Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH ISRA DAN MI’RAJ DAN HIKMAH DI BALIK ISRA MI’RAJ

NABI MUHAMMAD

ُ‫ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬

‫ َسيِّ ِدنَا‬، َ‫ف اَأْل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬


ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ َوال‬، َ‫ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
‫ك اَل ِع ْل َم لَنَٓا اِاَّل‬ َ ‫ َو َعلَى ٰالِ ِه َو‬،‫َو َموْ اَل نَا ُم َح َّم ٍد‬
َ َ‫ ُسب ْٰحن‬.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ اِلَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‬
ْ‫ َواحْ لُل‬،‫ َويَسِّرْ لِي َأ ْم ِري‬،‫ص ْد ِري‬ َ ‫ َربِّ ا ْش َرحْ لِي‬،‫َما َعلَّ ْمتَنَا اِنَّكَ اَ ْنتَ ْال َعلِ ْي ُم ْال َح ِك ْي ُم‬
‫ يَ ْفقَهُوا قَوْ لِي‬،‫ُع ْق َدةً ِّمن لِّ َسانِي‬

Alhamdulillah, tak henti-hentinya kita mengucapkan rasa syukur atas

kehadirat Allah swt, tuhan yang telah memuliakan kita dengan iman, memberikan

kita segala kenikmatan dalam setiap detik di kehidupan kita ini berupa nikmat

kesehatan dan kesempatan sehingga kita masih dapat melangkahkan kaki ke

tempat yang penuh mubarokah ini.

Salawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada nabiullah muhammad
saw, allahummasholli ‘ala sayyidina muhammad, wa ‘ala alisayyidina

muhammad. Nabi yang menjadi suri tauladan kita semua, kekasih allah, nabi yang

telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang

seperti sekarang ini.

Hadirin walhadirat rahimakumullah

Insyaallah pada kesempatan yang penuh berkah ini, saya akan

menyampaikan sepatah dua kata mengenai Sejarah isra dan Mi’raj dan Hikmah di

balik isra dan Mi’raj Nabi Muhammad.


Fakta yang terkandung dalam sejarah singkat Isra Mi’raj dalam Hadits

dalam Islam adalah sejarah yang penting untuk diketahui oleh umat Islam. Banyak

sekali hikmah yang didapat dalam peristiwa dan sejarah Isra Mi’raj. Kejadian

yang berlangsung pada 27 Rajab di tahun kedelapan kenabian ini merupakan

peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW. Dilakukan dari Masjidil Haram

ke Masjidil Aqsa di Palestina, hingga naik ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh

dalam satu malam.

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Jika dipikir menggunakan logika terasa tidak masuk akal, namun umat

Islam harus mengimaninya karena terdapat keterangan dari hadits-hadits yang

shahih dan juga Al-Qur’an. Isra atau sara ‘‫رى‬uu‫ ’س‬artinya adalah perjalanan di

malam hari. Secara istilah, Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW pada suatu

malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Peristiwa

ini disebutkan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an :

َ ‫ي َأ ۡس َر ٰى بِ َع ۡب ِد ِهۦ لَ ۡياٗل ِّمنَ ۡٱل َم ۡس ِج ِد ۡٱل َح َر ِام ِإلَى ۡٱل َم ۡس ِج ِد ٱَأۡل ۡق‬
‫صا ٱلَّ ِذي ٰبَ َر ۡكنَا‬ ٓ ‫س ُۡب ٰ َحنَ ٱلَّ ِذ‬
‫صي ُر‬ِ َ‫َح ۡولَهۥُ لِنُ ِريَهۥُ ِم ۡن َءا ٰيَتِن َۚٓا ِإنَّهۥُ هُ َو ٱل َّس ِمي ُع ۡٱلب‬
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah mempertahankan hambaNya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS Al Isra:1)

Adapun Mi’raj secara bahasa artinya naik. Secara istilah adalah naiknya
Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Dalam Al Qur’an, Miraj ini disinggung
dalam surat An-Najm.
‫ ِإ ۡذ‬١٥ ‫ى‬ ٓ ٰ ‫ ِعن َدهَا َجنَّةُ ۡٱل َم ۡأ َو‬١٤ ‫ ِعن َد ِس ۡد َر ِة ۡٱل ُمنتَهَ ٰى‬١٣ ‫َولَقَ ۡد َر َءاهُ ن َۡزلَةً ُأ ۡخ َر ٰى‬
ِ َ‫ لَقَ ۡد َرَأ ٰى ِم ۡن َءا ٰي‬١٧ ‫ص ُر َو َما طَغ َٰى‬
‫ت َربِّ ِه‬ َ َ‫ َما زَا َغ ۡٱلب‬١٦ ‫يَ ۡغ َشى ٱلس ِّۡد َرةَ َما يَ ۡغ َش ٰى‬
١٨ ‫ى‬ ٓ ٰ ‫ۡٱل ُك ۡب َر‬
Artinya: “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya
yang asli) pada waktu yang lain,(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada
surga tempat tinggal,(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi
oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari
yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah
melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS
An-Najm:13-18).

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Menurut Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati

Sayyidil Mursalin, menjelaskan adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra

dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan

kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) karena ditinggal oleh dua orang

yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Peristiwa

ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat

itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).

Dalam sebuah malam selepas solat isya’ Rasulullah SAW beristirahat

sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram. Kemudian beliau didatangi malaikat

Jibril dan dada beliau di belah. Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua

rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha,

Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu

lagi berisi khamar. Rasulullah SAW pun memilih susu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


ُ ‫ فََأ َخ ْذ‬،‫ َوِإنَا ٍء ِم ْن َع َس ٍل‬،‫ َوِإنَا ٍء ِم ْن لَبَ ٍن‬،‫يت بِِإنَا ٍء ِم ْن َخ ْم ٍر‬
‫ ِه َي‬:‫ت اللَّبَنَ فَقَا َل‬ ُ ِ‫ثُ َّم ُأت‬
َ ُ‫ط َرةُ الَّتِي َأ ْنتَ َعلَ ْيهَا َوُأ َّمت‬
‫ك‬ ْ ِ‫الف‬

“Setelah itu aku diberi wadah yang berisi khamr, susu, dan madu. Aku

mengambil wadah yang berisi susu. Jibril berkata, ‘Itu adalah fitrah, yang

engkau dan umatmu berada di atasnya.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Fadhail

ash-Shahabah, Bab al-Mi’raj, 3674).

Mi’raj pun dimulai, Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di

langit pertama. Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh

arwah para Nabi. Di dalam perjalanan Rasulullah saw banyak menjumpai atau

melihat kejadian-kejadian seperti :

1) Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus,

beliau bertanya kepada Jibril “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab:

”Mereka itu ibaratmu yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka

memetik pahalanya dari Allah Swt”.

2) Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad

bertanya : ”Siapakah mereka itu Ya Jibril?” Dijawabnya: ”mereka itu


ibaratmu yang enggan bershalat, yang kelak akan menyesal dengan

memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.

3) Melihat orang yang dihadapannya ada dua hidangan, sebelah kanannya

makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan

lahapnya memakan makanan busuk. Nabi bertanya: ”Ya Jibril siapakah

mereka itu?” Jibril menjawab :”Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang suka

membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada

beramal yang baik dan berpahala”.

Dan masih banyak lagi kejadian yang dilihat oleh Rasulullah.

Sesampainya di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang


sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur. Di mana tempat itu setiap

harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ُ ‫ فَقُ ْل‬،ُ‫ْت ْال َم ْع ُمور‬


:‫ت‬ ُ ‫ “ثُ َّم ُرفِ َع لِي ْالبَي‬:‫ وفي رواية مسلم‬.”ُ‫ْت ال َم ْع ُمور‬ ُ ‫ثُ َّم ُرفِ َع لِي البَي‬
ٍ َ‫ْت ْال َم ْع ُمو ُر يَ ْد ُخلُهُ ُك َّل يَوْ ٍم َس ْبعُونَ َأ ْلفَ َمل‬
‫ ِإ َذا‬،‫ك‬ ُ ‫ هَ َذا ْالبَي‬:‫ال‬َ َ‫يَا ِجب ِْري ُل َما هَ َذا؟ ق‬
‫خَرجُوا ِم ْنهُ لَ ْم يَعُو ُدوافِي ِه آ ِخ ُر َما َعلَ ْي ِه ْم‬
َ

“Kemudian aku dinaikkan menuju Baitul Ma’mur.” Dalam riwayat

lain, “Kemudian ditampakkan padaku Baitul Ma’mur. Aku bertanya, ‘Apa ini

Jibril?’ Ia menjawab, ‘Ini adalah Baitul Ma’mur yang setiap hari dimasuki oleh

70.000 malaikat. Jika mereka telah memasukinya, mereka tak akan kembali.

Itulah kali pertama dan untuk terakhir mereka masuk ke dalamnya” (HR. an-

Nasai).

Tatkala perintah Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha. Sidratul

Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa

menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya. Maka Allah

memberikan Wahyu dan mewajibkan kepada Nabi Muhammad yakni solat lima

puluh kali dalam sehari semalam. Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali

dalam sehari, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa.

“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa.

Nabi Muhamma menjawab,”Salat 50 kali”.

Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena

sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu’’.

Nabi Muhammad berkata “Aku akan kembali kepada Rabbku”. Lalu aku

memohon,”Ya Rabb, berilah keringanan lima shalat. Lalu aku kembali kepada

Musa ‘alaihis salam. Aku berkata kepadanya,”Allah telah memberikan


keringanan lima kali”. Musa mengatakan,”Sesungguhnya umatmu tidak akan

mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta

keringanan”. Aku terus bolak balik antara Rabbku dengan Mudah hingga aku

merasa malu kepadaNya”. Rabbku berfirman:

“Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari

semalam. Setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali shalat sama

dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan dan dia

tidak melaksanakannya maka dicatat untuknya satu kebaikan. Dan jika ia

melaksanakannya maka dicatat untuknya sepuluh kebaikan. Barang siapa berniat

melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan

tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat

sebagai satu kejelekan”. Kemudian aku turun hingga bertemu Nabi Musa lalu aku

beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan,”Kembalilah kepada Rabbmu dan

mintalah keringanan lagi”.

