VANCOUVER BAB 1 - Teguh Dwi Saputro-M16-KMB - Proposal Thesis
VANCOUVER BAB 1 - Teguh Dwi Saputro-M16-KMB - Proposal Thesis
KECEPATAN PENYEMBUHAN
Oleh:
NIM. 232221052
SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PROPOSAL THESIS............................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
ABSTRAK..............................................................................................................3
KATA PENGANTAR............................................................................................4
DAFTAR ISI...........................................................................................................5
DAFTAR TABEL..................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................7
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................9
BAB 1....................................................................................................................10
1.1 Latar Belakang...........................................................................................10
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................16
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................16
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................16
REFERENSI.........................................................................................................17
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Luka bakar adalah cedera jaringan yang disebabkan oleh gesekan, panas,
cairan, api, uap, bahan kimia, listrik, dan radiasi matahari (1). Berdasarkan tingkat
kedalamannya, luka bakar terbagi menjadi tiga kategori yaitu luka bakar derajat I,
luka bakar derajat II dalam dan dangkal, serta luka bakar derajat III (2). Luka
bakar adalah bentuk trauma yang sering menyebabkan kerusakan organ dan
jaringan yang parah serta menjadikan kulit lebih mudah terkena infeksi (3).
Luka bakar adalah cedera yang dapat menimpa siapapun. Berdasarkan data
kematian per tahunnya diakibatkan oleh luka bakar yang sebagian besar terjadi di
luka bakar di Asia Tenggara mencapai 11,6% per tahun. Kematian dan kecatatan
relatif tinggi pada luka bakar dibandingkan dengan trauma lainnya. Faktor yang
mempengaruhi terjadinya angka kematian dan kecacatan yang tinggi adalah luas
dan kedalaman kulit yang terluka bakar, penanganan pertama yang kurang
adekuat, usia pasien, dan status kesehatan (5). Selain itu, data wilayah Asia
Tenggara dan Afrika sebanyak 60% kematian setiap tahunnya (WHO, 2018).
Berdasarkan data Depkes RI Luka bakar di Indonesia pada rentang tahun 2014-
2018, menunjukan bahwa terjadi penignkatab kejadian luka bakar pada tahun
2014-2018 sebanyak 35% dengan rincian tahun 2014 sebanyak 1.209 (14,35%),
tahun 2015 sebanyak 1.387 (16,46%), tahun 2016 sebanyak 1.432 (17,03%),
tahun 2017 sebanyak 1.570 (18,64%), dan pada tahun 2018 sebanyak 1.701
(20,19%) (6).
memiliki angka kejadian sebesar 1,3% yang merupakan jenis cedera terbesar yang
dialami dibandingkan dengan cedera lain. Cedera luka bakar paling banyak
dialami oleh usia produktif yaitu usia 25 – 34 tahun sebanyak 1,8%. Luka bakar
kebanyakan terjadi pada wiraswasta sebanyak 1,8%, pegawai swasta 1,5%, tidak
bekerja sebanyak 1,4%, petani sebanyak 1,3%, dan pembantu sebanyak 1,1%.
sebagian anggota badan dan mengalami gangguan panca indera (7). Luka bakar
terjadi cedera.
pertolongan dan perawatan yang tepat (5). Luka bakar menyebabkan barrier
dengan masuknya mikroorganisme, jamur, dan virus (5). Apabila hal ini tidak
dilakukan perawatan yang tepat maka bakteri dan jamur dapat masuk kedalam
luka dan menyebabkan infeksi. Infeksi yang terjadi pada luka bakar menjadi
terjadi infeksi sistemik yang berpotensi mengancam jiwa (9). Oleh karena itu
diperlukan penelitian tentang terapi yang terbaik untuk mempercepat
penyembuhan luka bakar, mengurangi resiko jaringan parut pada pasien, dan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak buruk
dari luka bakar adalah penanganan awal yang tepat sehingga risiko infeksi dan
(5).
Metode perawatan luka yang dapat digunakan yaitu farmakologis dan non
perawatan luka modern dressing untuk perawatan luka salah satunya adalah
dan perawatan luka adalah menggunakan terapi akupuntur (1). Akupuntur dapat
memperkuat penyembuhan yang dirawat menggunakan hydrogel. Hal ini
adanya regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti permenkes No. 62 tahun
2016, Permenkes No. 37 tahun 2017, Permenkes No. 15 tahun 2018, serta
dimasukan kedala tubuh pada titik – titik tertentu dengan kedalaman tertentu
perawatan luka bakar, namun penyembuhan luka bakar yang lambat, kejadian
jaringan parut dan infeksi masih menjadi tantangan dalam perawatan luka bakar
bahwa akupuntur mampu meredakan rasa sakit post partum pasca sectiocesarea
pasien yang ada dirumah sakit mitra sejati kota medan. Tusukuan pada terapi
akupuntur merangsang hormon endorphin dan hormon pereda nyeri alami dan
dapat mempercepat proses penyembuhan luka (14). Hal ini menunjukan bahwa
penyembuhan luka. Terapi akupuntur merangsang limfatik dan aliran darah pada
nyeri pada area luka. Dalam meningkatkan penyembuhan alami sistem yang
dimiliki oleh tubuh dengan cara merangsang system sarat pusat untuk
mengeluarkan bahan kimia ke sumsum tulang belakang otot, dan otak. Perubahan
lingkungan sekitar luka dengan mempercepat prises penyemuhan (10). Selain itu
kesehatan. Penelitian lain yang telah dilakukan oleh Nirmala (2019) menunjukan
pencernaan, produksi, dan energi. Hal ini menunjukan bahwa terapi akupuntur
darah berfungsi membawa oksigen dan nutrisi menuju area luka bakar yang
luka bakar grade 2B pada hewan coba. Evaluasi luka bakar secara makroskopik
Oleh karena itu penulis tertaik untuk melakukan penelitian ini yang
merawat luka bakar grade 2B pada tikus percobaan. Dalam penelitian ini akan
muncul pada hewan coba yang diberikan perawatan modern dressing dan terapi
berguna tentang efektifitas hydrogel dan terapi akupuntur dalam perawatan luka
bakar grade 2B dan dapat menjadi acuan bagi para professional kesehatan dalam
memilih metode yang terbaik untuk memberikan perawatan luka bakar. Selain itu,
melalui penelitian ini diharapkan bahwa dapat ditemukan solusi untuk membantu
pasien yang mengalami luka bakar dalam mendapatkan perawatan yang lebih
efektif dan cepat dalam penyembuhan luka bakar. Namun perlu diketahui bahwa
respon tubuh pada luka bakar setiap individu berbeda – beda dalam merespon dan
hal ini
luka bakar grade 2b dengan terapi akupuntur dan hydrogel pada tikus.
2. Menganalisis terapi yang paling efektif perawatan luka bakar grade 2b.
1. Menjadi dasar penelitian lebih lanjut tentang perawatan luka bakar grade 2b
2. Memberi informasi baru tentang perawatan luka bakar grade 2b dengan terapi