Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DI

PUSKESMAS

No. :
SOP Dokumen
No. Revisi : -
Tgl Terbit :
Halaman : 1/5
UPT PUSKESMAS Radom Adaira,SKM
PANINGGAHAN NIP.1979083120050
11005
1.Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hlangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
• Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata,hidung,faring.
• Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung
diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara infiltrasi yang serng
digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal
atau subcutan.
• Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf
utama atau pleksus saraf.
• Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
intravena.
2.Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit
pada tubuh
3.Kebijakan

4.Referensi 1. Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Keempat. Jilid
Kedua. Penerbit Media Aeusculapius. FKUI. Jakarta. 2014
2. William de Jong et all. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. EGC. Jakarta.
2005
3. Panduan praktek Klinis
5.Prosedur / 1. Petugas mempersiapkan alat dan bahan
Langkah- a. Lidocain 2% atau lidocain compositum
langkah b. Spuit jarum suntik 1ml atau 3 ml
c. Kapas alkohol
d. Larutan povidon iodin 10%
2. Jika menggunakan lidocain 2% atau lidocain compositum petugas
memastikan bukan merupakan suatu kontraindikasi, meliputi;
a. Organ akral ( end organ), misalnya telinga, jari tangan, jari kaki,
cuping hidung, penis
b. Penderita lanjut usia (geriatri)
c. Penderita hipertensi
d. Penyakit kardiovaskular
e. Penderita Diabetes Melitus
f. Penderita tirotoksikosis
g. Infiltrasi, blok saraf, blok spinal pada persalinan spontan dengan
bayi yang belum lahir
3. Petugas mempersiapkan pasien
a. Identitas pasien
b. Memberitahukan pasien / keluarga atas tindakan yang akan
dilakukan dengan pengisian lembar persetujuan tindakan medis
( informed concent)
c. Mempersilahkan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman
4. Langkah-langkah kerja
Tiga teknik pilihan dalam anestesi lokal dengan lidocain:
a. Teknik infiltrasi : penyuntikan lidocain langsung diarahkan disekitar
tempat lesi, luka atau insisi. Cara yang sering digunakan adalah
blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan
b. Teknik field block: obat ditempatkan pada cabang-cabang saraf
yang lebih besar mengelilingi daerah tindakan
c. Teknik block saraf: obat ditempatkan pada batang saraf yang
besar, sehingga daerah yang dilayani ( distal) saraf yang
bersangkutan akan teranestesi

Prosedur I ( Teknik Infiltrasi)


Untuk lesi-lesi permukaan ( superficialis)
a. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
b. Tusukkan jarum suntik biasa menyusur kulit secara subkutan
c. Lakukan aspirasi
d. Bila tidak masuk pembuluh darah obat disuntikkan perlahan-lahan
sambil mencabut jarum
e. Pada saat mencabut jarum selanjutnya pada jarak tertentu
dilakukan aspirasi kembali dari penyuntikan, demikan seterusnya
sampai daerah yang dimaksud selesai dianestesi
f. Dilakukan pengurutan pada tempat yang telah dianestesi agar zat
anestetik merata sampai menunggu kerja obat

Prosedur II ( Teknik Field Block)


Digunakan pada pengangkatan lesi kecil hingga sedang
a. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
b. Masukkan jarum suntik, arahkan pada satu sisi daerah yang akan
dianestesi
c. Lakukan aspirasi
d. Suntikkan obat sambil jarum ditarik mundur
e. Tarik jarum tapi tidak sampai habis lalu suntikkan ke arah yang
bersudut dengan arah suntikan pertama (sisi lain dari lesi)
f. Lakukan aspirasi
g. Suntikkan obat sambil jarum ditarik mundur
h. Ulangi prosedur diatas pada benjolan satunya
i. Ujung-ujung suntikan pada kedua sisi harus bertemu dengan ujung
suntikan yang dibut pada benjolan lainnya
j. Bila perlu, berikan suntikan pada lapisan yang lebih dalam atau
pada jaringan di bawah lesi
Prosedur III (Teknik Blok Saraf)
Biasa digunakan untuk tindakan yang agak luas
a. Bersihkan sekitar luka dengan antiseptik
b. Masukkan jarum suntik pada daerah proksimal dari daerah yang
akan dilakukan tindakan
c. Tanyakan pada pasien apakah merasakan kesemutan pada saat
jarum ditusukkan (jika merasa kesemutan berarti posisi suntikan
sudah tepat)
d. Setelah suntikan selesai, lakukan massage ( pijatan pada daerah
suntikan untuk membantu penyerapan obat)
e. Alihkan perhatian pasien misalnya dengan diajak bicara sambil
melakukan tes apakah sudah bekerja, dengan menusuk daerah
yang akan dilakukan tindakan dengan benda tajam seperti jarum
f. Bila pasien tidak kesakitan, berarti blok berhasil
g. Selama anestesi respon fisiologis dimonitor dan dicatat dalam
rekam medis
6. Bagan Alir
Petugas mempersiapkan alat dan bahan

Inform concent

Petugas mempersiapkan pasien: memastikan identitas

Memposisikan pasien sesuai dengan keperluan (berbaring)

7. Hal-hal yang --
perlu
8. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang pemeriksaan Gigi
3. Ruang pemeriksaan KIA-KB
4. Unit gawat darurat
5. Rawat inap
6. PONED
9. Dokumen 1. Rekam Medis
terkait 2. Formulir Informed Concent
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Historis diberlakukan
Perubahan
PEMBERIAN ANASTHESI LOKAL

No Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai berlaku :
TILIK Halaman :
PUSKESMAS
PANINGGAHAN Radom Adaira,SKM
NIP.19790831200501
1005

Unit : ………………………………………………………………………
Nama Petugas : ………………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ………………………………………………………………………
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Ket
1 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien ,mencocokkan
identitas pasien dengan rekam medis
2 Apakah Petugas menganamnesa pasien
3 Apakah Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis

4 Apakah Petugas menidurkan pasien di ruang


tindakan,memposisikan luka yang akan dilakukan anestesi
terlihat kasat mata
5 Apakah Petugas memberikan informed consent pada pasien
dan keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
6 Apakah Pasien menandatangani lembar informed consent
setelah diberi informed consent oleh petugas
7 Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anestesi
8 Apakah Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci
tangan
9 Apakah Petugas menggunakan sarung tangan steril
10 Apakah Petugas mengambil obat anestesi dengan
menggunakan spuit dibantu dengan petugas lain yang
membukakan obat anestesi
11 Apakah Petugas memberikan informasi kalau akan segera
dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa
sakit
12 Apakah Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung
ke lesi,luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat
disuntikan intradermal atau subcutan
13 Apakah Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi
bereaksi dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada luka
dan sekitarnya
14 Apakah Petugas menanyakan pada pasien dengan
memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah
masih nyeri atau tidak dan sudah merasa baal/kesemutan
pada kulit sekitar luka
15 Apakah Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas
membersihkan luka yang terkena kotoran dengan larutan
NaCl 0,9 %
16 Apakah Petugas melakukan tindakan bedah minor
Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..%


………………………………..,…………..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

Anda mungkin juga menyukai