Anda di halaman 1dari 2

ANASTESI INFILTRASI

No Dokumen :

SOP No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS Indiyanto Tjandra
KUTAWIS
1. Pengertian Suatu tindakan untuk memblokir langsung akhiran saraf sensible
di daerah pencabutan gigi, yang tidak ada infeksi.
Media yang di gunakan alat suntik sekali pakai, 3cc (untuk
dewasa) dan 1cc (untuk anak) dengan bahan anastesi berbentuk
cair dalam ampul (lidocaine/pehacaine 2cc).
2. Tujuan a. Sebagai acuan dalam melaksanakan kerja petugas di dalam
melakukan anastesi infiltrasi.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kutawis Nomor
tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Kepmenkes No.HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Kedokteran Gigi.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomer urut dan mengecek
dengan teliti identitas pasien tersebut (nama, alamat, usia).
2. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi pasien
3. Petugas melakukan anamnesa, mengukur TB, BB dan Vital
Sign lalu mempersilahkan pasien duduk di dental chairs.
4. Petugas mencuci tangan dan memakai APD (Alat Pelindung
Diri) berupa handscoon, masker, dan kacamata.
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan menegakkan
diagnosa.
6. Petugas menjelaskan kepada pasien dan meminta pasien
mengisi inform consent.
7. Petugas membuka Lidocaine/ Pehacaine ampul.
8. Petugas menyedot cairan dalam ampul secara pelan-pelan
dengan menggunakan alat suntik sekali pakai 3 cc/1cc.
9. Petugas membuang gelembung udara dalam alat suntik
sekali pakai.
10. Petugas mengolesi mukosa yang akan dianastesi dengan
cairan antiseptik.
11. Petugas menginsersikan jarum pada ± 1mm di bawah buccal
fold ke arah apex sedalam ± 1 cm.
12. Petugas melakukan aspirasi dan pastikan jarum tidak masuk
pembuluh darah.
13. Petugas mendeponir cairan anastetikum ±0,5 cc lalu jarum di
lepas.
14. Petugas menginsersikan jarum pada bagian lingual atau
palatal gigi yang bersangkutan, lakukan aspirasi dan pastikan
jarum tidak masuk pembuluh darah kemudian obat di deponir
0,5cc.
15. Petugas melakukan pengecekan reaksi anastesi, jika sudah
bereaksi lakukan tindakan pencabutan gigi.
16. Petugas memberikan instruksi sesudah pencabutan gigi dan
memberikan resep.
17. Petugas mencatat semua hasil anamnesa, pemeriksaan,
diagnosa, dan tindakan pada rekam medis dan buku register
harian, dan memasukan simpus.
6. Diagram Alir
7. Unit terkait Pelayanan Gigi dan Mulut
8. Rekaman
Tanggal Mulai
historis No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai