Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK MERDEKA

Oleh: Sahari Salahuddin

KHUTBAH PERTAMA

ََّ‫َّ َم ْنَّيَ ْه ِد ِهَّاهللَُّفَال‬،‫اتَّأ َْع َمالِنَا‬ ِ ‫َّشروِرَّأَنْ ُف ِسنَاَّوسيئ‬


َّ َ َ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِّٰ ْ ََّّ‫إِن‬
ْ ُ ُ ‫ َونَعُ ْوذَُّباهللَّم ْن‬،ُ‫َّ ََْن َم ُدهُ ََّونَ ْستَعْي نُوُ ََّونَ ْستَ ْغف ُرَّه‬،‫اْلَ ْم َدَّللَّّو‬
َُّ‫َّوالصالَة‬. َ ُ‫اَّعْب ُدهُ ََّوَر ُس ْولُو‬
َ ‫اَُّمَ ّم ًد‬ُ َ‫َّسي َدن‬ َّ َّ‫َّاَ ْش َه َُّد أَ َّْن ََّلَّاِّٰل ََّو اِل‬.ُ‫يَّلَو‬
َ ‫اهللَُّ َوأَ ْش َه ُدَّأَ ّن‬
ِ َ‫ضلِلَّفَال‬
َ ‫َّىاد‬
َ ْ ْ ُ‫ُمض ّلَّلَوُ ََّوَم ْنَّي‬
ِ
ِ ْ ‫اَُّمم ٍدَّوعلَىَّاّٰلَِِّوَّوصحبِ ِوَّأ‬ ِ َّ ِ‫افَّاألَنْبِي ِاءَّواَّلْ َّمَّرسل‬ ِ ‫والسالَمَّعلَىَّأَ ْشر‬
.‫ي‬َ ْ ‫َْجَع‬ ََْ َ َ َُ َ‫اَّونَبِيِّ ن‬ َ َ‫ي َسيِّدن‬ َْ َ ُْ َ َ َ َ ُ َ
َُّ‫ال َّاهلل‬ ََّ َ‫ فَ َق َّْد ف‬،ِ‫ن نَ ْف ِس َّْى َوإِيا ُك َّْم بِتَ ْق َوى اهلل‬
َ ‫ َّفَ َق‬.‫از الْ ُمت ُق ْو ََّن‬ ِ ‫اهلل اُو‬
َّْ ِ ‫صْي‬ ِ ِ ْ ‫َّفَيا أَيُّها‬:‫أَما ب ع َُّد‬
ْ َُّ ‫اْلَاض ُرْو ََّن َرِحَ ُك َُّم‬ َ َ َْ
َّ‫نٓ َّْْاّٰ َد َم‬ َّ َِ‫ََّّ َولََق ْدَّ َكرْمنَاَّب‬.‫ِح ِنَّٱلرِحي ِم‬ ّٰ ْ ‫ََّّبِ ْس ِمَّٱل ّٰلّ ِوَّٱلر‬،‫انَّالرِجْي ِم‬ ِ َ‫َّأَعوذَُّبِاهللِ َِّمنَّالشيط‬:َّ‫تَع َاَل َِِّفَّكِتَابِِوَّالْ َك ِرِْْي‬
ْ َ ُْ ْ َ
ِ ‫َّّمنَّخلَ ْقنَاَّتَ ْف‬ ِ ِ
ًَّ ‫ضْي‬
‫ال‬ َ ْ َِّّ ‫َّع ّٰلىَّ َكث ٍْْي‬ َ ‫َو َِحَْلّٰن ُه ْم َِِّفَّالْبَ ِّر ََّوالْبَ ْح ِر ََّوَرَزقْ ّٰن ُه ْم َِّّم َنَّالطيِّّٰبت ََّوفَض ْلّٰن ُه ْم‬
َّ
Hadirin jama’ah Jum’at hafidzakumullah,
Iman dan kesehatan adalah nikmat paling mahal saat ini. Karena ada orang
yang diberi kesehatan, namun tidak digerakkan hatinya untuk melaksanakan
ibadah seperti shalat Jumat saat ini. Sebaliknya, ada pula yang punya keinginan
kuat agar bisa menjalankan shalat Jumat berjamaah, namun terkendala kesehatan
yang tidak memungkinkan datang ke masjid. Karenanya, mari kita syukuri nikmat
yang Allah berikan ini dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan
sebagai bentuk takwallah. Shalawat dan salam senantiasa kita persembahkan
pada baginda Rasulullah saw. Keluarga dan para sahabatnya dan semoga percikan
rahmatnya sampai kepada kita para umatnya yang mengikuti ajaran beliau.
Pada kesempatan hari ini, khatib mengangkat tema tentang hakikat manusia
sebagai makhluk merdeka. Sebagai makhluk yang paling mulia, Allah membekali
manusia dengan akal dan kehendak bebas, yang memungkinkannya untuk
memilih jalan hidup yang akan diambil. Manusia juga diberikan tanggung jawab
untuk menjaga dan memelihara bumi serta segala isinya. Sebagaimana firman-Nya
dalam Q.S. al-Isra ayat 70:

َّ‫َّع ّٰلىَّ َكثِ ٍَّْْي‬ ِ


َ ‫نٓ ْْ َّاّٰ َد َم ََّو َِحَْلّٰن ُه ْم َِِّف َّالْبَ ِّر ََّوالْبَ ْح ِر ََّوَرَزقْ ّٰن ُه ْم َِّّم َن َّالطيِّّٰبت ََّوفَض ْلّٰن ُه ْم‬
َّ َِ‫َولََق ْد َّ َكرْمنَاَّب‬
َّ ََّّࣖ‫ضْي ًال‬ ِ ‫ِّّمنَّخلَ ْقنَاَّتَ ْف‬
َ ْ
“dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada
mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas
banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang
sempurna.”
Dalam ayat ini, Allah Swt. menegaskan bahwa manusia dihormati dan
diberikan keistimewaan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu,
manusia diharapkan dapat menghargai dan memanfaatkan keistimewaan tersebut
dengan sebaik-baiknya. Allah Swt. juga telah memberikan kehormatan pada
manusia, yaitu dengan mengangkatnya di darat dan di laut serta memberikan
rejeki yang baik.
Sebagai makhluk yang dimuliakan dan diberikan kebebasan, manusia juga
mempunyai tanggung jawab sosial dan moral. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-
Hujurat ayat 13:

َّ‫َّشعُ ْوبًاَّوقَبَاۤ ِٕى َل َّلِتَ َع َارفُ ْوآَّ َّاِن َّاَ ْكَرَم ُك ْم‬ َ ‫اَّخلَ ْقنّٰ ُك ْم َِّّم ْن َّذَ َك ٍر َّواُنْث‬
ُ ‫ّٰىَّو َج َع ْلنّٰ ُك ْم‬
ِ ‫يٓاَيُّهاَّالن‬
َ ‫اس َّان‬
ُ َ َّّٰ
َّ َّ‫َّخبِْي ٌر‬ ِ ‫ِعْندَّال ّٰلّ ِوَّاَتْ ّٰقى ُكمَّٓاِنَّال ّٰلّو‬
َ ‫َّعلْي ٌم‬ َ َ ْ َ
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah
orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Teliti.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah Swt. meniciptakan manusia dalam
berbagai bentuk dan warna, serta dibedakan menjadi bangsa-bangsa dan suku-
suku. Tujuan dari perbedaan tersebut adalah untuk saling mengenal dan bekerja
sama dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Makanya kita tidak boleh
merendahkan orang lain karena perbedaan tersebut, karena di sisi Allah Swt,
orang yang paling mulia adalah orang yang paling takwa.
Ditegaskan pula dalam sebuah hadis yang bersumber dari Abu Dzar ra.
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Hamba Allah tidak akan beriman sampai dia
mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri." (H.R. Bukhari).
Hadits ini menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk merdeka tidak
boleh meremehkan atau merugikan orang lain, karena orang lain memiliki hak
yang sama dengan dirinya. Manusia harus menghargai keberadaan orang lain dan
bersikap adil dalam bertindak. Namun, faktanya seringkali perbedaan tersebut
menjadi sumber konflik dan perselisihan antara manusia. Sebagai contoh, konflik
yang terjadi antara suku, ras, agama, dan budaya yang berbeda di berbagai daerah
bahkan antar negara. Hal ini menunjukkan bahwa manusia masih memiliki
keterbatasan dalam memahami makna dari hakikat kebebasan yang diberikan
Allah Swt.
Allah memberikan kebebasan kepada manusia dalam berbagai hal, termasuk
kebebasan berpikir, berpendapat, memilih, dan bertindak. Hal ini dapat dilihat
dari ayat-ayat al-Qur'an yang menekankan pentingnya kebebasan dalam
menjalankan kehidupan manusia. Ayat ke-29 dari Surat al-Kahfi berbunyi sebagai
berikut:
ِ ِ ّٰ ِ ِ
َّٓ‫يَّنَ ًارا‬ َ ‫َّش اۤءََّفَ ْليُ ْ ِم ْنَّوَم ْن‬
َ ْ ‫َّش اۤءََّفَ ْليَ ْك ُف َّْرَّٓان آَّاَ ْعتَ ْدنَاَّللّّٰلم‬ َ ‫َّاْلَ ُِّ َِّم ْنَّربِّ ُك َّْمَّٓفَ َم ْن‬
ْ ‫َوقُ ِل‬
ََُّّٓ ‫اَّالش َرا‬ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ‫اَح ا َِبَّمِِ م‬
َ ‫َّس َرادقُ َهآَّ َوا ْنَّي ْس تَغْيثُ ْواَّيُغَ ا ُ ْواَّ َ اۤءَّ َكالْ ُم ْه لَّيَ ْش وىَّالْ ُو ُج ْوََّهَّٓب ْئ‬
ُ ْ َ
َّ َّ‫َّم ْرتَ َف ًقا‬
ُ‫ت‬ ْ َ‫َو َساۤء‬
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu. Maka, siapa yang menghendaki (beriman), hendaklah dia
beriman dan siapa yang menghendaki (kufur), biarlah dia kufur.”
Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang zalim
yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta
pertolongan (dengan meminta minum), mereka akan diberi air seperti
(cairan) besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah)
seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling jelek. (Q.S.
al-Kahfi:29).

Ayat ini menegaskan bahwa kebenaran datangnya dari Tuhan, dan manusia
diberikan kebebasan untuk memilih antara beriman atau kafir. Bagi orang yang
beriman, mereka akan mendapatkan kebaikan dan pahala dari Allah, sedangkan
bagi orang yang kafir, mereka akan mendapatkan siksaan dan azab dari Allah.

Hadirin sidang jama’ah Jum’at hafidzakumullah,


Sangat jelas bahwa kebebasan yang diberikan oleh Allah juga memiliki batas
dan tanggung jawab. Sebagai hamba Allah, manusia harus menggunakan
kebebasannya dengan bijak dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan
oleh Allah. Dalam Islam, kebebasan tidak boleh digunakan untuk melakukan
perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain, atau bertentangan dengan
nilai-nilai dalam agama Islam.
Dalam Islam, kebebasan yang diberikan oleh Allah kepada manusia adalah
sebuah karunia yang harus diapresiasi dan dimanfaatkan dengan baik, Namun,
kebebasan ini juga harus diiringi dengan tanggung jawab dan akuntabilitas, serta
tidak boleh melanggar aturan Allah dan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi
dalam masyarakat.
Kebebasan yang diberikan Allah Swt, adalah kebebasan yang terbatas dan
diatur oleh syariat. Oleh karena itu, sebagai manusia yang merdeka, kita harus
memahami betul arti dari kebebasan yang Allah Swt berikan dan
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Kita juga harus senantiasa
mengembangkan kepekaan sosial dan moral, serta selalu menjunjung tinggi nilai-
nilai kejujuran, keadilan, kesederhanaan, dan kemanusiaan, karena pada akhirnya,
setiap tindakan yang dilakukan manusia akan dipertanggungjawabkan di hadapan
Allah di akhirat kelak.
Nabi menegaskan dalam hadits dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Allah Swt tidak memandang bentuk atau rupa kalian, tetapi Dia
memandang keikhlasan hati kalian dan amal yang kalian lakukan." (H.R. Muslim).
Kebebasan dan hakikat manusia sebagai makhluk merdeka tidak bergantung
pada bentuk atau rupa fisiknya, namun terletak pada keikhlasan hati dan amal
yang dilakukan. Manusia harus berusaha untuk memperbaiki hatinya dan
melakukan amal yang baik agar dapat memperoleh keberkahan dan keridhaan
Allah Swt.

Hadirin sidang jama’ah Jum’at hafidzakumullah,


Di akhir khutbah ini, khatib mengajak pada kita semua untuk bersama-sama
memohon kepada Allah Swt untuk senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan
dalam mengemban tanggung jawab sebagai manusia merdeka yang bertanggung
jawab atas diri sendiri, lingkungan, dan sesama manusia. Semoga Allah Swt
senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

َّ‫ن َوِمْن ُك ْم‬


َِّّْ ‫اهللُ ِم‬
َّ ‫ َوتَ َقب ََّل‬،‫اْلَ ِكْي ِم‬ ِّ ‫ات و‬
ْ ‫الذ ْك َِّر‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ‫ ونَ َفع‬،‫َن الْ َك ِرِْْي‬ َِّ ‫ِف الْ ُق ْرأ‬
َّْ ِ ‫ل َولَ ُك َّْم‬
َّْ ِ ُ‫اهلل‬
َ َّ َ‫ن َوإيا ُك َّْم َا فْيَّو م ََّن ْاألَي‬ َْ َ َّ ‫بَ َارََّك‬
َّ ‫استَ ْغ ِف ُرْوَّهُ إِن َّوُ ُى ََّو الْغَ ُف ْوَُّر الرِحْي َُّم‬ ِ ِ
ْ ‫ َو‬،‫تالََوتََّوُ إِن َّوُ ُى ََّو السمْي َُّع الْ َعلْي ِم‬
ِ
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫اَّم ْن َّيَ ْه ِد ِه َّاهللََُّّفَالََّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫اَّو َسيّئَات َّأ َْع َمالنَ َ‬
‫اْلم َد َّلِّٰلَِّّو‪ََْ َّ ،‬نم ُدَّه َّونَستَعِي نُو َّونَستَ ْغ ِفره َّونَعوذَُّبِاهللِ َِّمن ُ ِ ِ‬
‫َّش ُرْور َّأَنْ ُفسنَ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ َ ْ ْ ُ َ ْ ُُ َ ُ ْ‬
‫ِ‬
‫إنَّ َّ َْ ْ‬
‫ضلِلَّفَالَ ِ‬ ‫ِ‬
‫اَُّمَم ًداَّ‬‫َّسي َدنَ ُ‬ ‫‪َّ،‬وأَ ْش َه َُّدَّأَن َ‬
‫كَّلَ ْو َ‬ ‫َّلَّٓإِّٰلوََّإِلَّاهللُ ََّو ْح َدهَُّلَ َ‬
‫َّش ِريْ َ‬ ‫يَّلَوُ‪َّ.‬أَ ْش َه ُدَّأَ ْن ََّ‬ ‫َّىاد َ‬ ‫ُمض ّلَّلَوُ ََّوَم ْنَّيُ ْ ْ َ‬
‫اَّى َذاَّإِ ََل َّيَ ْوِمَّ‬ ‫اَُّمم ٍد َّنَِِب َّالر ِْح ْة‪َّ،‬وعلَىََّّأّٰلِِو َّو ِ ِ ِ‬
‫ص ْحبِو َّم ْن َّيَ ْومنَ َ‬ ‫ََ‬ ‫ِّ َ َ َ‬
‫ِ‬
‫ىَّسيِّدنَ َُ‬ ‫َّع ّٰل َ‬ ‫َّص ِّل ََّو َسلِّ ْم َ‬
‫ّٰ‬
‫َعْب ُدهُ ََّوَر ُس ْولُوُ‪َّ.‬اَللّ ُهم َ‬
‫ض ْة‪َّ َّ.‬‬
‫الن ْه َ‬
‫الٓئِ َكتَوَّ‬ ‫ال َّتَ َع َاَل‪َّ:‬إِن َّاهللَ ََّوَم ََّ‬ ‫اعتِ ِو َّفَ َق ْد َّفَ َاز َّالْ ُمت ُق ْو َن ََّّ َّفَ َق َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اس!َّأ ُْوصْي ُك ْم َّبتَ ْقََّوىَّاهلل ََّوطَ َ‬ ‫أَماَّبَ ْع ُد‪َّ.‬أَيُّ َهاَّالن ُ‬
‫ىَّسيِّ ِدَّنَاَّ‬
‫َّعلَ َ‬ ‫َّص ِّل ََّو َسلِّ ْم ََّوبَا ِرْك َ‬
‫ّٰ‬ ‫ِ‬
‫اَّعلَْيو ََّو َسلِّ ُم ْواَّتَ ْسلْي ًما‪َّ .‬اَللّ ُهم َ‬
‫يصلُّو َن َّعلَىَّالنِِب َّيآأَيُّهاَّال ِذين َّاّٰمنُواَّصلُّو ِ‬
‫ِّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َُْ َ‬
‫ِ‬ ‫تََّّوبارْكتَّع ّٰلىَّسيِّ ِدنَاَّإِب ر ِاىيمَّوع ّٰلىَّأّٰ ِل ِ‬ ‫ىَّأ ِلَّسيِّ ِدنَ ُ ٍ‬ ‫ُُمَم ٍدَّوع ّٰل ّٰ‬
‫يَّ‬‫َّسيِّدنَاَّإِبْر َاىْي َم َِِّفَّالْ ّٰعلَم ْ َ‬
‫َ‬ ‫َْ ْ َ َ َ‬ ‫اَّصلْي ََّ َ َ َ َ َ َ‬ ‫اَُّمَمدَّ َك َم َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬
‫َِّحي ٌد َِ‬
‫ََّمْي ٌَّد‪.‬‬ ‫إِن َ ِ‬
‫ك َْ‬
‫ي َّوالْم ِمن ِ ّٰ‬ ‫اَل ّٰلّهم َّا ْغ ِفر َّلِْلمسلِ ِمي َّوالْمسلِم ِ‬
‫َّعنا َّالْغَ َالءَ ََّوالْ َوبَاءَ ََّوالطاعُ ْو َنَّ‬ ‫َّادفَ ْع َ‬ ‫ات‪َّ .‬اَللّ ُهم ْ‬ ‫ات ََّوالْ ُم ْ ِمنِ ْ ََّ َ ُ ْ َ‬ ‫ْ ُ ْ َْ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫ِِ‬ ‫اَّى َذاَّاِنْ ُدونِي ِسياَّخاص ًة َّوعن ِ ِ‬ ‫َّع ْن َّبَلَ ِدنَ ّٰ‬ ‫ِ‬
‫َّعام ًة َّيَاَّ‬‫ي َ‬ ‫َّسائ ِر َّبَِال َّد َّالْ ُم ْسلم ْ َ‬
‫ْ ْ َ ََْ َ‬ ‫اَّل َّيَ ْدفَعُوُ َّ َغْي ُرَك َ‬
‫َت ََّم َ‬ ‫اض ََّوالْف ََ‬ ‫َو ْالَ ْمَر َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ّٰ‬ ‫ر َّالْعالَ ِمي‪َّ .‬اَل ّٰلّهمَّ أ ِ‬
‫ي‪َّ،‬‬ ‫ص َال ُح َّاْ ِإل ْس َالِم ََّوالْ ُم ْسلم ْ َ‬ ‫َّص َال ُح ُه ْم ََّو َ‬‫َّوَل َة َّأ ُُم ْوِرنَا‪َّ ،‬اَللّ ُهمَّ َوفِّ ْق ُه ْم َّل َما َّفْيو َ‬ ‫َصل ْح ُ‬ ‫َ َ َْ ُ ْ‬
‫َّالس ْوِء ََّوالْ ُم ْف ِس ِديْ َنَّ‬
‫َّعْن ُه ْم َّبِطَانََة ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ّٰ‬
‫ي‪َّ.‬اَللّ ُهمَّ أَبْع ْد َ‬
‫ِ‬
‫اَّر َّالْ َعالَم ْ َ‬ ‫َعْن ُهم َ ِ ِ ِ ِ ِ‬
‫َّعلَىَّالْقيَام َّ ََهامه ْم َّ َك َماَّأ ََم ْرتَ ُه ْم َّيَ َ‬
‫ّٰ ِ‬
‫اَللّ ُهمَّ أ ْ‬
‫‪َّ.‬رب نَاَّ‬ ‫ٍ‬ ‫َصلِ ْح َّوَل َة َّأ ُُم ْوِر َّالْمسلِ ِم ْ َ ِ‬ ‫اص ِحي َّياَّر َّالْعالَ ِم َّ ّٰ‬
‫َّاْلَِْْي ََّوالن ْ َ َ َ َ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫َوقَ ِّر ْ َّإِلَْي ِه ْم َّأ َْى َل ْ‬
‫َِّف َّ ُك ِّل ََّم َكان َ‬ ‫ي ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ي‪َّ .‬اَللّ ُهمَّ أ ْ ُ‬
‫ص ْحبِ ِوَّ‬ ‫ِِّٰ‬ ‫َّال ِخرِةَّحسن ًةَّوَّقِناَّع َذا َّالنا ِر‪َّ.‬وصلىَّاهللَّعلَىَّسيِّ ِدنَ ُ ٍ‬ ‫اَّح َسنَ ًة ََّو ِ َّ‬ ‫اّٰتِنَ ِ‬
‫اَُّمَمد ََّو َعلَىَّألوَّ َو َ‬ ‫ََ َُ َ‬ ‫َِّف ْ ّٰ َ َ َ َ َ َ َ َ‬ ‫اَِّفَّالدُّنْيَ َ‬
‫ي‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫وسلم‪َّ،‬و ْ ِّٰ ِ‬
‫اْلَ ْم ُدَّللّو ََّر ِّ َّالْ َعالَم ْ َ‬ ‫ََ َ َ‬
‫َّذيَّالْقَّرب ىَّوي ْن هىَّع ِن َّالْفحش ِ‬
‫آء ََّوالْ ُمن َك ِر ََّوالْبَ ْغ ِي َّيَعُِّٰ ُك ْمَّ‬ ‫آء ِ‬‫ان َّوإِيت ِ‬
‫ُ َْ َ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫ِعبَ َاد َّاهللِ‪َّ،‬إِن َّاهللََّيَأْ ُم ُر َّبِالْ َع ْد ِل ََّواْ ِإل ْح َس ِ َ َ‬
‫َّاهللَِّأَ ْكبَ ُر‪َّ.‬أَقِْي ُمواَّالصالََةَّ! َّ‬‫َّعلَىَّنَِع ِم ِوَّيَِزْد ُك ْم ََّولَ ِذ ْك ُر َّ‬ ‫ِ‬
‫لَ َعل ُك ْمَّتَ َذك ُرْو َن‪َّ.‬فَاذْ ُك ُرواَّاهللََّالْ َعّْٰي َمَّيَ ْذ ُك ْرُك ْم ََّوا ْش ُك ُرْوهُ َ‬

Anda mungkin juga menyukai