Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Alhamdulillah hamdan Katsiron kama amar. Asyhadu alla ilaha illalah wa ashadu anna
muhammadar rosulullah. Allahuma soli ala sayidina Muhammad wa ala ali muhammad.

Yang terhormat bapak kepala sekolah beserta wakilnya.


Yang saya hormati bapak/ibu dewan juri. Serta teman-teman yang saya sayangi dan saya
banggakan.
Izinkan saya “Syakira Waluyo Putri” untuk menyampaikan pidato singkat mengenai
Kebersihan Sebagian dari Iman.

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita
berjuta-juta nikmat, terutama nikmat iman, sehat, dan kesempatan sehingga kita bisa
berkumpul di tempat ini.

Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Muhammad SAW yang
telah menuntun kita untuk mengenal cahaya Islam.

Bapak, Ibu, serta teman-teman yang berbahagia.


Seberapa penting kebersihan dalam kehidupan kita sehari-hari? Mengapa kita harus
mandi minimal dua kali sehari, mengapa harus gosok gigi, dan mengapa pula kita harus
berwudhu?
Ternyata ada banyak pertanyaan yang terkait dengan kebersihan, ya. Karena pada
dasarnya kebersihan itu adalah sebagian daripada iman. Dalam hadis dikatakan bahwa
bersuci (thaharah) itu adalah setengah daripada iman.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim yang berbunyi : atthohuru satrul iman. Yang
artinya : Kesucian itu adalah setengah dari iman.

Teman-teman yang saya banggakan, sejatinya kebersihan itu begitu penting dan tidak
bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari.

Nah menurut kalian dimana kita perlu menjaga kebersihan?


Betul, kita harus menjaga kebersihan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan sekitar atau
dimana saja.
Jika lingkungan kita tidak bersih maka kita tidak akan merasa nyaman dan kemungkinan
akan mudah terserang penyakit. Jika sudah sakit semua rencana dan kenikmatan hidup
akan terganggu. Tak bisa belajar, tak bisa bersekolah, bahkan tak bisa kerja. Betul atau
tidak??

Walau begitu kebersihan tidak cukup hanya dari apa yang tampak saja. Melainkan kita
pula wajib membersihkan apa yang tidak tampak.

Nah apakah sesuatu yang tidak tampak itu? Ya, dialah perasaan. Perasaan iri, dengki,
sombong, takabur, merasa hebat, ingin pamer, dan sebagainya. Itu semua adalah
penyakit yang membuat hati kita kotor.

Jika ada sampah mengotori lantai, kemudian kita buang, maka selesai sudah kisahnya.
Tapi jika hati yang kotor? Apa mungkin hatinya yang kita buang?
Maka dari itulah selain menjaga kebersihan lingkungan, kita juga wajib menjaga
kebersihan hati dengan cara berbaik sangka, berpikir positif, memaafkan orang lain, serta
yang paling utama adalah berdzikir kepada Allah. Dengan begitu kebersihan lahir dan
bathin akan kita dapatkan.

Bapak ibu serta teman-teman yang saya banggakan, kiranya demikian pidato singkat
mengenai kebersihan yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini. Semoga
bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf atas kekurangan. Billahi taufik walhidayah.
Wassalam mualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai