Anda di halaman 1dari 4

1

KHUTBAH IDUL FITRI: LEBARAN, MUDIK, DAN kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan
puji syukur kepada Allah swt Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan
ORANG TUA nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Di antara nikmat agung itu adalah
masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus
anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta
Khutbah I masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di
sekeliling kita.   Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum
‫) َو هّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد هللاُ اَ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر‬ Hari Raya Idul Fitri yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan.
Sebuah hari raya di mana takbir, tahmid, dan tahlil berkumandang di berbagai
ُ‫ الَاِلهَ اِالَّ هللاُ َوهللا‬،ً‫ص ْيال‬ ِ َ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬َ ‫ َو ُسب َْح‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َكثِ ْيرًا‬،‫َكبِ ْيرًا‬ penjuru dunia menandai kembalinya fitrah umat Islam seperti bayi yang terlahir
kembali ke dunia ini.
ً‫ضيَافَة‬ِ ‫صيا َ َم َأيّا َ َم اَأل ْعيا َ ِد‬ ِّ ‫الح ْم ُد هّٰلِل ِ الَّ ِذيْ َح َّر َم ال‬ ‫هّٰلِل‬
َ ‫ هللاُ اَ ْكبَ ُر َو ِ اَ ْل َح ْم ُد‬،ُ‫اَ ْكبَر‬ Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri

َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَِإ ٰلهَ ِإالَّهللاُ الَ َش ِري‬.‫لِ ِعبا َ ِد ِه الصَّالِ ِحي َْن‬
rahimakumullah, Dalam catatan sejarah, awal mula dilaksanakannya hari raya
َ‫ْك لَهُ الَّ ِذيْ َج َع َل ال َّجنَّة‬ Idul Fitri adalah pada tahun ke-2 Hijriah. Saat itu kaum Muslimin mendapatkan
kemenangan besar dalam perang Badar. Perayaan kemenangan yang diraih umat
‫لِ ْل ُمتَّقِي َْن َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنا َ َو َم ْوالَنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ال َّدا ِع ْي ِإل َى‬ Islam pada waktu itu, secara tidak langsung merayakan dua kemenangan yakni
ٰ kemenangan atas telah paripurnanya menjalankan kewajiban puasa di bulan
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوبا َ ِر ْك َعل َى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمـ ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬ َ ‫ اللّهُ َّم‬.‫ص َرا ِط ال ُم ْستَقِي ِْم‬ ِّ ‫ال‬ Ramadhan dan kemenangan dalam perang badar.

‫فَيَآَأيُّهَاال ُمْؤ ِمنُ ْو َن‬. ‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬.‫لى يَ ْو ِم ال ِّدي َْن‬


َ ‫َوَأصْ حاَبِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإ‬
Dalam tradisi bangsa Indonesia, Hari Raya Idul Fitri terkenal dengan
nama Lebaran. Para ahli  bahasa menyebut bahwa kata Lebaran salah satunya
َّ ‫ َواتَّقُ ْوا هللاَ َح‬.‫از ال ُمتَّقُ ْو َن‬ ِ ‫ت ُأ ْو‬
َ َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد ف‬ ِ َ ‫َوال ُمْؤ ِمنا‬ berasal dari bahasa Jawa yakni ‘lebar’ yang memiliki arti 'selesai'. Dalam Kamus
‫ق‬ Besar Bahasa Indonesia sendiri, kata Lebaran dimaknai sebagai hari raya umat

َ َ‫ ق‬. ‫تُقاَتِ ِه َوالَتَ ُم ْوتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫ك اَاَّل‬ Islam yang jatuh pada 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama
3
َ ُّ‫ضى َرب‬ ٰ َ‫ َوق‬ :‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ bulan Ramadhan.

َ ‫تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِع ْن َد‬
‫ك ْال ِكبَ َر اَ َح ُدهُ َمٓا اَ ْو ِك ٰلهُ َما‬ Makna ini selaras dengan kenyataan, bahwa pada hari Lebaran, kita sudah
selesai menjalankan kewajiban berpuasa dan mewujudkannya dalam bentuk
ْ ‫ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِر ْي ًما َو‬
‫اخفِضْ لَهُ َما َجنَا َح‬ ٍّ ُ‫فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا‬ perayaan kebahagiaan sebagai wujud syukur kepada Allah swt. Pada hari ini kita
berbahagia bersama dan saling menyampaikan doa dengan berbagai bentuk
‫ص ِغ ْير ًۗا‬
َ ‫ال ُّذ ِّل ِم َن الرَّحْ َم ِة َوقُلْ رَّبِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َرب َّٰينِ ْي‬ redaksi seperti: ‘taqabbalallahu minnaa wa minkum’ yang artinya “semoga Allah
menerima (amal ibadah Ramadlan) kita”. Dan juga doa “wa ja’alanallaahu wa
iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin’ yang artinya ‘Semoga Allah menjadikan
2 kita termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang beruntung atau
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri menang.’
rahimakumullah, Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada
Sebuah doa yang berisi harapan mendalam agar setelah melaksanakan kita di kampung halaman. Kemewahan perkotaan tak kan bisa menggantikan
rangkaian ibadah di bulan Ramadhan ini kita akan benar-benar kembali suci dan manisnya kenangan kesederhanaan bersama teman masa kecil yang selalu
beruntung mencapai kemenangan dengan predikat sebagai orang-orang yang terbayang jelang lebaran. Berbagai fasilitas di tanah rantau tidak bisa
bertakwa. Hal ini telah Allah sebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat menghalangi pulang kampung menuju ibu pertiwi walau berada di tengah hutan
183: dan pucuk gunung yang tinggi sekalipun.

‫ب َعلَى الَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬


َ ِ‫صيَا ُم َك َما ُكت‬ َ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْوا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُم ال‬ Kerinduan kepada tanah kelahiran seperti ini juga pernah dirasakan oleh
Nabi Muhammad saw seperti yang tersebut dalam sebuah hadits yang
‫تَتَّقُ ْو ۙ َن‬ diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa ‫ك ِم ْن بَلَ ٍد َوَأ َحب َِّك‬ِ َ‫طيَب‬ْ ‫ ” َما َأ‬: َ‫ال َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم لِ َم َّكة‬ َ َ‫ق‬
sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
‫هّٰلِل‬ ِ ‫ت َغي َْر‬
‫ك‬ ُ ‫ َما َس َك ْن‬، ‫ك‬ِ ‫ َولَ ْوال َأ َّن قَ ْو ِمي َأ ْخ َرجُونِي ِم ْن‬، ‫ي‬
َّ َ‫ِإل‬
ِ ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َو‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬ Artinya: “Berkata Rasulullah saw, “Alangkah indahnya dirimu (Makkah).
‫ْال َح ْم ُد‬ Engkaulah yang paling ku cintai. Seandainya saja dulu penduduk Mekah tidak
mengusirku, pasti aku masih tinggal di sini” (HR al-Tirmidzi).

Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,  


Kebahagiaan yang kita rasakan ini tentu sangat kurang lengkap jika ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
dirayakan sendiri. Kebahagiaan akan terasa lebih nikmat jika bisa dirayakan
Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
dengan berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai. Hal inilah yang
memunculkan sebuah tradisi ritual di negara kita yakni Mudik. Sebuah tradisi Jika kita renungkan lebih mendalam, hakikat mudik adalah kembali ke
berisikan kerinduan di tanah rantau untuk pulang melihat kembali tanah pangkuan orang tua. Sosok paling berjasa yang telah melahirkan kita ke dunia
kelahiran. Sebuah tradisi luhur untuk kembali lagi berkumpul dengan keluarga, ini, sosok yang telah menjadi pahlawan kesuksesan kehidupan kita. Janganlah
mengingat kembali masa kecil sekaligus bersimpuh sungkem dalam pelukan sombong dengan keberhasilan dan apapun yang telah  kita raih dalam kehidupan
kedua orang tua. ini. Semua itu tidak akan bisa lepas dari jasa dan doa kedua orang kita.
Bagaimana pun kondisi orang tua kita, mereka adalah sosok yang harus kita
Mudik juga tidak hanya memiliki dimensi makna sekedar pulang
cintai, hormati, dan patuhi. Mereka adalah jimat kita yang sakral di dunia ini.
kampung saja. Di dalamnya terkandung dimensi spiritual yang nilainya tidak bisa
Karena keridhaan dan keikhlasan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan
diukur dengan materi dunia. Jarak jauh melintasi laut dan sungai, medan terjal
kehidupan kita di dunia. Sebaliknya kemarahan mereka adalah merupakan
dan jalan berliku, ditambah waktu, tenaga, serta biaya yang harus dikeluarkan
sebuah kemurkaan dan bencana dalam kehidupan kita. Rasulullah bersabda:
untuk mudik,  tidak bisa menghalangi rasa kangen yang membuncah kepada
tanah
5
4 kelahiran.
6
‫ضى ْال َوالِ َدي ِْن َوس ُْخطُ هللاِ فِى س ُْخ ِط ْال َوالِ َدي ِْن‬
َ ‫فى ِر‬
ِ ِ‫ضى هللا‬
َ ‫ِر‬
Teknologi canggih seperti telepon, media sosial, maupun video call juga
Artinya: "Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua dan
tidak akan bisa menggantikan kualitas pertemuan langsung dengan sanak kerabat
kemarahan Allah tergantung kemarahan orang tua"
Allah swt pun telah mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada ‫ هللاُ َأ ْكبَ ُر َوهّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ َوهللاُ َأ ْكبَر‬،ُ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر هللاُ َأ ْكبَ ُر الَ ِإلهَ ِإالَّ هللا‬
orang tua. Jangan membentaknya, jangan pernah sekali-kali berkata kasar kepada
mereka. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23: Maasyiral Muslimin wal Muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,  
Di mudik lebaran kali ini mari kita raih kedua tangannya. Peluk tubuh
mereka yang dulu kekar merawat kita namun sekarang sudah mulai lemah
‫ك ْال ِكبَ َر‬ َ ‫ضى َرب َُّك اَاَّل تَ ْعبُ ُد ْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َد ْي ِن اِحْ ٰسنً ۗا اِ َّما يَ ْبلُ َغ َّن ِع ْن َد‬ٰ َ‫َوق‬ termakan usia. Mintalah keridhaan dan keikhlasan dari mereka berdua untuk
‫ف َّواَل تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُلْ لَّهُ َما قَ ْواًل َك ِر ْي ًما‬ ٍّ ُ‫اَ َح ُدهُ َمٓا اَ ْو ِك ٰلهُ َما فَاَل تَقُلْ لَّهُ َمٓا ا‬ bekal hidup kita. Bagi kita yang orang tuanya sudah dipanggil Allah swt, mari
kita ziarahi makam mereka. Kunjungi dan bersihkan pusaranya. Kita perlu sadari,
bahwa mereka di sana menunggu panjatan doa dari kita. Mereka pasti akan
tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita panjatkan. Dan sebaliknya,
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah
mereka pasti akan sangat bersedih ketika kita tidak mendoakannya karena hanya
selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di
itulah yang mereka harapkan di alam sana.
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
Selain kepada orang tua, mari juga saling memaafkan dosa dan kesalahan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”.
dengan orang-orang yang ada dalam kehidupan kita. Tidak ada manusia yang
sempurna. Semua pasti memiliki dosa dan kesalahan kepada sesama. Sehingga
lebaran menjadi salah satu momentum tepat untuk saling memaafkan. Semoga
Sehingga hadirin rahimakumullah....
lah semua dosa kita kepada Allah, orang tua dan kepada sesama akan diampuni
Mudik lebaran kali ini bisa menjadi momentum tepat untuk bersimpuh sehingga kita akan menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan.
kepada kedua orang tua kita atas segala khilaf dan kesalahan yang selama ini Amin
telah diperbuat kepada mereka. Mari kita tancapkan dalam hati kita untuk jangan
lagi menyakiti hati dan fisik mereka. Kita perlu sadar bahwa jasa dan perjuangan ‫ َواَ ْد َخلَنَا َواِيَّا ُك ْم فِى‬،‫َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم ِم َن ْال َعاِئ ِدي َْن َو ْالفَاِئ ِزي َْن َو ْال َم ْقب ُْولِي َْن‬
mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... demi ‫ َولِ َوالِ َد ْينَا‬،‫ اَقُ ْو ُل قَ ْولِى هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللا لِى َولَ ُك ْم‬،‫ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه الصَّالِ ِحي َْن‬
Rasulullah...  sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah
kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan pernah setimpal dengan ِ ‫ـ فَا ْستَ ْغفِرهُ اِنَّهُ هُ َو ْال َغفُ ْو ُر الر‬،‫ت‬
‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫ َولِ َساِئ ِر ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما‬.
perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
“Ya Allah, ya Tuhan kami. Anugerahkanlah kasih sayang-Mu pada kedua orang
7 kami. Keruniakanlah keberkahan, kesehatan, dan umur panjang kepadanya.
tua
Kuatkanlah iman dan Islam mereka serta kekuatan untuk terus membimbing Khutbah II
kami. Maafkanlah atas segala kesalahan yang telah kami perbuat kepada
mereka. Jadikanlah mereka nantinya ahli surga bersama orang-orang yang ،‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر َو هّٰلِل ِ ْال َح ْم ُد هللاُ اَ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا‬٣×( ‫) هللاُ َأ ْكبَ ُر‬٣×( ‫هللاُ َأ ْكبَ ُر‬
Engkau cintai.”
ُ‫ هللا‬،ُ‫ الَاِلهَ اِالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْكبَر‬،ً‫ص ْيال‬ َ ‫ َو ُس ْب َح‬،‫َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َكثِ ْيرًا‬
ِ َ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬
‫اَ ْكبَ ُر َوهَّلِل ِ اَ ْل َح ْم ُد‪ .‬اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِميِ َن‪َ ،‬أ ْشهَ ُد َأ ْن آل ِإ ٰلهَ ِإالَّ هللاُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬
‫ٰ‬
‫صحْ بِ ِه‬ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ألِ ِه َو َ‬ ‫ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُل هللاِ‪ ،‬اللّهُ َّم َ‬
‫َأجْ َم ِعي َْن‪ .‬اَ َّما بَ ْع َد ‪ :‬يَا َأيُّهَا النَّاسُ ا اتَّقُوا هللا‪ .‬قال هللا تعالى‪َ :‬أ ُعو ُذ بِاهللِ ِم َن‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ‬ ‫ان ال َّر ِج ِيم‪ ،‬يَا اَيُّهَا الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح َّ‬ ‫ال َّش ْيطَ ِ‬
‫ُصلُّ ْو َن َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَا اَيُّهَا‬ ‫ال تَ َعالَى‪ :‬اِ َّن هللاَ َو َمالَِئ َكتَهُ ي َ‬ ‫َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن ‪َ .‬وقَ َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪،‬‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اَللَّهُ َّم َ‬
‫الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬
‫ك‬
‫ك َو َر ُسلِ َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‪َ ،‬و َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى اَ ْنبِيَاِئ َ‬ ‫َ‬
‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِـء الرَّا ِش ِدي َْن‪ :‬اَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َم َر‬ ‫َو َمالَِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِي َْن‪َ ،‬وارْ َ‬
‫َّحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن وتَابِ ِعى التَّابِ ِعي َْن‪ ،‬لَهُ ْم‬ ‫ان َو َعلِى‪َ ،‬و َع ْن بَقِيَّ ِة الص َ‬ ‫َو ُع ْث َم َ‬
‫ك يَا اَرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬ ‫ان اِلَى يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن‪َ ،‬وارْ َ‬ ‫بِاِحْ َس ٍ‬
‫ت‪ ،‬اَالَحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم‬ ‫ت‪َ ،‬و ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ت‪ .‬اللَّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء ْالفِتَ َن‬ ‫َواالَ ْم َوا ِ‬
‫صةً‪َ ،‬و َساِئ ِر‬ ‫يسيَّا هَ َذا َخا َّ‬ ‫َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن‪َ ،‬ع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِ ِ‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َعا َّمةً‪ ،‬يَا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتِنَا فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى‬ ‫ْالب ُْل َد ِ‬
‫ار ‪ .‬تَقَب ََّل هَّللا ُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم‪َ ،‬و َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّا ُك ْم‬‫اب النَّ ِ‬ ‫االَ ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ِم َن ْال َعاِئ ِدي َْن ْالفَاِئ ِزي َْن‪ُ ،‬كلُّ َع ٍام َواَنتُ ْم بِ َخي ٍْر‪َ .‬و ْال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِميِ َن ِعبَا َد‬
‫االحْ َسا ِن‪َ ،‬واِ ْيتَا ِء ِذى ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫هللاِ‪ ،‬اِ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِ ْال َع ْد ِل َو ِ‬
‫ْالفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪َ ،‬و ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬
‫يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكر ُْوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ اَ ْكبَرْ ‪َ .‬وهللاُ يَ ْعلَ ُم ما َ‬
‫تَصْ نَع ُْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai