Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HIDRO

(PLTMH)

ANGGOTA KELOMPOK 1:
1. Happy Putri Iswara (11)
2. Rico Wahyu Saputra (31)
3. Rupaati (32)
4. Sri Lestari Nadin Dania F (34)
5. Wahyu Tabah Utomo (35)
6. Xocitel Putri C.I (36)

SMA NEGERI 1 TAYU


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS FISIKA YANG BERJUDUL


“PRAKTIKUM PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO
HIDRO ( PLTMH)” DARI KELOMPOK 1 KELAS X-6
TELAH DIBACA DAN DISETUJUI PADA TANGGAL 6 MARET 2023 OLEH:

GURU MAPEL FISIKA WALI KELAS

SRI HANDAYANI, S.Pd


NIP.199204272022212010 NIP.197901292010012018

Plt. KEPALA SMA NEGERI 1 TAYU

Drs.AGUS SUHARTONO, M.Si


NIP.19621114198502100
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun proposal ini. Adapun tujuan dari
penulisan proposal ini adalah untuk memenuhi Tugas Fisika sehingga kami dapat
memahami arti kegunaan PLTMH dalam kehidupan sehari – hari. Atas dukungan
moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan proposal ini, maka kelompok 1
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs Suhartono, S.Pd M.Pd M.Si, selaku kepala SMA Negeri 1 Tayu yang
telah menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan proyek ini.
2. Ibu Sri Handayani, S.Pd, selaku walikelas X-6.
3. Bapak Drs Sutarjo, M.Si, selaku Guru Mapel Fisika.

Dan juga semua pihak yang terlibat dalam pembuatan proposal ini. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam proposal ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami terima demi kesempurnaan proposal ini, semoga proposal ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Pati, 6 Maret 2023


Penyusun Proposal
Kelompok
1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PLTMH adalah Pembangkit Tenaga Air bersekala kecil atau mikro, Energi
listrik sangat penting untuk masyarakat dipedesaan atau pedalaman dan
pegunungan, dimana belum terjangkau oleh jaringan distribusi PLN, dengan
memanfaatkan sungai, aliran irigasi. Dengan adanya energi terbarukan pembangkit
listrik tenaga mikro hidro dapat menambah ketersediaan energi listrik didaerah
pedesaan atau pegunungan sekalipun. Upaya untuk mendapatkan energi listrik
terbarukan ini dapat dibangun sebuah pembangkit energi terbarukan yaitu
pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Energi terbarukan sangat
didibutuhkan di era modern untuk menambah energi listrik untuk tidak tergantung
dengan listrik PLN, maka dibuatlah pembangkit energi ramah lingkungan dengan
energi yang tersedia dilingkungan pedesaan atau pegunungan. Sumber air adalah
bagian terpenting dalam pembuatan energi terbarukan ramah lingkungan. Aliran air
merupakan energi yang dapat menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan
tinggi jatuh air dan debit air, sumber air yang memiliki ketinggian yang berbeda
akan menimbulkan perbedaan antara PLTMH satu dengan PLTMH lainya. Perlu
adanya kajian dan perhitungan dalam menentukan tinggi jatuh air. Energi yang
dihasilkan sangat terbatas dan berpengaruh terhadap tinggi jatuh air dan putaran
turbin. permasalahan yang timbul adalah daya output yang dihasilkan memiliki
perbedaan pada setiap ketinggian air yang berbeda. Dampak yang ditimbulkan
adalah daya yang dihasilkan benar benar terbatas tergantung pada debit air. Dengan
mengasumsikan nilai tinggi jatuh air untuk mengetaui perbedaan nilai daya output
yang dihasilkan generator. 2 Dalam melakukan penelitian ini penulis tertarik untuk
melakukaan penelitian sebagaimana pengaruh dari banyak ketinggian dari lokasi
yang berbeda, hal tersebut dengan mengasumsikan tinggi jatuh air dengan daya air
yang sama Penelitian ini akan membahas mengenai tinggi jatuh air dan effesiensi
daya yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
Dalam menunjang penelitian perlu dilakukan perhitungan meliputi debit air,
diameter pipa pesat, kecepatan aliran air, tebal pipa pesat, diameter tubin cross
flow, head effektif, daya output generator. Untuk mengataui daya effesiensi
generator PLTMH diasumsikan tinggi jatuh air 10,20,30,40,50,60,70,80,90,100 m
dengan debit tetap 100 KW. Berdasarkan masalah yang timbul peneliti perlu
mengkaji tinggi jatuh air terhadap effesiensi daya output generator pada setiap
tinggi jatuh air. Sehingga peneliti melakukan Analisa tinggi jatuh air terhadap
putaran turbin Cross flow dan effesiensi daya generator PLTMH.

