Kata Pengantar
Kata Pengantar
Disusun Oleh:
1.Afif Muzakhi
2.Hafid Muzaki
3.Cut Ainal Fadila
4.Rida Agusmawati
Puja -puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Dengan pertolongan-Nya,
saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “SEJARAH ORGANISASI GLOBAL DAN
REGIONAL”.
Dalam Penelitian Sejarah” disusun sebagai tambahan materi bagi siswa kelas XII IPS di
SMAN UNGGUL DARUSSA’ADAH KLUET RAYA. Kritik dan saran yang membangun dari
setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para siswa umumnya dan saya pribadi khususnya.
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi internasional banyak mengikut sertakan sertakan negara-negara yang ingin
menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu
hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak sekali
kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti terjadinya perang atau
pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional tidak berjalan dengan baik.
Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiranorganisasi-organisasi internasional yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu, dapat digunakan
juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara.. Melalui
organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai tujuan yang
menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di bidang kehidupan
internasional.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ dan ASEAN) ?
2. Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC ,GNB,
NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN ) ?
3. Bagaimana Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ,dan ASEAN) ?
C. TUJUAN
1. Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
2. Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC,GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
3. Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
4. Untuk menganalisis Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, KAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
BAB II
PEMBAHASAN
A. APEC
1. Latar Belakang
2. Tujuan GNB
Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki tujuan ke dalam, yakni mengatur kerja sama di antara
anggotanya, dan tujuan ke luar, yaitu mengatur hubungan dengan dunia luar. Tujuan ke dalam
GNB adalah meningkatkan kehidupan masyarakat di negara-negara anggotanya dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial. Sedangkan tujuan ke luarnya adalah meredakan ketegangan dunia
akibat pertentangan dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, hingga tercipta
perdamaian dunia.
Berdasarkan dua tujuan tersebut, fokus utama perhatian GNB adalah:
Mendukung tercapainya hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional,
kedaulatan, dan integritas nasional bagi negara anggota
Menentang politik apartheid, yaitu diskriminasi berdasarkan warna kulit. Tidak memihak
pada pakta militer multilateral
Berjuang menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasisme, pendudukan dan dominasi asing, serta pelucutan senjata
Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
Hidup berdampingan secara damai
Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional,
pembangunan ekonomi-sosial, dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional
Melakukan kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.
Dalam GNB, Indonesia memiliki peranan strategis. Apa sajakah itu? Berikut beberapa di
antaranya:
Sebagai pelopor GNB
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Indonesia turut andil dalam berdirinya gerakan ini.
Bahkan Presiden Soekarno menjadi tokoh pendiri GNB bersama tokoh dunia lainnya.
Menjadi tuan rumah KAA dan KTT
Konferensi Asia–Afrika (KAA) merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Pada saat itu,
KAA dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.
Pada waktu itu, ada beberapa negara yang memilih untuk memihak dua blok, dan
menyatakan keinginannya untuk bersikap netral.
Selain KAA, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-X yang diadakan
di Jakarta, pada 1–6 September 1992.
Memimpin GNB
Tak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia juga pernah menjadi pemimpin GNB. Pada
KTT GNB ke-X, Presiden Soeharto ditunjuk sebagai Ketua Gerakan Non Blok.
Berprinsip sama seperti GNB, sejak merdeka, Indonesia menentang beragam kerjahatan
internasional, terutama penjajahan. Perdamaian ini dijunjung dan diaplikasikan dalam
politik luar negeri bebas aktif, di mana hal tersebut ternyata sejalan dengan prinsip GNB.
C. NAFTA
1. Sejarah NAFTA
American Summit di Chili pada April 1988 menjadi latar sejarah berdirinya NAFTA.
Pertemuan ini membahas tentang budaya, perjalanan, hingga cyberspace. Kerja sama yang
dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat dalam kerja sama
tersebut.
USMCA memiliki tujuan baru untuk meningkatkan penegakan hak-hak pekerja dan menekan
harga untuk obat-obatan biologis. Kesepakatan akhirnya disetujui pada 30 September 2018 oleh
ketiga negara.
Meski sudah berganti nama menjadi USMCA, NAFTA masih memiliki tujuan yang sama, yaitu
bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.
