Hastina (Sejarah Isra Mi'raj)
Hastina (Sejarah Isra Mi'raj)
NABI MUHAMMAD
kehadirat Allah swt, tuhan yang telah memuliakan kita dengan iman, memberikan
kita segala kenikmatan dalam setiap detik di kehidupan kita ini berupa nikmat
Salawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada nabiullah muhammad
saw, allahummasholli ‘ala sayyidina muhammad, wa ‘ala alisayyidina
muhammad. Nabi yang menjadi suri tauladan kita semua, kekasih allah, nabi yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang
menyampaikan sepatah dua kata mengenai Sejarah isra dan Mi’raj dan Hikmah di
dalam Islam adalah sejarah yang penting untuk diketahui oleh umat Islam. Banyak
sekali hikmah yang didapat dalam peristiwa dan sejarah Isra Mi’raj. Kejadian
peristiwa perjalanan suci Nabi Muhammad SAW. Dilakukan dari Masjidil Haram
Jika dipikir menggunakan logika terasa tidak masuk akal, namun umat
shahih dan juga Al-Qur’an. Isra atau sara ‘رىuu ’سartinya adalah perjalanan di
malam hari. Secara istilah, Isra adalah perjalanan Rasulullah SAW pada suatu
َ ي َأ ۡس َر ٰى بِ َع ۡب ِد ِهۦ لَ ۡياٗل ِّمنَ ۡٱل َم ۡس ِج ِد ۡٱل َح َر ِام ِإلَى ۡٱل َم ۡس ِج ِد ٱَأۡل ۡق
صا ٱلَّ ِذي ٰبَ َر ۡكنَا ٓ س ُۡب ٰ َحنَ ٱلَّ ِذ
صي ُرِ ََح ۡولَهۥُ لِنُ ِريَهۥُ ِم ۡن َءا ٰيَتِن َۚٓا ِإنَّهۥُ هُ َو ٱل َّس ِمي ُع ۡٱلب
Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah mempertahankan hambaNya pada suatu
malam dari Al Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan padanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”. (QS Al Isra:1)
Adapun Mi’raj secara bahasa artinya naik. Secara istilah adalah naiknya
Rasulullah SAW ke Sidratul Muntaha. Dalam Al Qur’an, Miraj ini disinggung
dalam surat An-Najm.
ِإ ۡذ١٥ ى ٓ ٰ ِعن َدهَا َجنَّةُ ۡٱل َم ۡأ َو١٤ ِعن َد ِس ۡد َر ِة ۡٱل ُمنتَهَ ٰى١٣ َولَقَ ۡد َر َءاهُ ن َۡزلَةً ُأ ۡخ َر ٰى
ِ َ لَقَ ۡد َرَأ ٰى ِم ۡن َءا ٰي١٧ ص ُر َو َما طَغ َٰى
ت َربِّ ِه َ َ َما زَا َغ ۡٱلب١٦ يَ ۡغ َشى ٱلس ِّۡد َرةَ َما يَ ۡغ َش ٰى
١٨ ى ٓ ٰ ۡٱل ُك ۡب َر
Artinya: “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya
yang asli) pada waktu yang lain,(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada
surga tempat tinggal,(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi
oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari
yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah
melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”. (QS
An-Najm:13-18).
Sayyidil Mursalin, menjelaskan adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra
dan Mi’raj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan
kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) karena ditinggal oleh dua orang
yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman. Peristiwa
ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat
itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).
Jibril dan dada beliau di belah. Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau shalat dua
rakaat mengimami ruh para Nabi. Usai shalat dan keluar dari Masjidil Aqsha,
Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman. Satu berisi susu dan satu
“Setelah itu aku diberi wadah yang berisi khamr, susu, dan madu. Aku
mengambil wadah yang berisi susu. Jibril berkata, ‘Itu adalah fitrah, yang
engkau dan umatmu berada di atasnya.” (HR. al-Bukhari dalam Kitab Fadhail
Mi’raj pun dimulai, Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di
langit pertama. Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh
arwah para Nabi. Di dalam perjalanan Rasulullah saw banyak menjumpai atau
1) Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus,
”Mereka itu ibaratmu yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka
makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan
mereka itu?” Jibril menjawab :”Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang suka
harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Jibril?’ Ia menjawab, ‘Ini adalah Baitul Ma’mur yang setiap hari dimasuki oleh
70.000 malaikat. Jika mereka telah memasukinya, mereka tak akan kembali.
Itulah kali pertama dan untuk terakhir mereka masuk ke dalamnya” (HR. an-
Nasai).
Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa
memberikan Wahyu dan mewajibkan kepada Nabi Muhammad yakni solat lima
puluh kali dalam sehari semalam. Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali
Nabi Muhammad berkata “Aku akan kembali kepada Rabbku”. Lalu aku
memohon,”Ya Rabb, berilah keringanan lima shalat. Lalu aku kembali kepada
mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta
keringanan”. Aku terus bolak balik antara Rabbku dengan Mudah hingga aku
“Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari
semalam. Setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali shalat sama
dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan dan dia
tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat
sebagai satu kejelekan”. Kemudian aku turun hingga bertemu Nabi Musa lalu aku
2. Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi
Ishaq as
menangis karena ada seorang nabi yang diutus sepeninggalku, dan umatnya yang
Muhammad SAW pulang konon katanya tempat tidur nabi masih terasa hangat”.
Dari peristiwa Isra Mi’raj, kita tentu perlu memahami hikmah dari perjalanan
ini. Banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari
perjalanan Nabi Muhammad SAW ini. Adapun beberapa hikmah yang dapat kita
Muhammad seolah tak masuk akal apabila dituntaskan hanya satu malam.
orang diuji untuk percaya atau tidak terhadap kebesaran kekuasaan Allah
kepada Allah swt. Hal itu sebagaimana firman Allah swt. Dalam surah Sl-
Isra’ : 60 :
Isra’ : 60)
sholat. Allah swt menurunkan perintah sholat secara langsung kepada nabi
kebenaran meskipun pahit. Begitu pagi setelah malam Isra' Mi’raj, Nabi
banyak orang yang tidak percaya dengan kabar ‘tidak masuk akal’ ini. Hal
5. Perintah untuk mengkonsumsi makanan yang baik lagi halal. Ketika Nabi
Muhammad SAW diberi pilihan antara air susu dan khamr saat Mi’raj,
Nabi lebih memilih susu. Kemudian Malaikat Jibril as berkata, “Engkau
telah diberi hadiah kesucian.” Ini sebagai isyarat bahwa Islam adalah
Masih banyak sebenarnya hikmah Isra dan Mi’raj yang ingin saya
allah swt agar dapat bertemu kembali. Mudah-mudahan apa yang telah
saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga kita senantiasa
menjadi hamba Allah yang taat dan istiqamah, dan semoga kita dapat
menjadi insan yang di ridhai oleh Allah swt yang kelak akan diangkat