B. Tujuan
Tujuan dari adanya kegiatan tugas ini yaitu :
1. Mengetahui pemahaman tentang apa itu PLTMH
2. Menganalisis hasil penelitian pembuatan PLTMH.
3. Mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang ada ketika praktikum
Pembuatan PLTMH berlangsung.
4. Mengidentifikasi upaya – upaya untuk mengatasi kendala yang ada ketika
praktikum Pembuatan PLTMH berlangsung.

C. Manfaat
Manfaat dari adanya kegiatan proyek ini yaitu :
1. Memberikan informasi dan gambaran mengenai praktikum Pembuatan PLTMH.
2. Meningkatkan pemahaman tentang Pembuatan PLTMH.
3. Mengetahui kegunaan limbah PLTMH.
4. Melatih kemampuan dalam pembuatan PLTMH.
BAB 2
LANDASAN TEORI

Landasan Teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat teori-teori dan hasil-
hasil penelitian yang berasal dari studi kepustakaan yang memiliki fungsi sebagai kerangka
teori untuk menyelesaikan pekerjaan penelitian. Landasan teori juga sering disebut
kerangka teori.

A. Pengertian PLTMH
Mikrohidro adalah suatu instalasi pembangkit listrik yang menggunakan sumber daya
atau energi aliran air sebagai penggerak untuk menghasilkan listrik dengan skala kecil.
Aliran air yang dimanfaatan memiliki ketinggian dan kapasitas aliran tertentu.
Pemanfaatan ini juga dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
atau PLTMH. Pengertian mikrohidro juga terdapat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.09/PRT/M/2016 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pemanfaatan
Infrastruktur Sumber Daya Air untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air/
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro/ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro.
PLTMH diartikan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga yang
berasal dari aliran air atau terjunan air, waduk atau bendungan, serta saluran irigasi
yang dibangun secara multiguna dan menghasilkan kapasitas listrik kurang dari 1 MW
(Mega Watt). Meski sama-sama menggunakan tenaga air, namun kapasitas listrik yang
dihasilkan tersebut tidak lebih besar dibanding dengan PLTA atau Pembangkit listrik
tenaga air.

B. Kelebihan PLTMH
Riset dan pengembangan pembangkit listrik mikrohidro saat ini sedang berlangsung.
PLTMH dianggap memiliki beberapa keunggulan dibanding pembangkit listrik lainnya,
seperti penggunaan sumber daya air yang potensinya melimpah di alam. Selain itu,
bahan baku sumber energi ini ramah lingkungan dan dapat menjadi energi alternatif
secara berkesinambungan. Dapat dikatakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
tidak menghasilkan limbah dan emisi gas lainnya. Menurut International Energy
Agency, kebutuhan biaya sumber daya pembangkit ini juga cukup murah serta tidak
menyebabkan pencemaran. Bahkan tingkat efisiensi produksi listrik PLTMH mencapai
75% hingga 80%. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro disebut tidak menghasilkan
polusi, antara lain polusi udara, polusi suara, polusi air dan pencemaran lainnya.
Sebagai pembanding, tentu pembangkit listrik dari tenaga fosil lebih memberikan
ancaman pencemaran lebih tinggi. Pembangunan PLTMH juga mengajak peran serta
masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan nilai sumber daya alam dan tidak
memanfaatkannya secara sembarangan. Selain itu juga akan timbul hubungan baik
antara masyarakat dengan alam serta kesadaran untuk menjaga fungsi alam, misalnya
dengan menjaga hutan tetap lestari agar sumber air selalu tersedia. Masyarakat juga
dapat berkontribusi dalam mengelola pembangkit listrik mikrohidro bagi keperluan
yang mendukung perekonomian dan sosial budaya. Hal tersebut tentu akan menunjang
kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

C. Kekurangan PLTMH
Dibalik kelebihan teknologi mikrohidro, ternyata memiliki beberapa kekurangan.
Salah satu contohnya adalah membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi,
meskipun nantinya biaya operasional dan pemeliharaannya cukup murah. Dana
investasi tinggi yang dimaksud ilah untuk membangun sebuah Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro diperlukan komponen atau spare part yang mahal. Kurangnya
sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat juga akan sulit menyadarkan mereka
tentang manfaat positif teknologi ini. Faktor ketersediaan air, seperti debit aliran dan
ketinggian air juga akan berpengaruh terhadap kapasitas listrik yang dihasilkan.
Ancaman penurunan kapasitas biasanya dialami apda masa kemarau dimana debit dan
jumlah air akan menurun, sehingga berpengaruh terhadap kurangnya pasokan listrik ke
masyarakat. Kelemahan dari PLTMH selanjutnya adalah daya listrik yang dihasilkan
tidak sebesar Pembangkit Listrik Tenaga Air, sehingga distribusi listrik ke pelanggan
terbatas. Jika dipaksakan melayani lebih banyak pelanggan, maka akan terjadi
penurunan kualitas listrik. Oleh sebab itu, diperlukan penyesuaian antara kapasitas
listrik pembangkit mikro hidro dan kebutuhan listri masyarakat. Lokasi pembangunan
PLTMH tidak boleh jauh dari pemukiman masyarakat, karena jarak yang terlalu jauh
akan mengurangi nilai ekonomisnya. Daya energi listrik akan hilang jika melalui kabel
yang panjang dan menyebabkan kerugian bagi pengguna PLTMH. Untuk mengurangi
risiko kegialngan daya, maka jarak maksimal pengguna dan pembangkit listrik
maksimal adalah 2 km.
D. Prinsip Kerja PLTMH
Hampir mirip dengan prinsip kerja PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
juga mengubah energi potensial air menjadi energi listrik meski dalam bentuk yang
berbeda. Kebutuhan air sebagai sumber energi potensial harus didukung dengan
pembuatan bendungan agar suplai air terpenuhi serta pembuatan saringan untuk
menyaring sampah. Pembangunan bendungan harus berada di kawasan yang terhindar
dari banjir dan stabil.

Cara kerja PLTMH dimulai dari air sebagai sebagai sumebr energi potensial. Aliran air
turun dari ketinggian tertentu yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi kemudian mengenai
turbin yang dilengkapi penutup lalu mengarah ke baling-baling yang tersambung pada 2
piringan sejajar yang terbuat dari baja sebagai penyeimbang. Selanjutnya poros turbin
akan berputar akibat energi kinetik air yang berubah menjadi energi mekanik. Putaran
tersebut dihubungkan menggunakan kopling agar bisa tersambung atau ditransmisikan
ke generator. Oleh sebab itu, aliran air merupakan faktor utama pada PLTMH. Posisi
generator dan turbin sebaiknya dipisah pada dua rumah berbeda berserta pondasinya.
Sebab dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah yang berasal dari getaran keduanya,
sehingga listrik bisa disimpan atau dialirkan ke pengguna. Jenis generator yang
digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro adalah generator induski dan
generator sinkron. Sedangkan sistem transmisi dapat menggunakan transmisi langsung
maupun tidak langsung.

BAB 3
PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH

A. Perumusan masalah
Latar belakang yang telah diuraikan pada Bab I menjadi dasar untuk
merumuskan masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara pembuatan PLTMH ?
2. Apa saja yang diperlukan untuk membuat PLTMH ?
3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penulisan proposal yang berjudul
“Praktikum Pembuatan PLTMH” ?
4. Bagaimana upaya mengatasi kendala dalam penulisan proposal ?

B. Pembatasan masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan


maupun pelebaran pokok masalah. Agar pelaksanaan lebih fokus dan tidak meluas
dari pembahasan yang dimaksud, maka pada proyek kali ini membataskan ruang
lingkup praktikum pembuatan PLTMH:
1. Melakukan pembuatan PLTMH di rumah salah satu anggota kelompok.
2. Diikuti oleh siswa kelas X-6, X-7, X-8 SMAN 1 Tayu.

BAB 4
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan adalah metode yang menggambarkan penguasaan penyelesaian
pekerjaan yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan atau urutan pekerjaan
utama dan uraian atau cara kerja dari masing - masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang
dapat dipertagungjawabkan secara teknis.

A. Tanggal dan Tempat Pembuatan

Pada Tanggal 5 Maret kelompok 1 melakukan pembuatan PLTMH di rumah salah


satu anggota, yang dimana kelompok kami menyiapkan alat dan bahan sebelum
melakukan pembuatan PLTMH.

B. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data terbagi menjadi dua cara yaitu wawancara dan observasi.
Wawancara adalah suatu percakapan antara dua orang atau lebih yang dilakukan oleh
pewawancara dan narasumber. Sedangkan observasi adalah pengamatan dan pencatatan
fenomena-fenomena yang diselidiki secara sistematik. Metode pengumpulan data yang
kelompok kami gunakan pada proyek kali ini adalah teknik observasi, karena kami
secara langsung melakukan pengamatan pada saat melakukan praktikum pembuatan
PLTMH demi memperoleh hasil.

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan pembuatan PLTMH
•Lampu led
•Kabel
•Pipa
•Toples
•Turbin
•Selang
•Dinamo
•Air keran
D. Cara Membuat PLTMH
DAFTAR ISI
Ahmad.2021.PengertianPLTMH.online@https://rimbakita.com/mikrohidro/.diakses pada
tanggal(5-3-2023) pukul 09.00

Akupintar.2022.contohproposalpltmh.online@https://rimbakita.com/mikrohidro/.diakses
pada tanggal(5-3-2022)pukul 08.30

Anda mungkin juga menyukai