Anda di halaman 1dari 6

Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022

e-ISSN : 2656-4661

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI PAKAN


FERMENTASI HEWAN TERNAK

Fihiruddin1*, Fachrudi Hanafi1, Nurul Inayati1, Muhammad Hasbi1


1
Poltekkes Kemenkes Mataram

Corresponding author : Fihiruddin


E-mail : fihir.analis@yahoo.co.id

Diterima 11 November 2022, Disetujui 18 November 2022

ABSTRAK

Sampah dan pengelolaannya menjadi masalah yang sangat penting, jika tidak dikelolah dengan baik karena
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan. Sampah rumah tangga yang
dihasilkan oleh masyarakat di desa Karang Bayan biasanya hanya dibakar, sehingga menjadi sumber
pencemaran lingkungan seperti polusi udara, lingkungan menjadi kotor dan dapat menimbulkan masalah
kesehatan bagi masyarakat. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa karang bayan adalah petani
dan peternak. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah rumah
tangga di desa Karang Bayan menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomis yaitu pakan ternak. Pengolahan
pakan ternak secara fermentasi berguna untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan, demontrasi dan latihan. Hasil
kegiatan penyuluhan yang diberikan ke masyarakat di Desa Karang Bayan adalah meningkatnya kesadaran
dan pengetahuan masyarakat mengenai dampak negatif sampah rumah tangga yang tidak dikelolah dengan
baik terhadap kesehatan dan lingkungan. Masyarakat mengetahui jenis sampah organik dan anorganik serta
mampu melakukan pemisahan kedua jenis sampah rumah tangga tersebut dan dapat mengolah sampah
organik rumah tangga menjadi pakan ternak dengan metode fermentasi secara mandiri.

Kata kunci: sampah organik, masalah kesehatan, pakan fermentasi

ABSTRACT
Waste and its management become a very crucial problem, if not managed properly it can lead to changes in
the environmental balance. Household waste produced by the community in Karang Bayan village is usually
only burned, so that become a source of environmental pollution such as air pollution, the environment
becomes dirty and can cause health problems for the community. The livelihoods of most residents of Karang
Bayan Village are farmers and ranchers. This community service is carried out to overcome the problem of
household waste in Karang Bayan village into material that has economic value, that is animal feed.
Fermentation of animal feed processing is useful for increasing the productivity of livestock. Community service
activities are carried out using counseling, demonstration and training methods. The results of the activities
from the counseling given to the people of Karang Bayan Village is increasing awareness and knowledge of
the community to the negative impact of household waste that is not managed properly on human health and
the environment. The community knows the types of organic and inorganic waste and is able to separate the
two types of household waste and they can process household organic waste into animal feed with the
fermentation method independently.

Keywords: organic waste, helath problem, fermented fee

PENDAHULUAN sampah di suatu tempat penampungan dapat


Keberadaan sampah sampai saat ini masih memperburuk kondisi lingkungan disekitarnya dan
menjadi permasalahan hampir di seluruh wilayah dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:
di Indonesia. Sampah tidak dapat lepas dari pencemaran lingkungan serta penyumbatan
kehidupan manusia, seiring dengan meningkatnya saluran drainase (Kurniaty et al.,, 2016). Sampai
jumlah penduduk, kegiatan ekonomi dan perluasan saat ini sampah menjadi masalah serius di desa
daerah pemukiman mengakibatkan jumlah maupun di perkotaan, karena sampah yang
sampah yang dihasilkan bertambah. Sampah yang menumpuk di sekitar permukiman penduduk dapat
tidak dikelolah dengan baik dapat menimbulkan mencemari udara, air dan tanah, serta menjadi
permasalahan lingkungan dan penumpukan tempat berkembangbiaknya bakteri sumber

