Anda di halaman 1dari 3

Apa itu ISO 45001?

Sebagaimana yang dimuat di iso.org, Charles Corrie (Sekretaris ISO/PC 283, sistem


manajemen kesehatan dan keselamatan kerja) dan Kristian Glaesel
(Convenor kelompok kerja ISO/PC 283 yang mengembangkan ISO 45001)
mengatakan: ISO 45001 adalah sebuah “milestone”! Sebagai Standar Internasional
pertama di dunia yang menangani kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, ISO
45001 menawarkan satu kerangka kerja yang jelas untuk semua organisasi yang
ingin meningkatkan kinerja manajemen kesehatan dan keselamatan kerja mereka.
Disutradarai di manajemen puncak sebuah organisasi, standar ini bertujuan untuk
menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi karyawan dan pengunjung.
Untuk mencapai hal ini, sangat penting untuk mengendalikan semua faktor yang
mungkin mengakibatkan penyakit, cedera, dan dalam kasus kematian ekstrim,
dengan mengurangi dampak buruk pada kondisi fisik, mental dan kognitif seseorang
– dan ISO 45001 mencakup semua aspek tersebut.

Walaupun ISO 45001 mengacu pada OHSAS 18001 – tolok ukur pertama untuk
kesehatan dan keselamatan kerja- ini adalah standar baru dan berbeda, bukan revisi
atau pembaruan, dan secara bertahap akan menggantikan OHSAS 18001 selama
tiga tahun ke depan. Oleh karena itu organisasi perlu merevisi pemikiran dan praktik
kerja mereka saat ini untuk menjaga kepatuhan organisasi.

ISO 19011

ISO 19011 adalah standar internasional yang mengedepankan pedoman untuk mengaudit


sistem manajemen.
Standar ini berlaku untuk berbagai pengguna, termasuk, antara lain, organisasi yang perlu
melakukan audit sistem manajemen internal dan / atau eksternal (MS) dan mengelola
program audit.

Standar ini mencakup prinsip-prinsip audit dan memberikan pendekatan harmonis yang lebih
luas untuk audit sistem manajemen dan panduan komprehensif tentang bagaimana melakukan
audit sistem manajemen.

Meskipun pedoman ini dimaksudkan untuk menjadi fleksibel, pedoman ini harus disesuaikan
dengan cakupan, kompleksitas dan skala program audit dan / atau organisasi yang akan
diaudit.

ISO 19011 pertama kali diterbitkan pada tahun 2002 dan digunakan sebagai pedoman untuk
audit sistem manajemen mutu (ISO 9001) dan / atau lingkungan (ISO 14001).

Hingga saat ini jumlah standar sistem manajemen yang memiliki struktur umum dan definisi
inti telah meningkat, bersama dengan kebutuhan untuk mempertimbangkan pendekatan yang
lebih luas untuk audit sistem manajemen. Sehingga dari pada itu, untuk mencerminkan
struktur dan isi standar sistem manajemen baru, ISO 19011 telah diperbarui versi 2018.

ISO 19011 Standar versi 2018 telah menempatkan, fokus yang ditingkatkan pada prinsip
yang paling baru yang ditambahkan – pendekatan berbasis risiko (risk-based
approach) – yang mempertimbangkan risiko dan peluang selama tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan audit.

Untuk memastikan bahwa audit difokuskan pada hal – hal yang penting bagi klien audit, dan
untuk mencapai tujuan program audit, risiko perlu dipertimbangkan mulai dari desain
program audit hingga masalah laporan audit.

Penerapan pendekatan berbasis risiko dapat berfungsi sebagai alat untuk pencegahan risiko,
dan optimalisasi efisiensi dan efektivitas proses audit dan hasilnya.

Prinsip ini telah terkait dengan keseluruhan struktur dokumen, khususnya Bagian "Mengelola
program audit", yang menunjukkan bahwa ketika menyiapkan program audit, pertimbangan
moderat harus diberikan pada risiko dan peluang yang teridentifikasi, serta tindakan yang
diambil untuk mengatasinya. 

Standar ISO 19011 dengan versi 2018 (terbaru) ini bertujuan untuk mengkonsolidasikan
pedoman yang ada untuk membantu organisasi mengelola program audit yang sukses,
memastikan peningkatan berkelanjutan dan memungkinkan audit yang efektif di berbagai
sistem.

Emergency Response Plan atau kita kenal juga dengan Kesiapsiagaan Tanggap


Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna. Indonesia yang secara geografis dikelilingi tiga lempeng tektonik aktif,
deretan gunung api aktif bagian dari ring of fire dan dilewati garis khatulistiwa,
menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan bencana. Selain itu, kondisi
hidrologi juga sangat berpengaruh terhadap fenomena alam yang dapat berujung
bencana seperti angin puting beliung, banjir, banjir bandang dan longsor.
Dalam menghadapi bencana, tentunya dibutuhkan sikap, pemikiran dan perilaku
tangguh sehingga dibutuhkan sebuah proses internalisasi antara pengetahuan dan
pengalaman sehingga diharapkan timbul kesadaran tidak hanya pada sikap tetapi
juga pemikiran dan perilaku. Kesiapsiagaan menjadi elemen penting sebagai bentuk
tangguh menghadapi potensi bencana. Tidak hanya untuk individu, perusahaan juga
perlu memikirkan emergency response plan seperti apa yang harus dibuat dan
disosialisasikan apabila terjadi keadaan darurat yang menyebabkan proses bisnis
terganggu hingga terpaksa berhenti. Bukan hanya mengamankan karyawan,
perusahaan juga harus memikirkan bagaimana rencana pengamanan asset yang
ada.
Menurut UU RI No. 24 Tahun 2007, Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Dalam
menghadapi ancaman bencana, kesiapsiagaan menjadi kunci keselamatan Anda.
Indonesia memiliki beragam potensi keadaan darurat yang dapat terjadi seperti
tsunami, gempa bumi, kebakaran, banjir, tanah longsor, kekeringan, dan yang
lainnya sehingga masyarakat dihimbau agar memiliki kesiapsiagaan yang tepat agar
bias melakukan penanggulangan penyelamatan baik diri sendiri maupun orang lain.
Bagaimana upaya kesiapsiagaan yang harus dilakukan dengan tepat bagi para
karyawan di perusahaan? Berikut infografiknya:
1. Memahami bahaya di sekitar Anda.
2. Memahami sitem peringatan dini setempat.
3. Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian
4. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara tepat dan mengambil
inisiatif tindakan untuk melindungi diri.
5. Memiliki rencana antisipasi bencana dan mempraktikan rencana tersebut dengan
latihan.
6. Mengurangi dampak bahaya melalui upaya mitigasi
7. Melibatkan diri dengan berpartisiapasi dalam pelatihan kesiapsiagaan tanggap
darurat.
Synergy Solusi sebagai perusahaan yang membantu memberikan solusi
terkait K3, Lingkungan, Energi, Migas, Keamanan, termasuk dengan kesiapsiagaan
bencana, mendukung segala bentuk promosi informasi yang diberikan oleh
Pemerintah dalam hal rencana penanggulangan keadaan darurat baik yang
diberikan kepada individu, keluarga, maupun perusahaan.

BASIC FIRE FIGHTING

Pengetahuan tentang bahaya kebakaran dan ketrampilan untuk merespon


darurat kebakaran,kemampuan untuk menggunakan peralataan darurat dan
menerapkan prosedur keselamatan untuk mengamankan aset, lingkungan dan
kelangsungan hidup mereka dalam darurat kebakaran.

Dasar – dasar yang harus dikuasai untuk langkah awal penanggulangan kebakaran :

1. Memiliki kesadaran akan pentingnya kesigapan perusahaan menghadapi keadaan darurat


yang bisa terjadi
2. Memahami konsep pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang terjadi di kantor
maupun di tempat tinggal
3. Mampu melakukan evaluasi dan pelaporan peralatan praktis kebakaran
4. Memahami dan mampu melakukan pemadaman api ringan dan berkordinasi tingkat lanjut
dengan management tanggap darurat lainnya
5. Mampu bekerja secara berkelompok untuk mengorganisir pada keadaan darurat
khususnya kondisi kebakaran
6. Mampu mengenali bentuk penyebab kebakaran yang terjadi dan cara penanganannya

Anda mungkin juga menyukai