Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

PERTEMUAN 2
GEOGRAFI

Nama Siswa : Stephanie Rose


Kelas : E-1
Tanggal : 19 Januari 2023

A. Petunjuk Belajar (Petunjuk siswa)


a. Baca secara cermat bahan ajar sebelum mengerjakan tugas
b. Baca literatur lain untuk memperkuat pemahaman siswa
c. Kerjakan setiap langkah sesuai tugas
d. Kumpulkan laporan hasil kerja sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati antara guru dengan siswa
e. Diskusikan dalam kelompok dan konsultasikan dengan guru dalam
mengerjakan tugas

B. Tugas
1. Berikan keterangan jenis – jenis intrusi magma

1. Batolit 6. Apolisa
2. Lakolit 7. Pipa Kawah
3. Sill 8. Kawah Utama
4. Diatrema 9. Kerucut parasit
5. Intrusi Korok 10. Kawah Samping

2. Jelaskanlah jenis-jenis gunung api dibawah ini


Tipe Gunung Api Deskripsi
Gunuung berapi yang letusannya memiliki lava yang sangat cair,
sehingga mudah mengalir ke segala arah. Lava yang cair ini yang
menyebabkan gunung berbentuk perisai. Contohnya yaitu Gunung
Kilauea di Hawaii.

Letusan ini terjadi karena penyumbatan kawah di puncak gunung


yang berbentuk jarum sehingga tekanan gas menjadi tinggi. Jika
kawah tidak tersumbat dengan kuat, maka gunung akan meletus.
Gunung yang letusannya meledak dengan interval yang (hampir)
sama. Gunung Stromboli memiliki jeda waktu letusan kurang lebih
12 menit, di mana setiap 12 menit terjadi letusanyang menyebabkan
materil, bom, lapilli dan abu keluar. Contohnya yaitu gunung
Vesuvius yang dikenal bersamaan dengan kota Pompeii.
Letusan ini mengeluarkan lava kental sehingga menyumbat mulut
kawah. Namun, ini menyebablan tekanan gas semakin tinggi dan
memecahkan sumbatan lava. Material tersebut menuruni lereng
gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Juga terjadi awan panas yang
disebut gloedwolk atau juga wedhus gembel. Tipe ini sangat
berbahaya untuk penduduk sekitar.
Letusan ini menyebabkan air danau kawah tumpah bersamaan
dengan lava sehingga menyebabkan daerah di sekitar gunung
tersebut diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contohnya
yaitu Gunung Kelud.

Gunung dengan letusan ini mengeluarkan material padat serta bahan-


bahan padat dan cair. Didasarkan atas kekuatan erupsi dan
kedalaman dapur magmanya. Contohnya Gunung Semeru di Jawa
Timur.

Letusan ini melemparkan material yang mencapai ketinggian sekitar


80 km, sehingga sangat berbahaya dan merusak lingkungan. Letusan
tipe ini juga dapat melemparkan kepundan atau membobol puncak
gunung sehingga dinding kawah nmelorot. Contohnya Gunung
Krakatau dan St. Helens.

3. Jelaskanlah jenis-jenis Material hasil aktivitas vulkanis gunung api dibawah ini
No. Jenis material Deskripsi
1. Lava Magma yang meleleh pada lereng gunung api.
2. Lahar Lumpur yang mengalir, dibagi menjadi lahar panas dan dingin.
3. Bom Batuan besar.
4. Lapili Kerikil-kerikil (‘Lapillus’ [batuan kecil])
5. Mofet Gas asam arang (CO2)
6. Fumarol Uap Air (H2O)
7. Solfatar Gas belerang (H2S)
8. Tuff Batuan beku/piroklastik yang mengandung debu vulkanik
9. Awan panas Hasil letusan yang mengalir dan bergulung seperti awan,
berisikan batuan pijar dan material vulkanik padat.
10. Magma Batuan cair pijar bersuhu tinggi yang terdapat di dalam kulit
bumi.
4. Gejala dalam Letusan Gunung Api
No Gejala Pra vulkanik Gejala Pasca vulkanis
.
1) Sumber air mengering Keluar gas solfatar dan fumarow.

2) Hewan-hewan mengungsi Terdapat mata air yang


karena ekologi terganggu. mengandung mineral yang disebut
sebagai makdani.
3) Terjadi getaran gempa local. Munculnya geyser yang memancar
secara periodic.
4) Suhu udara sekitar gunung Munculnya sumber air panas yang
meningkat dengan mendadak. memiliki kandungan belerang.

5) Pohon banyak yang mengering Terdapat mofet yang merupakan


dan mati gas yang mengandung asam arang.

5. Jelaskan gambar berikut ini :

Jawab :

Status Normal
Berwarna hijau, status normal diberikan pada gunung api aktif tanpa aktivitas membahayakan
atau aktivitas magma. Status ini juga diberikan pada gunung api yang memiliki aktivitas
vulkanis yang masih dasar. Pada status normal, instansi terkait melakukan pengamatan rutin
serta survei dan penyelidikan pada gunung api terkait.

Status Waspada
Berwarna kuning, status waspada diberikan pada gunung api yang memiliki aktivitas di atas
level normal dan ditandai dengan meningkatnya aktivitas seismik dan vulkanis, adanya sedikit
perubahan aktivitas magma, tektonik, dan hidrotermal. Dalam status waspada, penilaian
bahaya, pengecekan sarana, dan pelaksanaan piket terbatas akan dilakukan. Badan terkait akan
melakukan penyuluhan atau sosialisasi pada pihak terkait juga masyarakat setempat.

Status Siaga
Berwarna oranye, status siaga diberikan pada gunung api yang mengalami letusan atau
menimbulkan bencana. Hal ini ditandai dengan peningkatan intensif pada aktivitas seismik.
Letusan dapat terjadi dalam waktu dua minggu apabila data peningkatan aktivitas terus
berlanjut. Karena itu, instansi terkait akan melakukan sosialisasi pada wilayah yang terancam,
menyiapkan sarana darurat, melakukan koordinasi harian, hingga piket penuh.

Status Awas
Berwarna merah, status awas diberikan pada gunung api akan segera atau sedang meletus.
Selain itu, status ini juga diberikan sebagai tanda bahwa ada keadaan yang akan menimbulkan
bencana. Pada status ini, gunung api sudah mengalami letusan pembukaan disertai dengan abu
dan asap. Letusan berpotensi terjadi dalam waktu 24 jam. Pada situasi ini, tindakan yang
dilakukan adalah mengevakuasi wilayah-wilayah sekitar yang berpotensi terdampak bencana.
Instansi terkait wajib melakukan koordinasi harian serta piket penuh.

Anda mungkin juga menyukai