Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KONTEN MEDIA SOSIAL @FOLKATIVE TERHADAP MINAT

BACA GENERASI MILENIAL

Aulia Juita Pratama Putri


auliajuita64@gmail.com
Prodi Ilmu Perpustakaan

ABSTRAK

Salah satu media sosial yang sedang populer saat ini adalah instagram. Sebagian besar
pengguna internet saat ini memiliki instagram yang membantu mereka berinteraksi satu sama lain.
Sosial media menjadi tempat untuk untuk saling berkomunikasi. Selain itu media sosial juga digunakan
sebagai wadah untuk menemukan informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh media sosial Instagram terhadap peningkatan minat baca. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Peneliti mengumpulkan data menggunakan
kuesioner. Lokasi penelitian ini berada di Kota Sragen. Jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak
20 responden karena merupakan penelitian dengan metode eksperimen, responden diambil dari bukan
pengikut akun @folkative , dengan menggunakan teknik pengambilan sampel, tidak diketahui
populasinya karena populasi pengguna media sosial di Kota Sragen adalah tidak diketahui secara
pasti. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan analisis regresi
linier sederhana. Sedangkan angket untuk mengolah data uji, dilakukan dengan menggunakan
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25.
Kata kunci : sosial media, folkative, minat baca, Instagram

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi membuat banyak platform media sosial bermunculan.
Karakteristik yang paling populer dari media online adalah dapat menjangkau seluruh dunia
serta berita yang diposting dapat langsung diakses oleh semua orang, feed back atau umpan
balik juga dapat langsung terlihat melalui kolom komentar yang disajikan. Sifatnya yang real
time, mendapatkan pendalaman dan titik pandang yang lebih luas bahkan berbeda (Raisha Dwi
Mayangsari, 2020:2). Berita dan peristiwa yang baru saja terjadi atau sedang berlangsung, bisa
langsung dipublikasikan pada media sosial. Jumlah populasi negara Indonesia sebanyak 273,8
juta orang, sebanyak 170 juta jiwa dari jumlah populasi merupakan pengguna aktif sosial
media. Jenis media sosial yang dikenal oleh masyarakat sangat beragam. Menurut hasil riset
oleh ‘We Are Sosial’ diantara banyaknya jenis media sosial tersebut, media sosial yang
diminati orang Indonesia saat ini diantaranya Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter.
Instagram menjadi media sosial yang memiliki pengguna paling banyak. Tidak hanya
penggunanya, tetapi instagram juga memiliki perkembangan yang pesat pada fitur yang ada di
dalamnya sehingga instagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak
digunakan di Indonesia (Muhammad Hanifan Fadhlan, 2021). Berdasarkan informasi yang
dimuat dalam website hootsuit (we are sosial), Indonesia merupakan komunitas pengguna
Instagram yang besar dengan jumlah pengguna mencapai 99,15 juta jiwa dari total pengguna
global yang berjumlah mencapai 1,32 miliar orang per Januari 2023. Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa kebutuhan informasi masyarakat Indonesia terhadap media sosial sangat
tinggi. Penyebaran informasi yang sangat cepat membuat Instagram banyak di minati kalangan
milenial. Pengguna akun social media instagram dapat dengan mudah memberikan komentar
atau pendapat secara langsung pada platform Instagram. Media sosial juga dapat mengetahui
dengan cepat reaksi atau tanggapan dari para pembacanya.
Hipotesa dari penelitian yang penulis lakukan adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh antara konten media sosial @folkative terhadap minat baca generasi
milenial
Ha: Ada pengaruh antara konten media sosial @folkative terhadap minat baca generasi milenial

MINAT BACA

Minat baca adalah dorongan dalam diri seseorang yang menaruh perhatian dan
kemauan untuk membaca karena menimbulkan rasa senang (Rika Veronika,2022). Membaca
merupakan kegiatan yang penting, dengan membaca akan menambah wawasan dan
pengetahuan. Selain itu membaca dapat mengurangi stress, University of Sussex menjelaskan
bahwa membaca dapat mengurangi stres hingga 68% membaca juga dapat menurunkan detak
jantung dan meredakan ketegangan pada otot. Tetapi di Indonesia rendahnya minat baca
menjadi masalah tersendiri. Rendahnya minat baca di Indonesia menjadi hal yang harus di
tingkatkan. Rendahnya minat baca akan mempengaruhi kualitas bangsa, rendahnya minat baca
akan mengakibatkan suatu bangsa tertinggal oleh perkembangan teknologi informasi. Di
banding negara-negara dikawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat bawah
dalam hal literasi. Bahkan indeks membaca masyarakat Indonesia adalah 0,0001. Artinya
setiap seribu orang hanya satu orang yang benar-benar suka membaca. Tinggi rendahnya minat
baca dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
motivasi, persepsi, dan ketertarikan terhadap kegiatan membaca. Sementara faktor eksternal
berhubungan dengan lingkungan, kemudahan akses dalam memperoleh buku, ketersediaan
sarana dan prasarana, dan perkembangan teknologi. Untuk meningkatkan minat baca maka
perlu adanya perbaikan faktor-faktor tersebut, tidak hanya faktor internal saja melainkan
keduanya harus berjalan secara selaras.
INSTAGRAM
Media sosial adalah sebuah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinteraksi
satu sama lain dengan cara bertukar informasi dengan menggunakan fasilitas jaringan internet.
Saat ini penggunaan media sosial merupakan sebuah fenomena yang lumrah, semua orang
dapat menggunakan sosial media termasuk generasi milenial (Ira Anisa Purawinangun
2020:67). Instagram adalah layanan jejaring sosial berbagi foto dan video yang pertama kali
dikembangkan di San Francisco, Amerika Serikat. Instagram tidak hanya sebatas media sosial
yang digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga digunakan sebagai media informasi dan
media iklan atau pemasaran produk. Sifatnya yang mudah diakses dan jangkauannya luas,
membuat Instagram popular terutama dikalangan milenial. Instagram merupakan aplikasi
berbasis foto, sehingga setiap postingan pasti disertai gambar. Dengan gambar dan caption
yang ditulis akan membuat orang lain tertarik untuk mengikuti sebuah akun instagram.
Folkative sebagai media online yang menyediakan berita harian terbaru berhasil menarik minat
milenial.
Gambar 1. Tampilan akun Instagram @folkative

Akun media sosial @folkative didirikan oleh Kenneth William pada tahun 2018. Akun
@folkative diciptakan untuk menginspirasi, menginformasikan dan mewakili suara budaya
kreatif anak muda di Indonesia yaitu dengan cara membuat konten online interaktif yang layak
untuk diketahui anak muda (Muhammad Hanifah Fadhlan, 2019). Sesuai dengan target
pasarannya yaitu milenial, folkative menyajikan konten yang sangat menarik tetapi begitu
simpel. Konten yang disajikan memiliki cover judul yang khas, hanya foto dengan bawahnya
diberi tulisan judul berwarna putih polos dengan logo FOLKATIVE berwarna hitam, kemudian
di beri caption atau penjelasan dari foto tersebut.

METODE PENELITIAN
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh media sosial Instagram terhadap peningkatan minat baca generasi milenial. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Peneliti mengumpulkan data
menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian ini berada di Kota Sragen. Dalam penelitian ini
penulis ingin mengetahui pengaruh konten media sosial @folkative terhadap minat baca
generasi milenial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
metode eksperimen. Jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 20 responden, dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel, tidak diketahui populasinya karena populasi
pengguna media sosial Instagram di Kota Sragen adalah tidak diketahui secara pasti. Untuk
mengetahui pengaruh kedua variabel tersebut, peneliti menggunakan analisis regresi linier
sederhana. Untuk pengolahan data, dilakukan dengan menggunakan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) Windows versi 25. Teori yang digunakan yaitu teori S-O-R dan
teori new media, sehingga dapat ditemukan apakah ada perbedaan antara sebelum dan
sesudah diberikan stimulus melalui media teknologi digital. Dimana variabel X yaitu Konten
Media Sosial Instagram dan variabel Y yaitu Minat baca Generasi Milenial. Setiap variabel
mempunyai indikator masing-masing yaitu variabel X indikatornya adalah lama penggunaan
sosial media, saling berinteraksi, pencarian informasi, manfaat, dan kebutuhan mengenai
informasi. Sedangkan indikator variabel Y adalah ketertarikan, kesenangan membaca,
frekuensi membaca, memperoleh informasi yang dibutuhkan, dan kuantitas sumber bacaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan di kota Sragen terhadap 20 responden yang aktif menggunakan sosial
media tetapi bukan pengikut akun @folkative. Berikut hasil penelitian yang dilakukan melalui
penyebaran angket/kuesioner:
a. Identitas responden
Berdasarkan Jenis Kelamin, responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 12 orang
(60%). Berdasarkan usia, responden terbanyak adalah usia 22 tahun sebanyak 8 orang (40%)
TABEL 1
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Valid Laki-laki 8 40.0 40%
Perempuan 12 60.0 60%
Total 20 100.0 100%

TABEL 2

USIA
Frequency Percent
Valid 19 th 1 5%
20 th 3 15%
21 th 4 20%
22 th 8 40%
23 th 3 15%
25 th 1 5%
Total 20 100%

b. Rekapitulasi tanggapan responden

PERNYATAAN

1.Saya termasuk pengguna media sosial yang aktif setiap harinya


2. Saya mengakses media sosial di mana saja termasuk di tempat kerja
3. Saya menggunakan media sosial lebih dari 1 jam atau lebih setiap harinya
4. Saya mengakses media sosial ketika jam istirahat.
5. Saya mengakses media sosial sebelum masuk ruang kerja
6. Media sosial memberikan informasi yang saya butuhkan
7. ketika merasa bosan Saya memilih mengakses media sosial
8. Saya lebih sering mengakses media sosial dibanding membaca buku
9. Saya mengakses media sosial untuk menambah minat baca
10. Media sosial memotivasi minat baca saya
11. Media folkative memberikan pengaruh besar terhadap minat baca
12. Media folkative menjadi wadah dalam mencari informasi yang seluas-luasnya
13. Saya melihat konten media folkative
14. Saya mengakses media folkative setiap satu kali sehari
15. Media folkative memotivasi minat baca saya
16. Dengan adanya media folkative banyak mendatangkan manfaat terhadap minat baca saya

Dari butir penyataan di atas di dapat hasil akhir pre test dan post test dari 20 responden sebesar:

TABEL 3

PRE TEST
Frequency Percent
Valid 49.00 1 5.0
51.00 2 10.0
52.00 1 5.0
53.00 3 15.0
54.00 5 25.0
55.00 5 25.0
56.00 2 10.0
61.00 1 5.0
Total 20 100.0

TABEL 4

POST TEST
Frequency Percent
Valid 60.00 1 5.0
62.00 2 10.0
64.00 5 25.0
65.00 2 10.0
66.00 2 10.0
68.00 3 15.0
69.00 1 5.0
70.00 1 5.0
72.00 2 10.0
73.00 1 5.0
Total 20 100.0
c. Analisis Data

1. Uji Normalitas
Penulis menggunakan Uji Shapiro-Wilk karena jumlah data <50
Tabel 5
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRE TEST .190 20 .056 .906 20 .053
POST TEST .141 20 .200* .951 20 .385

Dasar pengambilan keputusan Uji Normalitas menggunakan Shapiro-Wilk adalah sebagai


berikut :
a. Jika nilai signifikansi < Alpha Penelitian (0,05) maka data tidak berdistribusi normal.
b. Jika nilai signifikansi > Alpha penelitian (0,05) maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan table tersebut nilai signifikansi kedua variable adalah 0,053 dan 0,385. Angka
tersebut lebih besar dari alpha penelitian, Artinya kedua variable pada data tersebut adalah
berdistribusi Normal.
Interpretasi Tabel Statistics
TABEL 6

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRE TEST 54.0000 20 2.42791 .54290
POST TEST 66.3000 20 3.59971 .80492

Tabel tersebut menjelaskan analisis deskriptif dari data yang sudah diolah. Tabel tersebut
menjelaskan nilai rata-rata (mean) Pre test lebih kecil dari post test yaitu 54.0000 dan 66.3000.
Sehingga terdapat perbedaan nilai antara pre test dan post test. N menunjukkan jumlah data
pada masing-masing variable yaitu sejumlah 20 responden.
2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan SPSS Windows Versi 25.
TABEL 7

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & POST TEST 20 .470 .037

Tabel di atas menunjukkan ada atau tidak adanya hubungan antara pre test dan post test. jika
signifikansi menunjukkan < 0,05 maka ada hubungan. Pada tabel tersebut nilai signifikansi
0,037 < 0,05 maka antara pre test dan post test menunjukkan adanya hubungan. Dari pengujian
validitas dengan pengujian SPSS menyatakan bahwa semua butir pertanyaan dapat digunakan
karena koefisien lebih besar dari 0,37 sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat validitas yang
artinya item pernyataan tersebut layak untuk dijadikan sebagai pertanyaan dalam penelitian ini.

3. Analisis Regensi Sederhana

TABEL 8

Paired Samples Test


Sig. (2-
Paired Differences tailed)
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper T df
PRE TEST - POST - 3.26222 .72946 -13.82677 -10.77323 -16.862 19 .000
TEST 12.3000
0

Dasar Pengambilan keputusan Paired Sample T-Test (Singgih Santoso, 2014:265) adalah :
a. Jika nilai signifikansi (2 tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
b. Jika nilai signifikansi (2 tailed) >0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Berdasarkan tabel paired samples t-test nilai signifikansi (2 tailed) 0,000< 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima. Sehingga menunjukkan adanya perbedaan dari variable awal dengan
variable akhir (pre test dan post test). Ini berarti terdapat pengaruh yang bermakna terhadap
perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing variabel. Dapat disimpulkan
bahwa konten media sosial Insagram akun @folkative mempengaruhi minat baca generasi
milenial.

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konten media sosial Instagram akun
@folkative berpengaruh terhadap minat baca generasi milenial. Lewat hasil uji t dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan antara
akun media sosial @folkative terhadap minat baca generasi milenial. Dimulai dari gemar
membaca, masyarakat khususnya anak muda atau generasi milenial diharapkan lebih selektif
dalam memilah-memilah informasi, media @folkative dapat menjadi sarana
menumbuhkembangkan minat baca seluruh lapisan masyarakat, dan dapat meningkatkan
kemampuan dalam memberikan penilaian kritis terhadap informasi sehingga masyarakat dapat
mempunyai pandangan yang lebih terbuka tentang dunia dari sisi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyudin, Delmia, and Cardina Putri Adiputra. "Analisis literasi digital pada konten instagram
@infinitygenre." WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 18.1 (2019): 25-34.

Purawinangun, I. A., & Yusuf, M. (2020). Gerakan Literasi Generasi Milenial Melalui Media Sosial.
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 9(1), 67-75.

Veronika, Rika, and Sisca Aulia. "Pengaruh Daya Tarik Konten Media Sosial@ akutahu terhadap
Minat Baca Generasi Milenial." Koneksi 6.2 (2022): 295-304.
Anggidesialamia, H. (2020). Upaya meningkatkan minat baca melalui review konten cerita rakyat pada
aplikasi youtube. Comm-Edu (Community Education Journal), 3(2), 75-82.
Mayangsari, R. D. (2014). PENGARUH MEDIA SOSIAL TWITTER TERHADAP MINAT BACA
BERITA ONLINE FOLLOWER AKUN@ DETIKCOM DI PEKANBARU. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(1), 1-13.
Mansyur, Umar, and U. M. Indonesia. "Gempusta: Upaya meningkatkan minat baca." Prosiding
Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra II FBS UNM. 2019.
Fadhlan, Muhammad Hanifan, and Kinkin Yuliaty Subarsa Putri. "Pengaruh Gaya Komunikasi Akun
Instagram Folkative Terhadap Online Engagement (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019)." Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi
18.01 (2021)

Anda mungkin juga menyukai