China Asean Free Trade Area (CAFTA) merupakan perjanjian multilateral yang bertujuan untuk
mewujudkan kawasan perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan China. Gagasan
pendirian CAFTA berawal dari keinginan negara-negara ASEAN dan China untuk melakukan
kerja sama dalam sektor perdagangan demi pertumbuhan ekonomi. Proses pendirian CAFTA
berlangsung secara bertahap melalui perundingan dan negosiasi antara kepala negara China dan
ASEAN. Proses perundingan berlangsung secara intensif dari tahun 2001 hingga 2007. CAFTA
secara resmi terbentuk setelah penandatanganan perjanjian China-Asean Free Trade Area pada
KTT ASEAN tahun 2007 di Filipina. Meskipun CAFTA telah terbentuk pada tahun 2007,
realisasi pelaksanaan perjanjian baru dimulai pada awal tahun 2010.
D. CAFTA
Pada awal pembentukannya, CAFTA memiliki tujuh negara anggota yaitu, Malaysia, Filipina,
China, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Pada tahun 2012, Brunei Darussalam, Myanmar,
Vietnam, Laos, dan Kamboja baru mulai bergabung dengan CAFTA.
1. Tujuan
Dalam jurnal Strategi China dalam pelaksanaan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA)
(2006) karya Anastasia Laura dkk, pembentukan CAFTA bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara negara-negara
anggota Liberalisasi perdagangan barang dan jasa
2. Menciptakan sistem transparansi perdagangan untuk mempermudah pengawasan
3. Meningkatkan daya saing pasar industri.
2. Program CAFTA
Dilansir dari website resmi ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA, untuk mencapai tujuannya,
CAFTA menerapkan beberapa program utama, yakni :
1. Menerapkan sistem perdagangan bebas
2. Peningkatan akses pasar barang dan jasa
3. Mempermudah peraturan dan ketentuan investasi
4. Melaksanakan konferensi rutin antar negara anggota
3. Indonesia dan CAFTA
Indonesia mulai bergabung dalam CAFTA pada awal tahun 2010. CAFTA memberikan banyak
dampak, baik positif maupun negatif sebagai berikut:
Dampak positif
Dampak positif dari CAFTA untuk Indonesia, adalah:
1. Harga produk barang dan jasa semakin murah karena penghapusan bea masuk
2. Meluasnya pasar ekspor dari komoditas Indonesia
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk barang dan jasa
Dampak negatif
Dampak negatif dari CAFTA untuk Indonesia, yakni:
1. Industri dalam negeri terancam eksistensinya
2. Munculnya ancaman imperialisme produk China di Indonesia
3. Munculnya eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia.
E. ANZUZ
Australia New Zealand United States (ANZUS) merupakan aliansi pertahanan dan keamanan
di kawasan Pasifik yang terdiri dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Pendirian
ANZUS berawal dari keinginan Amerika Serikat untuk menjaga pengaruh politik dan militernya
di kawasan Pasifik. Pasca kemenangan pada Perang Pasifik melawan Jepang, Amerika Serikat
terus menjalin hubungan baik dengan negara-negara Pasifik, termasuk Australia dan Selandia
Baru. Pada perkembangannya, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia mengadakan
pertemuan di San Fransisco untuk membahas kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan
kawasan Pasifik.
1. Tujuan ANZUS
Pendirian ANZUS tidak bisa terlepas dari kondisi Perang Dingin yang sedang berlangsung dari
tahun 1947.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tujuan utama ANZUS adalah melindungi perdamaian
kawasan Pasifik dari pengaruh komunisme.
Selain itu, ANZUS juga ingin mewujudkan perdamaian dunia dengan aktif menengahi
permasalahan antar negara.
Prinsip Dalam buku Sejarah Australia (1996) karya Julius Suboro, terdapat prinsip-prinsip utama
aliansi ANZUS, yakni :
a. Solidaritas antarnegara anggota dalam mengatasi permasalahan pertahanan dan keamanan
kawasan Pasifik.
b. Mencegah berkembangnya komunisme di kawasan Pasifik.
c. Mejalin kerja sama militeristik untuk mencegah adanya agresi negara lain di kawasan
Pasifik.
d. Melakukan koordinasi pertahanan kawasan Pasifik secara intensif.
e. Saling menghargai urusan internal negara-negara anggota.
2. Peran ANZUS
ANZUS beberapa kali terlibat dalam upaya penyelesaian konflik internasional. Berikut peran
ANZUS dalam konflik internasional:
a. ANZUS mengirimkan bantuan senjata, kendaraan perang dan pasukan khusus untuk
menyelesaikan perang Vietnam pada 1955-1975
b. Aktif membantu dalam penyelesaian masalah Timor Timur
c. Membantu penyelesaian masalah antara RRC dengan Taiwan.
3. Perpecahan ANZUS
Pada tahun 1985, Selandia Baru keluar dari ANZUS karena tidak setuju dengan keputusan
Amerika Serikat dan Australia untuk menggunakan nuklir sebagai alat pertahanan dan senjata
perang.
Selandia Baru menganggap bahwa penggunaan senjata nuklir terlalu membahayakan bagi
kemanusiaan. Selain itu, senjata nuklir juga dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan konflik
internasional.
F. ASEAN
1. Pengertian ASEAN
Menjawab kepanjangan dari singkatan ASEAN bisa jadi adalah hal mudah bagi banyak orang,
karena ini sudah dipelajari sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Secara bahasa, ASEAN memang
diartikan sebagai Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara.
Secara lebih lanjut, ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya adalah
negara dari kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk karena adanya keinginan kuat dari
para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan
sejahtera.
Saat awal dibentuk, ASEAN hanya terdiri dari 5 negara yang disebut sebagai negara pendiri
ASEAN. Negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Kini, sudah ada 10 negara dalam keanggotaan ASEAN. Berikut negara anggota ASEAN:
3 Sejarah ASEAN
ASEAN didirikan oleh 5 negara, termasuk Indonesia, pada 8 Agustus 1967. ASEAN berdiri
karena kesamaan negara-negara pendirinya yang saat itu sama-sama baru lepas dari jajahan
kolonial, kecuali Thailand. Proses berdirinya ASEAN terjadi di aula utama gedung Departemen
Luar Negeri di Bangkok, Thailand.
Pendirian organisasi ini ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi ASEAN yang diwakili oleh
lima menteri luar negeri. Deklarasi ASEAN adalah sebuah dokumen pendek dengan kata-kata
sederhana yang hanya berisi lima halaman. Secara garis besar, dokumen tersebut berisi maksud
dan tujuan didirikannya ASEAN.
Mulanya, gagasan berdirinya ASEAN muncul saat Thailand menjadi penengah rekonsiliasi
antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia atas perselisihan tertentu. Keempat negara tersebut
lantas menyadari bahwa kerjasama regional sangat penting untuk menghindarkan dari masa
depan kawasan yang tidak pasti. Dengan niatan memperbaiki hubungan dan memperkuat
kawasan, keempat negara ini juga mengajak Singapura untuk bergabung.
4. Tujuan ASEAN
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:
5. Prinsip ASEAN
Dalam hubungan satu sama lain, negara anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-prinsip dasar
tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) 1976:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi dengan
negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang mana pada
hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan
adanya interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk bekerjasama
antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan untuk bekerjasama yang telah
disepakati antar suatu anggota organisasi regional dan global membentuk suatu komitmen untuk
saling bekerjasama, salah satunya kerjasama dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada.
Tidak hanya itu saja, antar anggota organisasi regional dan global juga saling membantu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Indonesia meruapakan salah satu negara
yang memiliki peran penting dalam pembentukan organisasi regional dan global seperti
organisasi APEC,GNB, NAFTA, CAFTA,ANZUZ, dan ASEAN.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai penambah wawasan dan sebagai referensi sejarah mengenai organisasi-organisasi
regional dan global. Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan mengenai makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://molamakalah.blogspot.com/2018/10/makalah-organisasi-global-dan-regional.html?m=1
https://id.scribd.com/document/446517962/Makalah-Sejarah-Minat-ANZUS-dan-
SAARChttps://www.academia.edu/39036360/
Makalah_NAFTA_MERCOSUR_DRCAFTA_FIXX