Anda di halaman 1dari 4

KIMIA PALING MERESAHKAN

Nabila keiza

Di suatu pagi yang cerah,terdengar suara tertawa Anna,Fiona,dan Luna di sepanjang


koridor sekolah.Seperti biasa Anna selalu membahas ketakutannya saat akan memasuki
kelas kimia,tetapi Fiona selalu mengatakan bahwa kimia itu membosankan dan kalau saja
itu bukan jam pertama dia mungkin saja akan bolos.
Luna adalah satu satunya diantara mereka bertiga yang hanya diam dan tertawa.
“aduh,gimana ini ya?aku belum hafal termokimia,kalau disuruh maju gimana?” tanya Anna
dengan nada kesusahan “ah berdoa saja semoga bu cumut ga masuk” jawab Fiona.
“kalau masuk gimana?”balas Anna “ah sudahlah,mungkin kita disuruh scan buku lagi” jawab
Fiona.Scan buku adalah salah satu ciri khas dari guru kimia kami yaitu Bu Cumut,pada saat
itu kami diajarkan untuk menghafal semua materi yang telah kami tulis di buku catatan
dengan cara teknik scan pada memori otak,yaitu mensejajarkan buku dengan mata dan
mengandalkan kefokusan,maka semua yang kita lihat di buku akan disimpan di memori
secara otomatis.Fiona selalu menggap teknik scan itu aneh,karena baginya setiap orang
punya cara efektif masing masing untuk menghafal.

Setiba nya mereka di kelas,terlihat semua murid mempersiapkan diri untuk menghadapi
pelajaran kimia selama 3 jam yang entah mengapa rasanya seperti 10 jam.Kecuali 2 laki laki
bernama Aldo dan Alvar,bisa dibilang mereka adalah murid yang paling tidak peduli dengan
tugas Bu Cumut.”Luna,udah siap tugas Bu Cumut?bagi dong” kata Aldo sambil mendatangi
kami bertiga yang baru saja masuk dari pintu kelas “udah,bentar ya” jawab Luna.”heh
Luna,ngapain dikasih?mereka udah keenakan tuh gamau bikin sendiri” saut Fiona.“nanti
daripada kami ga buat terus disuruh bikin tugas video gimana?ga kasian sama kami?” saut
Alvar.Mendengar itu Luna,Anna,dan Fiona tertawa dan mengiyakan karena wajar
saja,seluruh isi kelas ini sangat membenci tugas video Bu Cumut.

Bel pun berbunyi,dengan kecepatan kilat Alvar dan Aldo menyalin tugas Luna sebelum Bu
Cumut datang.Kalau masalah menyalin tugas di pagi hari mereka lah juaranya.Terdengar
suara hentakan kaki di pintu kelas dan benar saja,itu Bu Cumut dengan membawa tab,itu
juga salah satu ciri khas nya.Bu Cumut memegang tab nya di tangan sebelah kiri dan tas
hitam bermotif di tengah sebelah kanan,dengan ekspresi wajah yang seakan akan
memikirkan akan memberi tugas apalagi untuk kami.Semua murid memasang muka
melasnya,kecuali Luna yang hati nya entah terbuat dari apa sampai bisa sesabar itu.
“baik anak anak ibu,apakah sudah di scan semua materi nyaa?” Tanya Bu Cumut langsung.
“lah?belum buuuu” jawab semua murid serentak dengan ekspresi wajah terkejut.”kok
belum?berarti anak anak ibu tidak menerapkan ya?” jawab Bu Cumut.“baiklah,coba ibu
absen dulu” lanjut Bu Cumut.”tuhkan bener apa aku bilang,ditanyain scan buku” bisik Anna
ke Luna yang hanya dibalas oleh senyum.Luna adalah anak yang sangat
berambisi,rajin,dan tentu saja pintar,tidak heran teman sekelasnya sering meminta
bantuannya untuk mengerjakan tugas.Tetapi Luna juga anak yang sangat pendiam dan
lembut,bisa dibilang kalem.
“Anna?” Bu Cumut mulai mengecek kehadiran siswa,dan tentu saja,nama Anna berada di
urutan pertama.”Hadir bu” Jawab Anna sambil mengangkat tangan sebelah kanan
nya.”iya,bagaimana Anna?sudah dihafal?”tanya Bu Cumut sambil memegang tab “belum
bu,masih setengah” Jawab Anna dengan nada takut.”aduh,kemarin itu ibu memberi kalian
cara scan nya dengan harapan kalian menerapkannya di rumah,kok kalian ga terapkan?”
Kata Bu Cumut.”Terlalu banyak bu,ga sempat hafal” Saut Fiona.Murid murid lain tampak
setuju karena materi yang dihafal memang sangat banyak.Bu Cumut melanjutkan absen nya
sampai selesai.
“baiklah,siapa yang sudah bisa hafal dan jelaskan di depan?karna dengan itu anak anak
ibu yang belum hafal bisa mendapat bayangan” Tanya Bu Cumut.
“saya bu” Jawab Luna yang segera bangkit dari kursi untuk berjalan ke depan.”coba
dijelaskan ya,Luna” Bu Cumut mempersilahkan.
”yang lama ya Luna” Kata Alvar yang membuat seisi kelas sedikit tertawa.Bagaimana tidak
lama?materi yang dihafal bukan hanya 1 bab,tetapi sampai 3 bab.
Luna mulai menjelaskan dengan bahasa nya yang sangat mudah dipahami bagi yang
memperhatikan,tidak untuk Fiona yang langsung menguap karena bosannya ia dengan
pelajaran satu ini.Luna menjelaskan semua nya dengan lengkap,dan ia sama sekali tidak
lelah berbicara yang lamanya hampir berjalan 1 jam.Semua murid di kelas mulai tidak
memperhatikannya,bahkan Anna sudah lelah mendengarnya.Alvar dan Aldo juga sudah
tidur lelap di kursi belakang.Saat waktu sudah berjalan 1 jam lebih,akhirnya Luna selesai
menjelaskan 3 bab tersebut,ditutup oleh tepuk tangan seisi kelas.
“baiklah Luna,terimakasih,walaupun mungkin ada sedikit materi yang terlewat masih bisa
di hafal lagi ya,untuk sementara Luna sudah mendapat nilai” Jelas Bu Cumut.
Tiba tiba Fiona menggoyangkan kursi Anna dan berbisik “udah dijelasin 1 jam gitu masih
ada aja yang kurang?gimana aku nanti yang mungkin cuma 5 menit?” Anna tertawa
mendengarnya.
“baiklah anak anak ibu,tidak apa jika hari ini cuma 1 orang yang maju tetapi untuk kedepan
ibu harap ada lagi yang maju” Jelas Bu Cumut “untuk besok kita akan mengambil nilai tugas
yang selama ini ibu berikan,tolong yang belum lengkap segera di lengkapkan,karena akan di
cek” Lanjut Bu Cumut.Seisi kelas tampak mengeluh karena beberapa dari mereka ada yang
belum lengkap dan batas kumpulnya besok.Dua jam berlalu untuk pelajaran kimia hari
ini,seperti biasa seisi kelas tampak seperti wajah wajah baru terbangun dari tidur.Dan
menghela nafas segar saat Bu Cumut keluar dari pintu kelas.Anna,Fiona,dan Luna
bergegas membereskan buku bukunya ke dalam tas.
“Luna,Anna,kita kan bestie nih,aku liat dong tugas nya yang terakhir tuh evaluasi,masa
kalian tega liat aku nanti ga lengkap” Rayu Fiona.
“loh?tumben rajin?” Jawab Anna.
“Bukannya rajin,males aja namaku disebut sama Bu Cumut” Jawab Fiona sambil memutar
mata nya kesal dibalas oleh tertawaan Anna dan Luna.
“boleh ya?luna udah siap kan? Tanya Fiona lagi.
“udah” Jawab Luna.
“buku Luna mulu perasaan,kalo aku jadi Luna aku bakal marah sih buku aku dipinjem terus”
Kata Anna mengompori Luna yang pasti tidak akan seperti itu.
“yaudah coba sini buku nya,udah siap belum Anna?” Tanya Fiona menantang.
“udah,nih” Jawab Anna sambil memperlihatkan buku nya.Tanpa basa basi Fiona langsung
mengambil buku itu dan kabur “thanks and bye”.
Anna dan Luna langsung geleng geleng melihat kelakuan teman nya itu.

Hari berlalu dan keesokan harinya mereka bertemu kembali di sekolah.Hari ini sangat
berbeda dengan hari biasanya karena Luna menjadi sangat tidak terkendali.
“ada apa sih Luna?” Tanya Fiona.
Luna tidak menjawab,dia berjalan mondar mandir sepanjang koridor sambil meremas remas
jarinya.
“Luna,kok jadi kamu sih yang panikan?” Tanya Anna sambil tertawa kecil menyadari bahwa
ia sedang melihat cerminan diri nya sendiri.
Luna tetap tidak menjawab,Anna dan Fiona penasaran.
“yaudah mending kita sekarang ke kantin,refreshing dulu supaya pikiran Luna jadi fresh
lagi,lagian bel masih lama kan?” Rayu Fiona sambil menarik tangan temannya itu.Di
perjalanan ke kantin yang berada di lantai bawah,Luna akhirnya buka suara “buku ku dua
dua nya hilang” mendengar itu kedua temannya tercengang dan terkejut.
“hah?buku apa?” Tanya Anna.
“kimia” Jawab Luna
“tuhkan bener,kantin itu memang tempat refreshing terbaik di sekolah ini,baru di jalan aja
udah fresh apalagi udah masuk ke kantinnya” Kata Fiona yang dibalas oleh tatapan sinis
Anna dan Luna yang sedang kesusahan.Menyadari tatapan itu Fiona langsung tertawa kecil
“hahaha,sorry deh sorry,kok bisa hilang Luna?” Tanya Fiona.
“kalo Luna tau kenapa ilang nya,pasti udah dapet dari tadi dong Fiona” Jawab Anna sambil
melotot.Luna yang biasanya tertawa melihat kedua temannya itu kalini tidak sama sekali.
“yauda,coba kita ke kelas dulu siapa tau ada keselip di tas ku” Ajak Anna.
“eh tunggu dong,kita kan belum sampe kantin,aku mau beli bakso bu de” Keluh Fiona.
“masih pagi Fiona,nanti siang aja” Jawab Anna sambil menarik tangan Fiona.
Tiba nya mereka di Kelas,Anna dan Fiona langsung membongkar tas nya masing masing
dan sayang sekali memang tidak ada buku Luna didalamnya.Luna sudah mulai kesusahan
dan mengeluh “terus ini gimana ya?” Tanya Luna dengan nada suara yang rendah.”dua dua
nya hilang,catatan sama latihannya” Lanjut Luna lagi.
Anna dan Fiona sudah habis ide untuk masalah ini.
“coba di perpus?kemarin kita ke perpus kan?” Kata Fiona.
mereka bergegas ke perpustakaan yang letaknya di lantai dua tidak jauh dari kelas.
Setelah berlari lari sampai ke perpustakaan mereka berhenti di depan pintu perpustakaan
yang tampak tidak meyakinkan,dan benar saja,Pintunya terkunci.Luna tampak kesal dan
segera berusaha mengintip dari kaca jendela perpustakaan.Tampak dari jendela ada 2 buku
tergeletak di atas meja dan Luna menyangka itu bukunya.Luna langsung menepuk nepuk
Anna dan Fiona sambil menunjuk ke jendela.
“Apasih Luna?ngeliat hantu?” Tanya Fiona.
“itu buku aku didalam,tolong dong gimana caranya” Jawab Luna.
“ayo cari bu dede,bu dede ada kunci nya” Kata Anna sambil kembali berlari ke ruang Bu
Dede.
Kami bertiga sangat panik,Bu Cumut tidak akan memaafkan murid nya yang tidak lengkap
membuat tugas dan tidak menerima alasan bahwa buku hilang atau tertinggal.
Sesampainya mereka ke ruang Bu Dede,mereka langsung menjelaskan tentang masalah
yang terjadi dan meminta kunci itu,mereka kembali berlari ke arah perpustakaan.
“masih pagi udah keringatan aku,bentar lagi kurus nih” Kata Fiona sambil terengah
engah.Tanpa basa basi Anna langsung membuka pintu perpustakaan dan berlari ke arah
meja yang ditunjuk Luna.
Luna segera mengambil buku itu dan betapa terkejutnya ia bahwa buku itu ternyata bukan
buku miliknya,itu buku cerita berwarna coklat yang mungkin lupa disusun kembali di rak
perpustakaan.Menyadari hal itu Fiona dan Anna tercengang dan memasang muka pasrah.
“oke,sekarang gimana?” Tanya Anna.
“udah la,yuk balik kelas siapa tau ada keajaiban” Jawab Fiona.
Luna hanya terdiam,perasaan nya kini campur aduk antara panik dan pasrah.
Mereka segera berjalan menuju kelas.

