LAPORAN KERJA PRAKTEK BERTA FEBRIANTO (1) (AutoRecovered)
LAPORAN KERJA PRAKTEK BERTA FEBRIANTO (1) (AutoRecovered)
Disusun Oleh :
BERTA FEBRIANTO
20191110024
Disusun Oleh :
BERTA FEBRIANTO
20191110024
Disetujui oleh :
Mengetaui
Pembimbing Prodi
NIDN.04065601
ii
ABSTRAK
Gangguan yang sering terjadi pada kubikel 20kv adalah gangguan
menurunnya nilai tahanan isolasi yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti
kondisi lingkungan, tingkat kelembaban, debu, suhu, air, gangguan tekanan, dan
gangguan lainnya. Apabila gangguan tersebut dibiarkan dapat menyebabkan
terjadinya hubung singkat dan kebocoran arus listrik. Gangguan
lainnya yang sering dialami kubikel 20kv yaitu korona, dimana gangguan ini
menyebabkan munculnya suara desis pada kubikel serta munculnya karat pada
bagian kontak indoor kubikel. Jika kondisi ini terjadi terus menerus dapat
menimbulkan kerusakan yang serius pada seluruh komponen kubikel serta
menimbulkan dampak kerugian bagi pelanggan maupun PT.PLN(persero).
Dari data hasil pemeliharaan yang dilakukan sesuai dengan SOP PT.
PLN(persero) dan setelah dilakukan pemeliharaan kubikel gangguan-gangguan
yang terjadi dapat teratasi seperti meningkatnya nilai tahanan isolasi dan
hilangnya suara desis dan karat pada kontak indoor kubikel.
iii
KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan kegiatan magang
di PT. PLN (Persero) UP3 Bandung.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah praktik di
Fakultas Teknik Industri Program studi Teknik Elektro Universitas Kebangsaan
Republik lndonesia.Tujuan dibuatnya laporan kerja praktek ini, yaitu untuk
melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia magang di PT.PLN
(Persero) UP3 Bandung
Penyusunan Laporan Kerja Praktik ini tidak terlepas dari dukungan berbagai
pihak. Penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang telah membantu baik dalam bentuk moral maupun
material. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Allah SWT, tuhan semesta alam karena dengan kehendaknya laporan dapat
terselesaikan
YTH Ibu Arini Retnoningsih, Ir.,M.T., dan Usman Saryoto, S.T,. Selaku
dosen yang selalu memberikan semanggat dan motivasi kepada penulis
iv
membantu membimbing saya dalam Kerja praktek dan dalam penulisan
laporan dan telah banyak memberikan kami ilmu pengatauan
Dan seluruh rekan rekan saya yang selalu mensuport saya dalam
mengerjakan tugas kuliah
Berta Febrianto
NPM: 201911100
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................II
ABSTRAK............................................................................................................III
KATA PENGANTAR.........................................................................................IV
DAFTAR ISI.......................................................................................................VI.
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................IX
DAFTAR TABEL..................................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................6
vi
2.5 STRUKTUR ORGANISASI PT.PLN (PERSERO) UP3 BANDUNG.....................11
2.6 LOKASI/UNIT PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK (KP)..................................12
BAB III..................................................................................................................13
vii
3.6.4 PERLENGKAPAN K3...................................................................................29
3.7 LANGKAH-LANGKAH KERJA PEMELIHARAAN KUBIKEL 20 KV..................29
BAB IV..................................................................................................................33
4.1 KESIMPULAN................................................................................................33
4.2 SARAN............................................................................................................33
LAMPIRAN..........................................................................................................35
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Gambar 2.5. Struktur Organisasi……………………………………………………………………………11
x
BAB I
PENDAHULUAN
Perusahaan Listrik Negara atau PT. PLN (Persero) merupakan salah satu
bentuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa. PT. PLN (Persero) dikelola
olehpihak pemerintah. PT.PLN (Persero) didirikan dengan tujuan untuk
melayani pelanggan dalam hal ketenagalistrikan. Kegiatan utama perusahaan ini
meliputi pendistribusian tenaga listrik dengan berbagai kebutuhan yang berbeda
mulai dari pemakaian untuk rumah tangga, sosial, dan industri.
PT. PLN mempunyai enam unit pelaksana yang masing-masing unit tersebut
memiliki fungsi dan wewenang, antara lain UIP (Unit Induk Proyek), UPP (Unit
Pelaksana Pembangkitan), UIT (Unit Induk Transmisi) didalamnya terdapat UPT
(Unit Pelaksana Transmisi), UID (Unit Induk Distribusi) didalamnya terdapat
UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan), UIP2B (Unit Induk Pelaksana
Pengatur Beban), Udiklat (Unit Pendidikan Dan Pelatihan). (web.pln.co.id/).
Kubikel didalamnya mempunyai berbagai alat seperti PMT, PT, CT, Relay,
dll. Untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan khusus agar tetap sesuai standar
fungsinya Untuk melakukan pemeliharaan kubikel kita kita harus mempersiapkan
alat-alat untuk pemeliharaan kompoen kubikel dan kita harus bekerja sesuai SOP
untuk menghindari kecelakaan kerja yang tidak diingkan adapun tujuan
pemeliharaan supaya setiap komponen dapat berfungsi dengan baik dan menjaga
dari kerusakaan yang lebih parah
Adapun tujuan penulisan dan kerja praktik ini memiliki tujuan umum dan
tujuan khusus, yaitu :
1. Tujuan umum
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktik/ semester Vl
di jurusan Teknik Elektro
Mengetahui secara langsung cara kerja di lapangan khususnya dalam
bidang pemeliharaan jaringan listrik.
Mengetahui proses pemeliharaan gangguan pada komponen jaringan
listrik
2. Tujuan Khusus
2
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dibahas pada laporan
kerja praktik ini adalah membahas tentang bagaimana langkah pemeliharaan
kubikel 20 kv agar tidak terjadi ganguan.
Supaya kerja praktek ini tidak melebar kemanapun maka penulis menerap kan
beberapa batasan yang akan di bahas di kerja praktek ini, sebagai berikut
Untuk metode yang digunakan dalam pembuatan laporan kerja praktik untuk
mengumpulkan data dan memperoleh informasi yang dibutuhkan maka penulis
mengunakan beberapa metode dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan
ini antara lain sebagai berikut.
3
MetodeObersevasi Metode partisipasi
Melakukan observasi Penulis mengikuti kegiatan
terhadap objek laporan sehari-hari dalam melakukan
dengan engamati, pemeliharaan terhadap kubikel
meneliti 20 kv.
Kerja Praktik ini dilaksanakan selama 7 minggu. Adapun waktu dan tempat
pelaksanaan kerja praktik adalah sebagai berikut :
Alamat : Jl. Soekarno Hatta No.436, Ciseureuh, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa
Barat 40255
Ketentuan Seragam:
Ketentuan Kerja:
4
- Istirahat : 12.00 – 13.00
Ketentuan lain:
2. Mengikuti dan taat terhadap semua peraturan serta budaya yang ada di PT. PLN
(Persero).
1. BAB 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang pelaksanaan kegiatan kerja praktik, mulai dari
pembahasan pemeliharan kubikel , pembahasan komponen kubikel , dan SOP
pemeliharaan kubikel
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan didapatkan dari hasil
analisis yang telah dilakukan dan saran dituliskan berdasarkan hasil analilis, jelas,
ringkas, dan padat dan juga tentang saran-saran yang mencakup untuk perbaikan
kedepannya.
5
BAB II
Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan pabrik ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak di bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan pembangkit tenaga
lisrik untuk keperluan sendiri.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-
PLN (Bada Pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat
yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN)
sebagai pengelola gas diresmikan.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18, status
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik
6
Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan
tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
PLN:
2. Unit induk
Unit induk ini merupakan unit yang dikhususkan untuk melayani kelistrikan
di PLN atau sebagai penunjang kegiatan bisnis dari PLN di daerah. Unit
induk dibagi menurut fungsinya, seperti PLN Unit Induk Distribusi Jawa
Barat terletak di Bandung berfungsi sebagai pelayanan distribusi di daerah
Jawa Barat.
3. Unit pelaksana
7
Pelayan Pelaksanaan Pelanggan ) yang merupakan unit pelaksanaan dibawah
Unit Pelaksanaan Transmisi (UPT) yaitu unit pelaksanaan di bawah unit
induk transmisi.
4. Unit layanan
dan Gardu Induk (ULTG) unit tersebut berada dibawah UPT yang dipimpin
oleh seorang Manager Unit Layanan di wilayah masing-masing.
2.3.1 Visi
2.3.2 Misi
8
PLN (persero) merupakan perusahaan yang menyangkut kepada masyarakat oleh
sebab itu PT.PLN (persero) tersebut memiliki sebuah lambang/logo sebagai
berikut:
(Sumber : https://web.pln.co.id/)
Bidang Persegi sebagai dasar, berwarna kuning, dan tanpa garis pinggir.
Bidang Persegi melambangkan bahwa PLN merupakan wadah atau organisasi
yang terorganisir dengan sempurna. Warna kuning menggambarkan pencerahan,
seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi
kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyalanyala
yang dimiliki tiap insan yang berkarya di PLN
9
(Sumber : https://web.pln.co.id/)
Petir atau Kilat, berwarna merah, bentuk atas tebal, bentuk bawah runcing,
dan memotong/menembus tiga gelombang. Petir atau Kilat melambangkan tenaga
listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan
oleh PLN. Selain itu, Petir juga mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PLN
dalam memberikan solusi terbaik bagi pelanggannya. Warna merah memberikan
representasi kedewasaan PLN selaku perusahaan listrik pertama di Indonesia dan
dinamisme gerak laju PLN beserta insan perusahaan, serta keberanian dalam
menghadapi tantangan perkembangan zaman
(Sumber : https://web.pln.co.id/)
10
oleh PLN yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi yang seiring sejalan
dengan kerja keras para insan PLN guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Warna biru melambangkan kesetiaan dan pengabdian pada tugas
untuk menuju dan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia,
serta keandalan yang dimiliki insan PLN dalam memberikan layanan terbaik bagi
para pelanggannya.
(Sumber : https://web.pln.co.id/)
Berikut merupakan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) UP3 Bandung:
11
(Sumber : PT. PLN (Persero) UP 3 Bandung)
12
Gambar 2.7 Gedung Lokasi kerja praktek ( Sumber : Website)
13
Gambar
2.8 gudang PDKB. PT.PLN (Persero) UP3 bandung
BAB III
KEGIATAN KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
14
peralatan bantu sesuai kebutuhan antara lain : Pemutus beban pasangan dalam
(PMT/LBS), Pemisah (DS), Isolator, Bus bar / Rel, Vacum sircuit breaker (VCB),
Kabel saluran masuk/keluar, Tranformator Instrumen / Pengukuran antara lain :
CT dan PT, dll. Cubicel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang
berfungsi sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi tenaga
listrik dari sumber tenaga listrik
Sumber : Pribadi
15
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik dalam keadaan
berbeban atau tidak berbeban, termasuk memutus pada saat terjadi gangguan
hubung singkat. kubikel ini Dilengkapi degan relay peroteks icircuitbreaker (pmt,
cb) kubikel ini bisa di pasang sebagai alat Pembatas pegukuran dan pengaman
pada pelanggan tegangan menengah curenttransformer Yang terpasang memiliki
doublesecunder satu sisi untuk mensuplai arus ke alat ukur kwh dan Satu sisi lagi
untuk menggerakan relai
16
Gambar.3.2.2 Simbol diagram LBS
17
Gambar.3.2.3 Simbol diagram kubikel TP
Berfungsi sebagai kubikel pengukuran, didalam kubikel ini terdapat pms dan
transformator Tegangan yang menurunkan tegangan dari 20.000 volt menjadi 100
volt untuk mensuplai tegangan Pada alat ukur kwh kubikel ini kadang kala disebut
juga dengan istilah kubikelvt (voltageTransformer). Handlekubikelpt harus selalu
dalam keadaan masuk dan tersegel Untuk pengamanan trafo tegangan terhadap
gangguan hubung singkat maka dipasanglah Ude Tm Simbol diagram kubikelpt.
18
Gambar.3.2.5Simbol diagram kubikel out going
• Kompartemen
• Rel / Busbar
• Kotak Pemutus
• Terminal Penghubung
• Fuse Holder
• MekLampu Indikator
• Pemanas (Heater)
3.3.1 Kompartemen
19
Merupakan rumah dari terminal penghubung, LBS, PMT, PMS, Fuse, Trafo
ukur, (CT, PT) peralatan mekanis dan instalasi tegangan rendah, sehingga tidak
membahayakan operator terhadap adanya sentuhan langsung ke bagian - bagian
yang bertegangan Berupa lemari / kotak terbuat pelat baja, terbagi menjadi 2 (dua)
bagian, bagian atas untuk busbar dan bagian bawah untuk penyambungan dengan
terminasi kabel Komponen bagian bawah, pada bagian depan berupa pintu yang
dapat dibuka tetapi bisa dilakukan apabila tegangan sudah dibebaskan dan
terminasi kabel sudah ditanahkan
Gambar.3.3.1 Kompartemen
(Sumber Website)
1. Kompartemen busbar
5. Kompartemen kabel
20
Sebagai rel penghubung antara kubikel yang satu dengan lainnya, posisi rel
umumnya terletak pada bagian atas kubikel, pada kubikel type RMU (RingMain
Unit) rel 20 kVterdapat dalam tabung SF 6 vacum bentuk rel ada yang bulat ada
yang pipih. Busbar harus dari bahan tembaga atau aluminium. Busbar aluinium
harus dilapisi timah pada titik sambungan busbar. Busbar dapat dilapis karet
silikon atau bahan EPDM (heat shrink insulation material) untuk memenuhi
ketahanan tingkat isolasinya. Bahan pelapis tersebut yang dipakai tidak bisa
terbakar dan bila dari bahan yang dapat terbakar tetapi api dapat cepat mati
dengan sendirinya (selfextinguishing). Isolator tonggak dapat dibuat dari bahan
porselin atau isolasi lain yang tidakmudah terbakar. Isolator porselin berdasarkan
rekomendasi IEC 168.Jarak rambat tidak boleh kurang dari 320 mm. Isolator
sintetis harus bebas dari cacat permukaan seperti rongga-rongga (fold blow holes)
dan sebagainya, yang dapat mengganggu operasi isolator selanjutnya ( sesuai
rekomendasi IEC 660 ).
Gambar.3.3.2 Rel/Busbar
Sebagai pemutus / penghubung aliran listrik kontak pemutus terdiri dari dua
bagian yaitu kontak gerak (moving contact) dan kontak tetap (fixed contact)
sebagai peredam busur api pada kubikel jenis LBS atau PMT digunakan media
minyak, gas SF6, vacum atau dengan hembusan udara, selain itu memperkecil
terjadinya busur api dilakukan dengan pembukaan dan penutupan kontak pemutus
21
secara cepat ecara mekanis
22
Gambar.3.3.5 Terminal Penghubung
(Sumber : Pribadi)
(Sumber:Pribadi)
23
3.3.7 Lampu Indikator
Fungsi lampu indikator untuk menandai adanya tegangan (20 kv) pada sisi
kabel, baik berasal dari sisi lain kabel tersebut atau berasal dari busbar sebagai
akibat alat hubung imasukkan lampu indikator menyala dikarenakan adanya arus
kapasitif yang dihasilkan oleh kapasitor pembagi tegangan
(Sumber : Pribadi)
( Sumber : Pribadi )
24
3.3.9 Fungsi Handle kubikel
(Sumber:Pribadi)
25
Gambar.3.4 Korona komponen
(Sumber:Pribadi)
26
Unjuk kerja (performance
baikUmur (life time) sesuai desain
Waktu pemeliharaan (down time) efektif
Biaya pemeliharaan (cost) efisien / ekonomis
1. Pemeliharaan Rutin
2. Pemeliharaan korektif
3. Pemeliharaan prediktip
A. Pemeliharaan Rutin
1. Apakah kondisi level minyak PMT atau Gas SF6 pada batas-batas normal.
2. Apakah lampu-lampu indikator dalam kondisi baik.
3. Apakah meter-meter berfungsi dengan baik.
4. Apakah ada suara desis pada peralatan.
5. Apakah ada bau yang tidak normal pada peralatan.
B. Pemeliharaan korektif
peralatan.
27
Pemeliharaan terminasi kabel daya
C. Pemeliharaan predektif
28
Pemeliharaan kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah –
langkahkerja untuk memelihara kubikel 20 kv pada Gardu Induk, Gardu Hubung
dan Gard
3.6.1 TUJUAN SOP
29
3.6.3 Bahan – Bahan
Sepatu Kabel
Brom
Alkohol 90%
Sakaphen
Red Insulating Varnish (Untuk Memperbaiki Komponen Yang Bocor)
Penetrating Oil (Untuk Membuka Baud Yang Macet)
Anti Seize (Untuk Mencegah Karat)
Contact Cleaner (Sebagai Pemebrsih Akhir Pada Kontak-Kontak Busbar)
Metal Cleaner (Untuk Membersihkan Logam Yang Mengandung Scale
Kain Majun
3.6.4 Perlengkapan K3
helm safety
sepatu tahan pukul
sarung tangan kerja
wear pack + kartu identitas
rompi scot light
sepatu isolasi 20 kV (kelas 3)
sarung tangan isolasi 20 kV (kelas 3)
kotak P3K
masker
rambu peringatan
rantai pengaman (barikade)
30
Adapun langkah kerja yang dilakukan sebagai berikut:
2. pengawas membuka kunci gardu dan petugas belum diizinkan masuk gardu
4. pengawas mengisi Form Ceklist peraltan kerja dan APD sesuai dengan safety
prodecure. Apabila terdapat kekurangan perlatan kerja/APD harus segera
dilengkapi.
31
Pemeliharaan Kubikel
Pelajari cara pemeliharaan kubikel pada buku Instruction Manual
Periksa tegangan sisa pda kabel 20 KV dengan menggunakan tester
tegangan
Hubung-singkatkan ujung kabel 20 KV dan hubungkan dengan
pentanahan
Lepaskan kabel 20 KV dari terminal kubikel
Lepaskan rel / busbar dari terminal kubikel
Buka Pemisah tanah semua sel-kubikel
Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka, antara :
Terminal atas dengan terminal bawah fasa yang sama
Terminal atas dengan body
Terminal bawah dengan body
Bila hasil ukur sesuai yang ditentukan ( 5000 M( ), lanjutkan pengukuran
tahanan isolasi dalam posisi PMT / LBS tertutup
Masukkan PMT / LBS
Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup, antara :
Terminal fasa dengan terminal fasa lainnya
Terminal fasa dengan body
Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan terminal
bawah dalam keadaan PMT / LBS tertutup
Ukur kecepatan buka dari kontak PMT / LBS
Ukur kecepatan tutup dari kontak PMT / LBS
Ukur tegangan sumber arus searah
Ukur tegangan seumber arus bolak-balik
Periksa fungsi heater
Ukur tahanan pentanahan kerangka kubikel
Membersihkan komponen kubikel dari kotoran / debu atau karat
Bersihkan debu yang menempel pada isolator, body bagian dalam / luar,
terminal bagian atas dan bawah dengan menggunakan kuas atau kain
majun
32
Bersihkan isolator bagian atas dan bagian bawah busbar dengan
menggunakan sakafen
Bersihkan kapasitor pembagi tegangan dengan sakafen
Bersihkan terminal busbar dan terminal hubung PMT / LBS dari karat
dengan menggunakan contact cleaner .
Bersihkan bagian bergerak dari peralatan mekanik dengan menggunakan
wasbensin
Bersihkan kerangka kubikel dengan menggunakan alkohol
Bersihkan batang rel / busbar dengan menggunakan alkohol
Pemasangan kembali
Oleskan vaselin electric pada bagian kontak di terminal busbar dan
terminal kabel penghubung
Pasang kembali busbar / rel dan kencangkan baut pengikat seuai dengan
ketentuan ( tabel pengencangan )
Pasang kembali Kabel 20 KV dan kencangkan baut pengikat dan
kencangkan baut pengikat seuai dengan ketentuan ( tabel pengencangan )
Periksa tidak ada peralatan asing yang tertinggal di dalam kompartemen
busbar
Pasang kembali tutup kompartemen busbar
Buka kontak PMT / LBS dan tutup PMS pentanahan semua sel-kubikel
Periksa tidak ada benda asing yang tertinggal pada kompartemen kabel
Pasang kembali pintu kubikel
Kemasi semua perlengkapan kerja dari ruang kubikel.
Buka posisi PMS Pentanahan
Pengoperasian kembali Kubikel
Hubungi Pengatur Distribusi / Piket Pengatur bahwa kubikel telah selesai
dipelihara dan siap dioperasikan kembali
Bila tegangan sudah muncul di kabel incoming dengan ditandai lampu
indikator menyala, periksa urutan fasa dengan menggunakan Phase
Indicator Checker
33
Laporkan tegangan sudah masuk dan minta persetujuan / izin utnuk
mengoperasikan semua kubikel.
Bila ijin telah diberikan masukkan PMT / LBS Incoming ke busbar .
Masukkan secara bertahap PMT / LBS out going
Bila semua kubikel sudah dioperasikan dengan kondisi aman laporkan ke
Pengatur Distribusi / Piket pengatur bahwa pekerjaan telah selesai
Buat laporan pemeliharaan
34
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Kubikel ialah suatu perlengkapan atau peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengendali, penghubung dan pelindung serta membagi
tenagalistrik dari sumber tenaga listrik.
2. Dalam kubikel terdapat berbagai macam peralatan listrik yang perlu
dilakukan adanya pemeliharaan agar fungsinya tetap pada keadaan
standart-nya.
3. 3.Pemeliharaan adalah upaya untuk mempertahankan kondisi atau
menjaga agar peralatan menjadi tahan lama dan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang
dapat menyebabkan kerusakan
4.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan kerja praktik dan penyusunan laporan kerja praktik
ini,
35
DAFTAR PUSTAKA
[1] PT. PLN (Persero). (2010). Buku 4 : Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan
[3] Pelatihan Pengoperasian Kubikel 20 kV. Buku Pegangan PT. PLN PERSERO
[4] Putri Nur Indah 2022 Pemeliharaan trafo 20 kv pada gardu tembok gsra
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
41
42