Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PERBURUHAN

MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 6

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2020
Dosen Pengampu:
1. Prof. Dr. Syamsul Bachri.SH.MS
2. Prof. Dr. Abd. Razak.SH.MH
3. Prof. Dr. Marwati Riza.SH,M.Si
4. Prof. Dr. Marthen Arie,SH,MH
5. Dr. Anshori Ilyas,SH.MH
6. Dr. Zulkifli Aspan, SH,MH
7. Dr. Sakka Pati, SH, MH
8. Dr. Romi Librayanto, SH, MH
9. Dr. Muh. Hasrul, SH, MH
10. Dr. Andi Syahwiyah A. Sapiddin, SH, MH
11.Ariani Arifin, SH, MH
12.Eka Merdekawati Djafar,SH,MH
13.Fajrulrrahman Jurdi,SH, MH
14.Ahsan Yunus,SH, MH
15.Dr. Bau Inggit AR, SH, MH
16.Arini Nur Annisa, SH, MH
KEGIATAN BELAJAR 6
WAKTU KERJA, WAKTU ISTIRAHAT, HARI LIBUR/HARI RAYA

I. Deskripsi Singkat
Deskripsi pada kegiatan belajar ini, peserta kuliah akan mempelajari mengenai Waktu
Kerja, Waktu Istirahat, serta Hari Libur/Hari Raya.

II. Relevansi
Materi dalam kegiatan belajar ini berkaitan dengan Waktu Kerja, Waktu Istirahat, serta Hari
Libur/Hari Raya dan waktu istirahat yang diberlakukan khusus bagi wanita pekerja.
Diharapkan bagi peserta mampu menganalisis mengenai waktu kerja, waktu istirahat dan
hari libur.

III. Capaian Pembelajaran


Untuk mengukur capaian pembelajaran maka kegiatan belajar terbagi menjadi 2 (dua) tahap
yaitu pemberian materi pembelajaran dan latihan, yang kemudian dapat diukur secara
mandiri oleh mahasiswa berdasarkan rumus perhitungan skor hasil tes pada latihan tes
formatif.

IV. Uraian Materi Kegiatan Pembelajaran

A. Waktu Kerja

Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 77


ayat (1) bahwa setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja. Waktu kerja
sebagaimana dimaksud meliputi:

a. 7 (tujuh ) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu ) minggu untuk 6
(enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;atau

b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (emapta puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5
(lima ) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana


yang dimaksud di atas,harus memenuhi syarat:

a. .ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan;

b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam
1(satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

Pengusaha yang mempekerjakan pelerja/buruh melebihi waktu kerja sebagaimana


dimaksud di atas wajib membayar upah kerja lembur.

3
B. Waktu Istirahat

Pada pasal 79 ayat 1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,


bahwa Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh.

Jenis istirahat dan cuti:

1. Istirahat Antara Jam Kerja

Setelah pekerja/buruh bekerja secara terus menerus selama empat jam


diberikan istirahat antara jam kerja sekurang-kurangnya setengah jam,waktu
istirahat ini bukan merupakan jam kerja. Diberikan waktu istirahat ini karena
tubuh manusia tidak dapat dipaksakan bekerja secara terus menerus selama empat
jam.

Tidak adanya waktu istirahat akan membahayakan pekerja/buruh itu


sendiri,karena ada faktor kelelahan,kejenuhan yang dapat berakibat terjadinya
kecelakaan kerja,karena itu pemberian istirahat antara jam kerja sangat
penting,tidak hanya bagi pekerja/buruh,tetapi juga bagi perusahaan sendiri.

2. Istirahat Mingguan
Diberikan kepada pekerja/buruh selama dua hari bagi yang bekerja lima
hari dalam seminggu dan satu hari bagi yang bekerja enam hari dalam seminggu.
Istirahat mingguan tidak harus diberikan pada hari Sabtu dan Minggu,tetapi dapat
diberikan pada hari-hari sesuai kebutuhan perusahaan yang diatur dalam PP atau
PKB.

3. Cuti Tahunan

Diberikan kepada pekerja/buruh selama 12 hari kerja setelah yang


bersangkutan telah bekerja selama 12 bulan secara terus menerus. Pengertian
terus-menerus dalam ketentuan ini ialah pekerja/buruh tidak pernah terputus
hubungan kerjanya.

4. Istirahat Panjang

Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada


tahun ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh
yang telah bekerja selama 6 (enam) tahun secara terus menerus pada perusahaan
yang sama dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istrahat
tahunannya dalam 2 (dua) tahun berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap
kelipatan masa kerja 6 (enam ) tahun. Pelaksanaan waktu istirahat ini diatur
dalam perjanjian kerja,peraturan perusahaan,atau perjanjian kerja bersama.

4
C. Hari Libur/Hari Raya
Pada Pasal 80 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan,bahwa
Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya kepada pekerja/buruh untuk
melaksanakan ibadah yang diwajibkan oleh agamanya.

Pada Pasal 85 ayat 1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003,bahwa Pekerja/Buruh tidak


wajib bekerja pada hari-hari libur resmi. Selanjutnya pada ayat 2,Pengusaha dapat
mempekerjakan pekerja/buruh untuk bekerja pada hari-hari libur resmi apabila jenis dan
sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus menerus atau pada
keadaan lain berdasarkan kesepkatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha.
Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan pada hari
libur resmi sebagaimana dimaksud di atas,wajib membayar upah kerja lembur.

D. Waktu istirahat yang diberlakukan khusus bagi wanita pekerja

1. Cuti Haid. Berdasarkan Pasal 81 ayat 1,bahwa Pekerja/buruh perempuan yang dalam
masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada pengusaha,tidak wajib bekerja
pada hari pertama dan kedua pada waktu haid. Pelaksanaan ketentua ini diatur dalam
perjanjian kerja,peraturan perusahaan,atau perjanjian kerja bersama.

2. Cuti Hamil,Melahirkan,dan Gugur Kandung. Diberikan selama satu setengah bulan


sebelum dan satu setengah bulan setelah melahirkan menurut perhitungan dokter
kandungan atau bidan (Pasal 82 ayat 1 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan). Selanjutnya berdasarkan Pasal 82 ayat 2,bahwa Pekerja/buruh
perempuan yang mengalami keguguran kandungan berhak memperoleh istirahat 1,5 (satu
setengah) bulan atau sesuai dengan surat keterangan dokter kandungan atau bidan.
V. Latihan
Dalam latihan ini, peserta kuliah diharapkan menjawab soal berikut ini. setelah
menjawab,peserta kuliah diharapkan dapat menelusuri jawabannya pada bagian uraian.
 Soal pertama: uraikan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat.
 Soal kedua: uraikan waktu istirahat yag diberlakukan khusus bagi wanita perkerja.
Hasil pekerjaan dapat didiskusikan dengan peserta lainnya. Tentu saja,kolaborasi
membahas jawaban dilakukan setelah peserta kuliah menyelesaikan kedua soal ini secara
mandiri.

VI. Pustaka
a. Djumadi. , Hukum Perburuhan: Perjanjian Kerja, Rajagrafindo Persada, Jakarta,
2004.
b. Lalu Husni, Pengantar Hukum Keteneagakerjaan Indonesia, Ed. Revisi, Rajawali
Pers, Jakarta, 2010.
5
c. Lalu Husni, Penyelesaian Perselisiahan Hubungan Industrial, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.
d. Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
e. Zainal Asikin, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Raja Grafindo Persada, jakarta,
1993.
f. Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1995.
g. Zaeni Asyhadie, Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja,
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.
h. Asri Wijayanti,Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi,Sinar Grafika,Jakarta,2009.
i. Aloysius Uwiyono,Asas-Asas Hukum Perburuhan,Raja Grafindo Persada,Jakarta,2014
j. H.R Abdussalam,Hukum Ketenagakerjaan (Hukum Perburuhan),Restu
Agung,Jakarta,2008.

VII. Tugas dan Lembar Kerja


Pada tugas ini,peserta diharapkan memilih salah satu artikel di surat kabar atau internet
yang berkaitan dengan Waktu Kerja dan Waktu Istirahat . Dari artikel tersebut buatlah
analisis yang terdiri dari minimal 3 paragraf,dan setiap paragraf, minimal 10 kalimat.

VIII. Tes Formatif

IX. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Bila Anda merasa telah menjawab tes formatif dengan baik, bandingkanlah jawaban anda
tersebut dengan kunci jawaban yang disediakan. Jika hasil perhitungan menunjukkan anda
telah mencapai tinfkat penguasaan sama atau lebih besar dari 80%. Anda dipersilakan untuk
meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya.
Untuk mengetahui persentase penguasaan materi pada kegiatan belajar 6 ini, anda cukup
menghitung menggunakan rumus berikut:
Jumlah jawaban benar × 100 = %
Seluruh soal

Anda mungkin juga menyukai