwa
kehidupan ini melalui perilaku, emosi, dan gaya kognitif. TA
dipandang sebagai membantu klien melalui pekerjaan
terapeutik dengan status ego, fungsi sosial, dan kemanjuran
diri mereka. Perubahan tersebut difasilitasi oleh kompetensi
terapis dari hubungan klien-praktisi yang positif, bekerja
(Stewart & Johns,
kedalaman 2009).
pengalaman di sini dan saat ini, analisis
etiologi, dan menyediakan struktur pengobatan. Dengan
demikian, TA tampaknya menawarkan kerangka kerja
konseptual yang koheren untuk praktik psikoterapi (Vos &
van Rijn, 2021).
Ada beberapa kendala dalam penelitian ini. Misalnya,
baru dilakukan di salah satu klinik di Isfahan, Iran; karenanya,
kehati-hatian harus diambil dalam menggeneralisasi hasil.
Selain itu, pengambilan sampel yang bertujuan dan
keterbatasan waktu dalam proses pengumpulan data
menyebabkan akurasi pengambilan sampel yang lebih
rendah, yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu,
disarankan untuk menguji efektivitas psikoterapi analisis
transaksional pada kelompok yang lebih besar dari pasien
remaja dengan gangguan kecemasan sosial (kedua jenis kelamin) dalam pe
Penelitian ini telah dikaitkan dengan beberapa keterbatasan
yang harus dipertimbangkan dalam menggeneralisasi
Machine Translated by Google
temuan. Penggunaan alat laporan diri dan kurangnya kontrol
atas variabel interferensi seperti tingkat pendidikan dan
status sosial ekonomi peserta adalah yang paling penting
dari keterbatasan ini. Peneliti yang tertarik disarankan untuk
menggunakan metode pengumpulan data lain dalam
penelitian mendatang seperti wawancara dan mengulangi
penelitian saat ini dalam contoh dari kota dan wilayah lain di
negara tersebut.
Kesimpulan
Dapat dikatakan bahwa psikoterapi analisis transaksional
adalah teknik komprehensif untuk berdampak efektif pada
pikiran otomatis negatif dan optimisme remaja putri dengan
gangguan kecemasan sosial. Alasannya adalah analisis
transaksional
psikoterapi mengidentifikasi pola dasar pemikiran dan
menantang mereka, menekankan terapi hubungan,
memperhatikan saat-saat masa lalu dan sekarang,
menggunakan pemecah pola perilaku yang tidak efisien,
dan menggunakan teknik eksperimental. Dengan demikian,
psikoterapi analisis transaksional dapat mengambil bagian
yang cukup besar dalam mengubah temperamen, karakter,
dan strategi regulasi emosi kognitif di antara pasien.
Pernyataan Pengungkapan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan dalam penelitian ini.
Sponsor keuangan: Para penulis mengakui bahwa mereka
belum menerima dukungan keuangan untuk semua tahap
penelitian, penulisan dan publikasi makalah.
Pengakuan: Makalah ini diadopsi dari proposal Psikologi
yang dirancang oleh semua penulis di Universitas Islam
Azad Cabang Isfahan, yang didanai oleh penulis. Kami
mengapresiasi Universitas Islam Azad Cabang Isfahan dan
seluruh partisipan penelitian ini.
ORCID
Nasrin Khalili: https://orcid.org/ 0000-0002-8599-2015
Referensi
Agha Yousefi, AR, Monajem, Arefeh. (2015). Efektifitas
Terapi Kelompok Berdasarkan Analisis Transaksional
Terhadap Pecandu Withdrawal
Skema Emosional. J Polisi Medis, 4 (2) :113-124
http://jpmed.ir/article-1-343-fa.html
Azadmilajerdi, K., Niknejadi, F. (2017). Pengaruh Konseling
Kelompok Terhadap Penguatan Ego State Dewasa
Berdasarkan Teori Analisis Transaksional Terkait
Modifikasi Keyakinan Irasional 13-15 Tahun
45
Jurnal Penelitian Psikopatologi, 2021, Vol. 2, No.6
mahasiswi remaja putri di kota Isfahan tahun 2015-2016.
