Anda di halaman 1dari 16

Makalah

SEJARAH ORGANISASI GLOBAL DAN


REGIONAL

Disusun Oleh:
1.Afif Muzakhi
2.Hafid Muzaki
3.Cut Ainal Fadila
4.Rida Agusmawati

SMAN UNGGUL DARUSSA’ADAH KLUET


RAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puja -puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta salam
kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Dengan pertolongan-Nya,
saya dapat menyelesaikan makalah berjudul “SEJARAH ORGANISASI GLOBAL DAN
REGIONAL”.
Dalam Penelitian Sejarah” disusun sebagai tambahan materi bagi siswa kelas XII IPS di
SMAN UNGGUL DARUSSA’ADAH KLUET RAYA. Kritik dan saran yang membangun dari
setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para siswa umumnya dan saya pribadi khususnya.
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. APEC(Asia Pacific Economic Cooperation.......................................................2


B. GNB (Gerakan Non-Blok)..................................................................................4
C. NAFTA ( North American Free Trade Agreement)............................................6
D. KAFTA ( China ASEAN Free Trade Area)........................................................8
E. ANZUZ...............................................................................................................9
F. ASEAN ( Association Of Southeast Asian Nations)...........................................11

BAB III PENUTUP.................................................................................................12

A. KESIMPULAN..................................................................................................12
B. SARAN...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Organisasi internasional banyak mengikut sertakan sertakan negara-negara yang ingin
menjalin hubungan internasional baik yang bersifat regional maupun global Dalam suatu
hubungan internasional, tidak selalu diwarnai oleh suasana yang tertib dan aman. Banyak sekali
kendala, baik dari masalah intern (dalam) maupun ekstern (luar), seperti terjadinya perang atau
pertikaian politik yang dapat mengakibatkan hubungan internasional tidak berjalan dengan baik.
Kendala ini dapat diatasi dengan kehadiranorganisasi-organisasi internasional yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk melakukan hubungan internasional. Selain itu, dapat digunakan
juga sebagai media kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara.. Melalui
organisasi hubungan internasional, negara – negara akan berusaha untuk mencapai tujuan yang
menjadi kepentingan bersama dan kepentingan itu menyangkut segala hal di bidang kehidupan
internasional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ dan ASEAN) ?
2. Bagaimana tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional (APEC ,GNB,
NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN ) ?
3. Bagaimana Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ,dan ASEAN) ?

C. TUJUAN
1. Untuk menganalisis latar belakang terbentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
2. Untuk menganalisis tujuan dibentuknya organisasi-organisasi global dan regional
(APEC,GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
3. Untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan organisasi-organisasi global dan regional
(APEC, GNB, NAFTA, CAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
4. Untuk menganalisis Peran Indonesia dalam organisasi-organisasi global dan regional (APEC,
GNB, NAFTA, KAFTA, ANZUZ, dan ASEAN).
BAB II
PEMBAHASAN

A. APEC

1. Latar Belakang

APEC (Asian Pasific Economic Coorporation) merupakan organisasi


kerjasama ekonomi regional di kawasan Asia Pasifik. Organisasi APEC  berdiri pada bulan
November 1989 di Canberr dan Australia diprakarsai Perdana Menteri Australia , Bob Hawke.
Ada dua belas negara pendiri Organisasi APEC, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand,
Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Republik Korea, Australia, Selandia Baru, Kanada dan
Amerika Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima anggota baru , yaitu Cina dan Hong Kong.
Pada tahun 1993 APEC menerima Meksiko  dan Papua New Guenia. Pada tahun 1994 APEC
menerima Cile dan pada tahun 1998 menerima Peru, Rusia , serta Vietnam sebagai anggota baru.

Latar belakang terbentuknya organisasi APEC yaitu ;


a. Kebutuhan pembangunan ekonomi regional akibat globalisasi sistem perdagangan, dan
adanya perubahan berbagai situasi politik dan ekonomi dunia sejak pertengahan tahun
1980- an.
b. Kemajuan teknologi di bidang transportasi dan telekomunikasi semakin mendorong
percepatan perdagangan global yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan yang
cepat pada pasar uang, arus modal
c. Meningkatnya kompetisi untuk memperoleh modal, tenaga kerja terampil, bahan baku,
maupun pasar secara global
d. Meningkatnya kerja sama ekonomi di antara negara-negara seka-wasan seperti
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) yang menerapkan sistem pasar tunggal untuk Eropa;
North American Free Trade Area (NAFTA) di kawasan Amerika Utara; ASEAN Free
Trade Area (AFTA) di kawasan Asia Tenggara.
e. Berkurangnya persaingan persen-jataan, sehingga Forum-forum internasional yang
seringkali didominasi dengan pembahasan masalah pertahanan dan keamanan, mulai
digantikan dengan pembahasan masalah-masalah ekonomi dan perdagangan
f. Timbulnya pemikiran untuk mengalihkan dana yang semula digunakan untuk perlombaan
senjata ke arah kegiatan yang dapat menunjang kerja sama ekonomi antar negara.

2. Tujuan Terbentuknya Organisasi APEC


Organisasi APEC memiliki tujuan yang ditetapkan saat KTT( Konferensi Tingkat Tinggi ) APEC
yang dilaksanakan di Bogor,Indonesia tahun 1994, yaitu ;
a. Untuk mencapai perdagangan bebas dan terbuka dan Investasi di kawasan Asia-Pasifik
pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang     ( Bogor
Goals ) Tujuan utama yang ditetapkan pada KTT ke - 6 pada tanggal 15 November
1994 di Bogor,Indonesia.
b. Meningkatkan kerjasama dan investasi dalam bidang perdagangan, meliputi
penghapusan hambatan-hambatan dan tarif perdagangan antar negara.
c. Untuk mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di wilayah asia-pasifik,
menciptakan ekonomi domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor
d. Membantu ekonomi untuk tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan memberikan
kesempatan yang lebih besar untuk perdagangan internasional dan investasie.     
e. Untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien pergerakan barang, jasa dan
orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan
kerjasama teknis.

3. Kegiatan Organisasi APEC


Kegiatan yang telah dilakukan APEC dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu ;
a. pengurangan tarif dan hambatan non tarif lainnya
b. menciptakan kondisi ekonomi yang lebih efisien dan meningkatkan perdagangan
c. Seluruh pihak diharapkan dapat melakukan perannya masing-masing dalam rangka
mencegah munculnya kebijakan-kebijakan yang bersifat protektif dan terus melanjutkan
upaya liberalisasi perdagangan. Hubungan perdagangan juga harus kuat dan seimbang
agar mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.
d. perlunya membangun infrastruktur sebagai elemen dasar konektivitas.
4. Peran Indonesia dalam Organisasi APEC
Indonesia merupakan salah satu dari dua belas pendiri Organisasi APEC. Pada tahun
1989, Indonesia membantu terbentuknya organisasi APEC. Indonesia ikut menikmati hasil nyata
dari forum kerja sama ekonomi tersebut. Negara anggota organisasi APEC  merupakan mitra
dagang utama bagi Indonesia. Jumlah impor Indonesia sebesar 61% dari total ekspor Indonesia.
Selain itu, 50 % sumber investasi asing langsung berasal dari kerja sama Indonesia dengan
negara – negara anggota organsiasi APEC.
Pada tanggal 5 November 1994, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin –
pemimpin organisasi APEC di Bogor. Peran lain Indonesia dalam organisasi APEC antara lain
yaitu ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi APEC yang jujur, adil, dan
bebas serta saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan bangsa.

1. Anggota Organisasi Apec


Saat Ini APEC Memiliki 22 (Dua Puluh Dua) Anggota Ekonomi Yaitu :
1. Australia 12. Rusia
2. Brunai Darussalam 13. Singapura
3. Kanada 14. Taiwan
4. Chili 15. Thailand
5. Cina 16. Amerika Serikat
6. Malaysia 17. Vietnam
7. Meksiko 18. Indonesia
8. Selandia Baru 19. Hong Kong
9. Papua Nugini 20. Jepang
10. Peru 21. Korea Selatan
11. Philipina 22. Mongolia

B. GNB (Gerakan Non-Blok)


1. Latar Belakang GNB
GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di
Beograd, Yugoslavia pada 1–6 September 1961. KTT pertama ini dihadiri 25 negara, yakni:
Afghanistan, Algeria, Arab Saudi, Cyprus, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak,
Kamboja, Kongo, Kubu, Lebanon, Mali, Maroko, Mesir, Myanmar, Nepal, Somalia, Sri Lanka,
Sudan, Suriah, Tunisia, Yaman, dan Yugoslavia. Dalam KTT I tersebut, negara pendiri GNB
bersepakat untuk mendirikan gerakan dan bukan organisasi. Guna menghindarkan diri dari
implikasi birokrasi dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka. KTT I juga
menegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada peran pasif dalam politik internasional. Namun,
merumuskan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara anggota.
GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia. Karena sejak awal
terbentuknya, Indonesia memiliki peranan sentral. KAA menjadi bukti peran dan kontribusi
Indonesia dalam memelopori berdirinya GNB. Secara khusus, Presiden Soekarno juga diakui
sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB. Indonesia menilai GNB penting, karena prinsip dan
tujuannya merupakan refleksi dari perjuangan serta tujuan bangsa Indonesia, sebagaimana yang
tertulis
dalam UUD 1945.

2. Tujuan GNB

Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki tujuan ke dalam, yakni mengatur kerja sama di antara
anggotanya, dan tujuan ke luar, yaitu mengatur hubungan dengan dunia luar. Tujuan ke dalam
GNB adalah meningkatkan kehidupan masyarakat di negara-negara anggotanya dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial. Sedangkan tujuan ke luarnya adalah meredakan ketegangan dunia
akibat pertentangan dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet, hingga tercipta
perdamaian dunia.
Berdasarkan dua tujuan tersebut, fokus utama perhatian GNB adalah:
 Mendukung tercapainya hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional,
kedaulatan, dan integritas nasional bagi negara anggota
 Menentang politik apartheid, yaitu diskriminasi berdasarkan warna kulit. Tidak memihak
pada pakta militer multilateral
 Berjuang menentang segala bentuk dan manifestasi imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasisme, pendudukan dan dominasi asing, serta pelucutan senjata
 Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain
 Hidup berdampingan secara damai
 Menolak penggunaan atau ancaman kekuatan dalam hubungan internasional,
pembangunan ekonomi-sosial, dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional
 Melakukan kerja sama internasional berdasarkan persamaan hak.
Dalam GNB, Indonesia memiliki peranan strategis. Apa sajakah itu? Berikut beberapa di
antaranya:
 Sebagai pelopor GNB
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa Indonesia turut andil dalam berdirinya gerakan ini.
Bahkan Presiden Soekarno menjadi tokoh pendiri GNB bersama tokoh dunia lainnya.
 Menjadi tuan rumah KAA dan KTT
Konferensi Asia–Afrika (KAA) merupakan cikal bakal lahirnya GNB. Pada saat itu,
KAA dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat.
Pada waktu itu, ada beberapa negara yang memilih untuk memihak dua blok, dan
menyatakan keinginannya untuk bersikap netral.
Selain KAA, Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah KTT GNB ke-X yang diadakan
di Jakarta, pada 1–6 September 1992.
 Memimpin GNB
Tak hanya menjadi tuan rumah, Indonesia juga pernah menjadi pemimpin GNB. Pada
KTT GNB ke-X, Presiden Soeharto ditunjuk sebagai Ketua Gerakan Non Blok.
Berprinsip sama seperti GNB, sejak merdeka, Indonesia menentang beragam kerjahatan
internasional, terutama penjajahan. Perdamaian ini dijunjung dan diaplikasikan dalam
politik luar negeri bebas aktif, di mana hal tersebut ternyata sejalan dengan prinsip GNB.

C. NAFTA
1. Sejarah NAFTA
American Summit di Chili pada April 1988 menjadi latar sejarah berdirinya NAFTA.
Pertemuan ini membahas tentang budaya, perjalanan, hingga cyberspace. Kerja sama yang
dijalin Amerika Serikat dan Kanada menarik minat Meksiko untuk terlibat dalam kerja sama
tersebut.

Pada September 1998, Meksiko akhirnya menandatangani Declaration and Memorandum of


Understanding yang meresmikan masuknya Meksiko ke dalam NAFTA. Kesepakatan untuk
membuat perdagangan bebas ditetapkan pada 12 Januari 1992. Namun, NAFTA baru beroperasi
secara resmi pada 1 Januari 1994.