Sesampainya di kelas,Luna langsung duduk di kursi nya sambil menidurkan wajahnya di


atas meja.Anna dan Fiona bingung apa yang harus mereka lakukan.
“Fiona,biasanya kamu jago ngelawak,kasih dong ke Luna” Kata Anna yang kini butuh
lawakan Fiona.
“beneran deh,kali ini aku gabisa” Jawab Fiona.
“ayo lah,satu aja” Paksa Anna.
“minuman apa yang kelelahan?” Fiona memulai jokes nya.
“apatuh?” Jawab Anna.
“Nescape” Lanjut Fiona.
“jujur nih ya,ga lucu” Saut Anna.
“Kan udah aku bilang,kali ini aku gabisa” Jawab Fiona.

Tiba tiba Aldo dan Alvar menghampiri mereka bertiga yang tampak kelelahan.
“kenapa nih?masih pagi udah olahraga” Tanya Aldo.
“buku Luna” Jawab Fiona.
“kenapa?buku diary nya di baca orang?” Tanya Alvar.
“bukan” Jawab Anna.
“jadi?” Tanya Alvar sambil kebingungan.
“buku kimia Luna hilang dua duanya” Anna menjelaskan.
“oh kalo masalah itu aku gatau hilangnya kemana”Jawab Aldo.
Tiba tiba Alvar menepuk keras pundak Aldo
“eh aku lupa,bentar ya bentar”.Alvar berlari ke arah kursi nya dan benar saja,buku yang
kemarin mereka pinjam dari Luna belum dikembalikan,yang Luna bereskan kemarin adalah
buku note book nya untuk menghafal materi.Alvar cengengesan sambil membawa buku
Luna ke arah meja Luna.
“nih Luna,makasih” Kata Alvar sambil menampakkan senyum terbaiknya.
Luna langsung mengangkat wajahnya dan berdiri
“kenapa bisa lupa?kami udah cape gini nyari buku ternyata masih di kamu?kenapa ga
bilang?”Bentak Luna yang membuat Anna,Fiona,Alvar,dan Aldo menyaksikan momen yang
mungkin hanya bisa dilihat seumur hidup sekali.
“hehe iya maaf Luna,jangan marah marah lah” Jawab Alvar.
Luna yang menyadari bahwa dirinya baru saja melakukan hal yang tidak biasa pun terdiam
dan tertawa dibalas oleh tertawa teman temannya yang lain yang tidak kalah terbahak
bahaknya.
Ternyata tugas Bu Cumut bisa sampai membuat Luna berubah drastis.
“kimia paling meresahkan,hari ini” Kata Fiona.

Note :
Karya ini merupakan karya orisinil tanpa adanya duplikat atau meniru karya orang lain.

Anda mungkin juga menyukai