Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Dosen :YUYUN YUNTARSIH, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

-AGNAT WIQOYATI –ABDUL MUIZ

-ABELIA PUTRI –ALBI AKMAL


KATA PENGANTAR

ْ ِ‫ال َّر ِحيم ال َّر ْح َم ِن هَّللا ب‬


‫س ِم‬
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang
berjudul“ Pengantar Akidah Akhlak” dapat terselesaikan. makalah ini disusun
sebagai tugas kelompok matakuliah akidah akhlaq, kami berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangunkan, kami
terima dengan senang hati demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah
ini bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya, atas perhatian dan
kesempatan yang diberikan untuk membuat makalah ini kami ucapkan
terimakasih.

LEBAK,10 AGUSTUS 2O23


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia pada umumnya sangat membutuhkan pendidikan apalagi dengan


Negara indonesia yang begitu luas dan memiliki banyak pulau. Walaupun
indonesia mencakup bermacam-macam suku, mereka dengan mudah dapat
bersatu bermodalkan dengan dasar dasar pancasila sebagai panutan untuk
membangun bangsa indonesia yang lebih maju dan damai.

Maka dari itu sebuah pendidikan sangat di butuhkan untuk mengetahui segala hal
yang harus di lakukan dan mana yang pantas ditinggalkan, apalagi kita sebagai
mahasiswa perlu memahami dam menghayati makna dari ideolohi bangsa
tersebut. Hal tersebut memiliki arti bahwa pendidikan pancasila diharapkan dapat
menjadi ruh dalam membentuk jati diri mahasiswa guna mengembangkan jiwa
profesionalitasnya dalam mengenyam pendidikan dibidangnya masing-masing.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep pendidikan pancasila berikut urgensinya?

2. Apa landasan pendidikan pancasila?

3. Apa tujuan pendidikan pancasila?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pendidikan Pancasila


Pendidikan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1. pendidikan
2. Teori umum pendidikan
3. iImu pendidikan
Yang pertama memiliki arti yang mengacu kepada pendidikan yang
dilakukan masyarakat umumnya. Pendidikan seperti ini sudah ada
semenjak manusia ada di muka bumi.pada zaman dulu,kebanyakan
manusia memperlakukan anak-anaknya secara insting,suatu sifat
pembawaan,demi kelangsungan hidup keturunannya.insting merupakan
pembawaan sejak lahir.
Tujuan dari pendidikan menurut negara kita sudah jelas tercantum dalam
alinea IV pembukaan UUD 1945,yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa indonesia dan tumpah darah indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Sedangkan pancasila secara umum diartikan sebagai dasar negara. Dalam
kalimat “Pancasila sebagai Dasar Negara” sebenarnya tidak menjelaskan
apa itu pancasila melainkan status, kedudukan, termasuk fungsi Pancasila
tersebut dalam kehidupan bernegara di Indonesia.
Pancasila sebagai dasar negara dapat dikatakan sebagai status pokok yang
memiliki landasan konstitusional dan berimplikasi yuridis. Menurut Darji
Darmodiharjo, pancasila merupaka dasar falsafah negara yang digunakan
untuk mengatur pemerintahan negara, atau dengan kata lain digunakan
untuk penyelenggaraan negara.
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam
kehidupan bermasyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara
dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di
nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, sebagai contoh:
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya
Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia,
memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap
berbagai permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya
mata kuliah pendidikan Pancasila.Dengan memperhatikan masalah
tersebut, maka pendidikan Pancasila sangat penting untuk diajarkan pada
berbagai jenjang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi. Urgensi
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak
tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki
pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilainilai Pancasila. Selain itu,
urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan
mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang
penunjuk jalan (leitstar) (Abdulgani, 1979: 14). Urgensi pendidikan
Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar
tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif. Dengan demikian,
urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dengan meminjam istilah
Branson (1998), yaitu sebagai pembentuk civic disposition yang dapat
menjadi landasan untuk pengembangan civic knowledge dan civic skills
mahasiswa.
Pendidikan Pancasila adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan,
kepribadian, dan keahlian, sesuai dengan program studinya masing-masing.
Dengan demikian, Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan,
2016) hlm13 dan 20 mahasiswa mampu memberikan kontribusi yang
konstruktif dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dengan
mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.
B. Landasan Pokok Pendidikan Pancasila
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia secara konsisten harus
mengimplementasikannya dalam setiap aspek kehidupan yaitudalam
bkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Secara filosofis dan
objektif rakyat Indonesia sebelum mendirikan negara Indonesia telah
melaksanajan nilai-nilai Pancasila yaitu, sebagai bangsa yang berketuhanan,
berperi kemanusiaan, bersatu, musyawarah dalam menyelesaikan
persoalan hidup dan menegakkan keadilan dalan kehidupan sehari-hari.
Pembukaan UUD 1945 khususnya alenia ke IV menjadi dasar pertama untuk
mempelajari lancasila sebagai dasar negara tersebut. Berdasarkan pokok
pikiran IV menegaskan adanya kewajiban bagi pemerintah dan
penyelenggara negara agar memelihara budi pekerti yang luhur. Hal ini
berarti supaya seluruh rakyat Indonesia berbudi luhur sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila. Peraturan pemerintah no 60 tahun 1999 tentang pendidikan
tinggi pasal 13 ayat (2) menegaskan bahwa kurikulum yang berlaku secara
nasional diatur oleh menteri pendidikan dan kebudayaan yang secara lebih
terperinci pendidikan pancasila diatur dalam surat keputusan Direktur
Jendral Pendidikan tinggi. SK Dirjen Dikti No38/Dikti/kep/2002 yang isinya
bahwa pendidikan pancasila merupakan. Salah satu komponen dari mata
kuliah pengembangan kepribadian yang wajib diikuti oleh aeluruh
mahasiswa di perguruan tinggi.
Memilih pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah pilihan yang
tepat bagi bangsa indonesia. Untuk itu, perlu kiranya memahami nilai-nilai
yang tercantum di dalam Pancasila secara baik dan benar.
Dalam memahami pancasila, perlu kiranya memahami terlebih dahulu
landasan pokok pendidikan pancasila di perguruan tinggi yang terdiri atas:
1. Landasan historis
Suatu bangsa memiliki ideologi dan pandangam hidupnya sendiri yang
diambil dari nila-nilai yang hidup dan berkembang dalam bangsa itu
sendiri.pancasila digali dari bangsa indonesia sendiri yang telah tumbuh
dan berkembang semenjak lahirnya bangsa indonesia.yang dapat
dipersamakan dengan lahirnya bangsa indonesia yang memiliki wilayah
seperti indonesia merdeka saat ini yaitu kerajaan sriwijaya dan majapahit.
Pada masa itu, nilai-nilai ketuhanan,seperti kepercayaan kepada tuhan
telah berkembang dan sikap toleransi juga telah lahir,begitu pula nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila-sila yang lainnya.
Setelah melalui proses sejarah yang panjang, nilai-nilai pancasila itu
telah melalui pematangan sehingga tokoh-tokoh bangsa indonesia akan
mendirikan negara republik indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar
negara. Dalam perjalanan ketatanegaraan indonesia telah terjadi
perubahan dan pergantian UUD, seperti UUD 1945 digantikan
kedudukannya oleh konsitusi RIS, kemudian berubah menjadi UUD
sementara dan kembali lagi ke UUD1945.
Pancasila mendapatkan di pandang yang berbeda-beda pada setiap
rezim. Pada masa orde lama, pancasila ditafsirkan dengan
nasionalis,agama,dan komunis (Nasakom) yang di sebut dengan Tri
sila,kemudian diperas lagi menjadi Eka sila(gotong royong). Pada masa orde
baru, pancasila harus dihayati dan diamalkan dengen berpedoman kepada
butir-butir yang telah ditetapkan oleh MPR melalui Tap.MPR
No.II/MPR/1978 tentang P-4. Namun, penafsiran rezim itu membuat
kenyataan dalam masyarakat dan bangsa berbeda-beda dengan nilai-nilai
pancasila yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, timbul lah tuntutan reformasi
dalam segala bidang.
Dalam kenyataan ini,MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Penegasan
pancasila sebagai dasar negara,yang mengandung makna ideologi Nasional
sebagai cita-cita dan tujuan Negara.

2. Landasan Kultural (Budaya)


Beberapa bangsa dan negara ppasti memiliki suatu pandangan hidup
serta pegangan hidup agar tidak terombang abimbing dalam kancah
pergaulan masyarakat Dunia Internasional. Setiap bangsa memiliki ciri khas
dan pandangan hidup yang berbeda satu dengan yang lain. Indonesia
sendiri memiliki pandangan hidup yang membedakannya dengan negara
liberal komunis maupun lainnya. Indonesia mendasarkan pandangan
hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu azas
kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam
sila-sila pancasila bukan hanya merupakan suatu hasil konseptual
seseorang saja, melainkan meruiakan suatu hasil karya besar bangsa
indonesia melalui suatu refleksi filosofis dari para pendiro negara seperti
Soekarno, M. Yamin, M. Hatta, Soepomo, serta para tokoh pendiri lainnya.
Satu-satunya karua besar bangsa indonesia yang sejajar dengan karya besar
lain didunia ini adalah hasil penikiran tentang bangsa dan negara yang
mendasarkan pandangan hidup pada suatu prinsip nilai yang tertuang
dalam sila-sika pancasila.
Nilai-nilai kultural yang terpelihara dan sudah ada sejak Indonesia ada
merupakan sumber Ideologi Pancasila. Semua negara didunia ini memiliki
budaya yang membedakannya dengan negara lain. Bagi bangsa Indonesia,
Kebudayaan merupakan warisan sosial yang harus dijaga dan dipelihara.
Upaya menjaga dan memelihara tersebut telah dilakukan oleh para pendiri
negara kita melalui jarya besarnya yakni Pancasila yang setiap silanya
duangjat dari nilai-nilai kultural bangsa indonesia sendiri.

3. Landasan Yuridis
Dituangaknnya pancasila kedalam pembujaan UUD 1945, maka
mengisyaratkan bahwa secara yuridis konstitusional Pancasila telah
menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Untuk memudahkan warga
negara dalam memahami pancasila, maka dilaksanakanlah Pendidikan
Pancasila, khususnya di perguruan tinggi.
Landasan Yuridis perkuliahan pendidikan pancasila dari perguruan tinggi
secara gamblang tertuang dalam UU no. 2 tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional. Pasal 29 UU ini telah menetapkan bahwa udi
kurikulum stiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib mmuat
Pendidikan Pancasila.
Pada dasarnya, landasan yuridis pendidikan pancasila juga terdapat dalam
beberapa ketentuan yang pernah berlaku di Indonesia, antara lain:
1. Pembukaan UUD NRI 1945, dalam alenia IV pembukaan UUD 1945
telah disebutkan tentang dasar negara republik indonesia yakni
Pancasila.
2. Pasal 31 UUD NRI 1945 tentang Pendidijan dam Kebudayaan , yang
memuat: (1). Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
(2). Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya. (3). Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional ysng
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dslam
rangka mencerdakan kehidupan bangsa yang diatur dengan UU.
3. TAP MPRS No. XXVIII/MPRS/1966 tentang Agama, Pendidikan dan
Kebudayaan.
4. Peraturan pemerintah RI Nomor. 19 tahun 2005 tetntang standar
Nasional Pendidikan. Pasal 9 ayat 2 “Kurikulum tingkat satuan
pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama,
Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
5. UU No. 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang mewajibkan
kurikulum pendidikan tinggi memuat mata kulia Pendidikan
Pancasila.
6. Kepmendiknas No. 045 U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan
tinggi, “ Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan
Kewarganegaraan merupaka kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program
studi atau kelompok program studi”.