2. Tujuan Berdirinya NAFTA


Menurut Modul Sejarah Kelas 12 yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, tujuan yang ingin dicapai dengan diberlakukannya NAFTA, antara lain:
1. Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota.
2. Mengusahakan standarisasi barang-barang yang diperdagangkan.
3. Meningkatkan pelayanan pada konsumen dengan mengutamakan aspek keselamatan,
kesehatan, dan ramah dengan lingkungan.
4. Mengatur keseimbangan ekspor dan impor antar anggota.
3. Isi Perjanjian NAFTA
Seperti perjanjian perdagangan bebas lainnya yang mengatur tentang berbagai fasilitas
perdagangan (tarif, investasi, hak kekayaan intelektual, pengadaan pemerintah dan lain-lain),
NAFTA juga memiliki peraturan-peraturan yang ditulis di dalam dokumen kesepakatan.
Dokumen kesepakatan setebal 2000 halaman ini berisi 8 bagian dan 22 bab.
Menurut Liliston dalam artikelnya NAFTA Renegotiation: What's at stake for food, farmers
and the land?, NAFTA menetapkan dan menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan mengenai:
1. Rules of origin, yakni suatu aturan pendukung atau sekunder yang digunakan untuk membantu
mengaplikasikan aturan-aturan utama.
2. Prosedur bea cukai.
3. Masalah pertanian.
4. Sanitasi.
5. Pengadaan oleh pemerintah.
6. Investasi.
7. Perdagangan jasa.
8. Perlindungan hak kekayaan intelektual.
9. Mekanisme penyelesaian sengketa dagang ekspor impor.
4. Pergantian Nama NAFTA
Pada 27 Agustus 2018, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengusulkan pergantian
NAFTA. Kesepakatan ini diganti dengan USMCA atau United States-Mexico-Canada-
Agreement.

USMCA memiliki tujuan baru untuk meningkatkan penegakan hak-hak pekerja dan menekan
harga untuk obat-obatan biologis. Kesepakatan akhirnya disetujui pada 30 September 2018 oleh
ketiga negara.
Meski sudah berganti nama menjadi USMCA, NAFTA masih memiliki tujuan yang sama, yaitu
bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko.
China Asean Free Trade Area (CAFTA) merupakan perjanjian multilateral yang bertujuan untuk
mewujudkan kawasan perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN dan China. Gagasan
pendirian CAFTA berawal dari keinginan negara-negara ASEAN dan China untuk melakukan
kerja sama dalam sektor perdagangan demi pertumbuhan ekonomi. Proses pendirian CAFTA
berlangsung secara bertahap melalui perundingan dan negosiasi antara kepala negara China dan
ASEAN. Proses perundingan berlangsung secara intensif dari tahun 2001 hingga 2007. CAFTA
secara resmi terbentuk setelah penandatanganan perjanjian China-Asean Free Trade Area pada
KTT ASEAN tahun 2007 di Filipina. Meskipun CAFTA telah terbentuk pada tahun 2007,
realisasi pelaksanaan perjanjian baru dimulai pada awal tahun 2010.

D. CAFTA
Pada awal pembentukannya, CAFTA memiliki tujuh negara anggota yaitu, Malaysia, Filipina,
China, Singapura, Thailand, dan Indonesia. Pada tahun 2012, Brunei Darussalam, Myanmar,
Vietnam, Laos, dan Kamboja baru mulai bergabung dengan CAFTA.
1. Tujuan
Dalam jurnal Strategi China dalam pelaksanaan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA)
(2006) karya Anastasia Laura dkk, pembentukan CAFTA bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara negara-negara
anggota Liberalisasi perdagangan barang dan jasa
2. Menciptakan sistem transparansi perdagangan untuk mempermudah pengawasan
3. Meningkatkan daya saing pasar industri.

2. Program CAFTA
Dilansir dari website resmi ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA, untuk mencapai tujuannya,
CAFTA menerapkan beberapa program utama, yakni :
1. Menerapkan sistem perdagangan bebas
2. Peningkatan akses pasar barang dan jasa
3. Mempermudah peraturan dan ketentuan investasi
4. Melaksanakan konferensi rutin antar negara anggota
3. Indonesia dan CAFTA
Indonesia mulai bergabung dalam CAFTA pada awal tahun 2010. CAFTA memberikan banyak
dampak, baik positif maupun negatif sebagai berikut:
 Dampak positif
Dampak positif dari CAFTA untuk Indonesia, adalah:
1. Harga produk barang dan jasa semakin murah karena penghapusan bea masuk
2. Meluasnya pasar ekspor dari komoditas Indonesia
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk barang dan jasa
 Dampak negatif
Dampak negatif dari CAFTA untuk Indonesia, yakni:
1. Industri dalam negeri terancam eksistensinya
2. Munculnya ancaman imperialisme produk China di Indonesia
3. Munculnya eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia.
E. ANZUZ
Australia New Zealand United States (ANZUS) merupakan aliansi pertahanan dan keamanan
di kawasan Pasifik yang terdiri dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Pendirian
ANZUS berawal dari keinginan Amerika Serikat untuk menjaga pengaruh politik dan militernya
di kawasan Pasifik. Pasca kemenangan pada Perang Pasifik melawan Jepang, Amerika Serikat
terus menjalin hubungan baik dengan negara-negara Pasifik, termasuk Australia dan Selandia
Baru. Pada perkembangannya, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia mengadakan
pertemuan di San Fransisco untuk membahas kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan
kawasan Pasifik.
1. Tujuan ANZUS
Pendirian ANZUS tidak bisa terlepas dari kondisi Perang Dingin yang sedang berlangsung dari
tahun 1947.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, tujuan utama ANZUS adalah melindungi perdamaian
kawasan Pasifik dari pengaruh komunisme.
Selain itu, ANZUS juga ingin mewujudkan perdamaian dunia dengan aktif menengahi
permasalahan antar negara.
Prinsip Dalam buku Sejarah Australia (1996) karya Julius Suboro, terdapat prinsip-prinsip utama
aliansi ANZUS, yakni :
a. Solidaritas antarnegara anggota dalam mengatasi permasalahan pertahanan dan keamanan
kawasan Pasifik.
b. Mencegah berkembangnya komunisme di kawasan Pasifik.
c. Mejalin kerja sama militeristik untuk mencegah adanya agresi negara lain di kawasan
Pasifik.
d. Melakukan koordinasi pertahanan kawasan Pasifik secara intensif.
e. Saling menghargai urusan internal negara-negara anggota.

2. Peran ANZUS
ANZUS beberapa kali terlibat dalam upaya penyelesaian konflik internasional. Berikut peran
ANZUS dalam konflik internasional:
a. ANZUS mengirimkan bantuan senjata, kendaraan perang dan pasukan khusus untuk
menyelesaikan perang Vietnam pada 1955-1975
b. Aktif membantu dalam penyelesaian masalah Timor Timur
c. Membantu penyelesaian masalah antara RRC dengan Taiwan.

3. Perpecahan ANZUS
Pada tahun 1985, Selandia Baru keluar dari ANZUS karena tidak setuju dengan keputusan
Amerika Serikat dan Australia untuk menggunakan nuklir sebagai alat pertahanan dan senjata
perang.
Selandia Baru menganggap bahwa penggunaan senjata nuklir terlalu membahayakan bagi
kemanusiaan. Selain itu, senjata nuklir juga dianggap tidak efektif dalam menyelesaikan konflik
internasional.

F. ASEAN

1. Pengertian ASEAN
Menjawab kepanjangan dari singkatan ASEAN bisa jadi adalah hal mudah bagi banyak orang,
karena ini sudah dipelajari sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Secara bahasa, ASEAN memang
diartikan sebagai Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia
Tenggara.

Secara lebih lanjut, ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya adalah
negara dari kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini dibentuk karena adanya keinginan kuat dari
para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil, dan
sejahtera.

2. Negara Anggota ASEAN

Saat awal dibentuk, ASEAN hanya terdiri dari 5 negara yang disebut sebagai negara pendiri
ASEAN. Negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Kini, sudah ada 10 negara dalam keanggotaan ASEAN. Berikut negara anggota ASEAN:

1. Indonesia (negara pendiri)


2. Malaysia (negara pendiri)
3. Singapura (negara pendiri)
4. Filipina (negara pendiri)
5. Thailand (negara pendiri)
6. Brunei Darussalam (bergabung 7 Januari 1984)
7. Vietnam (bergabung 28 Juli 1995)
8. Laos (bergabung 23 Juli 1997)
9. Myanmar (bergabung 23 Juli 1997)
10. Kamboja (bergabung 30 April 1999)

3 Sejarah ASEAN

ASEAN didirikan oleh 5 negara, termasuk Indonesia, pada 8 Agustus 1967. ASEAN berdiri
karena kesamaan negara-negara pendirinya yang saat itu sama-sama baru lepas dari jajahan
kolonial, kecuali Thailand. Proses berdirinya ASEAN terjadi di aula utama gedung Departemen
Luar Negeri di Bangkok, Thailand.

Pendirian organisasi ini ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi ASEAN yang diwakili oleh
lima menteri luar negeri. Deklarasi ASEAN adalah sebuah dokumen pendek dengan kata-kata
sederhana yang hanya berisi lima halaman. Secara garis besar, dokumen tersebut berisi maksud
dan tujuan didirikannya ASEAN.

Mulanya, gagasan berdirinya ASEAN muncul saat Thailand menjadi penengah rekonsiliasi
antara Indonesia, Filipina, dan Malaysia atas perselisihan tertentu. Keempat negara tersebut
lantas menyadari bahwa kerjasama regional sangat penting untuk menghindarkan dari masa
depan kawasan yang tidak pasti. Dengan niatan memperbaiki hubungan dan memperkuat
kawasan, keempat negara ini juga mengajak Singapura untuk bergabung.

4. Tujuan ASEAN
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan


di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk
memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera
dan damai
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
tertib hukum di dalam hubungan antara negara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-
prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang
menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu
pengetahuan dan administrasi
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-saran pelatihan dan penelitian dalam
bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi
5. Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri
mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi
internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
meningkatkan taraf hidup rakyat mereka
6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara
7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai organisasi internasional
dan regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk menjajaki segala
kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.

5. Prinsip ASEAN

Dalam hubungan satu sama lain, negara anggota ASEAN telah mengadopsi prinsip-prinsip dasar
tertuang dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) 1976:

1. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, keutuhan wilayah, dan


identitas nasional semua bangsa
2. Hak setiap negara untuk memimpin eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan
eksternal, subversi atau paksaan
3. Non-campur tangan dalam urusan internal satu sama lain
4. Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai
5. Penolakan ancaman atau penggunaan kekerasan
6. Kerja sama yang efektif di antara anggota Negara ASEAN.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi regional dan global adalah wadah bagi negara dalam berinteraksi dengan
negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang mana pada
hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial,negara tidak dapat hidup sendiri. Diperlukan
adanya interaksi antarnegara melalui organisasi regional dan global.
Terbentuknya organisasi regional dan global didasari keinginan untuk bekerjasama
antarnegara anggota organisasi regional dan global, keinginan untuk bekerjasama yang telah
disepakati antar suatu anggota organisasi regional dan global membentuk suatu komitmen untuk
saling bekerjasama, salah satunya kerjasama dalam menyelesaikan konflik-konflik yang ada.
Tidak hanya itu saja, antar anggota organisasi regional dan global juga saling membantu dalam
mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Indonesia meruapakan salah satu negara
yang  memiliki peran penting dalam pembentukan organisasi regional dan global seperti
organisasi APEC,GNB, NAFTA, CAFTA,ANZUZ, dan ASEAN.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini,diharapkan pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai penambah wawasan dan sebagai referensi sejarah mengenai organisasi-organisasi
regional dan global. Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan mengenai makalah diatas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://molamakalah.blogspot.com/2018/10/makalah-organisasi-global-dan-regional.html?m=1
https://id.scribd.com/document/446517962/Makalah-Sejarah-Minat-ANZUS-dan-
SAARChttps://www.academia.edu/39036360/
Makalah_NAFTA_MERCOSUR_DRCAFTA_FIXX

Anda mungkin juga menyukai