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 17


Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022
e-ISSN : 2656-4661

penyakit dan binatang pembawa penyakit ruminasia, sehingga dapat mengurangi


(Pujotomo, 2016). pencemaran lingkungan (Wolayan, 2019).
Berbagai program dan strategi dilakukan Pembuatan pakan fermentasi dari bahan
pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi sampah organik rumah tangga merupakan salah
berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh satu langkah yang dapat dikembangkan untuk
sampah, khususnya dalam hal pengelolaan pengolahan sampah, karena mempunyai nilai
(Nurmayadi et al., 2020). Sampah dan ekonomis bagi masyarakat. Teknologi fermentasi
pengelolaannya kini menjadi masalah yang sangat pakan merupakan salah satu teknologi untuk
penting, sebab jika sampah tidak dikelolah dengan pengawetan pakan yang sangat diperlukan
baik dapat mengakibatkan terjadinya perubahan (Prabowo, 2016). Pemanfaatan bahan baku pakan
keseimbangan lingkungan yang merugikan, alternatif seperti sampah organik rumah tangga
sehingga untuk mengatasi masalah pencemaran untuk pakan hewan ternak sangat diperlukan untuk
tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian meningkatkan produktivitas hewan ternak
sampah (Carles et al., 2017). (Pamungkas, 2011). Disamping itu, Kegiatan
Mekanime pengelolaan sampah yang masih sosialisasi secara langsung tentang pengelolaan
konvensional membuat sampah belum dikelolah sampah dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan maksimal, sehingga berdampak terhadap dalam hal pengelolaan persampahan (Elamin et al.,
lingkungan sekitar. Pengelolaan sampah di Desa 2018).
Karang Bayan Kabupaten Lombok Barat dilakukan
dengan segala keterbatasan dalam sarana MASALAH
prasarana dan belum menggunakan teknologi Semakin banyaknya jumlah sampah yang
tepat guna. Pengelolaan sampah yang tidak baik dihasilkan dari aktifitas sehari-hari warga
dapat menjadi sumber polutan bagi lingkungan. masyarakat Desa Karang Bayan serta pengelolaan
Permasalahan utama sampah di Desa Karang sampah terutama sampah hasil rumah tangga
Bayan Kab. Lombok Barat antara lain semakin yang belum dilakukan secara optimal. Sampah
banyaknya sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga biasanya hanya dibakar, sehingga
masyarakat, kurangnya tempat untuk pembuangan dapat terjadi pencemaran lingkungan seperti polusi
sampah dan sampah yang menumpuk menjadi udara dan lingkungan menjadi kotor serta dapat
tempat berkembangbiaknya serangga dan tikus. menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat.
Penanganan sampah rumah tangga yang umum Saat ini sampah rumah tangga di desa Karang
dilakukan oleh pemerintah daerah setempat Bayan hanya dibungkus plastik diletakkan di depan
adalah pengelolaan sampah berbasis Tempat rumah dan menunggu pengangkut sampah setiap
Pembuangan Akhir (TPA), dimana pengangkutan hari. Masyarakat desa Karang Bayan juga belum
dan pembuangan sampah ke TPA dapat mengetahui pentingnya menjaga lingkungan
berpotensi menimbulkan pemborosan karena alokasi dengan pengelolaan dan penanganan sampah
biayanya bisa mencapai 70%-80% dari total biaya rumah tangga yang baik. Di Desa Karang Bayan
pengelolaan sampah (Utami et al., 2008). juga belum terdapat teknologi tepat guna yang
Beberapa faktor yang mempengaruhi dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah
pengolahan sampah dianggap sebagai rumah tangga menjadi bahan yang mempunyai
penghambat sistem adalah penyebaran dan nilai ekonomis seperti membuat pakan ternak
kepadatan penduduk, sosial ekonomi dan secara konvensional untuk meningkatkan
karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta produktivitas hewan ternak.
budaya yang ada di masyarakat. Jumlah penduduk
di Kabupaten Lombok Barat khususnya di Desa METODE
Karang Bayan Kecamatan Lingsar yang semakin Pengabdian kepada masyarakat dosen
meningkat mengakibatkan bertambahnya volume Poltekkes Kemenkes Mataram dengan skema
sampah. Selain itu, pola konsumsi masyarakat Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM)
memberikan kontribusi dan menimbulkan jenis dilaksanakan di Desa Karang Bayan. Kecamatan
sampah yang semakin beragam, seperti sampah Lingsar Kab. Lombok Barat.
yang sulit untuk diuraikan oleh proses alam Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(Kurniaty et al, 2016). dilaksanakan dengan tiga tahap menggunakan
Sampah anorganik dari aktivitas rumah beberapa metode untuk mengurai permasalahan
tangga di Desa Karang Bayan dapat didaur ulang yang ada di Desa Karang Bayan. Tahap-tahap
atau dapat diolah menghasilkan produk yang dapat kegiatan pengabdian kepada masyarakat skema
dimanfaatkan atau bernilai ekonomi bagi PPDM adalah sebagai berikut :
masyarakat sekitarnya (Dharma B, 2018). Sampah 1. Tahap Persiapan
organik rumah tangga seperti sisa sayur-sayuran Pada tahap persiapan kegiatan pengabdian
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak kepada masyarakat ini dilakukan observasi dan
sosialisasi dengan Kepala Desa Karang Bayan,

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 18


Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022
e-ISSN : 2656-4661

sekretaris Desa Karang Bayang, kader-kader dilakukan pengolahan. Berdasarkan wawancara


kesehatan serta Kelompok ternak sapi dan dengan beberapa warga, selama ini limbah rumah
kambing di Desa Karang Bayan. tangga belum pernah dimanfaatkan sebagai pakan
2. Tahap Pelaksanaan ternak fermentasi. Langkah selanjutnya dalam
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
msyarakat dilakukan dengan beberapa metode adalah koordinasi dengan Kepala Desa Karang
sebagai berikut : Bayan, Kepala Dusun Karang bayan Barat serta
a. Ceramah Kader kesehatan Desa Karang Bayan. Kegiatan
Metode ceramah dilakukan oleh tersebut berjalan dengan lancar sesuai dengan
narasumber untuk memberikan pemahaman waktu yang telah disepakati bersama. Kegiatan
tentang pentingnya pengolahan sampah penyuluhan dan pelatihan dihadiri oleh 50 orang,
rumah tangga bagi kesehatan dan yang terdiri dari 25 orang ibu rumah tangga dan 25
lingkungan serta kualitas pakan ternak yang orang peternak.
berasal dari sampah organik atau dari Kegiatan pertama yang dilakukan adalah
lingkungan sekitarnya, dengan cara sosialisasi dan penyuluhan. Pada kegiatan
pengolahan melalui fermentasi, kemudian tersebut materi penyuluhan yang sampaikan, yaitu
dilanjutkan dengan diskusi atau tanya jawab tentang bahaya dan dampak yang dapat
dari pengalaman-pengalaman peserta atau ditimbulkan oleh sampah yang tidak
permasalahan-permasalahan peserta di ditangani/dikelolah dengan baik terhadap
seputar pakan ternak. kesehatan dan lingkungan. Pemberian materi di
b. Demonstrasi mulai dari penjelasan mengenai jenis-jenis
Metode demonstrasi dilakukan oleh sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga,
narasumber untuk memberikan contoh atau pencemaran lingkungan dan dampak sampah bagi
mempraktekkan secara langsung proses kesehatan yang dapat menjadi sumber
pembuatan pakan fermetasi. penyebaran penyakit seperti diare. Salah satu
c. Latihan penyebab terjadinya penyakit diare adalah
Metode latihan dilakukan secara langsung banyaknya sampah masyarakat yang tidak
dengan didampingi narasumber yang dikelolah dengan baik, sehingga menjadi sumber
bertujuan agar masyarakat lebih memahami penyebaran penyakit yang dibawa oleh lalat.
dan dapat meningkatkan keterampilan Masyarakat di Desa Karang Bayan lebih memilih
masyarakat dalam pemisahan sampah membakar sampah dan membuang sampah
organik dan anorganik, serta dapat sembarangan, dibandingkan untuk memanfaatkan
melakukan pembuatan pakan fermentasi. sampah kembali seperti yang tampak pada gambar
3. Tahap Evaluasi 1.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dilakukan dengan cara
melihat hasil pemisahan pengolahan sampah
organik dan anorganik skala rumah tangga
setiap 2 minggu. Evaluasi juga dilakukan
dengan cara melihat hasil pembuatan pakan
fermentasi, serta dampaknya terhadap
peningkatan produktivitas hewan ternak.