Berdasarkan ketentuam tersebut, maka secara material melalui


Pendidikan Kewarganegaraan, maka materi pancasila bahjan filsafat
pancasila adalah wajib diberikan di pendidikan tinggi dan secara eksplisit
terdsoat dalam rambu-rambu pendudijan Kepribadian.
4. Landasan Filsofis
Pancasila dikenal sebagai filosofi Negara Indonesia. Nilai-nilai yang
tertuang dalam rumusan sila-sila Pancasila adalah landasan filosofis yang
dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-
norma, nilainilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik
dan paling sesuai sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Prof. Mr. Drs. Notonagoro dalam pidato Dies Natalis
Universitas Airlangga Surabaya pada tanggal 10 November 1955 : “Susunan
Pancasila itu adalah suatu kebulatan yang bersifat hierrarchies dan
piramidal yang mengakibatkan adanya hubungan organis di antara 5 sila
negara kita”. Pernyataan dan pendapatnya tersebut kemudian diterima dan
dikukuhkan oleh MPRS dalam Ketetapan No. XX/MPRS/1960 jo. Ketetapan
No. V/MPR/1973. Pernyataan tersebut diperkuat juga oleh Ketetapan MPR
No. XI/MPR/1978, Pancasila itu merupakan satu kesatuan yang bulat dan
utuh dari kelima silanya. Dikatakan demikian, karena masing-masing sila
dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan diberi arti secara sendiri-sendiri.
Memahami atau memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila
lainnya akan mendatangkan pengertian yang keliru tentang Pancasila.
Dengan demikian, landasan Filsafat Pancasila merupakan harmonisasi
dari nilai-nilai dan norma-norma utuh yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila, yang bertujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya
secara mendasar dan menyeluruh agar menjadi landasan filsafat yang
sesuai dengan keperibadian dan cita-cita Bangsa.
Adapun bentuk Filsafat Pancasila sendiri digolongkan sebagai berikut :
A. Bersifat religius yang berarti dalam hal kebijaksanaan dan kebenaran
mengenal adanya kebenaran mutlak yang berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa (kebenaran religius) dan sekaligus mengakui keterbatasan
kemampuan manusia.
B. Memiliki arti praktis yang berarti dalam proses pemahamannya tidak
sekedar mencari kebenaran dan kebijaksanaan, serta hasrat ingin
tahu, tapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut
dipergunakan sebagai pedoman hidup seharihari (way of life /
weltanschaung) agar mencapai kebahagiaan lahir dan bathin, dunia
maupun akhirat (Pancasilais).
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara harus menjadi sumber bagi
segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-
undangan yang berlaku dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu,dalam
menghadapi tantangan kehidupan bangsa memasuki globalisasi, bangsa
indonesia harus tetap memiliki nilai-nilai, yaitu pancasila sebagai sumber
nilai dalam pelaksanaan kenegaraan yang menjiwai pembangunan nasional
dalam bidang politik, ekonomi, sosialbudaya, dan pertahanan keamanan.
C. Tujuan Pendidikan Pancasila Secara umum,
tujuan utama Pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku cinta
tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri kita yang sedang mengkaji dan akan
menguasai IPTEKS.
Secara khusus, tujuan pancasila terkandung dalam tujuan Pendidikan
Nasional, yakni: Meningkatkan manusia yang berkualitas, berimtak, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggungjawab, dan
produktif, serta sehat jasmani dan rohani… dan harus menumbuhkan jiwa
patriotik, mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
berkebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran pada sejarah bangsa,
sikap menghargai jasa para pajlawan dan berorientasi ke masa depan.
Disamping itu, menurut hasil loka karya mata kuliah Pancasila 1978,
Tujuan perkuliahan pancasila di perguruan tinggi adalah:
a. Mahasiswa menerti dan menghayati tentang pancasila yang sah dan
benar sebagaimana yang telah dirumuskan secara formal dalam
pembukaan UUD 194, alenia IV.
b. Mahasiswa mengamankan pancasila dari segala macam bahaya dari
manapun datangnya.
c. Mahasiswa dapat mengamalkan pancasila dalam kehidupannya
sehari-hari dalam bermasyarakat sesuai dengan keahliannya masing-
masing.
d. Mahasiswa ikut aktif berperan dalam mengusahakan kelestarian
Pancasila, pandangan hidup bangsa dan Dasar Negara Republik
Indonesia.
Tujuan pendidikan pancasila tidak bisa lepas dari Tujuan Nasional
bangsa Indonesia serta tujuan Pendidikan Naaional. Ketiganya diikat
menjadi berkesinambungan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa
mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta
dapat membantu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila dan kesadaran
berbangsa dan bernegara. Pendidikan pancasila juga bertujuan untuk
menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta
berpandangan luas sebagai manusia intelektual.

DAFTAR PUSTAKA

Winarno,dkk.2014. Pancasila dan UUD NRI 1945, Yogyakarta: Penerbit


Ombak Amran, Ali.2016. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi, Jakarta:
PT RAJAGRAFINDO PERSADA Nurwadani, Paristiyanti,dkk.2016. Pendidikan
Pancasila untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaan. Pidarta, Made,2013. Landasan Pancasila, Jakarta:
Rineka Cipta. Maunah, Binti.2009. Landasan Pendidikan, Yogyakarta: Teras.
Syarbaini, Syahrial.2009. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi, Bogor:
Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai