Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE,

DAN AKTVITAS PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA


PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) PERIODE 2015 – 2018
Suci Anggraini, Rosalia Nansih Widhiastuti
Program Studi Manajemen Universitas Trilogi

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Return on Assets, Current Ratio, Debt to Asset
Ratio, Total Asset Turnover and Fixed Asset Turnover on firm value (Tobins-Q). The
sample used in this study was a mining company listed on the Indonesia Stock Exchange
from 2015 to 2018. The sampling technique used purposive sampling so that the selected
samples were 11 companies. The method of data analysis in this research is panel data
linear regression analysis using Eviews version 8 software. The results showed that the
Debt to Asset Ratio variable partially had a negative and significant effect on firm value
(Tobins-Q). While the Return on Asset, Current Ratio, Total Asset Turnover and Fixed
Asset Turnover variables do not affect the value of the company (Tobins-Q).
Keywords: Return on Assets, Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover,
Fixed Asset Turnover and Tobins-Q.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Debt
to Asset Ratio, Total Asset Turnover dan Fixed Asset Turnover terhadap nilai perusahaan
(Tobins-Q). Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015 hingga 2018. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling sehingga sampel terpilih berjumlah 11
perusahaan. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier data
panel dengan menggunakan software Eviews versi 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel Debt to Asset Ratio secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobins-Q). Sedangkan variabel Return on Asset, Current Ratio, Total
Asset Turnover dan Fixed Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan
(Tobins-Q).
Kata Kunci : Return on Asset, Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Total Asset Turnover,
Fixed Asset Turnover dan Tobins-Q.

1.1 Latar Belakang Penelitian (SID).Berdasarkan data PT Kustodian Sentral


Lingkungan bisnis yang kompetitif Efek Indonesia (KSEI), pada tanggal 19
menyebabkan perusahaan harus berjuang untuk November 2018, total jumlah investor saham di
mendapatkan dana investasi untuk BEI telah mencapai 829.426 SID. Jumlah
pengembangan usaha. Hal tersebut dibuktikan tersebut meningkat 31,97% dibandingkan
dengan banyaknya jumlah investor di pasar dengan total capaian jumlah investor di akhir
modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) 2017 sebesar 628.491 SID.BEI juga mencatat
mencatat rekor dari sisi pertumbuhan jumlah bahwa pertumbuhan ini tidak hanya terpusat di
investor dalam satu tahun. Jumlah investor baru pulau Jawa, tetapi makin meluas di luar pulau
saham di BEI di sepanjang tahun 2018 telah Jawa terutama di Indonesia bagian Timur.
tercatat sebanyak 200.935 single investor Investor di pulau Jawa pada 3 tahun lalu
identification mendekati 80%, tetapi pada bulan Oktober

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 1


2018 mengalami penurunan menjadi 73,7%. yang tetap memiliki nilai perusahaan yang baik
(www.idx.co.id) ditengah-tengah penurunan IHSG.
Adanya peningkatan pertumbuhan Menurut Muhammad Faishal Kahfi
investor tersebut maka persaingan untuk dkk, pada penelitiannya tentang Pengaruh
memperoleh dana dari investor akan semakin Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total
ketat. Dengan ketatnya persaingan usaha Assets Turnover dan Return On Equity
tersebut menuntut seorang manajer perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan mengambil
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Nilai sampel 7 perusahaan sektor food and beverage
perusahan memiliki kaitan yang erat dengan menemukan bahwa variabel CR dan TATO
harga saham, karena harga saham merupakan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
wujud penilaian investor atas kemampuannya perusahaan, sedangkan DER berpengaruh
untuk mensejahterakan pemegang saham. negatif signifikan terhadap nilai perusahaan
Perusahaan yang memiliki harga saham yang dan ROE tidak berpengaruh terhadap nilai
tinggi berarti memiliki nilai perusahaan yang perusahaan. Sementara itu Imam Rahmantio
tinggi pula. Dengan demikian, dalam dkk melakukan penelitian tentang Pengaruh
mengamati nilai perusahaan dapat dilihat dari Debt To Equity Ratio, Return On Equity,
kinerja saham perusahaan. Return On Asset Dan Ukuran Perusahaan
Pada tahun 2015 kondisi bisnis di Terhadap Nilai Perusahaan dengan mengambil
Indonesia sedang berada pada kondisi yang sample 8 perusahaan sektor pertambangan,
kurang baik, terbukti dengan nilai IHSG menemukan bahwa variabel ROE berpengaruh
sebesar Rp5,76 Triliun. Tetapi di tahun 2016 positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
mengalami kenaikan sebesar Rp7,5 triliun. Sedangkan variabel DER,ROA dan Size tidak
(www.okefinance.com). Berikut ini adalah berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
tabel pergerakan saham pada tahun 2015 – Penelitian tentang Pengaruh Struktur Modal
2018 pada tiap-tiap akhir periode: Terhadap Nilai Perusahaan yang dilakukan
oleh Inggi Rovita Dewi dkk dengan mengambil
sampel 7 perusahaan sektor food and beverage,
14000
12000 menemukan bahwa variabel DAR berpengaruh
10000 negatif signifikan terhadap Tobin’s Q,
8000 sedangkan variabel DER tidak berpengaruh
6000 2015 terhadap variabel Tobin’s Q. Penelitian
4000 Marcella tentang Faktor-Faktor Yang
2000 2016
0 Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada
2017
Perusahaan Non Keuangan Di Bursa Efek
2018 Indonesia, dengan mengambil sampel
sebanyak 118 perusahaan non keuangan
menemukan bahwa variabel FATO
berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan, DPR dan TATO berpengaruh
Gambar 1. Pergerakan Harga Saham Sektor positif signifikan terhadap nilai perusahaan,
Pertambangan Tahun 2015-2018 sedangkan DER, SG, SHEG, EPS,Size dan FA
Sumber: www.idx.co.id tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Melihat fenomena tersebut, peneliti
Dari Gambar 1 menunjukkan bahwa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
meskipun secara gabungan perusahaan- pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage dan
perusahaan yang terdaftar di BEI mengalami aktivitas perusahaan terhadap nilai perusahaan
penurunan harga saham, masih ada beberapa di Indonesia pada perusahaan industri sektor
perusahaan yang mengalami kenaikan harga pertambangan. Pemilihan sektor pertambangan
saham setiap tahunnya seperti PT. Citatah Tbk, karena Indonesia memiliki sumber daya alam
PT. Mitrabara Adiperdana Tbk, dan PT. Vale yang sangat melimpah, sehingga perusahaan
Indonesia Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa harus memberikan nilai perusahaan yang baik
masih ada perusahaan sektor pertambangan untuk para investor.

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 2


1.2 Rumusan Masalah TINJAUAN PUSTAKA
Berdasaarkan latar belakang 2.1 Nilai Perusahaan
masalah di atas rumusan masalah penelitian ini Nilai perusahaan merupakan harga
sebagai berikut : yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
1. Bagaimana pengaruh Return On Asset apabila perusahaan tersebut dijual. Firm
(ROA), Current Ratio (CR), Debt to Asset value(nilai perusahaan) merupakan konsep
Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO) penting bagi investor, karena merupakan
dan Fixed Asset Turnover (FATO) secara indikator bagi pasar menilai perusahaan secara
parsial terhadap nilai perusahaan (Tobins- keseluruhan (Nurlela dan Islahuddin, 2008).
Q) pada perusahaan sektor pertambangan Pengertian lain menurut Sujoko dan
di BEI periode 2015 – 2018 ? Soebiantoro (2007) nilai perusahaan adalah
2. Bagaimana pengaruh Return On Asset persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
(ROA), Current Ratio (CR), Debt to Asset perusahaan yang terkait dengan harga
Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO) sahamnya. Harga saham yang tinggi membuat
dan Fixed Asset Turnover (FATO) secara nilai perusahaan juga tinggi, serta
simultan terhadap nilai perusahaan meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya
(Tobins-Q) pada perusahaan sektor terhadap kinerja perusahaan saat ini namun
pertambangan di BEI periode 2015–2018 ? juga pada prospek perusahaan di masa
mendatang.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah Tobins-Q
diatas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai Rasio Tobins-Q merupakan konsep
berikut : berharga karena rasio inimenunjukkan
1. Untuk mengetahui pengaruh Return On bagaimana estimasi pasar keuangan saat
Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to iniberkaitan dengan nilai hasil pengembalian
Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover setiap berinvestasi. Jika perhitungan rasio ini
(TATO) dan Fixed Asset Turnover (FATO) memiliki nilai sama dengan satu, artinya
secara parsial terhadap nilai perusahaan perusahaan sudah baik dalam menghasilkan
(Tobins-Q) pada perusahaan sektor nilai perusahaan. Berikut rumus dari TobinsQ:
pertambangan di BEI periode 2015–2018 ?
2. Untuk mengetahui pengaruh Return On
Asset (ROA), Current Ratio (CR), Debt to Q=
Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover
(TATO) dan Fixed Asset Turnover (FATO) Q =Nilai perusahaan
secara simultan terhadap nilai perusahaan ME =Jumlah saham biasa perusahaan
(Tobins-Q) pada perusahaan sektor yang beredar dikalikandengan harga
pertambangan di BEI periode 2015–2018 ? penutupan saham (closing price)
DEBT = Total Utang
1.4 Manfaat Penelitian TA = Total Aset
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberikan 2.2 Analisis Rasio Keuangan
sumbangan bagi perkembangan ilmu Analisis rasio merupakan suatu metode
pengetahuan dan memperkaya khasanah analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-
penelitian mengenai kinerja keuangan dan nilai pos tertentu yang terdapat dalam laporan
perusahaan sehingga dapat digunakan sebagai keuangan baik secara individual maupun
bahan rujukkan bagi peneliti selanjutnya pada kombinasi berdasarkan laporan keuangan
kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup tersebut. Analisis rasio adalah suatu teknik
yang lebih luas. analisis yang menghubungkan antara satu pos
2. Manfaat Praktis dengan pos lainnya baik dalam neraca atau rugi
Diharapkan dapat dijadikan bahan laba maupun kombinasi dari kedua laporan
pertimbangan bagi calon investor dalam keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan
memilih perusahaan mana yang layak untuk perusahaan.
berinvestasi.

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 3


2.2.1 Rasio Profitabilitas 2.2.3 Leverage
Profitabilitas suatu perusahaan Leverage Ratio (Rasio Utang)
menunjukan perbandingan antara laba dengan merupakan rasio yang digunakan untuk
aktiva atau modal yang menghasilkan laba mengukur seberapa besar aktiva perusahaan
tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah dibiayai dengan utang dan juga untuk
kemampuan suatu perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan pada saat
menghasilkan laba selama periode waktu membayar seluruh kewajiban baik jangka
tertentu. pendek maupun jangka panjang jika
Return on Asset (ROA) perusahaan dilikuidasi.
menggambarkan sejauh mana perusahaan Debt to Asset Ratio (DAR) adalah rasio
menghasilkan laba berdasarkan aset yang yang digunakan untuk menunjukkan seberapa
dimilikinya, sehingga semakin besar ROA besar perusahaan memakai hutang dalam
menunjukkan semakin efektif perusahaan pembiayaan jumlah aktiva atau asetnya.
dalam menggunakan total aktiva. ROA yang Semakin tinggi rasio ini artinya ssemakin besar
tinggi mencerminkan kinerja perusahaan yang jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk
baik karena tingkat pengembalian investasi atas investasi pada aktiva untuk menghasilkan
aset semakin besar maka risiko yang melekat keuntungan bagi perusahaan. Nilai rasio yang
pada saham akan semakin kecil karena tinggi menunjukan peningkatan dari resiko
operasional perusahaan berjalan lancar akibat pada kreditor berupa ketidakmampuan
dari pengelolaan aktiva yang baik. perusahaan membayar semua kewajibannya.
Bagi pemegang saham, rasio yang tinggi akan
Rumus Return on Asset :
mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi
yang pada akhirnya akan mengurangi
ROA pembayaran dividen. Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
2.2.2 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat
Debt to Asset Ratio
kemampuan perusahaan untuk membayar
utang-utang jangka pendek yang dimiliki.
2.2.4 Rasio Aktivitas
Rasio likuiditas yang digunakan dalam
Rasio aktivitas digunakan untuk
penelitian ini adalah Current Ratio (CR). CR
mengukur tingkat efisiensi (efektivitas)
menjelaskan kemampuan perusahaan dalam
pemanfaatan sumber daya perusahaan.Rasio
melunasi kewajiban jangka pendekmelalui
aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini
aktiva lancar, CR juga digunakan sebagai
adalah Total Assets Turnover (TATO),
penyangga kerugian, dan cadangan dana lancar
merupakan rasio yang digunakan untuk
dimana semakin tinggi nilai CR maka kinerja
mengukur seberapa efisiennya seluruh aktiva
perusahaan dari sisi likuiditas akan terlihat baik
perusahaan digunakan untuk menunjang
dan risiko yang akan diterima investor semakin
kegiatan penjualan (Ang, 1997). Perputaran
kecil. Current Ratio (CR) yang semakin tinggi
total aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas
maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan
perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva
semakin sedikit, karena rasio lancar yang tinggi
untuk menciptakan penjualan dalam kaitannya
menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar
untuk mendapatkan laba. Perusahaan dengan
yang tidak baik terhadap profitabilitas
tingkat penjualan yang besar diharapkan
perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan
mendapatkan laba yang besar pula. Nilai TATO
return yang lebih rendah dibandingkan dengan
yang semakin besar menunjukkan nilai
aktiva tetap (Mamduh dan Halim, 2003).
penjualannya juga semakin besar dan harapan
memperoleh laba juga semakin besar pula.
RumusCurrent Ratio :
Total Asset Turnover dirumuskan sebagai
berikut:
CR

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 4


sampling yaitu teknik pengambilan sampel
TATO yang tidak memberikan peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau
Selain TATO akan digunakan juga anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel,
rasio Fixed Asset Turnover (FATO) yaitu dengan menggunakan pendekatan purposive
merupakan rasio aktivitas yang mengukur sampling yang merupakan teknik penentuan
seberapa efektif dan efisien perusahaan sampel dengan pertimbangan tertentu.
menggunakan aset atau aktiva tetapnya untuk
menghasilkan pendapatan. Perusahaan dengan 3.3 Teknik Analisa Data
rasio FATO yang tinggi menunjukan bahwa Alat analisis data yang digunakan
perusahaan tersebut mampu untuk mengelola adalah regresi berganda data panel dibantu
aset tetapnya secara efektif dan efisien. Aset dengan Software Eviews 8. Data panel
tetap sangat penting untuk diperhitungkan merupakan gabungan antara data deret waktu
karena aset tetap ini merupakan komponen (time series) dan data deret lintang (cross-
terbesar dari total aset perusahaan. Investor dan section) bertujuan mengukur kekuatan
kreditor menggunakan rumus ini untuk hubungan antara kedua variabel atau lebih
memahami seberapa baik perusahaan serta menunjukan arah hubungan antara
memanfaatkan peralatan dan mesin yang variabel dependen dengan variabel independen
tergolong dalam fixed asset (aset tetap) ini yang digunakan.
untuk menghasilkan pendapatan atau
penjualan. Fixed Asset Turnover dirumuskan HASIL PENELITIAN
sebagai berikut : 4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik
FATO deskriptifuntuk sampel (N) 44, diperoleh
informasi sebagai berikut :
METODE PENELITIAN 1. Nilai rata-rata Tobins-Q yaitu sebesar
3.1 Jenis dan Sumber Data 2.680259 berada pada angka diatas 1,
Jenis data dalam penelitian ini adalah angka median Tobins-Q berada pada angka
data sekunder berupa laporan keuangan yang diatas 1 sebesar 1.010069. Hal ini
terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi menunjukkan bahwa perusahaan dengan
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek nilai Tobins-Q diatas 1 berjumlah lebih dari
Indonesia periode 2015 – 2018.Laporan setengah sample. Selain itu, dapat
keuangan tersebut diambil dari laporan yang disimpulkan bahwa penciptaan nilai
dipublikasikan melalui website Bursa Efek perusahaan pertambangan di Indonesia
Indonesia yaitu www.idx.co.id. sudah bagus karena memiliki nilai Tobins-
Q diatas 1, yang menunjukkan perusahaan
3.2 Populasi dan Sample baik dalam menciptakan nilai tambah dari
Populasi adalah wilayah generalisasi penggunaan asetnya (Damodaran, 2012).
yang terdiri atas obyek/subyek yang Nilai standar deviasisebesar 3.931222
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu (diatas nilai rata-rata), artinya
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari penyimpangan data yang terjadi tinggi,
dan kemudian ditarik kesimpulannya karena sebaran data Tobins-Q relatif besar
(Sugiyono 2011). Populasi yang digunakan sehingga data yang terbentuk mengumpul,
pada penelitian ini adalah perusahaan- maka mengindikasi bahwa hasil sebaran
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek data cukup baik.
Indonesia dalam perusahaan sektor Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif
pertambangan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2012).Pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah
menggunakan metode non probability
Sumber : Data diolah