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha Nabi Muhammad SAW dan

Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

1. Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam as

2. Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi

Ishaq as

3. Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as

4. Langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as

5. Langit kelima Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun as

6. Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa as


Ketika Rasulullah hendak meninggalkan langit keenam Musa menangis lalu

Rasulullah bertanya “Apa yang membat mu menangis?” Musa menjawab “Aku

menangis karena ada seorang nabi yang diutus sepeninggalku, dan umatnya yang

masuk surga lebih banyak ketimbang umat ku”.

7. Kemudian pada langit ke tujuh Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim.

Ketika telah selesai menerima perintah shalat, Nabi Muhammad SAW

kembali menunggangi buraqnya untuk pulang ke Mekkah diantar dengan

Malaikat Jibril. “Menurut sebuah kisah saking cepatnya Buraq ketika Nabi

Muhammad SAW pulang konon katanya tempat tidur nabi masih terasa hangat”.

(Abi Rachman /Nashih).

Dari peristiwa Isra Mi’raj, kita tentu perlu memahami hikmah dari perjalanan

ini. Banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari

perjalanan Nabi Muhammad SAW ini. Adapun beberapa hikmah yang dapat kita

petik dari kejadian ini adalah :

1. Mempercayai kekuasaan Allah

Peristiwa isra dan mi’raj menjadi bukti keagungan dan kekuasaan

Allah Swt. Yang diperlihatkan secara langsung. Sebab, perjalanan nabi

Muhammad seolah tak masuk akal apabila dituntaskan hanya satu malam.

Akan tetapi, mempercayai kuasa allah memerlukan kacamata keimanan.

Selain itu, kejadian maha dahsyat tersebut menunjukkan bahwa muljizat

itu nyata dan hanya milik Allah semata.

2. Sebagai ujian keimanan seseorang

Peristiwa isra mi’raj merupakan ujian keimanan seseorang. Orang-

orang diuji untuk percaya atau tidak terhadap kebesaran kekuasaan Allah

swt. Bagi orang yang beriman akan semakin bertambah keimanannya,


sementara itu, bagi orang yang tak beriman akan semakin lemah imannya

kepada Allah swt. Hal itu sebagaimana firman Allah swt. Dalam surah Sl-

Isra’ : 60 :

َ ‫ َو َما َج َع ْلنَا الرُّ ءْ يَا الَّتِ ْٓي اَ َري ْٰن‬ ....


ِ َّ‫ك اِاَّل فِ ْتنَةً لِّلن‬
‫اس‬

Artinya : “… dan kami tidak menjadikan mimpi yang telah kami

perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia.” (QS. Al-

Isra’ : 60)

3. Perintah menjalankan shalat 5 waktu

Jika umumnya perintah dari Allah swt ke Nabi Muhammad saw

disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, tidak demikian dengan

sholat. Allah swt menurunkan perintah sholat secara langsung kepada nabi

Muhammad saw melalui peristiwa Isra Miraj.

Awalnya, Allah swt memerintah Nabi Muhammad saw untuk

menjalankan shalat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Rasulullah meminta

keringanan kepada Allah swt sehingga menjadi shalat 5 waktu dalam

sehari semalam. Dari sinilah shalat 5 waktu menjadi sebuah kewajiaban

yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat islam tanpa terkecuali.

4.  Perintah untuk berpendirian teguh dan senantiasa menyampaikan

kebenaran meskipun pahit. Begitu pagi setelah malam Isra' Mi’raj, Nabi

mengabarkan apa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah. Praktis,

banyak orang yang tidak percaya dengan kabar ‘tidak masuk akal’ ini. Hal

ini menunjukkan bahwa kebanaran harus tetap disampaikan, meskipun

banyak mendapat penolakan.

5. Perintah untuk mengkonsumsi makanan yang baik lagi halal. Ketika Nabi

Muhammad SAW diberi pilihan antara air susu dan khamr saat Mi’raj,
Nabi lebih memilih susu. Kemudian Malaikat Jibril as berkata, “Engkau

telah diberi hadiah kesucian.” Ini sebagai isyarat bahwa Islam adalah

agama suci (fitrah).

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Masih banyak sebenarnya hikmah Isra dan Mi’raj yang ingin saya

sampaikan, namun rasanya sudah terlalu lama saya berbicara di depan

teman-teman sekalian, sekiranya akan saya sambung pada kesempatan

selanjutnya, semoga kita senantiasa diberikan umur yang panjang oleh

allah swt agar dapat bertemu kembali. Mudah-mudahan apa yang telah

saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita senantiasa

menjadi hamba Allah yang taat dan istiqamah, dan semoga kita dapat

menjadi insan yang di ridhai oleh Allah swt yang kelak akan diangkat

derajatnya di dunia maupun di akhirat kelak, aaminn yaa rabbal aalamin.

Lebih dan kurangnya mohon di maafkan, Akhirul kalaam.

wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai