Makalah Farmakologi Pemberian Obat Iv
Makalah Farmakologi Pemberian Obat Iv
Disusun Oleh :
P1337421022085
Dosen Pengampu :
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah farmakologi. Makalah ini berisikan tentang PEMBERIAN OBAT
INTRAVENA. diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang saya hadapi.
Namun berkat bimbingan dari Dosen, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Saya menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang
pengetahuannya belum seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat
makalah.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan saya,
mudah-mudahan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.Simpulan....................................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak jarang tindakan injeksi menimbulkan rasa takut pada pasien, baik anak
maupun orang dewasa. Tehnik yang tepat dapat mengurangi rasa sakit akibat proses
injeksi. Empat hal yang harus diperhatikan dalam tindakan injeksi yaitu: rute injeksi,
lokasi injeksi, tehnik dan alat.
Injeksi adalah suatu metode untuk memasukkan liquid ke dalam tubuh dengan
menggunakan spuit dan jarum melalui kedalaman kulit tertentu agar bahan-bahan
dapat didorong masuk kedalam tubuh. Tindakan injeksi pun dapat dilakukan dengan
rute IM (Intramuskular), IV (Intravena), IC (Intracutan), dan SC(Subcutan).
Injeksi itramuskular (IM), memungkinkan adsorbsi obat yang lebih cepat
daripada rute SC karena pembuluh darah lebih banyak terdapat di otot. Bahaya
kerusakan jaringan berkurang ketika obat memasuki otot yang dalam tetapi bila tidak
berhati-hati ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh darah. Dengan injeksi
di dalam otot yang terlarut berlangsung dalam 10-30 menit, guna memperlambat
adsorbsi dengan maksud memperpanjang kerja obat, seringkali digunakan larutan
atau suspensi dalam minyak umpamanya suspense penicilin dan hormone kelamin.
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemberian obat secara IV?
2. Apa Tujuan Injeksi Intravena?
3. Apa Indikasi Pemberian IV?
4. Apa Keuntungan Dan Kekurangan IV?
5. Dimana daerah Pemilihan Lokasi Pemasangan IV?
6. Bagaimana Prosedur Pemasangan IV?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemberian obat secara IV.
2. Untuk mengetahui Tujuan Injeksi Intravena.
3. Untuk mengetahui Indikasi Pemberian IV.
4. Untuk mengetahui Keuntungan Dan Kekurangan IV.
5. Untuk mengetahui daerah Pemilihan Lokasi Pemasangan IV.
6. Untuk mengetahui Prosedur Pemasangan IV.
5
BAB II
PEMBAHASAN
cairan melalui intravena dengan bantuan infus set yang bertujuan untuk memenuhi
tindakan pemasangan kateter intravena pada vena tertentu untuk memberikan terapi
kurangnya nutrient tubuh, untuk medikasi secara IV dan untuk memasukkan produk
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada penyakit akut dan kronis dan juga
6
C. Indikasi Pemberian IV
Selain untuk pemberian cairan, pemasangan intravena juga berfungsi untuk
a.Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung
masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya, pada kasus infeksi bakteri dalam
memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena
hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit rnemberikan antibiotika jenis ini
tanpa melihat derajat infeksi. Antibiotika oral pada kebanyakan pasien dirawat di RS
dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan lebih
menguntungkan dan segi kemudahan administrasi RS, biaya perawatan. dan lamanya
perawatan.
b.Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan
melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalarn sediaan intravena (sebagai obat
“polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap rnelalui jalur
gastrointestinal di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan
c.Pasien tidak dapat minum obat karena rnuntah, atau memang tidak dapat menelan obat
(ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertirnbangkan
pemberian rnelalui jalur lain sepe rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di
d.Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak atau obat masuk ke
7
pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.
e.Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi
bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik atau vena). Peningkatan cepat konsentrasi
obat dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan
mengancam nyawa, pada penderita diabetes melitus. Alasan ini juga sering digunakan
untuk pemberian antibiotika melalui infus atau suntikan, namun perlu diingat bahwa
banyak antibiotika memiliki bioavailabilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar
1.Efek terapeutik segera dapat tercapai karena penghantaran obat ketempat target
berlangsung cepat.
2.Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebihdapat
diandalkan.
4.Rasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intramuskular atau subkutan
dapat dihindari.
5.Sesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena molekul yang
8
b.Kerugian
berikut:
1.Tidak bisa dilakukan “drug recall” dan rnengubah aksi obat tersebutsehingga resiko
3.Komplikasi tambahan dapat timbul, yaitu kontaminasi mikroba melalui titik akses ke
sirkulasi dalam periode tertentu, iritasi vaskular seperti flebitis mekanik dan kimia,
1.Pada orang dewasa pemasangan kanula lebih baik pada lengan atas dan pada lengan
bawah, bila perlu pemasangan dilakukan di daerah sub klavikula atau jugularis.
3.Vena lengan, periksa dengan teliti kedua lengan sebelum keputusan dibuat
6.Vena kepala, digunakan sesuai kebija institusi, sering dipilih pada bayidan anak.
9
F. Prosedur Pemasangan IV
Persiapan Pemasangan IV
2.Gunakan Yodium Tinture 1-2 % atau dapat juga menggunakan Klorheksidine, lodofer
atau alkohol 70 %. Antiseptik secukupnya dan ditunggu sampai kering minimal 30 detik
Prosedur pemasangan terapi intravena menurut Sharon dalam Sugiarto (2006) adalah:
2.Pasang tourniquet di atas sisi pemasangan untuk meningkatkan pengisian vena yang
lebih baik (jika aliran arteri tidak teraba dapat disebabkan karena tourniquet terlalu
ketat).
4.Tusukkan alat infus ke kulit, sisi potongan jarum ke arah atas dengan sudut kira kira 45
derajat terhadap kulit. Turunkan batang jarum sarnpai menjadi sejajar dengan kulit dan
dorong jarum sarnpai vena tertembus. Aliran balik darah umumnya memastikan masuk
kedalam vena.
6.Untuk kateter ketika jarum introdukter, dorong kateter plastik melewati jarum ke dalam
10
pembuluh sementara jarum tidak bergerak. Cabut jarum introdukter, patahkan, dan buang
8.Adalah sangat membantu untuk memberi label pada sisi IV dengan tanggal dan ukuran
alat yang digunakan dalam upaya untuk mempermudah keputusan mengenai infus atau
darah.
11
BAB III
3.1 Kesimpulan
IV (intravena) merupakan metode pemberian obat melalui pembuluh darah. Prosedur ini
kerap digunakan untuk mengobati kondisi medis darurat, seperti serangan jantung, stroke,
atau keracunan, yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pemberian obat melalui mulut.
IV (intravena) atau infus dilakukan pada kasus yang membutuhkan pemberian obat secara
cepat dengan dosis yang terkontrol selama periode waktu tertentu. Prosedur ini
dilaksanakan oleh tenaga medis. Metode IV dilakukan dengan cara memasukkan jarum IV
yang kecil, lentur, dan terbuat dari plastik ke dalam pembuluh darah. Tujuannya adalah
untuk mengalirkan obat atau cairan langsung ke dalam darah. Selain digunakan saat
kondisi darurat, IV juga menjadi metode pemberian obat yang sering dipilih untuk pasien
bayi, anak-anak, dan remaja, atau pasien kemoterapi yang dirawat di rumah sakit.
3.2 Saran
Setiap obat dapat memberikan efek samping jika kita salah menggunakannya, hal ini
tentunya dapat menimbulkan kerugian dan menyebabakan kefatalan. Maka dari itu kita
sebagai perawat harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa
menyebabakan masalah yang dapat merugikan kita sendiri maupun orang lain. Perawat
harus memahami betul apa saja peran yang harus dimilikinya dalam pemberian obat
kepada pasien,agar tidak terjadi kesalahan . Dan Jika terjadi kesalahan dalam pemberian
obat, perawat yang bersangkutan harus segera menghubungi dokternya atau kepala
perawat atau perawat yang senior segera setelah kesalahan itu diketahuinya, agar segera di
atasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah.2014.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
2 Buku 2.Jakarta : Salemba Medika.
http://robiah-robiahadawiyah59gmailcom.blogspot.com/2014/03/makalah-pemberian-
obat-melalui-injeksi.html. diakses pada tanggal 7 April 2015
https://repository.ump.ac.id/
13