Anda di halaman 1dari 62

EFI – Electronic Fuel Injection pada 

Motor Oktober 24,


2007
Posted by ilham in Otomotif, Referensi, Sharing, Tuning.
trackback
By Bengkel sepeda motor

Berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun
yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas
timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll.

Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi
manual akhirnya juga akan digantikan oleh sistem karburasi digital.

Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin
sepedamotor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu
karburator (karburasi manual).

Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk
menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM
dengan O2 yang sempurna adalah:

14,7:1 = 14,7 bagian O2 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM

Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas
(AFR – Air Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi
BBM yang ekonomis.

Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai
teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk
kondisi rata-rata dimana sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah
campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.

Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan
sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.

Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang
hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama
berbeda, singkatnya jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).

Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature)
maka saat kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka
injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang
atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.
Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:

Karburator EFI
BBM dihisap oleh mesin BBM diinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
Pengapian Terpisah Sistem Pengapian menyatu

Komponen-komponen dasar EFI


Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara garis
besar terdapat komponen-komponen berikut.

ECU – Electrical Control Unit


Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-sensor
mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat
pengapian.

Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.

Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).

Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM
lebih banyak.

Inlet Air Temperature Sensor


Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

Inlet Air Pressure Sensor


Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara
bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan
sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih
banyak.

Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan
buka INJECTOR yang lebih cepat.

Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan
buka INJECTOR.

Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar
membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.

Fuel Injector / Injector


Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam
mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.

Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu merah
dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.

Vehicle-down Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin
hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk
keamanan dan keselamatan.

Electronic Fuel Injection memang lebih unggul dibanding karburator, karena dapat
menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.

ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model sepedamotor, di dalam ECU
terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar.

Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun
ada pengukur tekanan udara (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM hanya berubah sedikit,
akhirnya sepedamotor akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).

Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah
pengurangan kadar emisi gas buang beracun.

Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi tabel dalam ECU, hal ini dapat dilakukan
dengan:
1. Software yang dapat masuk ke dalam memory ECU – hanya dimiliki oleh ATPM atau
dealer.
2. Piggyback alat tambahan diluar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang
dikirim ke Injector untuk membuka lebih lama.
3. Tukar ECU aftermarket yang dapat diprogram tabel memory-nya, sesuai modifikasi, sesuai
kondisi sirkuit.
Salam,
bengkelsepedamotor

Catatan:

Tulisan diatas berdasarkan hasil teori dan praktek yang pernah saya lakukan dan merupakan
pendapat pribadi, tidak ada kaitan atau mewakili salah satu produsen sepedamotor, maupun
tempat bekerja saya saat ini.

Terbuka untuk ralat dan atau saran, CMIIW, Terimakasih.

Gambar diatas merupakan hasil penyederhanaan dari Service Manual 2004 Kawasaki ZX636-
C1 (Ninja ZX-6R), TERIMAKASIH, jika ada pihak yang keberatan (e-mail ke:
bengkel.motor@yahoo.co.id) karena masalah hak cipta, saya mohon maaf, dan gambar akan
saya hilangkan.

Aplikasi Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring
dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan
pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun
kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang
mampu meningkatkan antara lain:

 Unjuk kerja
 Efisiensi penggunaan bahan bakar
 Penanggulangan dampak lingkungan
 Kenyamanan dan keamanan

Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional


memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa
komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit actuator.

Sensor berfungsi untuk mengirimkan sinyal atau data ke ECU, ECU berfungsi untuk
mengolah data yang dikirimkan oleh sensor dan mengirimkan nya kembali berupa perintah ke
actuator. Aktuator berfungsi sebagai pengeksekusi suatu perintah dari ECU.
Di tulisan ini, hanya akan jelaskan macam-macam sensor beserta fungsinya.
1.  Engine Control Temperature (ECT)/Sensor Temperatur Mesin dan Intake Air
Temperature
     (IAT)/Temperatur udara masuk
ECT berfungsi untuk mendeteksi suhu air pendingin pada mesin
IAT berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk
 Cara Kerjanya sensor IAT:

Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila tegangan pada
sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU juga berubah. Tegangan
kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas

2. Throttle Position Sensor (TPS)

 
TPS berfungsi untuk mengetahui derajat pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara
yang masuk. Sensor ini terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam %
pembukaan katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5
Volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan tegangan
yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7
Volt.

3. Air Flow Meter (Sensor Udara Masuk)

Air flow meter berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk, dan ini dipakai pada
system injeksi jenis L-EFI.
Jenis-jenis Air Flow Meter:
a. Sensor Flap (impact pressure) Air Flow Sensor LMM
Jenis ini terbuat dari tahanan geser (karbon arang). Cara kerjanya: pedal ditekan untuk
membuka katup gas. Udara diisap oleh pengukur jumlah udara. Pengukur aliran udara
memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika.

b. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas)

 Jenis ini terbuat dari bahan kawat panas (platinum), Thermister, Metallic Film. Prinsip
kerjanya: kawat panas dijaga pada temperature tetap dirangkai dengan termistor . Suatu aliran
udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin, rangkaian elektronik akan
mempertahankan temperature pada kawat panas tetap. Pada waktu yang bersamaan,
rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal
tegangan sebanding dengan aliran arus.

c. Karman Vortex

 Jenis Karman Vortex terbuat dari bahan Photo Coupler (LED dan Photo Transistor). Cara
kerjanya: Udara yang masuk dibuat pusaran oleh pembentuk pusaran udara dan distabilkan
oleh plat penstabil pusaran udara, kemudian diukur melalui pemancar dan penerima
gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah pengolah sinyal, gelombang frekuensi tinggi
pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangnan yang diterima oleh
computer.

4. Manifold Absolute Pressure (MAP)


Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk. Sensor ini terletak
pada saluran udara masuk setelah katup gas dan digunakan pada mesin injeksi jenis D-EFI.
Cara kerja MAP: Piezo Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari
perubahan bentuk. Piezo resistive dibuat diafragma (Silicon chip) berfungsi sebagai
membrane antara ruangan vacuum (0,2 bar) sebagai referensi dan ruangan yang berhubungan
dengan intake manifold.
Perbedaan tekanan antara ruang vacuum dengan intake manifold berakibat perubahan
lengkungan pada membrane silicon chip. Pengolah sinyal merubah menjadi tegangan sinyal.
MAP sensor mengeluarkan tegangan paling tinggi ketika tekanan intake manipold adalah
paling tinggi (kunci kontak “ON” mesin “MATI”, atau katup gas diinjak
tiba-tiba/Accelerasi). Begitu pula sebaliknya mengeluarkan tegangan paling rendah jika
terjadi decelerasi (perlambatan).

5. Sensor Gas Buang

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system
closed loop A/F Rasio. Prinsip Kerjanya: Bila ada perbedaan jumlah O2 udara luar, akan
terjadi beda potensial antara kedua elektroda. Tegangan maksimal 1 volt. Temperatur kerja
min. 400C.
  

6. Sensor Putaran

a. Sensor Induktif pada Distibutor


Sensor CKP dan CMP pada distributor
Untuk system yang pengajuannya dengan mikrokontrol, maka sinyal putaran (CKP) harus
dilengkapi dengan sensor posisi pada silinder (CMP). Sinyal ada yang di distributor dan di
poros engkol

b. Sensor Induktif pada poros engkol

Sensor ini terdiri dari dua, yaitu: satu sensor induktif 

dan dua sensor induktif (CKP dan CMP)

c. Sensor Hall pada distributor


 

  
d.  Sensor Photodioda
Berfungsi sebagai sensor putaran dan TOP

7.    Sensor Knoking

 Sensor ini berfungsi untuk mengetahui knoking, system closed loop pengapian dan
mendeteksi octane bahan bakar. Prinsip kerja: Bila terjadi knoking (pinking) akan terjadi
getaran pada sensor knoking berupa nois. ECU akan memundurkan saat pengapian 2 kali
sampai tidak terjadi detonasi lagi. Untuk 4 silinder perlu 1 sensor, 5 atau 6 silinder perlu 2
sensor, 8 lebih bisa 2 atau lebih sensor.
Diposkan oleh Edi Santoso
Label: artikel, materi smk otomotif, modul pembelajaran otomotif
MODUL2SISTEMINJEKSIBAHANBAKAR
 
BABI
PENDAHULUAN
A.DeskripsiModul ini berisikan apa itu sebenarnya mesin EFI. Menyebutkan jenis dari
mesinEFI yang terbagi 2 yakni : tipe D dan tipe L. Menjelaskan komponen lengkap
denganfungsinya. Serta menjelaskan sensor – sensor yang terdapat pada mesin EFI
besertadengan fungsinya.B.Tujuan Pembelajaran1.Tujuan Pemnelajaran
Umuma.Memahami sistem bahan bakar mekanik pada motor bensin
b.
Memahami prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem bahan bakar  mekanik
pada motor bensin
c.
Memahami sistem injeksi bahan bakar pada motor bensin
d.
Memahami prosedur pemeriksaan dan pemeliharaan sistem injeksi bahan  bakar pada
motor bensin2.Tujuan Pembelajaran Khususa.Siswa dapat menjelaskan macam-macam
sistem EFI. b. Siswa dapat menjelaskan sistem bahan bakar pada EFI.c. Siswa dapat
menjelaskan sistem induksi udara pada EFI.d. Siswa dapat menjelaskan sistem kontrol
elektronik pada EFI.C.Petunjuk Penggunaan Modul1.Bacalah dan pahami dengan seksama
uraian materi yang disajikan dalam modul ini,kemudian pahami pula penerapan materi
tersebut dalam contoh-contoh soal besertacara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada
materi yang kurang jelas dan belum  b i s a d i p a h a m i d a p a t d i t a n y a k a n k e p a d a g u r u
y a n g m e n g a m p u m a t a p e l a j a r a n tersebut.
 
1

 
3
2.Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan
u n t u k   mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa
terhadapmateri-materi yang telah dibahas.3.Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa
belum menguasai materi pada levelyang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan
lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.D.Alokasi
WaktuM u d u l i n i d i p e l a j a r i u n t u k s a t u k a l i p e r t e m u a n t a t a p m u k a d i
k e l a s d e n g a n tenggang waktu 3 x 45 menit.E.Peralatan Dalam Penggunaan ModulPeralatan yang
digunakan dalam penyampaian materi pada mudul ini dapat berupa: alat tulis, OHP, papan tulis,
spidol warna, gambar dengan skala besar dan animasi komputer.
 
13
2 ) K a t u p u d a r a
Katup udara berfungsi untuk mengatur putaran idel pada saat mesinmasih dingin. Pada umumnya
katup udara yang digunakan pada sistem EFIterdapat dua tipe yaitu : tipe bi-metal dan tipe wax.
a)Tipe bi-metal
Katup udara yang digunakan untuk putaran fast idel berfungsi untuk menambah
putaran mesin sewaktu mesin masih dingin. Apabilamesin dihidupkan dalam keadaan dingin,
gate valve terbuka, akibatnyaudara dari intake air connector pipe mengalir ke saluran bypass
throttlevalve, kemudian mengalir ke intake air chamber.
Gambar15.
katup udara tipe bimetal
b)Tipe wax
Katup udara tipe wax terpasang pada throttle body, terdiri atasthermo valve, gate
valve, pegas A dan pegas B. Thermo valve diisidengan thermo wax yang akan
mengembang dan mengkerut sesuaidengan perubahan temperatur air pendingin.
 
14
Gambar 16.
Katup udara tipe wax
3)Air intake chamber dan intake manifold
U d a r a y a n g m e n g a l i r k e d a l a m i n t a k e m a n i f o l d t e r p u t u s - p u t u s sehingga
terjadi getaran pada udara yang masuk. Getaran tersebut akan mengakibatkan
measuring plate yang ada di dalam air flow meter menjadivibrasi, memungkinkan
pengukuran volume udara kurang akurat. Oleh karena itu diperlukan air intake chamber
yang mempunyai kapasitas yang besar untuk meredam getaran udara.
Gambar17.
Air intake chamber 
c.
 
Sistem kontrol elektronik (Electronic Control System)
Sistem kontrol elektronik terdiri atas beberapa sensor seperti : air flowmeter, water
temperatur sensor, throttle position sensor, air temperatur sensor,dan oxygen sensor. Pada
sistem ini terdapat ECU (Electronic Control Unit)
 
15
yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada sistem ini juga terdapat komponenlain seperti : main relay
yang mensuplai tegangan ke ECU, start injector timeswitch yang mengatur kerja cold
start injector selama mesin dingin, circuitopening relay yang mengatur kerja
pompa bahan bakar dan resistor yang menstabilkan kerja injektor. 
Gambar 18.
Sistem control elektronik 
1)Air flow meter
Air flow meter terdir atas : measuring plate, return spring
dan potensiometer. Udara yang masuk melalui air flow meter
m e m b u k a measuring plate yang ditahan oleh return spring.
Gambar 19.
Air flow meter 
 
16
2)Manifold Pressure Sensor
Manifold pressure sensor (vacuum sensor) bekerja berdasarkan t e k a n a n d a l a m
i n t a k e m a n i f o l d . T e k a n a n y a n g s e b e n a r n y a t e r s e b u t sebanding dengan udara
yang dialirkan ke dalam intake manifold dalamsatu siklus. Volume udara yang masuk dapat
ditentukan dengan mengukur tekanan intake manifold. Selanjutnya tekanan intake manifold
disensor oleh silicon chip. Fungsi silicon chip adalah merubah tekanan ke dalam bentuk nilai
tahanan, kemudian dideteksi secara electrical oleh IC yang adadi dalam sensor.
Gambar 20.
Manifold pressure sensor 
3)Sensor posisi throttle
Sensor posisi throttle dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor i n i m e r u b a h s u d u t
m e m b u k a n y a t h r o t t l e m e n j a d i t e g a n g a n d a n mengirimkan ke
ECU. Signal yang dikeluarkan oleh throttle position sensor ada dua, yaitu signal IDL
dan signal PSW. Signal IDL digunakanuntuk menghentikan aliran bahan bakar dan signal PSW untuk
menambahinjeksi bahan bakar.
 
17
17
Gambar 21.
Sensor posisi throttle
4)Sensor temperatur air
Pada sensor temperatur air terdapat thermister yang berfungsi untuk mendeteksi suhu air
pendingin. Apabila temperatur mesin masih rendah penguapan bensin juga rendah sehingga
diperlukan campuran yang gemuk.
Gambar22.
Sensor temperatur air Tahanan rendah sehingga signal tegangan yang dihasilkan THWakan tinggi.
thermister besar pada saat suhu air pendingin masih
5)
 
Sensor temperatur udara masuk 
Gambar 21.
Sensor posisi throttle
4)Sensor temperatur air
Pada sensor temperatur air terdapat thermister yang berfungsi untuk mendeteksi suhu air
pendingin. Apabila temperatur mesin masih rendah penguapan bensin juga rendah sehingga
diperlukan campuran yang gemuk.
Gambar22.
Sensor temperatur air Tahanan rendah sehingga signal tegangan yang dihasilkan THWakan tinggi.
thermister besar pada saat suhu air pendingin masih
5)
 
Sensor temperatur udara masuk
24
a.
Sistem bahan bakar : digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki bahan bakar
sampai ke ruang bakar, terdiri atas : tangki bahan bakar, pompa  bahan bakar,
saringan bahan bakar, pipa penyalur, pressure regulator, pulsationdamper, injektor, dan cold start
injector.
b.
Sistem induksi udara : digunakan untuk menyalurkan sejumlah udara yangdiperlukan untuk
pembakaran, terdiri atas : air cleaner, air flow meter, throttle body, dan air valve.
c.
Sistem kontrol elektronik, terdiri atas beberapa sensor seperti : air flow meter,water temperatur sensor,
throttle position sensor, air temperatur sensor, danoxygen sensor. Pada sistem ini
terdapat ECU (Electronic Control Unit) yang mengatur lamanya kerja injektor. Pada
sistem ini juga terdapat komponen lainseperti : main relay yang mensuplai tegangan ke ECU,
start injector time switchyang mengatur kerja cold start injector selama mesin
dingin, circuit openingrelay yang mengatur kerja pompa bahan bakar dan resistor yang
menstabilkankerja injektor.
C.Umpan Balik 
Cocokanlan hasil jawaban yang suadara telah jawab dengan kunci jawaban yangtelah
tersedia. Kemudian hitung dengan benar dan cari nilai dari jawaban
denganmenggunakan rumus di bawah ini :
TingkatPenguasaan=JumlahJawabanYangBenarx100%2
Dengan arti tingkat keterampilan :9 0 - 1 0 0 % = B a i k S e k a l i
 
22

 
25
8 0 – 8 9 % = B a i k   7 0 – 7 9 % =
C u k u p < 7 0 % =
K u r a n g Bila saudaara telah mencapai angka nimimal 70 %,
maka saudara telah berhasilmenguasai modul ini secara keseluruhan. Selamat atas keberhasilannya.
DAFTARPUSTAKA 
Anonim. (1995).
 New Step 1 Training Manual 
. Jakarta : PT Toyota – Astra Motor.Anonim. (2004).
 Modul Pemeliharaan/Servis Sistem
 
 Bahan Bakar Bensin.
Deppennas.Toboldt, William. K dan Johnson, Larry; Automotive Encyclopedia , Illinois : The
Good-heart - Willcox Company, inc. 1983.Gill, Paul W. dkk.; Fundamentals of Internal
Combustion Engine. New Delhi : Oxford &IBH Publishing CO., 1976.

 
26
Johnson, James A.V.. Automotive Diagnosis and Tune Up . New York : McGraw
HillCompany, 1972.

Search
Search History:
Searching...
Result 00 of 00
00 results for result for
 p.

Modul Bahan Bakar 2 (Efi)


Download or Print
Add To Collection
1.3K
Reads
3
Readcasts
0
Embed Views

Published by
SherLy Mirza

Follow

Search
TIP Press Ctrl-F⌘F to search anywhere in the document.

Info and Rating


Category: Uncategorized.
0

Rating: false

false

Upload Date: 03/12/2012


Copyright: Attribution Non-commercial
Tags: This document has no tags.
Flag document for inapproriate content

More From This User

55 p.
Silabus Dan RPP an
SherLy Mirza
931 Reads

42 p.

Bahan Ajar an
SherLy Mirza
8147 Reads

2 p.

SILABUS
SherLy Mirza
61 Reads

Related
7 p.

Macamefi
Kholil Pratama
107 Reads

16 p.

LporanEfi
lutfi-rizki-antduckz-6309
231 Reads
4 p.

Training Manual
Rifqi Adrians Maulana
510 Reads
http://yefrichan.files.wordpress.com/2010/06/mlathe1.gif

Anda mungkin juga menyukai