PEMBAHASAN
Langkah awal kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini dimulai dengan melakukan survei
jumlah peternak dan cara pengolahan sampah
rumah tangga di desa Karang Bayan. Hasil survei
didapatkan hamper 70% masyarakat di desa Gambar 1. Penyuluhan bahaya-bahaya sampah
Karang Bayan bekerja sebagai petani sekaligus bagi kesehatan dan lingkungan
peternak kambing, sapi dan ikan. Sampah di desa Materi lain dari kegiatan pengabdian kepada
Karang Bayan sebagian besar berasal dari rumah masyarakat adalah pengenalan jenis-jenis sampah
tangga yang tergolong sampah organik. organik dan anorganik, serta cara pemisahan
Pengelolaan sampah rumah tangga di desa sampah organik dan anorganik. Tim kegiatan
Karang Bayan sebagain besar dilakukan dengan pengabdian kepada masyarakat juga
pembakaran dan limbah-limbah sampah organik menyampaikan materi tentang bagaimana
rumah tangga belum dimanfaatkan secara optimal. pemanfaatan sampah organik menjadi bahan
Masyarakat cenderung membuang limbah tersebut pakan ternak fermentasi yang dapat digunakan
ataupun untuk pakan ternak langsung tanpa untuk meningkatkan kualitas pakan ternak melalui

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 19


Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022
e-ISSN : 2656-4661

proses fermentasi yang mempunyai kelebihan jagung. Pelatihan dilakukan dengan menjelaskan
nutrisi bila dibandingkan dengan pakan langsung volume dan cara pencampuran bahan-bahan yang
tanpa pengolahan. Masyarakat sangat antusias diperlukan untuk pembuatan pakan fermentasi
dan aktif mengikuti kegiatan tersebut, yang dapat seperti: molase, subtrat dan EM4 fermentasi serta
dilihat dari banyaknya masyarakat yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan
memberikan pertanyaan kepada tim pengabdian yang dapat digunakan atau ditambahkan selain
kepada masyarakat dan berdiskusi mengenai bahan-bahan yang telah disediakan oleh tim
materi yang disampaikan seperti yang terlihat pada pengabdian masyarakat. Selanjutnya tim
gambar 2. pengabdian kepada masyarakat bersama dengan
empat orang mahasiswa memberikan demonstrasi
pembuatan pakan fermentasi seperti yang tampak
pada gambar 3.

