Anda di halaman 1dari 2

Samuel Lowi Brian Permana

5011231004

Peran Serta Tantangan pada Material dan Metalurgi dalam Dunia Industri
Bidang Material dan Metalurgi merupakan salah satu bagian dari ilmu teknik atau
rekayasa yang secara hakikatnya sudah dilakukan oleh umat manusia sejak awal
membangun peradabannya. Menurut artikel Indonesia University kebutuhan akan
substansi material merupakan sesuatu hal yang selalu menyertai kebutuhan yang paling
dasar untuk menyokong kehidupan, yaitu pangan, sandang dan papan. Peninggalan-
peninggalan arkeologi memperlihatkan bagaimana manusia mengumpulkan keahliannya
mengolah material menjadi perkakas sejak zaman Batu/Prasejarah, zaman Tembaga
(3200-2300 SM), zaman Perunggu (2300-700 SM), zaman Besi (700-1 SM), hingga
diera saat ini.  Dunia industri sekarang sudah mengalami kemajuan pesat ke industri 4.0
menuju 5.0, termasuk di bidang material dan metalurgi. Material yang berkualitas
disertai proses metalurgi yang canggih mengambil peran yang penting dan krusial
dalam inovasi dan efisiensi di berbagai sektor dalam industri. Untuk itu material dan
metalurgi sangat berperan penting dalam bidang industri. Menurut buku Pengenalan
Teknik Material dan Metalurgi karangan Andromeda Dwi Laksono Teknik Metalurgi
adalah bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang proses pengolahan mineral
(termasuk pengolahan batubara), proses ekstraksi logam dan pembuatan  paduan,
hubungan perilaku sifat mekanik logam dengan strukturnya, proses penguatan logam
serta fenomena-fenomena kegagalan dan degradasi logam. Material menjadi kunci
sukses bagi produk-produk inovatif dan tahan lama. Sedangkan Teknik Material adalah
bidang ilmu keteknikan yang membahas tentang sifat-sifat bahan dan hubungan antara
struktur bahan dan sifatnya serta mempelajari tentang desain berbagai jenis material
(logam, plastik, keramik, komposit) untuk aplikasi tertentu. Material yang canggih bisa
terbuat dari logam super, serat karbon,  polimer yang tahan panas dan memungkinkan
untuk menjadi bahan transportasi seperti  pesawat karena mempunyai bobot yang ringan
serta kuat, baterai serta berbagai komponen dalam kendaraan listrik. Dengan sifat-sifat
mekanik, termal, dan elektrik yang ada di material ini memungkinkan penggunaan yang
lebih luas dan pengaplikasian yang beragam. Sedangkan dalam segi metalurgi, proses
metalurgi terdiri dari berbagai macam hal mulai dari pemurnian, pencampuran, dan
pemrosesan, serta memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan berbagai
material yang disesuaikan dengan permintaan serta sifat yang diinginkan. sebagai
contoh, teknik pengecoran logam dan pengelasan yang canggih sehingga
memungkinkan untuk memproduksi baja yang kokoh yang bisa digunakan sebagai
pondasi struktur gedung pencakar langit serta jembatan panjang. Berbagai inovasi yang
ada di dalam material dan metalurgi mendukung berbagai tujuan tujuan yang
berkelanjutan di dalam dunia industri. Penelitian serta pengembangan material ramah
lingkungan, seperti penggunaan bahan daur ulang atau bahan-bahan organik, membantu
mengurangi berbagai dampak negatif dari segi lingkungan. Selain itu, material yang
lebih tahan lama dan efisien tentunya dari segi energi membantu mengurangi konsumsi
sumber daya dan limbah. Meskipun begitu, industri material dan metalurgi juga
dihadapkan sejumlah tantangan. Diperlukan upaya untuk mengembangkan material
yang lebih tahan terhadap korosi, termal, dan radiasi dalam aplikasi yang ekstrim seperti
energi nuklir atau luar angkasa. Selain itu, pembuatan material yang lebih terjangkau
dan proses produksi yang ramah lingkungan masih menjadi fokus riset dan
pengembangan. Terdapat juga beberapa peraturan baru yang menimbulkan tantangan
dalam dunia Material dan Metalurgi di Indonesia. Dimulai dari UU Minerba yang
intinya berisi tentang mineral dan batubara sebagai sumber daya yang tak terbarukan
dikuasai oleh negara dan pengembangan serta pendayagunaannya dilaksanakan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah bersama dengan pelaku usaha. Selain itu, UU
Minerba Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3 Tahun 2020
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral
Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral Dan Batubara juga
berisi tentang usaha pertambangan yang harus memberi manfaat ekonomi dan sosial
yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, mempercepat pengembangan wilayah dan
mendorong kegiatan ekonomi masyarakat/pengusaha kecil dan menengah serta
mendorong tumbuhnya industri penunjang pertambangan. Dari peraturan tersebut
terlihat bahwa pemerintah menginginkan dunia pertambangan Indonesia tidak langsung
mengekspor bahan mentah yang baru saja didapat dari kegiatan pertambangan. Dengan
hal-hal yang sudah saya paparkan diatas, material dan metalurgi tentunya memainkan
peran penting dalam menggerakkan dunia industri. Kemajuan dalam bidang ini telah
membantu menciptakan produk-produk yang lebih canggih, efisien, dan berkelanjutan.
Serta dengan terus mengembangkan material yang lebih baik dan proses metalurgi yang
lebih canggih, kita dapat membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai hilirisasi
industri dan dapat terus bergerak maju dan memenuhi tuntutan global akan kemajuan
teknologi yang keberlanjutan.

Anda mungkin juga menyukai