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 5


2. Nilai mean (rata-rata) variabel Return on 4.2 Uji Asumsi Klasik
Asset (ROA) sebesar 0.0616 atau 6.16% 4.2.1 Uji Normalitas
artinya perusahaan yang dijadikan sample Penelitian ini awalnya menggunakan
efektif dalam memperoleh laba atas asset observasi berjumlah 120, setelah melalui uji
yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai standar asumsi klasik, data tersebut belum memenuhi
deviasi sebesar 0.09428 atau 9.428% (diatas syarat uji normalitas, yang disebabkan adanya
nilai rata-rata), artinya penyimpangan data outlier. Hal ini terlihat dari nilai probability
yang terjadi tinggi, karena sebaran data sebesar 0.0000 < (ɑ) 0.05, artinya data tersebut
ROA relatif besar sehingga data yang tidak memenuhi kriteria uji normalitas, dimana
terbentuk mengumpul, maka mengindikasi hasil uji normalitas harus sebesar probability >
bahwa hasil sebaran data cukup baik. (ɑ) 0.05. Setelah melakukan penghapusan data
3. Nilai mean (rata-rata) variabel Current outlier diperoleh hasil uji normalitas memiliki
Ratio (CR)sebesar 2.8098 artinya nilai 0.167435 > (ɑ) 0.05 artinya residual
perusahaan mampu memenuhi kewajiban didistribusikan secara normal. Uji signifikansi
jangka pendeknya. Nilai standar deviasi pengaruh variabel independen terhadap
adalah sebesar 1.76827 (dibawah nilai rata- variabel dependen melalui uji-t hanya akan
rata), artinya penyimpangan data yang valid jika residual yang didapatkan mempunyai
terjadi rendah, karena sebaran data CR distribusi normal. Jadi data tersebut sudah
relatif kecil sehingga data yang terbentuk normal dan dapat menjelaskan hasil uji-t. Lihat
mengumpul, maka mengindikasikan bahwa Gambar 2.
hasil sebaran data cukup baik.
4. Nilai rata-rata variabel Debt to Asset Ratio
(DAR) sebesar 0.35388 artinya perusahaan
memiliki utang yang lebih rendah dari
modal yang dimiliki. Nilai standar deviasi
adalah sebesar 0.121 (dibawah nilai rata-
rata), artinya penyimpangan data yang
terjadi rendah, karena sebaran data DAR
relatif kecil sehingga data yang terbentuk Gambar 2. Hasil Uji Normalitas
mengumpul, maka mengindikasikan bahwa Sumber : data diolah
hasil sebaran data cukup baik.
5. Nilai mean (rata-rata) variabel Total Asset 4.2.2 Uji Multikolinearitas
Turnover (TATO) sebesar 0.58878 artinya Uji multikolinearitas bertujuan untuk
perusahaan efektif dalam menggunakan aset melihat ada atau tidaknya kolerasi yang tinggi
yang dimiliki untuk menghasilkan antar variabel bebas. Syarat dalam uji ini adalah
penjualan. Nilai standar deviasi sebesar jika korelasi antar variabel bebas memiliki nilai
0.46893 (dibawah nilai rata-rata), artinya kurang dari 0.80. Pada uji ini terdapat varibel
penyimpangan data yang terjadi rendah, yang tidak memenuhi syarat, karena korelasi
karena sebaran data TATO relatif kecil antar variabel bebas lebih dari 0,80 yang
sehingga data yang terbentuk mengumpul, artinya variabel tersebut memiliki masalah
maka mengindikasikan bahwa hasil sebaran multikolinearitas. Variabel yang dimaksud
data cukup baik. adalah ROE, QR, dan DER. Oleh karena itu
6. Nilai mean (rata-rata) variabel Fixed Asset variabel ini harus dihapus. Setelah dilakukan
Turnover (FATO) sebesar 1.70662 artinya penghapusan variabel yang memiliki masalah
perusahaan efektif dalam menggunakan multikolinearitas diperoleh hasil yang dapat
fixed aset yang dimiliki untuk dilihat pada Tabel 2.
menghasilkan penjualan. Nilai standar Berdasarkan hasil dari Tabel 2 dapat
deviasi sebesar 1.96882 (dibawah nilai rata- dilihat korelasi antara variabel bebas kurang
rata), artinya penyimpangan data yang dari 0,80, hal ini mengindikasikan bahwa
terjadi rendah, karena sebaran data FATO penelitian ini terbebas dari masalah
relatif kecil sehingga data yang terbentuk multikolinearitas.
mengumpul, maka mengindikasikan bahwa
hasil sebaran data cukup baik.

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 6


Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 5. Hasil Uji Lagrage Multiplie

Null (no Crosssection


rand. effect) Period Both
Alternative One-sided One-sided

Sumber: Data, diolah BreuschPagan 0.007728 0.724767 0.732495

4.3 Estimasi Pemilihan Model Regresi Data -0.92990 -0.3946 -0.3921


Panel Honda -0.087910 -0.851332 -0.664145
4.3.1 Uji Chow
Uji Chow dilakukan untuk memilih -0.5350 -0.8027 -0.7467

model Common Effect atauFixed Effect yang King-Wu -0.087910 -0.851332 -0.788898
tepat untuk digunakan dalam penelitian. -0.5350 -0.8027 -0.7849
Tabel 3. Hasil Uji Chow GHM -- -- 0.000000

-- -- -0.7500
Effects Test Statistic d.f. Prob. Sumber : Data, diolah
Cross-section F 1.335998 (10,28) 0.2602
Cross-section Berdasarkan Tabel 5 tolak H0
Chi-square 17.16481 10 0.0708 dikarenakan nilai probabilitas pada Breusch-
Sumber : Data, diolah
Berdasarkan Tabel 3 terima H0 Pagan 0.92990 > (ɑ) 0.05. Kesimpulannya,
dikarenakan bahwa nilai probabilitas Fstatistik model yang terbaik dengan uji lagrage
0.0708 > (ɑ) 0.05. Kesimpulannya, model yang multiplier adalah common effect model. Berarti
terbaik dengan uji chow adalah Common Effect model yang tepat dalam penelitian ini adalah
Model. menggunakan common effect model.

4.3.2 Uji Hausman 4.4 Uji Hipotesis


Uji Hausman dilakukan untuk memilih 4.4.1 Uji-t
model fixed effect atau random effect yang tepat Uji-t digunakan untuk menguji
untuk digunakan dalam penelitian. koefisien regresi secara individu. Apakah
variabel bebasberpengaruh secara individu
Tabel 4. Hasil Uji Hausman terhadap variabel terikat dengan
ChiSq. membandingkan probabilitas dengan (ɑ).
Chi-Sq.
Test d.f. Model yang tepat digunakan dalam uji-t
Statistic
Summary Prob. menggunakan common effect model.
Crosssection
random Tabel 6. Hasil Uji-t menggunakan hasil
4.003074 5 0.549 Common Effect Model
Sumber : Data, diolah
Berdasarkan Tabel4 terima H0 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
dikarenakan nilai probabilitas chi-square 0.549
> (ɑ) 0.05. Kesimpulannya, model yang terbaik
dengan uji hausman adalah random effect
model. C 12.6449 4.725318 2.67599 0.0109
ROA 3.09024 8.362218 0.369548 0.7138
4.3.3 Uji Lagrage Multiplier CR -0.380552 0.571836 -0.665492 0.5098
Uji Lagrage Multiplier dilakukan
untuk memilih model random effect model atau DAR -20.76425 7.931858 -2.61783 0.0126
common effect yang tepat untuk digunakan TATo -2.723406 2.20938 -1.232657 0.2253
dalam penilitian.
FATo -0.078577 0.370668 -0.211987 0.8332
Sumber : Data, diolah.

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 7


Dari hasil Tabel 6. persamaan regresi menyebabkan bunga yang harus dibayar
dengan variabel (Y) Tobins-Q adalah sebagai menjadi lebih tinggi. Hal tersebut membuat
berikut : resiko yang harus ditanggung perusahaan juga
semakin tinggi dan mengakibatkan adanya
Tobins-Q = 12.6449–20.76425 DAR +e
biaya kebangkrutan sehingga akan berdampak
Berdasarkan Tabel 6 dapat negatif. Hal ini akan berdampak pada nilai
disimpulkan sebagai berikut : saham perusahaanjuga akan dipengaruhi oleh
1. Uji pengaruh variabel Return On Asset tingkat hutang, dimana nantinya akan
(ROA) terhadap Tobins-Q berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa 4. Uji pengaruh variabel Total Asset Turnover
nilai koefisien regresi variabel ROA sebesar (TATO) terhadap Tobins-Q
3.09024 dengan t-hitung sebesar 0.369548 dan Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa
nilai signifikansi probabilitas ROA 0.7138> (ɑ) nilai koefisien regresi variabel TATO sebesar -
0.05, artinya ROA secara individu tidak 2.723406 dengan t-hitung sebesar 1.232657 dan
berpengaruh signifikan terhadap Tobins-Q. nilai signifikansi probabilitas 0.2253> (ɑ) 0.05,
2. Uji pengaruh variabel Current Ratio (CR) artinya TATO secara individu tidak
terhadap Tobins-Q berpengaruh signifikan terhadap Tobins-Q.
Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa 5. Uji pengaruh variabel Fixed Asset
nilai koefisien regresi variabel CR sebesar - Turnover (FATO) terhadap Tobins-Q
0.380552 dengan t-hitung sebesar 0.665492 Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa
dan nilai signifikansi probabilitas 0.5098> (ɑ) nilai koefisien regresi variabel FATO sebesar -
0.05, artinya CR secara individu tidak 0.078577 dengan t-hitung sebesar 0.211987
berpengaruh signifikan terhadap Tobins-Q. dan nilai signifikansi probabilitas 0.8332> (ɑ)
3. Uji pengaruh variabel Debt to Asset Ratio 0.05, artinya FATO secara individu tidak
(DAR) terhadap Tobins-Q berpengaruh signifikan terhadap Tobins-Q.
Dari hasil Tabel 6 menunjukkan bahwa
nilai koefisien regresi variabel DAR sebesar - 4.4.2 Uji F
20.76425 dengan t-hitung sebesar 2.61783 dan Uji-F bertujuan untuk menguji apakah
nilai signifikansi probabilitas 0.0126< (ɑ) 0.05, terdapat pengaruh secara bersama-sama
artinya DAR secara individu berpengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
negatif dan signifikan terhadap Tobins-Q.
Tabel 7. Hasil Uji-F
Dari nilai koefisien untuk variabel
Debt to Asset Ratio (DAR) -20.76425 yang Weighted Statistics
berarti apabila peningkatan DAR sebesar 1% Mean dependent
R-squared 0.3275 var 2.6803
sedangkan yang lain konstan atau tetap maka
Adjusted Rsquared
nilai Tobins-Q akan menurun sebesar 20.76%. 0.2389 S.D. dependent var 3.9312
Hubungan negatif antara DAR dan Tobins-Q Akaike info
disebabkan karena pada perusahaan sektor S.E. of regression 3.4295 criterion 5.4288
Sum squared resid 446.9267 Schwarz criterion 5.6721
pertambangan periode 2015-2018 rata-rata
variabel DAR perusahaan sektor pertambangan Hannan-Quinn
Log likelihood -113.434 criter. 5.5190
bernilai sebesar 35%. Hasil ini tidak sejalan Durbin-Watson
dengan Signalling Theory, menurut signalling F-statistic 3.700581 stat 1.5805
theory menyatakan hutang yang tinggi Prob(F-statistic) 0.0079
merupakan sinyal yang bagus untuk investor, Sumber : Data, diolah
namun hal ini tidak berlaku untuk perusahaan
pertambangan. Pada kasus industri Dari hasil tabel 7 nilai F-hitung
pertambangan dalam penelitian ini DAR masih (Fstatistic) 3.700581 dan nilai F-tabel
relatif kecil (<50%) tetapi dengan diperoleh sebagai berikut: numerator = k – 1 =
meningkatkan hutang akan menurunkan 5 – 1 = 4 : denominator = nr – k = 44 – 5 = 39.
Tobins-Q yang relatif besar. Oleh karena itu, Maka F-tabel adalah 2.612. F-hitung
sebaiknya perusahaan pertambangan mencari (Fstatistic) 3.700581 > F-tabel 2.612, artinya
sumber dana lain, misalnya saham. variabel bebas (ROA, CR, DAR, TATO,
Penggunaan hutang yang besar akan FATO) secara bersama-sama berpengaruh

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 8


secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu 1. Bagi pihak investor yang akan berinvestasi
nilai perusahaan (Tobins-Q). di perusahaan pertambangan disarankan
untuk terlebih dahulu melakukan analisis
4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) dan pengamatan guna mempertimbangkan
Koefisien determinasi (R2) digunakan perusahaan sektor pertambangan mana
untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas yang tepat untuk menanamkan investasi
dapat menjelaskan variabel terikat. Berikut hasil modalnya. Investor lebih memperhatikan
dari uji koefisien determinasi (R2). nilai Tobins-Q mendekati nilai 1 dan Debt
Berdasarkan tabel 7 nilai R2 adalah To Asset Ratio (DAR) perusahaan apabila
sebesar 0.3275,artinya bahwa variabel bebas rasio tersebut tinggi lebih baik tidak
(ROA, CR, DAR, TATO, FATO) dapat berinvestasi di perusahaan sektor
menjelaskan variabel terikat (Tobins-Q) pertambangan tersebut karena nilai
sebesar 32.75%. Sedangkan sisanya sebesar perusahaannya rendah. Setiap investor
67.25% dijelaskan oleh variabel lain diluar tentu menginginkan perusahaan yang dapat
model. Variabel lainnya seperti Price Earning memberikan keuntungan dan memiliki
Ratio (PER), Earnings Per Share (EPS), Gross prospek yang baik untuk kedepannya.
Profit Margin (GPM), Net Profit Margin 2. Bagi perusahaan disarankan lebih
(NPM), Size, dan Corporate Social memperhatikan faktor penyebab dari
Responsibility (CSR). naiknya rasio Debt toAsset Ratio (DAR),
apabila rasio tersebut tinggi maka nilai
KESIMPULAN DAN SARAN perusahaan akan turun. Perusahaan lebih
5.1 Kesimpulan baik mencari sumber dana lain selain
Berdasarkan hasil penelitian dan hutang, karena apabila nilai hutang tinggi
pembahasan yang didapatkan pada bab maka nilai perusahaan akan turun.
sebelumnya, maka kesimpulan yang didapat Sehingga investor tidak tertarik untuk
adalah sebagai berikut : berinvestasi di perusahaan.
1. Pengujian secara parsial menunjukkan 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
bahwa variabel Debt to Asset Ratio (DAR) menggunakan variabel lainnya seperti
berpengaruh negatif signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER), Earnings Per
nilai perusahaan (Tobins-Q). Sedangkan Share (EPS), Gross Profit Margin (GPM),
variabel Return On Asset (ROA), Current Net Profit Margin (NPM), Size, dan
Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Corporate Social Responsibility (CSR)
dan Fixed Asset Turnover (FATO) tidak untuk melihat nilai perusahaan. Serta
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan disarankan menambah sample
(Tobins-Q) penelitiannya seperti periodenya atau
2. Pengujian secara simultan menunjukkan banyaknya perusahaan dari sektor
bahwa variabel Return On Asset (ROA), perusahaan lainnya.
Current Ratio (CR), Debt toAsset Ratio
(DAR), Total Asset Turnover (TATO), dan DAFTAR PUSTAKA
Fixed Asset Turnover (FATO) secara Ang, Robert. 1997. Buku Pintar : Pasar Modal
bersama-sama berpengaruh secara Indonesia, Media Soft Indonesia, Jakarta.
signifikan terhadap Nilai Perusahaan
Inggi Rovita Dewi, Siti Ragil Handayani, Nila
(Tobins-Q).
Firdausi Nuzula, “Pengaruh Struktur Modal
3. Nilai R2 menunjukkan bahwa variabel
Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal
bebas (ROA, CR, DAR, TATO, FATO)
Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 17 No. 1
dapat menjelaskan variabel terikat (Tobins-
Desember 2014.
Q) sebesar 32.74%.
Imam Rahmantio, Muhammad Saifi, Ferina
5.2 Saran Nurlaily, “Pengaruh Debt To Equity Ratio,
Berdasarkan hasil penelitian yang Return On Equity, Return On Asset Dan
dilakukan maka beberapa saran yang dapat Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
diberikan adalah sebagai berikut: Perusahaan”, Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018.

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 9


Marcella, Mungniyati, “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Non Keuangan Di Bursa Efek
Indonesia”, Perbanas Review 4 (1) 2019.
Muhammad Faishal Kahfi, Dudi Pratomo,
Wiwin Aminah, “Pengaruh Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover
dan Return On Equity Terhadap Nilai
Perusahaan”, e-Proceeding of Management
: Vol.5, No.1 Maret 2018.
Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim,
”Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 1, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta 1996
Rika Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh
Corporate Social Responsibility terhadap
Nilai Perusahaan dengan Presentase
Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel
Moderating. Simposium Nasionl Akuntansi
XI, Pontianak.
Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. 2007. Pengaruh
Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ektern
Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.9
No.1
www.okefinance.com
www.idx.co.id

JURNAL KOMPLEKSITAS VOLUME IX NO.1, JUNI 2020 10

Anda mungkin juga menyukai