Triwulan Ilmu Sosial, 11(38), 55-76.
http://jss.iaushoushtar.ac.ir/article_534507.html?lang=en
Berne, E. (1961). Analisis transaksional dalam psikoterapi:
Psikiatri individu dan sosial yang sistematis. Pers Grove.
doi: 10.1037/11495-000
Bianchini, S., & de Nitto, C. (2019). Keadaan Ego Induk
sebagai Prestasi Perkembangan: Pandangan dari
Analisis Transaksional Sosial-Kognitif. Jurnal Analisis
Transaksional, 49(1), 14-
31. doi: 10.1080/03621537.2019.1544774
Forghani, M., & Abadi, BAGH (2016). Pengaruh terapi
kelompok dengan pendekatan analisis transaksional
terhadap kecerdasan emosional, fungsi eksekutif dan
ketergantungan obat. Jurnal psikiatri dan ilmu perilaku
Iran, 10(2).
doi: 10.17795/ijpbs-2423
Frederickson, JJ, Messina, I., dan Grecucci, A. (2018).
Kecemasan yang Disregulasi dan Pertahanan yang
Disregulasi: menuju regulasi emosi yang menginformasikan
psikoterapi dinamis. Depan. Psikol. 9:2054.
doi: 10.3389/fpsyg.2018.02054
Ghassemzadeh, H., Mojtabai, R., Karamghadiri, N., &
Ebrahimkhani, N. (2005). Properti psikometri dari edisi
Beck Depression versi bahasa Persia: BDIÿIIÿPERSIAN.
Depresi dan kecemasan, 21(4), 185-192. doi: 10.1002/
Persediaan-Kedua
da.20070
Golshan, A., Zargham Hajebi, M., & Sobhi Gharamaleki, N.
(2021). Pengaruh Pelatihan Analisis Transaksional
terhadap Sikap Keintiman, Harga Diri dan Depresi pada
Wanita Difabel Fisik. JURNAL TRIWULAN PSIKOLOGI
KESEHATAN, 9(36), 25-44.
https://www.sid.ir/en/Journal/ViewPaper.aspx?ID=8
23633
Grecucci, A., Sigirci, H., Lapomarda, G., Amodeo, L.,
Messina, I., dan Frederickson, J. (2020). Regulasi
kecemasan: dari ilmu saraf afektif hingga praktik klinis.
Ilmu Otak. 10:846.
doi: 10.3390/brainsci10110846
Hecht D. (2013). Dasar saraf optimisme dan pesimisme.
Neurobiologi eksperimental, 22(3), 173–
199. doi: 10.5607/en.2013.22.3.173
Hollon, SD, & Kendall, PC (1980). Pernyataan diri kognitif
dalam depresi: Pengembangan kuesioner pemikiran
otomatis. Terapi dan penelitian kognitif, 4(4), 383-395.
doi: 10.1007/BF01178214
Khanali, E., Kheirabadi, G., & Khodadadi, F. (2021).
Keefektifan intervensi analisis transaksional terhadap
penerimaan pengobatan, skema maladaptif primer, dan
masalah interpersonal pada pasien yang menjalani
pengobatan rumatan metadon. Jurnal Penggunaan Zat,
1-5. doi: 10.1080/14659891.2021.1897697
Messina, I., Scottà, F., Marchi, A., Benelli, E., Grecucci, A.,
& Sambin, M. (2021). Laporan Kasus: Individualisasi
Psikoterapi Analisis Transaksional Intensif Atas Dasar
Kekuatan Ego. Perbatasan dalam psikologi, 12, 618762.
Machine Translated by Google
Z. Solgi et al
doi: 10.3389/fpsyg.2021.618762
Monajem, A., & Aghayousefi, A. (2015). Efektivitas
psikoterapi kelompok analisis transaksional dalam
kepercayaan keinginan, gaya keterikatan dan pecandu
regulasi emosi kognitif dalam perawatan. Penelitian
di dalam
Triwulanan Ilmiah tentang Kecanduan, 9(34), 123-144.
http://etiadpajohi.ir/article-1-757-en.html
Mousavi, SA (2005). Optimisme - pesimisme: Penilaian
strategi stres dan konflik: prediksi penyesuaian
psikologis pada remaja.
Shiraz
Shiraz: Universitas; (disertasi). (dalam
bahasa Persia)
Nowruzpoor, E., Vakili, P., Rezakhani, S. (2021).
Keefektifan Terapi Kelompok Analisis Transaksional
Terhadap Gaya Identitas dan Efikasi Diri Siswa
Perempuan Di Distrik Kedua Teheran Selama Tahun
Ajaran 2018-
2019. Jurnal Internasional Kesehatan Sekolah, 8(2),
118-126.
doi: 10.30476/intjsh.2021.89769.1125
Rahmati, S., Hooshmani, R., Mousavi Anzehaei, AS, &
Dehaghin, V. (2020). Efektivitas Pelatihan Kelompok
Analisis Transaksional (TA) terhadap Toleransi Distres
dan Pemecahan Masalah Sosial Remaja Nakal.
Penelitian Psikologi Kuartalan, Sosial
10(37), 45-64.
Safinia, G., Ebrahimi Moghadam, H., Abolmaali, K.
(2021). Pengaruh Pelatihan Analisis Transaksional
terhadap Keterampilan Komunikasi dan Keyakinan
Atribusi Wanita yang Tidak Cocok. Buletin Kesehatan
Wanita, 8(3), 170-178.
doi: 10.30476/whb.2021.90920.1116
Sakaki, S., & Hassan, T. (2017). Keefektifan Terapi
Kelompok Berdasarkan Analisis Transaksional (TA)
pada Kejenuhan Perkawinan dan Kesabaran Siswa
Perempuan. Buka Jurnal Psikologi Medis,
dari 6(02), 76.
doi: 10.4236/ojmp.2017.62006
Sambin, M. (2018). “ITAP: model teoretis,” dalam Intensive
Transactional Analysis Psychotherapy: An Integrated
Model (ITAP), eds M. Sambin dan F.
Scotta (New York, NY: Routledge), 8.
https://www.routledge.com/Intensive-Transactional
46
Analisis-Psikoterapi- Model Terpadu/
Sambin-Scotta/p/book/9781138303683
Scheier, MF, Carver, CS, & Jembatan, MW (1994).
Membedakan optimisme dari neurotisme (dan
kecemasan sifat, penguasaan diri, dan harga diri):
Evaluasi ulang Tes Orientasi Hidup. Jurnal Psikologi
Kepribadian dan Sosial, 67(6), 1063–
1078. doi: 10.1037/0022-3514.67.6.1063
Stewart, L., Joines, V. (2009). Hari ini: Pengantar baru
untuk analisis transaksional. 3ed. Carolina Utara:
Publikasi Kehidupan. ruang
https://pdfroom.com/books/ta-today-a-new
pengenalan-untuk- analisis
transaksional/Xn2GJbOlgxV
Tabatabaeichehr, M., & Mortazavi, H. (2012). Efektivitas
psikoterapi kognitif-perilaku kelompok terhadap
perubahan keyakinan irasional pada pecandu pria.
Jurnal Ilmu Kedokteran Universitas Khorasan Utara,
4(3), 419-430.]
http://journal.nkums.ac.ir/article-1-104-en.html
Torkaman, M., Farokhzadian, J., Miri, S., & Pouraboli, B.
(2020). Pengaruh analisis transaksional pada harga diri
wanita yang dipenjara: uji klinis. Psikologi BMC, 8(1),
1-7.
doi: 10.1186/s40359-019-0369-x
van Rijn, B., & Liar, C. (2016). Perbandingan kelompok
analisis transaksional dan psikoterapi individu dalam
pengobatan depresi dan kecemasan: Evaluasi hasil
rutin di klinik komunitas. Jurnal Analisis Transaksional,
46(1), 63-
74. doi: 10.1177/0362153715615115
Vos, J., & van Rijn, B. (2021). Survei Tinjauan Analisis
Transaksional: Sebuah Investigasi Ke Praktek yang
Dilaporkan Sendiri dan Filsafat Psikoterapis. Jurnal
Analisis Transaksional, 51(2), 111-126.
doi: 10.1080/03621537.2021.1904355
Zahedi, R., Mojtabaie, M., & Rafieipour, A. (2021).
Membandingkan Keefektifan Terapi Realitas dan
Pendekatan Analisis Transaksional Terhadap Strategi
Mengatasi Stres Pada Wanita Infertil. Jurnal Keperawatan
Psikiatri Iran, 31 (4), 432-441.
http://tmuj.iautmu.ac.ir/article-1-1887-en.html
Machine Translated by Google