Gambar 2. Penyuluhan sampah organik/


anorganik dan pemanfaatan sampah organik
rumah tangga

Hasil pelaksanaan kegiatan penyuluhan


menunjukkan bahwa ibu-ibu rumah tangga dapat
mengetahui dan mengelompokkan sampah
organik dan anorganik yang dihasilkan dari
aktivitas sehari-hari Ibu-ibu rumah tangga, serta Gambar 3. Demontrasi pembuatan pakan
dapat memisahkan sampah organik dan anorganik. fermentasi dari sampah organik rumah tangga
Sampah organik rumah tangga yang dihasilkan dan sampah di sekitar lingkungan tempat tinggal
oleh masyarakat desa Karang Bayan terdiri dari
bermacam-macam bahan kebutuhan sehari-hari, Kegiatan demontrasi pembuatan pakan
berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan daun- ternak diikuti oleh warga masyarakat dengan
daunan. Sampah anorganik dapur dapat semangat, hal ini dilihat dari respon beberapa
dipisahkan menjadi sampah palstik, kertas dan masyarakat yang mengutarakan pendapat dan
kaleng yang merupakan kemasan bahan makanan. memberikan beberapa pertanyaan seperti
Sampah plastik merupakan sampah anorganik penggunaan yakult, garam, dedak dan air gula
dapur yang paling banyak dihasilkan. Komposisi untuk pembuatan pakan fermentasi. Masyarakat
sampah rumah tangga yang dihasilkan sekitar 85% desa Karang Bayan juga menanyakan cara
ibu rumah tangga menghasilkan lenbih banyak pemberian pakan fermentasi dan daya tahan
sampah organik daripada sampah anorganik, dan pakan fermentasi. Selain diberikan pengetahuan
25% ibu rumah tangga yang menghasilkan lebih tentang bagaimana cara pembuatan pakan
banyak sampah anorganik. Masih banyak fermentasi, masyarakat juga diberikan
responden yang membakar sampahnya (70%) dan pengetahuan tentang bagaimana cara pemberian
membuang sampahnya (25%), sedangkan yang pakan fermentasi ke hewan ternak. Kegiatan
telah melakukan pemanfatan sampah hanya 5% pelatihan berjalan efektif, karena 100%
untuk pakan ternak. masyarakat yang mengikuti pelatihan diberikan
Pelatihan pembuatan pakan fermentasi dari bahan untuk pembuatan pakan fermentasi dan
sampah organik dan bahan-bahan yang tersedia di semua peserta berniat untuk membuat sendiri
lingkungan sekitar bertujuan agar peternak dapat pakan fermentasi.
memahami cara pembuatan pakan fermentasi
menggunakan metode sederhana dari sampah
rumah tangga dan bahan-bahan yang terdapat di
lingkungan sekitarnya seperti limbah jerami dan

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 20


Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022
e-ISSN : 2656-4661

dikelolah dengan baik terhadap kesehatan dan


lingkungan.
2. Melalui demontrasi dan penyuluhan
masyarakat mengetahui jenis sampah organik
dan anorganik serta mampu melakukan
pemisahan kedua jenis sampah rumah tangga
tersebut.
3. Melalui Pelatihan yang diberikan, masyarakat
dapat mengolah sampah organik rumah tangga
dan bahan pakan yang tersedia dilingkungan
sekitarnya menjadi pakan ternak dengan
metode fermentasi secara mandiri.

Saran
Program Pengabdian kepada Masyarakat
yang telah dilaksanakan memberikan manfaat bagi
masyarakat Desa Karang Bayan. Adapun saran
yang dapat diberikan antara lain:
1. Dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk
Gambar 4. Latihan / praktek pembuatan pakan mengurangi pembakaran sampah dan
fermentasi dari sampah organik pembuangan sampah di sembarang tempat.
2. Pembuatan pakan fermentasi yang dilatihkan
Pakan fermentasi mampu mempertahankan dalam kegiatan ini hanya meliputi sebagian
kualitas nutrien pakan sehingga pakan fermentasi kecil dari berbagai macam jenis-jenis pakan
yang dibuat dapat digunakan dan di simpan lebih fermentasi, sehingga masyarakat perlu
dari empat bulan. Bakteri asam laktat dan senyawa mengembangkan sendiri jenis bahan pakan
hasil fermentasi mampu menjaga nutrien fermentasi untuk ternak guna meningkatkan
pakan dari gangguan mikroba patogen selama hasil dan kualitas hewan ternak.
proses penyimpanan dengan kondisi anaerob. 3. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
Pakan fermentasi paling sering digunakan untuk hendaknya dilakukan secara
hewan ternak ruminansia yang mengkonsumsi berkesinambungan di semua desa yang berada
banyak pakan hijauan, misalnya fermentasi pakan di Kec. Lingsar.
sapi, fermentasi pakan kambing dan pakan domba.
Pakan fermentasi memiliki keunggulan kandungan UCAPAN TERIMA KASIH
bakteri asam laktat (BAL) dan metabolit utama Penulis mengucapkan terima kasih kepada
hasil fermentasi berupa asam laktat beserta Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram beserta
metabolit sekunder lainnya. Asam laktat dan jajarannya, Kepala Desa Karang Bayan beserta
produk fermentasi lainnya mampu memperbaiki seluruh perangkatnya dan seluruh warga
lingkungan saluran pencernaan ternak, sehingga masyarakat Desa Karang Bayan.
memperbaiki performa ternak secara keseluruhan.
Pada akhir proses demontrasi dan pelatihan DAFTAR RUJUKAN
pembuatan pakan fermentasi, semua warga Carles., Amrifo, F., dan Zahtamal. 2017.
masyarakat yang hadir sebagai peserta kegiatan Keterlekatan perilaku masyarakat dalam
pengabdian kepada masyarakat diberikan booklet pengelolaan sampah dengan tingkat kepadatan
yang berisi tentang bahan-bahan dan petunjuk lalat terhadap gejala penyakit diare di Keccamatan
pembuatan pakan fermentasi dari berbagai jenis Rumbai Pesisir. Jurnal Ilmu Lingkungan. 11(1): 44-
bahan. Booklet yang dibagikan juga disertai 53
dengan gambar-gambar untuk mempermudah Dharma, B. 2018. Pengolahan sampah terpadu 3R
peternak mengikuti langkah-langkah dalam (Reduce-Reuse-Recycle) pembuatan kompos dari
pembuatan pakan fermentasi. sampah organik.

KESIMPULAN DAN SARAN Elamin, M. Z., Ilmi, K.N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y.
Kesimpulan A., Suci, Y. C., et al. 2018. Analisis pengolahan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan sampah pada masyarakat desa Disanah
pengabdian kepada masyarakat yang telah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal
dilakukan dapat disimpulkan: Kesehatan Lingkungan. 10(4): 368-375
1. Melalui penyuluhan yang diberikan, masyarakat
Desa Karang Bayan mengetahui dampak Kurniaty, Y., Nararaya, W.H.B., Turawan, R.N.,
negatif sampah rumah tangga yang tidak dan Nurmuhammad, F. 2016. Mengefektifkan

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 21


Volume 5, Nomor 1, Bulan Desember Tahun 2022
e-ISSN : 2656-4661

pemisahan jenis sampah sebagai upaya


pengelolaan sampah terpadu di Kota Magelang.
Varia Justicia. 12(1): 135-150

Nurmayadi, D., dan Hendardi, A.R. 2020.


Pengelolaan sampah dengan penekatan behavior
mapping di pasar tradisional Tasikmalaya. Jurnal
Arsitetur Zonasi. 3(1): 45-52

Pamungkas, W. 2011. Teknologi fermentasi


alternatif solusi dalam upaya pemanfatan bahan
pakan lokal. Media Akuakultur. 6(1): 43-48

Prabowo, A. 2016. Penggunaan teknologi


fermentasi pakan dalam sistem integrasi sapi-
tanaman jagung. Jurnal Triton. 7(2): 99-105

Pujotomo, I. 2016. Pemanfaatan sampah menjadi


sumber energi. Jurnal energy dan Kelistrikan. 8(2):
109-114

Saleh, M., dan Rachim, L.H. 2014. Hubungan


kondisi sanitasi lingkungan dengan terjadinya diare
pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas
Baranti Kabupaten Sidrap 2013. Journal
Kesehatan. 7(1): 221-233

Utami, B.D., Indrasti, N.S., Dharmawan, A.H. 2008.


Pengelolaan sampah rumah tangga berbasis
komunitas; Teladan dari dua komunitas di Sleman
dan Jakarta Selatan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi
Komunikasi dan Ekologi Manusia. 2(1): 49-68

Wolayan, F.R., dan Bagau, B. 2019. Fermentasi


pakan berserat untuk unggas. Fakultas
Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado.

JURNAL SINERGI: Pengabdian UMMAT 22

Anda mungkin juga menyukai