Tgs Kep Dewasa, Nofta Andra, 211211939
Tgs Kep Dewasa, Nofta Andra, 211211939
2. Sistem
Kardiovalkuler
Perkusi untuk
menentukan batas
jantung dimana
daerah jantung
terdengar pekak.
Hasil pemeriksaan a. Analisa gas - Darah pemeriksaan yang Bentuk sel darah 1. Trombosit
laboratorium/diag darah Adanya dapat dilakukan merah dan adanya sangat
nostik yang (AGD/astrup) kurang adalah sel abnormal rendah
abnormal hanya darah, ada pemeriksaan (<50.000)
dilakukan sel – sel antibodi CD3, 2. Hemoglobulin
pada serangan darah putih CD20, CD79a, : dapat
asam berat yang CD15, CD30, CD45, kurang dari
karena meningkatka dan Ki67. Limfoma 10gr/100ml.
terdapat n Hodgkin dapat
hipoksemia, serta laju didiagnosis dengan
hiperkapnea, endap darah pemeriksaan
dan asidosis meningkat imunohistokimia
respiratorik. terjadi pada CD15, CD30, dan
b. Sputum proses aktif. CD45. Pada
c. Sel eosinofil, - Sputum diagnosis HRS,
dengan status Ditemukan biasanya CD15
asmatikus adanya Basil positif, CD30
dapat tahan Asam positif, dan CD45
mencapai 100- (BTA) pada negatif.
200/mm3. sputum yang
d. Pemeriksaan terdapat
darah rutin pada
dan kimia, penderita
Jumlah sel tuberkulosis
leukosit yang paru yang
lebih dari biasanya
15.000/mm3 diambil pada
terjadi karena pagi
adanya infeksi. hari.
- Test
tuberkulosis
Test
tuberkulosis
memberikan
bukti apakah
orang yang
dites telah
mengalami
infeksi atau
belum. Tes
menggunaka
n dua jenis
bahan yang
diberikan
yaitu : Old
tuberkulosis
(OT) dan
Purifled
Protein
Derivative
(PPD) yang
diberikan
dengan
sebuah
jarum
pendek (1/2
inci) no 24 –
26,
dengan cara
mecubit
daerah
lengan atas
dalam 0,1
yang
mempunyai
kekuatan
dosis 0,0001
mg/dosis
atau 5
tuberkulosis
unit (5 TU).
Diagnosa a. Bersihan jalan nafas - Pola napas 1.Pola Nafas Tidak 1. Perfusi perifer Diagnosa
keperawatan tidak efektif tidak efektif Efektif tidak efektif keperawatan
berhubungan dengan b.d berhubungan berhubungan yang sering
mukus berlebihan, hambatan dengan hambatan dengan penurunan muncul pada
batuk yang tidak upaya napas. upaya napas konsentrasi kasus leukemia
efektif - Ketidakefekti 2. Hipertermi hemoglobin sebagai berikut :
b. Pola nafas tidak fan bersihan berhubungan 2. Intolerasi aktivitas 1. Risiko Infeksi
efektif berhubungan jalan nafas dengan proses berhubungan berhubungan
dengan keletihan otot b.d sekresi penyakit (kanker) dengan kelemahan dengan
pernafasan, yang 3. Nyeri Akut 3. Keletihan leukopenia.
penggunaan otot tertahan. berhubungan berhubungan 2. Penurunan
bantu pernafasan - Gangguan dengan agen dengan kondisi curah jantung
c. Gangguan pertukaran pencedera fisiologis ( mis. berhubungan
pertukaran gas gas. fisiologis Penyakit kronis, dengan
berhubungan dengan 4. Defisit Nutrisi penyakit terminal, trombositopenia
ventilasi-perfusi. berhubungan anemia, malnutrisi, sekunder akibat
dengan faktor kehamilan) leukemia
psikologis ataupun
(keenganan untuk pengobatan.
makan) 3. Keletihan yang
5. Intoleransi berhubungan
Aktivitas yang dengan efek
berhubungan samping
dengan kelemahan pengobatan,
6. Ansietas kadar
berhubungan Hb rendah, nyeri,
dengan kurang kurang tidur,
terpapar informasi atau penyebab
lainnya seperti
dibuktikan oleh
klien.
4. Risiko disfungsi
seksual yang
berhubungan
dengan pengaruh
kemoterapi atau
terapi radiasi
pada organ
reproduksi.
DAFTAR PUSTAKA
Joyce,M. Black dan Hawks, Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medekal Bedah. Singapore: Pte. Ltd.
Jane & Joyce. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Buku 3 ed. 8. Singapura: Elsevier.
M. Black, J. (2012). Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 cetakan 3. In J. M. Black, Keperawatan Medikal Bedah (pp.
817- 818). Singapore: Penerbit Salemba Medika (PT Salemba Emban Patria).
Pearce, Evelyn C. 2018. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Percetakan CV Prima Grafika.
Alsagaff Hood, Abdul Mukty, (1995). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.