Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN LITERASI

NUMERASI MELALUI CERITA DIGITAL


SEBAGAI MEDIA AJAR PAUD

NURINDAH
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Media Medium atau Perantara


Sumber pesan Komunikator atau Guru
Penerima Pesan Komunikan atau Siswa
Informasi Materi
KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

Bahan Ajar

Media Pembelajaran
MEDIA PEMBELAJARAN DI PAUD

Apersepsi
Media yang digunakan untuk menyampaikan materi
saat apersepsi untuk menanamkan konsep yang
dilakukan pada awal pembelajaran
Kegiatan main
Media yang digunakan saat kegiatan inti yaitu
kegiatan main dalam kegiatan pembelajaran.
Media Digital Menstimulasi Keterampilan Literasi Numerasi
Maghfirah, F., Satriana, M., Sagita, A. D. N., Haryani, W., Jafar, F. S., Yindayati, Y., & Norhafifah,
N. (2022). Media Digital Menstimulasi Keterampilan Numerasi Anak Usia Dini di Lembaga
PAUD. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6027-6034.
Malpaleni Satriana, Haryani, W., Jafar, F. S., Maghfirah, F., Sagita, A. D. N., Sopia, & Septiani, F. A.
(2022). Media Pembelajaran Digital dalam Menstimulasi Keterampilan Literasi Anak Usia 5-6
Tahun. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 10(3), 408–414.
https://doi.org/10.23887/paud.v10i3.51579

Mardia, R. (2023). Efektivitas Penggunaan Media Loose Parts dalam Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Anak Usia Dini Se-Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. Al-Marifah| Journal
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 2(1), 95-102.
Purnamasari, B. N., Nirwana, N., & Asri, S. A. (2019). Penerapan pembelajaran
literasi dalam menstimulasi keaksaraan awal anak usia dini. In Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan STKIP Kusuma Negara.
Jenis Media Ajar PAUD Sebagai Sumber Belajar
Teks (Cetak/Digital)
Misalnya: Buku teks, Buku paket, Artikel, Puisi, Berita, Majalah, Buku cerita,
Komik, dsb dala, bentuk cetak dan digital.
Visual
Contoh: Foto, Ilustrasi, Diagram, Poster, Infografis, dsb.
Audio
Seperti: Bunyi, Musik, Dialog, Ceramah, Podcast, dsb.
Gestural
Contoh: Teater, Drama, Pementasan tari, Pembacaan puisi dsb.
Biasanya gestural mencakup komponen audio dan visual.
Video
Misalnya: Video edukasi, Youtube video, Program televisi, Film pendek,
Video promosi, dsb. Biasanya video mencakup komponen audio dan visual.
Computasi
Contoh: Animasi, Simulator, Platform belajar, Sosial media, Aplikasi
belajar, dsb.
Objek nyata/lingkungan
Contoh: Model 3D, Lingkungan sekitar, Objek alam, Tempat publik,
Serta masyarakat.
MENGHADIRKAN CERITA DIGITAL
KE DALAM KELAS

1. Cerita dan imajinasi

2. Mengajar dengan cerita

3. Materi pelengkap
Cerita dan imajinasi
Kekuatan cerita: mengembangkan imajinasi anak
Cerita memiliki kemampuan luar biasa untuk membawa anak-
anak ke dunia-dunia baru, menyulut kreativitas mereka, dan
membangkitkan imajinasi mereka.
Melalui bercerita, kita dapat merangsang rasa ingin tahu dan
keunikan bawaan anak-anak, membantu mereka
mengembangkan imajinasi mereka dengan cara yang unik.
Cerita dan imajinasi
Imajinasi: pintu gerbang menuju kemungkinan
Imajinasi adalah kemampuan untuk menciptakan gambaran
mental, ide, dan konsep yang tidak ada dalam kenyataan.
Imajinasi memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi
kemungkinan di luar apa yang mereka lihat dan alami dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
Imajinasi membantu mereka mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan rasa ingin tahu
tentang dunia di sekitar mereka.
Cerita dan imajinasi
Hidup dengan Karakter: Koneksi Emosional
Ketika anak-anak membenamkan diri dalam sebuah
cerita, mereka membentuk hubungan emosional
dengan karakternya.
Mereka mulai berempati dengan perjuangan mereka,
berbagi kegembiraan, dan mengalami berbagai emosi
melalui perjalanan karakter.
Cerita dan imajinasi
Percikan Kreativitas: Berimajinasi Melampaui Cerita
Cerita-cerita memberikan dasar bagi anak-anak untuk
mengembangkan imajinasi mereka dan berpikir di luar
batasan narasi.
Mereka dapat membayangkan alternatif akhir dari cerita,
petualangan baru untuk para karakter, atau bahkan
menciptakan cerita mereka sendiri yang terinspirasi oleh
tema dan elemen cerita asli.
Cerita dan imajinasi
Mendorong Keterampilan Pemecahan Masalah
Menggambarkan bagaimana cerita
menyajikan tantangan dan konflik bagi
karakter.
Mendiskusikan bagaimana anak-anak dapat
terlibat dalam pemecahan masalah dan
pemikiran kritis sambil membayangkan solusi.
Mengajar dengan Cerita

Sebelum membaca/menyimak (Pre-activity)


Buat siswa Ibu/Bapak nyaman dengan cerita
yang akan mereka dengar/tonton
Apa pendapat Ibu/Bapak tentang
cerita tersebut?

Apakah ceritanya sesuai dengan


konteks Ibu/Bapak ?
Mengajar dengan Cerita
Saat membaca/menyimak (While-Activity)

Ajaklah siswa untuk terlibat/berpartisipasi dalam


cerita.
MEMILIH CERITA YANG TEPAT

Memahami Konteks
Siapakah siswa-siswa Ibu/Bapak?
Apa minat para siswa?
Apa yang membuat para siswa tertarik
dan terlibat?
Materi pelengkap
Membuat beberapa materi ajar tambahan:

Flashcard Game Kosakata

Lembar kerja Mewarnai


Contoh Dongeng PAUD
Story...
Bunga Mawar Merah yang Sombong

https://voca.ro/1i3eLHTzGSxF
Mengajar dengan Cerita

Setelah membaca/menyimak (Post-activity)

Jadikan semuanya menyenangkan dan


mengasyikkan.
Pertanyaan komprehensif
Literasi:
1. Apa warna bunga mawar dalam cerita yang kita dengar tadi?
2. Bisakah kamu menyebutkan tiga jenis binatang/bunga yang ada di hutan dalam cerita?
3. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh cerita tentang "Kisah Bunga Mawar Merah yang
Sombong"?
4. Apa nama bunga yang diceritakan dalam cerita yang sangat sombong karena kecantikannya?

Numerasi:
1. Berapa jumlah bunga mawar merah yang ada di cerita?
2. Ada berapa kaktus yang tinggal di dekat bunga mawar merah?
3. Hitung berapa hari yang berlalu sejak bunga mawar merah mulai layu hingga ia meminta
bantuan kepada kaktus.
4. Jika ada 3 burung pipit yang membawa air dari kaktus untuk menyiram bunga mawar merah,
berapa banyak air yang dapat dibawa oleh burung pipit tersebut dalam total?

Anda mungkin juga menyukai